Masyarakat Minahasa meyakini bahwa kematian merupakan awal meuju ke dunia lain. Mereka meyakini bahwa jenazah akan dijemput oleh roh leluhurnya, sehingga memerlukan bekal perjalanan.{{Sfn|Manus|2012|p=389}} Waruga dijadikan sebagai tempat bersemayam sementara untuk para roh leluhurnya. Kualitas ukiran dari waruga ditentukan oleh jasa orang yang dikubur di dalamnya. Semakin berjasa seseorang, maka semakin bagus ukiran yang dibuatkan untuknya.{{Sfn|Sopacoly, Lattu, dan Timo|2019|p=219}} Waruga dijadikan sebagai alat pemersatu orang Minahasa dalam menyembah [[Tuhan]] dan menghormati leluhur serta memberikan kesadaran tentang pentingnya suatu ikatan kekeluargaan.{{Sfn|Sopacoly, Lattu, dan Timo|2019|p=225}} {{commons cat|Waruga}}
[[Kategori: Budaya MinahasaSarkofagus]] ▼
== Referensi ==
{{col|2}}
<references />
{{end-col}}
== Daftar pustaka ==
* {{cite journal|last=Hein|first=Malingkonor Legio Mario|date=Mei 2019|title=Perlindungan Hukum terhadap Cagar Budaya Minahasa Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2010 (Suatu Kajian terhadap Waruga yang Merupakan Cagar Budaya Minahasa)|url=https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexetsocietatis/article/download/24734/24444|journal=Lex Et Societatis|volume=7|issue=5|pages=160–168|doi=|issn=|ref={{sfnref|Hein|2019}}|url-status=live}}
* {{cite journal|last=Mangolo, M.C.S., Sukaatmadja, I.P.G., dan Pujaastawa. I.B.G.|first=|date=Juli 2017|title='Waruga' sebagai Daya Tarik Wisata di Desa Sawangan, Kabupaten Minahasa Utara|url=https://ojs.unud.ac.id/index.php/jumpa/article/view/34052/20556|journal=Jumpa|volume=04|issue=01|pages=120–135|doi=|issn=2502-8022|ref={{sfnref|Mangolo, Sukaatmadja, dan Pujaastawa|2017}}|url-status=live}}
* {{cite journal|last=Manus|first=Jerry|date=Juli 2012|title=Makna Motif Ornamen pada Waruga di Minahasa|url=https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/dewaruci/article/download/1033/1027|journal=Dewa Ruci|volume=7|issue=3|pages=369–389|doi=|issn=1412-4181|ref={{sfnref|Manus|2012}}|url-status=live}}
* {{cite journal|last=Marzuki|first=Irfanuddin W.|date=Juli 2011|title=Pelestarian dan Pemanfaatan Kubur Batu Waruga di Kabupaten Minahasa Utara|url=http://kapata-arkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/kapata/article/view/159/149|journal=Kapata Arkeologi|volume=7|issue=12|pages=78–91|doi=|issn=1858-4101|ref={{sfnref|Marzuki|2011}}|url-status=live}}
* {{cite journal|last=Pangkey, F., dan Gustami, S.P.|first=|date=April 2005|title=Relief pada Waruga di Minahasa dalam Perspektif Etnografis dan Estetis|url=http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=1902|journal=Humanika|volume=XVIII|issue=2|pages=261–271|doi=|issn=|ref={{sfnref|Pangkey dan Gustami|2005}}|url-status=live}}
* {{cite journal|last=Sopacoly, M.M., Lattu, I.Y.M., dan Timo, E.I.N.|first=|date=2019|title=Sakralitas Waruga: Situs Suci dan Identitas Kultural Masyarakat Minahasa|url=https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/fikrah/article/download/5055/pdf|journal=Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan|volume=7|issue=2|pages=217–242|doi=10.21043/fikrah.v7i2.5055|issn=2476-9649|ref={{sfnref|Sopacoly, Lattu, dan Timo|2019}}|url-status=live}}
▲[[Kategori:Budaya Minahasa]]
[[Kategori:Sejarah Minahasa]]
|