Trimurjo, Lampung Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sekolah di bawah S.M.A. apalagi S.M.P. sebaiknya dibicarakan dulu di warkop
k #1Lib1Ref #1Lib1RefID
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 14:
|jumlah penduduk = 50.843
|kepadatan = 743 jiwa/km²
|kelurahan = 3 kelurahan<br/>11 kampung<ref>{{Cite web|title=Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Tengah|url=https://lampungtengahkab.bps.go.id/publication/2023/02/28/b3c177214f926f7e5c66dace/kabupaten-lampung-tengah-dalam-angka-2023.html|website=lampungtengahkab.bps.go.id|page=23|access-date=2024-01-26}}</ref>
|kelurahan = 3 kelurahan<br/>11 kampung
 
|suku bangsa =
|agama =
}}
'''Trimurjo''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Lampung Tengah]], [[Lampung]], [[Indonesia]]. Nama Trimurjo diambil dari bahasa Jawa, yaitu kata ''"tri"'' berarti tiga3 sedangkan ''"murjo"'' artinya kemakmuran. Ada pandangan lain, kata murjo berasal dari kata murdo yang dalam bahasa sansekerta berarti kepala atau pemuka. "Tri" diambil dari bendungan atau dam yang ada di bedeng satu1 yang bercabang tiga3, ke arah kota Metro, ke arah [[Kota Gajah, Lampung Tengah|Kota Gajah]], dan ke arah Bantul.<BR>
Adanya saluran irigasi bercabang tiga3 di Trimurjo menyebarkan air ke wilayah Lampung Tengah dan sekitarnya. Saluran irigasi membuat pertanian dapat tumbuh subur dengan air yang tercukupi. Saluran irigasi pertamaI ke arah bedeng 4 sampai ke Kota Gajah, saluran irigasi pertamake-2 ke arah bedeng 6 sampai Bantul, dan di [[Sekampung, Lampung Timur|Sekampung (Lampung Timur)]], saluran air ketigake-3 lurus ke arah Kota Metro.<BR>
 
MasyarakatMasyarakatnya banyak suku[[Suku Jawa]] dan mayoritas penceharianmata pencahariannya adalah sebagai petani.
Adanya saluran irigasi bercabang tiga di Trimurjo menyebarkan air ke wilayah Lampung Tengah dan sekitarnya. Saluran irigasi membuat pertanian dapat tumbuh subur dengan air yang tercukupi. Saluran irigasi pertama ke arah bedeng 4 sampai ke Kota Gajah, saluran irigasi pertama ke arah bedeng 6 sampai Bantul, dan di Sekampung (Lampung Timur), saluran air ketiga lurus ke arah Kota Metro.
 
Masyarakat banyak suku Jawa dan mayoritas penceharian adalah sebagai petani.
 
== Sejarah ==
Kecamatan Trimurjo awalnya adalah tempat tujuan transmigrasi pada masa Hindia Belanda. Karena itu, istilah "bedeng" masih populer di kecamatan ini. Bedeng berarti kompleks lokasi rombongan para transmigran dari Jawa yang dibagi dalam beberapa bedeng. Semisal, kelurahan Adipuro terdiri dari Bedeng 2 (Dusun Adirejo, Dusun Tegalrejo) dan Bedeng 3 (Dusun Widoro Kandang). Bedeng 4, 5, 10 (kelurahan Trimurjo), bedeng 6, 7 (kampung Liman Benawi), bedeng 7 dan 8 (Depokrejo), bedeng 11 (Simbarwaringin), bedeng 12 (Tempuran), bedeng 13 (Purwodadi), bedeng 17 (Notoharjo), bedeng 18 (Untoro), 19 (Purwoadi), bedeng 20 (Purwodadi), dan ada 4 kampung yang tidak berdasarkan kategori bedeng, yang menurut salah satu sumber dibentuk pada zaman Jepang, yaitu Pujo Asri (PA), Pujo Basuki (PB), Pujokerto "zaman dulu tertulis: Pujo Certo" (PC), dan Pujodadi (PD).<BR>
Faktor sejarah pembentukan Metro pada masa kolonial, memang tidak dapat dipisahkan dengan Trimurjo. Metro adalah "bedeng yang menjadi kota", yang awal mula koloni berada di Bedeng 1 (Trimurjo) sampai Bedeng 67 di Sekampung. Sejarah kelahiran [[Kota Metro]] bermula dengan dibangunnya sebuah induk desa baru yang diberi nama Trimurjo. Dibangunnya desa ini dimaksudkan untuk menampung sebagian dari kolonis yang didatangkan oleh pemerintahan [[Hindia Belanda]] pada 1934 dan 1935, serta untuk menampung kolonis-kolonis yang didatangkan berikutnya.<BR>
 
