Onolalu, Nias Selatan: Perbedaan antara revisi

| peta = [[berkasBerkas:PetaGrafik - Pembagian - Wilayah - Onolalu Museum- Oleh - Arsen Pusaka- NiasSarumaha.jpgpng|300px|Koordinat 0⁰38'26"LU – 97⁰49'06" LS]]

| gambarimage = [[Berkas:Ora Batu Hilinamozaua Museum Pusaka Nias.jpg|300px]]<br><small>Tangga Batu atau '''''Ora Batu''''' adalah batu Megalitik yang menjadi ikon Desa Hilinamözaua, Onolalu.</small>

| koordinatprovinsi = 0⁰ 38' 26'' LU – 97⁰ 49' 06''Sumatera LSUtara

{{seealso|Suku NiasÖri}}

Nama Onolalu dapat merujuk ke dua hal, yaitu '''Öri Onolalu''' dan '''Kecamatan Onolalu''', kedua hal ini merujuk pada satu pembahasan yaitu Onolalu. Öri Onolalu merupakan nama dari perbatasan wilayah sebuah Klanklan di nias[[Pulau Nias|Nias]] sebelum adanya pemerintahan dan dipimpin oleh seorang ''Tuhenöri,'' sedangkan Kecamatankecamatan masihmerujuk perbatasanpada wilayah namundi dalam sistem aturanbawah pemerintahan yang dipimpin oleh seorang [[camat]].

Sistem '''''[[Öri]]'''öri'' masih diberlakukanberlaku sampaidalam sekarangpelaksanaan untukadat aturansampai adat setempatsekarang. contoh '''''[[Öri]]''''' lain yang berdekatan dengan Öri Onolalu adalah '''''Öri To'ene Asi''''', '''''[[Maenamolo|Öri Maniamölö]]''''' dan '''''Öri Mazinö''''' yang sekarang juga termasuk dalam pembagian wilayah kecamatan masing-masing.

Banyak versi cerita tentang sejarah asal usul [[Suku Nias]], seberapabeberapa versi cerita tersebut hanya terdapat perbedaanberbeda di sisi nama tokoh dan akhir cerita selalu merujuk pada satu alur. Asal-usul Suku Nias tidak pernah lepas dari legenda dan mitos dari rakyatnya, dan sebagian besar mempercayai akan hal ini.

Salah satu syair ''“hoho”[[hoho]]'' dalam masyarakat Nias di bagian Selatan adalah kisah Salawa Hölia (Penguasa Bumi), yaitu suatu kisah yang menceritakan asal muasal orang Nias dari seorang Penguasa Bumi di Teteholi Ana’a (suatu tempat di negeri kayangan). Salah satu bait syairnya, sebagai berikut:

|''Idada löuraya GözöHia,''<br>

''Idada Holöu ba Ndroi GidöGözö,''<br>

''Ya’ia börö zanatulö!''

''Diturunkannya HiaHo di bagiansungai selatanGidö,''<br>

Selanjutnya, menurut legenda yang berkembang di Nias bagian Selatan ada 3 (tiga) orang laki-laki keturunan '''Ho''' (Ho adalah salah satu anak dari Hia) dari Nias Tengah meninggalkan orang tuanya dan pergi berkelana ke arah Selatan .<ref>{{Cite nameweb|url='blogger'>http://wawanhalawa.blogspot.com/2011/09/sejarah-marga-halawa.html?|title=Hilikara City (Kecamatan Lolowau KaNisel): Sejarah Marga Halawa|last=Halawa|first=Sadarwan|date=2011-09-14|website=Hilikara City (Kecamatan Lolowau KaNisel)|access-date=2020-06-14}}</ref>. Ketiga sosok tersebut merupakan pendiri desa-desa tertua dan cikal bakal marga-marga besar di Nias Selatan. Keturunan '''Zinö''' menetap di daerah sebelah timur laut Teluk Dalam yang nantinya berkembang menjadi '''Öri Mazinö''' disebut juga ''“Tanah Zinö”''. Keturunan '''Lalu''' menetap di daerah sebelah utara Teluk DalamTelukdalam yang kelak menjadi '''[[Onolalu, Nias Selatan|Öri Onolalu]]''' yang disebut ''“Tanah Lalu”''. Keturunan '''Mölö''' menetap di daerah sebelah barat Teluk DalamTelukdalam yang dikenal sebagai '''Öri Maenamölö''' atau disebut ''“Tanah Mölö”''.

