Sutadi Ronodipuro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 42:
Sutadi bergabung dengan kepolisian setelah menyelesaikan pendidikannya di PTIK. Ia mengawali penugasannya di Jakarta, lalu kemudian dipindahkan ke Sumatera Utara dan menjabat sebagai Wakil Kepala Bagian Lalu Lintas dan Kepala Bagian Reserse dan Kriminal hingga tahun 1960. Usai mengakhiri masa tugasnya di Sumatera Utara, Sutadi dimutasikan ke markas besar kepolisian.<ref name="main1" />
Sutadi mengakhiri tugasnya di markas besar kepolisian pada tahun 1962. Dari markas besar kepolisian, Sutadi dipindahkan ke kepolisian daerah Jakarta sebagai kepala sektor VII. Beberapa bulan kemudian, Sutadi memperoleh promosi dan memperoleh jabatan sebagai asisten II untuk kepala staf daerah kepolisian Jakarta. Pada masa ini, Sutadi diperintahkan untuk memimpin pelaksanaan ujian penerimaan [[Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian|Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian]] di Jakarta.<ref name="main1" />
Dengan kapasitasnya sebagai perwira kepolisian di kepolisian daerah Jakarta, Sutadi ikut terlibat dalam pengamanan [[Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang]] (GANEFO) yang diadakan pada tahun 1963. Ia menjabat sebagai asisten II pada Komando Pengamanan GANEFO. Pada masa ini, ia juga menjalani pendidikan di [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat]] dan kursus orientasi.<ref name="main1" />
Sutadi dipindahkan dari Jakarta setahun setelah GANEFO berakhir. Ia memperoleh promosi jabatan menjadi Kepala Polisi Komisariat Nusa Tenggara Barat pada tahun 1964. Selama bertugas di Nusa Tenggara Barat, Sutadi ikut terlibat dalam pendirian [[Universitas Mataram]] dan duduk sebagai anggota presidium dari universitas tersebut.<ref name="main1" />
Satu tahun setelah ia memegang jabatannya, terjadi insiden [[Gerakan 30 September]] yang melibatkan elemen-elemen militer dan berupaya untuk menggulingkan pemerintahan Soekarno. Beberapa minggu setelah peristiwa tersebut berlangsung, kelompok kesatuan aksi NTB yang terdiri dari organisasi-organisasi pelajar berdemonstrasi menuntut agar kepolisian membubarkan [[Partai Komunis Indonesia]] yang diduga mendalangi aksi tersebut. Tuntutan tersebut dipenuhi oleh Sutadi pada tanggal 28 Oktober 1965 dengan pembekuan [[Partai Komunis Indonesia]] dan organisasi sayapnya.<ref>{{Cite book|last=Sali|first=Darsono Yusin|date=2018|url=https://books.google.co.id/books?id=E6B7DwAAQBAJ&pg=PA62|title=Pergulatan HMI di Pulau Seribu masjid: (sejarah dan aksi)|publisher=Uwais Inspirasi Indonesia|isbn=978-602-5891-46-5|pages=62|language=id|url-status=live}}</ref>
Baris 53:
Setelah bertugas di Sumatera Utara, Sutadi kembali ke Jakarta dan dilantik menjadi Kepala Daerah Kepolisian Jakarta Raya pada tanggal 24 Juni 1974, menggantikan [[Widodo Budidarmo]] yang diangkat menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Tiga tahun setelah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Widodo mengangkat Sutadi menjadi wakilnya dengan jabatan [[Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia|Deputy (Wakil) Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia]] pada tanggal 4 Juli 1977.<ref name=":12">{{Cite web|date=4 Juli 1977|title=Serah terima jabatan Deputi Kapolri dari yang lama Letjen Pol.Drs. Siswaji MA kepada yang barru Mayjen Pol.Drs.Sutadi Ronodipuro Irup Jend.Pol.Drs.Widodo di Mabak|url=https://khastara.perpusnas.go.id/landing/detail/1114474|website=Perpusnas RI|access-date=11 Maret 2021}}</ref> Sutadi kemudian digantikan oleh Kodrat Samadikun sebagai Kepala Daerah Kepolisian Jakarta Raya yang baru sehari setelahnya.<ref>{{Cite web|title=Serah terima jabatan Kapolda Metro Jaya dari yang lama Mayjen Pol.Drs.Sutadi Ronodipuro kepada yang baru Mayjen Pol.Kodrat Samadikun. Inspektur upacara Kapolri Jend.Pol.Drs.Widodo Budidharmo di Komdak Metro Jaya|url=https://onesearch.id/Record/IOS1.INLIS000000000746664|website=OneSearch|access-date=30 Desember 2022}}</ref>
