[[Berkas:Complex of Candi Arjuna.jpg|thumbjmpl|350px|Kompleks Candi Dieng.]]
'''KomppleksKompleks Candi Dieng''' adalah kelompok [[Candi di Indonesia|kompleks candi]] [[Agama Hindu|Hindu]] abad ke-7 terletak di [[Dataran Tinggi Dieng]], dekat [[WonosoboKabupaten Banjarnegara]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].<ref>{{cite news|last=Suherdjoko |title=Dieng tidies itself up to regain past glory |url=http://www.thejakartapost.com/news/2006/04/28/dieng-tidies-itself-regain-past-glory.html |accessdate=4 April 2013 |newspaper=The Jakarta Post |date=28 April 2006 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20131202222053/http://www.thejakartapost.com/news/2006/04/28/dieng-tidies-itself-regain-past-glory.html |archivedate=2 December 2013 |df= }}</ref> Bangunan-Kompleks yang terdiri dari beberapa bangunan ini berasal dari [[Kerajaan Kalingga]].<ref name=Coedes>{{cite book|last= Coedès|first= George|authorlink= George Coedès|editor= Walter F. Vella|others= trans.Susan Brown Cowing|title= The Indianized States of Southeast Asia|year= 1968|publisher= University of Hawaii Press|isbn= 978-0-8248-0368-1}}</ref>{{rp|79,90}}
DataranKawasan dataran tinggi ini adalahmerupakan tempat berdirinya delapan candi [[Hindu]] kecil yang merupakan salah satu bangunan keagamaan tertua yang masih bertahan yang pernah dibangun di Jawa.
Nama sebenarnya dari candi tersebut, sejarah, dan raja yang bertanggung jawab atas pembangunan candi-candi ini tidak diketahui. Hal ini karenadikarenakan kelangkaan data dan prasasti yang terkaitmenjelaskan denganterkait pembangunan candi-candi ini. Penduduk [[suku Jawa|Jawa]] lokal menamakan setiap candi sesuai dengan tokoh [[wayang]] Jawa, kebanyakan diambil dari epos [[Mahabharata]].
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Candi Puntadewa één van de tempels op het tempelcomplex Candi Arjuna op het Dijeng-plateau TMnr 60037367.jpg|thumbjmpl|uprightlurus|Candi Puntadewa tahun 1864]]
Tidak jelas kapanKompleks candi-candi tersebutini dibangun, dan diperkirakan berkisarpada darikisaran pertengahan abad ke-7 sampai akhir abad ke-8 Masehi;, merekanamun perkiraan tersebut tidak menjelaskan secara pasti terkait kapan candi-candi tersebut selesai dibangun. Kompleks tersebut merupakan bangunan [[menhir]] tertua yang diketahui di Jawa Tengah.<ref name=romain>Romain, J. (2011). Indian Architecture in the ‘Sanskrit Cosmopolis’: The Temples of the Dieng Plateau. Early Interactions Between South and Southeast Asia: Reflections on Cross-cultural Exchange, 2, pages 299-305</ref><ref>Jordaan, R. E. (1999). The Śailendras, the Status of the Kṣatriya Theory, and the Development of Hindu-Javanese Temple Architecture. Bijdragen tot de Taal-, Land-en Volkenkunde, 155(2), pages 210-243</ref> MerekaDiperkirakan semula diperkirakanterdapat berjumlahsebanyak 400 namuncandi, tetapi hanya delapan yang tersisa saat ini.
Setelah mempelajari gaya arsitektur candi Jawa, arkeolog mengelompokkan candi-candiKompleks Candi Dieng ke dalam gaya [[arsitektur Jawa]] Tengah bagian Utara, bersamabersamaan dengan candi-candi [[Candi Gedong Songo]], dan sampai batas tertentu juga mencakup [[Candi Badut]] di Jawa Timur, dan Candiserta [[Candi Cangkuang|Cangkuang]] dan [[Candi Bojongmenje]] di [[Jawa Barat]]. Selain itu, danpara arkeolog juga mengemukakan bahwa semua candi pada kompleks ini dibangun dalam periode yang sama, berkisar antara abad ke-7 sampai abad ke-8. Sebuah prasasti bertarikh sekitar tahun 808-809 M yang ditemukan di dekat [[Candi Arjuna di]], Dieng, bertarikhmenjadi sekitar tahun 808-809 M, yangsalah merupakansatu contoh [[aksara Jawa]] kuno tertua yang masih bertahan,. yangPrasasti tersebut mengungkapkan bahwa candiCandi Dieng terus dihuni dari pertengahan abad ke-7 sampai awal abad ke-9.<ref>{{cite book | author= Drs. R. Soekmono,| title= ''Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2'', 2nd ed. | publisher = Penerbit Kanisius | date= 1973, 5th reprint edition in 1988 | location =Yogyakarta| page =87 }}</ref>