Yang kemudianKemudian, Lalu merupakan kakek moyang dari Öri Onolalu yang sekarang merupakan Kecamatan Onolalu. Marga yang[[Mado]] paling fenomenalbanyak disinidi sini adalah Bago,Ge'e dan yang terakhir ialah Harita {{butuh rujukan|?}}., Sedangkansedangkan margamado yang lain merupakan marga pendatang dari Öri lain yang menetap di Onolalu.{{butuh rujukan|?}}

Kecamatan Onolalu yang sebelumnya adalah bagian dari [[Teluk dalam|Kecamatan Telukdalam]] yang terdiri dari 4 Desa Induk yaitu [[Hilimondregeraya, Hilinamöza'uaOnolalu, HilifalagöNias danSelatan|Hilimondregeraya]], [[HilifaronoHilinamozaua, Onolalu, Nias Selatan|HilifaronoHilinamöza'ua]]., Sesuai[[Hilifalago, persyaratanOnolalu, dariNias pemerintahSelatan|Hilifalagö]] tentangdan pemekaran sebuah[[Hilifarono, kecamatanOnolalu, makaNias desaSelatan|Hilifarono]]. Desa-desa Induk yang besar tersebut kini dibagi menjadi beberapa desa lagi hinggasehingga sekarang terdapat 10 desa di kecamatan Onolalu,. berikutBerikut perinciannya.<ref>{{Cite nameweb|url='sumber6'>Sumber data: httphttps://wwwjdih.kpu.go.id/|title=JDIH - Biro Hukum KPU|website=jdih.kpu.go.id|access-date=2020-06-14}}</ref>:

Dasar hukum pemekaran Kecamatan Onolalu sebagian wilayah Kecamatan TelukTelukdalam Dalam sesuaiadalah Perda No. 3/2015, dan Nomor Register Perda Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 2015. Sebelumnya, Desa Hili'amuri sempat jadimenjadi bagian wilayah Kecamatan Onolalu saat pemekaran, namuntetapi sebagian penduduk desa menolak karena jarak desa ke ibukotaibu kota kecamatan terlalu jauh sementara Telukdalam lebih dekat. Alasan kedua karena Desa Hili'amuri memang bukan bagian wilayah dari Öri Onolalu jika ditinjau dari sejarah hingga penduduknya menolak bergabung.

==GeografisGeografi==

Kecamatan Onolalu merupakan daerah berbukit-bukit yang diairi oleh sungai Sa'ua sekaligus menjadi pemisah antara 4 perkampungan induk yaitu Hilimondregeraya dan Hilinamözaua di sebelah Baratbarat sementara Hilifalagö dan Hilifarono disebelah Timurtimur. Sungai Sa'ua mengalir dari mata air pegunungan Utarautara di Mazinö dan bermuara ke Selatan di Desa Bawödobara dan Ganöwö Saua, Kecamatan Telukdalam.<ref>{{Cite nameweb|url='https://asarpua.com'>Artikel, /jalan-nasional-dekat-jembatan-saua-nisel-amblas-tanpa-penanganan/|title=Jalan Nasional Dekat Jembatan Sa'ua Nisel Amblas Tanpa Penanganan – ASARPUA: https://asarpua.com/jalan|last=admin|date=2018-nasional11-dekat22|website=ASARPUA|language=en-jembatanUS|access-sauadate=2020-nisel-amblas06-tanpa-penanganan14}}</ref>.

BerdasarkanSesuai data Stasiun Meteorologi [[Bandar Udara Binaka|Binaka]] [[Gunungsitoli]], jumlah hujan per hari dari rata rata-rata perbulanper bulan sebanyak 23 kali dan curah hujan dari rata-rata perbulannya 489,4 &nbsp;mm. Ini dikarenakan setiap desa di Onolalu dibangun pada ketinggian 30 s.d 50 meter diatasdi atas permukaan laut.<ref name='"sumber3'">Sumber data: Badan Pusat Statistik Kabupaten Nisel, Podes 2018</ref>.