Faktor sejarah pembentukan Metro pada masa kolonial, memang tidak dapat dipisahkan dengan Trimurjo. Metro adalah "bedeng yang menjadi kota", yang awal mula koloni berada di Bedeng 1 (Trimurjo) sampai Bedeng 67 di Sekampung. Sejarah kelahiran [[Kota Metro]] bermula dengan dibangunnya sebuah induk desa baru yang diberi nama Trimurjo. Dibangunnya desa ini dimaksudkan untuk menampung sebagian dari kolonis yang didatangkan oleh pemerintahan [[Hindia Belanda]] pada 1934 dan 1935, serta untuk menampung kolonis-kolonis yang didatangkan berikutnya.
 
Saat ini sedang berkembang wacana Kecamatan Trimurjo untuk masuk ke Kota Metro. Hal ini didasarkan pada sejarah yang sangat erat dengan berdirinya Kota Metro saat ini. Masyarakat Trimurjo sangat berkeinginan untuk bergabung dengan Kota Metro karena kedekatan wilayah dan kemudahan akses.
 
Baris 35 ⟶ 32:
{{batas USBT
|utara = [[Punggur, Lampung Tengah|Kecamatan Punggur]]
|selatan= [[KabupatenNatar, Lampung Selatan]]
|barat = [[Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah|Kecamatan Bumi Ratu Nuban]] dan, [[KabupatenTegineneng, Pesawaran]] dan Natar, Lampung Selatan
|timur = [[Kota Metro]] dan [[Metro Kibang, Lampung Timur]]
}}
 
Baris 44 ⟶ 41:
Secara administratif kecamatan Trimurjo memiliki 11 kampung dan 3 kelurahan dengan ibu kota di Simbarwaringin. Daftar kampung dan kelurahan:
==== Kampung ====
{{col-css3-begin|23}}
* [[Depok Rejo, Trimurjo, Lampung Tengah|Depok Rejo]]
* [[Leman Benawi, Trimurjo, Lampung Tengah|Leman Benawi]]
Baris 64 ⟶ 61:
 
== Ekonomi ==
Kawasan perdagangan ada di Jalan Simbarwaringin-Metro yaitu minimarket (Indomaret, Alfamart, Multi M), Pusat Fotokopi dan cetak foto Natar Baru, pasar Trimurjo, Pasar Simbarwaringin, pasar Welit, dll. Fasilitas umum yaitu kantor Pos Kantor (kode pos 34172), Polsek Trimurjo, BRI Unit Simbarwaringin, dan Puskesmas yang ber-operasiberoperasi 24 jam.<BR>
Aktivitas masyarakat Trimurjo pun lebih mudah ke Metro dibanding ke [[Gunung Sugih, Lampung Tengah|ibu kota Lampung Tengah]]. Untuk mencapai Metro cukup waktuditempuh dalam 15 menit, sedangkan ke Gunung Sugih menempuh 60 menit. Untuk akses kesehatan, warga akan lebih mudah ke RS di kota Metro, sebut saja RS Mardi Waluyo atau RS Muhammadiyah menjadi langganan warga berobat. Apalagi aktivitas perekonomian, masyarakat akan lebih senang berbelanja dan berdagang ke Metro.
 
Aktivitas masyarakat Trimurjo pun lebih mudah ke Metro dibanding ke ibu kota Lampung Tengah. Untuk mencapai Metro cukup waktu 15 menit, sedangkan ke Gunung Sugih menempuh 60 menit. Untuk akses kesehatan, warga akan lebih mudah ke RS di kota Metro, sebut saja RS Mardi Waluyo atau RS Muhammadiyah menjadi langganan warga berobat. Apalagi aktivitas perekonomian, masyarakat akan lebih senang berbelanja dan berdagang ke Metro.
 
== Referensi ==