Pada tanggal 13 September 1977, sehari sebelum Idul Fitri, Sutadi jatuh sakit dan dibawa ke Rumah Sakit Pertamina.<ref>{{Cite news|date=31 Desember 1977|title=High Police Officials Investigated in Embezzlement Case|url=https://books.google.co.id/books?id=NjRyf1StlMYC&pg=RA3-PA17|work=Sinar Harapan|access-date=30 Desember 2022}}</ref> Kondisi Sutadi mulai membaik pada awal tahun 1978 dan Widodo, yang akan memasuki masa pensiun pada tahun tersebut, mengusulkan Sutadi sebagai penggantinya kepada Presiden [[Soeharto]]. Namun, Soeharto akhirnya menjatuhkan pilihannya kepada Duta Besar Indonesia untuk Jerman Barat saat itu, [[Awaloedin Djamin|Awaluddin Djamin]], dan ia dilantik sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia pada tanggal 26 September 1978.<ref>{{Cite book|last=Djamin|first=Awaloeddin|date=1995|url=https://books.google.co.id/books?id=noluAAAAMAAJ|title=Awaloedin Djamin, Pengalaman Seorang Perwira Polri|publisher=Pustaka Sinar Harapan|isbn=978-979-416-322-1|pages=203, 205|language=id|url-status=live}}</ref> Awaluddin, yang masih harus mengurus tugasnya sebagai duta besar, mendelegasikan tugas-tugasnya kepada Sutadi. Namun, kondisi kesehatan Sutadi tidak memungkinkan untuk bertugas, sehingga tugas-tugas yang didelegasikan kepadanya didelegasikan lagi kepada Inspektur Jenderal Polri pada saat itu, Mayjen Tole Ibrahim Suryaamijaya.<ref>{{Cite news|date=2 Desember 1978|title=90 Hari untuk Kewibawaan|url=https://majalah.tempo.co/read/nasional/73346/90-hari-untuk-kewibawaan|work=Tempo|access-date=30 Desember 2022}}</ref>
== Kematian ==
[[Berkas:Drs. Sutadi Ronodipuro - TMP Kalibata 2.jpg|jmpl|Makam Sutadi Ronodipuro di Taman Makam Pahlawan Kalibata]]
Penyakit lambung yang diderita oleh Sutadi semakin parah seiring dengan berjalannya waktu. Sutadi dilarikan ke [[Rumah Sakit Sint Carolus]] pada pagi hari tanggal 6 Desember 1978, namun nyawanya tidak tertolong dan ia wafat di rumah sakit tersebut pada sore hari.<ref name=":2">{{Cite news|last=SHA|date=7 Desember 1978|title=Deputy kapolri Letjen Soetadi tutup-usia|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19266560|work=Kompas|page=1|access-date=11 Maret 2021|quote=Deputy Kapolri Letjen Drs. R. Soetadi Ronodipoero, Rabu sore jam 15.45 meninggal di Rs St. Carolus Jakarta. Deputy Kapolri sejak Juni 1977 ini menderita penyakit lever. Pagi hari ia dibawa ke rumah sakit karena penyakit yang dididapnya, dan sore harinya meninggal dunia. Letjen Pol Soetadi}}</ref> Ia dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata]].<ref name=":02">{{Cite web|title=Daftar Makam Tahun 1976-1978|url=http://pahlawancenter.com/daftar-makam-provinsi/jakarta/tmpn-utama-kalibata/daftar-makam-tahun-1976-1978/|website=Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, dan Kesetiakawanan Sosial|archive-url=https://web.archive.org/web/20131015174555/http://pahlawancenter.com:80/daftar-makam-provinsi/jakarta/tmpn-utama-kalibata/daftar-makam-tahun-1976-1978/|archive-date=15 Oktober 2013|dead-url=no|access-date=30 Desember 2022}}</ref>
== Tanda jasa ==
Sebagai seorang perwira kepolisian,
{{col|2}}
{{unbulleted list
|{{Ribbon devices|number=0|type=service-star|ribbon=Satyalancana_Prasetya_Pancawarsa_I.svg|width=106}} Satyalancana Prasetya Pancawarsa
|{{Ribbon devices|number=0|type=service-star|ribbon=Satyalancana_Perang_Kemerdekaan_I.gif|width=106}} [[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]]
|{{Ribbon devices|number=0|type=service-star|ribbon=Satyalancana_Perang_Kemerdekaan_II.gif|width=106}} [[Satyalancana Perang Kemerdekaan II]]
|{{Ribbon devices|number=0|type=service-star|ribbon=Satya Lencana GOM I.gif|width=106}} [[Satyalancana G.O.M I]]
|{{Ribbon devices|number=0|type=service-star|ribbon=Satyalancana_Saptamarga.svg|width=106}} Satyalancana Saptamarga
|{{Ribbon devices|number=0|type=service-star|ribbon=Satyalancana_Jana_Utama.gif|width=106}} [[Satyalancana Jana Utama]]
|{{Ribbon devices|number=0|type=service-star|ribbon=Satya_Lencana_Penegak.gif|width=106}} [[Satyalancana Penegak]]
|{{Ribbon devices|number=0|type=service-star|ribbon=Satyalancana_Wira_Dharma.gif|width=106}} [[Satyalancana Wira Dharma]]
|{{Ribbon devices|number=0|type=service-star|ribbon=Bintang Bhayangkara Pratama rib.svg|width=106}} [[Bintang Bhayangkara|Bintang Bhayangkara Pratama]] (26 Maret 1988)<ref>{{Cite news|date=April 1988|title=Bintang Bhayangkara untuk Enam Pati Polri|url=https://books.google.co.id/books?id=pOjKYnCN1o8C&pg=RA8-PA70|work=Mimbar Kekaryaan|issue=208|page=70|access-date=28 Desember 2022}}</ref>
}}
{{end-col}}
Baris 63 ⟶ 80:
[[Kategori:Tokoh Polri]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]▼
[[Kategori:Tokoh dari Sidoarjo]]▼
[[Kategori:Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara]]
[[Kategori:Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat]]
[[Kategori:Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
▲[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
▲[[Kategori:Tokoh dari Sidoarjo]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
|