===PosisiDaerah MetropolitanIbu Kota===

Berdasarkan hasil perundingan dan kesepakatan bersama antar desa, Kecamatan Onolalu [[Ibu kota | beribukotakan]] di Hilinamözaua dikarenakankarena jarakdaerah ini merupakanterletak di pertengahan antardiukur semuaterhadap desa lain. DanAdapun Jarakjarak kantor Camatcamat ke kantor Bupati Nias Selatan dapat ditempuh dengan 12,75 &nbsp;km perjalanan lewat jalur Hilionaha.

Jarak dari kantor kepala desa ke kantor camat dari beberapa desa induk adalah [[Hilifarono, Onolalu, Nias Selatan | Hilifarono]] berjarak 5 &nbsp;km ke kantor camat lewat jalur Hilifalagö, sementara Hilifalagö dan Hilimondregeraya berjarak 2 &nbsp;km ke kantor camat di Hilinamözaua.

Kecamatan Onolalu per 2020 telah melakukanmengalami 4 kali pergantian camat. Berikut ini daftar camat dan mantan Camat Onolalu dari awal pemekaran sampai sekarang:<ref name'sumber1'>Sumber data: Kantor Camat Onolalu</ref>:

*'''Satu Hati Duha''', Menjabatmenjabat pada Tahuntahun 2014-2017.

*'''Sisofönada Duha''', Menjabatmenjabat pada Tahuntahun 2017-2018.

*'''Tahonogö Löi''', Menjabatmenjabat pada Tahuntahun 2018.

*'''Darnis Harita''', Menjabatmenjabat daripada Tahuntahun 2019 sampai sekarang.

Jumlah perangkat desa Kecamatan Onolalu yang dihitung dari total semua desa, Pjs. Kepala Desa Masingmasing-masing satu orang total semua 10 orang sama dengan total Sekdes 10 orang, sekretariat total 24 orang dan BPD sebanyak 83 orang dari total sepuluh desa, Pelaksana teknis 51 orang, Pelaksana kewilayahan 30 orang dan pegawai desa lainnya 20 orang dari total keseluruhan desa.<ref name='sumber2'>Sumber"sumber3" data: Badan Pusat Statistik Kabupaten Nisel 2018</ref>.

Kekayaan budaya Nias kerap terasosiasi dengan atraksi [[Fahombo|lompat batu]]. Sajian media hampir selalu mengarah ke desa [[Bawomataluo, Fanayama, Nias Selatan|Bawömataluo]] atau Hilisimaetanö. Namun, kekayaan budaya Nias tak hanya tersimpan di sana. Desa Hilimondregeraya salah satunya dan tiga desa induk lain, merupakan salah satu dari desa di Kecamatan [[Onolalu, Nias Selatan|Onolalu]] yang masih mempertahankan adat dan budayanya.<ref name='kabarnias.com'":0">Artikel, Hilimondregeraya Simpan Pesona Budaya Nias - Kabar Nias:{{Cite web|url=https://kabarnias.com/kabar-dari-nias/nias-selatan/hilimondregeraya-simpan-pesona-budaya-nias-4646|title=Hilimondregeraya Simpan Pesona Budaya Nias|last=admin|date=2014-10-03|website=Kabar Nias|language=id-ID|access-date=2020-06-14}}</ref>.

Kecamatan Onolalu hampir seluruh penduduknya adalah [[Suku Nias]] dan selebihnya merupakan pendatang dari suku lain misalnya suku [[Batak]] dan [[Minang]] yang menikah atau pindah karena pekerjaan. Onolalu kerap disebut-sebut dalam sejarah sebagai bagian dari Etnisetnis [[Melayu Tua]], ...