Candi-candi Dieng ditemukan kembali pada 1814 oleh seorang tentara Britania yang berkunjung yang melihat reruntuhan candi berada di tengah danau. Saat itu dataran sekitar kelompokCandi Arjuna kebanjiran dan membentuk danau kecil. Pada 1856, [[Isidore van Kinsbergen]] memimpin upaya mengeringkan danau untuk mengungkap secara utuh candi-candi tersebut. Pemerintah [[Hindia Belanda]] melanjutkan proyek rekonstruksi pada 1864, dilanjutkan dengan studi lebih lanjut dan foto-foto yang diambil oleh [[Isidore van Kinsbergen|Van Kinsbergen]]. Candi-candi tersebut saat ini diyakini telah dinamai sesuai dengan para pahlawan dari epos Hindu [[Mahabharata]].<ref>Wright, A., & Smith, C. (2013). Volcanoes of Indonesia: Creators and Destroyers. Editions Didier Millet.</ref>
== Arsitektur ==
[[Berkas:Candi Puntadeva, Java 1155.jpg|thumb|left|Candi Puntadewa]]
Arsitektur candi Jawa Tengah bagian Utara terkenal karena ukurannya yang lebih kecil, kesederhanaansederhana, dan ornamen yang relatif kurangnya ornamenkurang dibandingkan dengan candi-candi kaya dekorasibesar dan besarkaya akan dekorasi di Jawa Tengah bagian Selatan, seperti Candi [[Candi Kalasan|Kalasan]], [[Candi Sewu|Sewu]], dan [[Candi Prambanan|Prambanan]].<ref>{{cite book | author= Drs. R. Soekmono,| title= ''Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2'', 2nd ed. | publisher = Penerbit Kanisius | date= 1973, 5th reprint edition in 1988 | location =Yogyakarta| page =85 }}</ref> Candi-candi di Jawa Tengah bagian Utara dikelompokkan dalam kelompok yang tidak beraturan, dengan variasi gaya candi masing-masing. Hal ini berbeda dengan rancangan mandala konsentris candi-candi Jawa Tengah bagian Selatan, dengan desain perwara sebagai candi kecil pelengkap yang seragam.
Penggunaan arsitektur topeng [[Batara Kala|kala]] Jawa paling awal dan monster laut [[Makara]] ditampilkan di sepanjang relung dan pintu keluar masuk dari bangunan-bangunan yang tersisa.<ref>Michell, George, (1977) The Hindu Temple: An Introduction to its Meaning and Forms". pp. 160-161. University of Chicago Press. {{ISBN|978-0-226-53230-1}}</ref>
Bangunan-bangunan Dieng kecil dan relatif sederhana, namun arsitektur batu berkembang secara substansial hanya dalam hitungan dekade menghasilkan mahakarya seperti kompleks [[Candi Prambanan]] dan [[Candi Borobudur]].
== Galeri ==
<gallery mode="packed">
Berkas:Candi Arjuna side view.jpg | <small>Candi Arjuna</small>
Berkas:Candi Semar.jpg | <small>Candi Semar</small>
Berkas:Candi Srikandi side view.jpg | <small>Candi Srikandi</small>
Berkas:Candi Puntadewa front view.jpg | <small>Candi Puntadewa</small>
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Candi Sembadra één van de tempels op het tempelcomplex Candi Arjuna op het Dijeng-plateau TMnr 60037372.jpg | <small>Candi Sembadra</small>
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Candi Dwarawati op het Dijeng-plateau TMnr 60019011.jpg| <small>Candi Dwarawati</small>
Berkas:Candi Bima Dieng Plateau.jpg|<small>Candi Bima</small>
Berkas:Candi Gatotkaca.jpg|<small>Candi Gatotkaca</small>
</gallery>
== Lihat juga ==
* [[Dataran Tinggi Dieng]]
* [[Candi|Candi di Indonesia]]
* [[Arsitektur Indonesia]]
== Referensi ==
* Backshall, Stephan et al. (1999) ''Indonesia The Rough Guide'' London Penguin {{ISBN|1-85828-429-5}} pp. 190–195
* Dalton, Bill ''[[Indonesia Handbook]]'' fourth edition pp. 280–283
* Dumarcay, J and Miksic J. ''Temples of the Dieng Plateau'' in Miksic, John 1996 (editor) 1996 ''Ancient History'' Volume 1 of [[Indonesian Heritage Series]] Archipleago Press, Singapore. {{ISBN|981-3018-26-7}}
* {{cite book| last =Witton | first =Patrick | authorlink = | coauthors = | title =[[Indonesia (Lonely Planet)|Indonesia]] (7th edition) | publisher =[[Lonely Planet]] | year =2003 | location =Melbourne | pages =209–211[https://archive.org/details/indonesia0000unse_i2g4/page/209 209]–211| isbn = 1-74059-154-2 }}
{{Kuil Hindu di Indonesia}}
[[Kategori:Candi Hindu]]
[[Kategori:Situs arkeologi di Indonesia]]
|