===SpotTempat Wisata===

Jauh sebelumnya di Kecamatan Onolalu terdapatTerdapat tiga rumah adat besar atau '''''[[Omo Sebua]]|''omo sebua''',]] di Desa Hilimondregeraya adalah yang masih berdiri kokoh sampai sekarang. sementaraSementara Desaitu, semua rumah adat di desa [[Hilifalago, Onolalu, Nias Selatan|Hilifalagö]] dan Desadesa [[Hilinamozaua, Onolalu, Nias Selatan|Hilinamözaua]], telah hancur semua termakan usia dan kurangnya perawatan. Bukan hanya itu,Terdapat beberapa spottempat lain yang bisa dijadikan wisata dan hiburan untuk memanjakan mata anda ketika berkunjung kesinike sana.<ref name='kabarnias.com'>Artikel, Hilimondregeraya Simpan Pesona Budaya Nias - Kabar Nias":0" https://kabarnias.com/kabar-dari-nias/nias-selatan/hilimondregeraya-simpan-pesona-budaya-nias-4646</ref>.

[[berkasBerkas:Hilimondregeraya Onolalu 001.png|320px|jmpl|ka|Potret barisan para Penari adat atau ''Sogaele'' didepan ''Omo Sebua'', Hilimondregeraya]]

Hilimondregeraya adalah salah satu desa tradisional terbesar di Nias Selatan yang lebih tua dibandingkan dengan Bawömataluo. Di Hanya karena [[Bawomataluo, Fanayama, Nias Selatan|Bawömataluo]] lebih terkenal, pembangunan dan transportasi ke desa tersebut lebih diutamakan. Disinisana terdapat 130 rumah adat tradisional yang masih kokoh.<ref>{{Cite nameweb|url='museum-nias.org'>Artikel, Nias Heritage Museum – Cultural Sites – South: https://museum-nias.org/en/cultural-sites-south/|title=Cultural Sites - South|website=Nias Heritage Museum|language=en-GB|access-date=2020-06-14}}</ref>, jarakJarak desa ini sekitar 8 &nbsp;km dari [[Teluk Dalam, Nias Selatan|Telukdalam]], ibu kota kabupaten Nias Selatan. KebijaksanaanDesa otonomi daerah membuatnya ada dalam wilayah Kecamatan Onolalu,ini berbatasan dengan dua desa hasil pemekaran, Hilikara dan Hilisanekhehösi.<ref name='kabarnias.com'>Artikel, Hilimondregeraya Simpan Pesona Budaya Nias - Kabar Nias":0" https://kabarnias.com/kabar-dari-nias/nias-selatan/hilimondregeraya-simpan-pesona-budaya-nias-4646</ref>.

Berikut beberapa spottempat dan atraksi wisata di desa induk Hilimondregeraya:.

* Rumah adat besar atau ''Omo Sebua''.

* KebersihanJejeran desabarisan dan[[Rumah jejeran barisanadat Nias|rumah adat]] warga yang masih dipertahankan.

* Pemandian umum atau ''Helehele''.

* Batu-batu [[Megalitikmegalitik]],

*Sungai Mbaw̃a Mbaho.

* Atraksi [[Hombo Batu|Lompatlompat batu]], Mogaele, dan tarian lainnya.

[[berkasBerkas:Hilinamozaua Onolalu 002.png|320px|jmpl|ka|Tampak sudut Desa Hilinamözaua bagian Selatan, dipotret dari bagian Utara]]

[[Berkas:18122016-Hilifarono1Desa Hilifarono 0001.jpg|320px|kika|jmpl|SalahSudut satuDesa rumahHilifarono adatdilihat didari Desasebelah HilifaronoSelatan, potret oleh [[Arsen Sarumaha]] 2016.]]

Hilifarono merupakan satu-satunya Desadesa terkecil di Kecamatan Onolalu yang tidak lagi membudidayakan kebudayaan tarian ''(Mogaele dan Moluaya)'' dan [[pariwisata]]nya atau istilah lain kehilangan budaya karena Pengaruh budaya luar, Kurangnya keinginan para generasi muda untuk belajar dan meneruskan budayanya, Kurangnya bahkan tidak ada lagi para petua yang bisa mengajari generasinya dalam istilah adat-adat karena meninggal dan faktor usia.

Hampir seluruh jalan menuju desa-desa di kecamatan Onolalu telah diperbaiki dan memadai. Terdapat 16,70 &nbsp;km jalan yang teraspal, 2,50 &nbsp;km yang belum teraspal dan 5,30 yang belum diperkeras ''(non paved)'' dari total panjang jalan 24,50 &nbsp;km. Hingga tahun 2018 mengalami kemajuan daerah yang teraspal sekitar 24,50 &nbsp;km dari total panjang jalan kecamatan, sementara beberapa desa tertentu masing-masing telah disemen tanpa teraspal.<ref name='"sumber7'">Sumber data: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nisel 2017</ref>.

Selain itu terdapat jugaTerdapat 12 bagunanbangunan untuk fasilitas pendidikan dari SD sampai SMA/K (SD terdapat 7 bagunan dari total murid ±779 orang, SMP terdapat 3 bagunan dari total murid ±284 orang dan SMK/SMA terdapat 2 bagunan dari total murid 53/71 orang) dari total ruangan kelas 76 ruangan.<ref name='bps1'>Dukumen PDF, Kecamatan Onolalu dalam Angka 2019, Hal. 29-33: https://niasselatan.bps.go.id{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>.

Karena 99,9% Pendudukpenduduk nya beragama Kristen, maka terdapat 33 tempat ibadah untuk agama [[Protestan|Kristen Protestan]] dan 10 tempat ibadah untuk agama [[Katolik|Kristen KatholikKatolik]]. Disini tidak ditemukan tempat ibadah agama lain seperti [[Musholla]], [[Masjid]] atau [[Vihara]] selain yg disebut diatas.

Untuk masalah listrikListrik [[PLN]] dan [[Jaringan]] [[Telepon]], [[Internet]], [[Sinyal]] [[TV]] dan [[Radio]] sudah bisa diakses disemuadi semua desa berdasarkan program [[Joko Widodo|Presiden Jokowi]] pada tahun 2017 lalu tentang “Program Listrik Masuk Desa”<ref name='merdeka.com'>Artikel, 3 Tahun Jokowi-JK: Terang desa terhambat di 35.000 MW{{Cite web| merdeka.com: url=https://m.merdeka.com/uang/3-tahun-jokowi-jk-terang-desa-terhambat-di-35000-mw.html|title=3 Tahun Jokowi-JK: Terang desa terhambat di 35.000 MW|last=Riyandi|first=Saugy|website=merdeka.com|language=en|access-date=2020-06-14}}</ref> dan Jaringanjaringan yang bisa diakses hanya Operator [[Telkomsel]] berkekuatan sinyal [[GPRS|H+]] s/d [[3G]] dan di desa tertentu seperti Desa Hilionaha sudah bisa menikmati kecepatan jaringan [[4G]] disini.

Dari laporan statistik pertanian tanaman pangan dan penggunaan lahan tahun 2016-2018, penduduk setempat telah memanfaatkan 131,0 hektar tanah dari total luas kecamatan Onolalu untuk [[bercocok tanam]] terutama dalam bidang ladang padi dan perkebunan karet. Beberapa hasil panen masyarakat Onolalu seperti [[Jagung]], [[Kedelai]], [[Talas]], [[Kacang hijau]], [[Ubi kayu]], [[Ubi jalar]], [[Bawang]], [[Cabai]], [[Bayam]], [[Kacang panjang]], [[Kangkung]], [[Terong]], [[Ketimun]], dll. Tanaman produksi seperti [[Karet]], [[Kelapa]], [[Pisang]] dan [[Kakao]]. SedangmanSementara itu, [[Babibabi]], [[Kambingkambing]], [[Ayamayam kampung]], [[Ayamayam pedaging]], [[Itikitik]] dan, [[Bebekbebek]], termasuk budidayadan ikan pada kolam ''(fresh water pond)'' adalah ternak yang paling banyak dipelihara dan diproduksi setiap tahunnya.<ref name='"sumber5'">Sumber data: Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Nias Selatan</ref>.