Cendawan entomopatogen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
interwiki
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(38 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Grasshoppers_killed_by_Beauveria_bassiana_USDA.jpg|jmpl|400px|Belalang Terserang ''Beauveria bassiana'']]
{{Taxobox
| image = Verticillium theobromae culture.jpg
| image_width = 220px
| image_caption = ''[[Verticillium theobromae]]'' culture
| regnum = [[Fungus|Fungi]]
| phylum = [[Ascomycota]] <br>(Anamorphic Hypocreales)
| classis = ''[[Incertae sedis]]''
| familia = [[Plectosphaerellaceae]]
| genus = '''''Verticillium'''''
| genus_authority = [[Christian Gottfried Daniel Nees von Esenbeck|Nees]]
| type_species = ''Verticillium tenerum''
| type_species_authority = Nees
| subdivision_ranks = Species
| subdivision = Lihat teks
}}
'''''Verticillium''''' adalah [[genus]] dari [[fungi]] dalam divisi [[Ascomycota]], dan merupakan [[anamorf]] dari famili ''[[Plectosphaerellaceae]]''. Fungi ini merupakan [[organisme]] [[heterotrof]] yang hidup sebagai [[parasit]] pada [[serangga]]. <ref>Hawksworth DL, Sutton BC, Ainsworth GC. 1983. Dictionary of The Fungi. England: Commonwealth Mycological Institute</ref>
 
'''Cendawan entomopatogen''' adalah [[organisme]] [[heterotrof]] yang hidup sebagai [[parasit]] pada [[serangga]].<ref>{{en}}Hawksworth DL, Sutton BC, Ainsworth GC. 1983. Dictionary of The Fungi. England: Commonwealth Mycological Institute</ref> Cendawan entomopatogen merupakan salah satu jenis bioinsektisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama tanaman.<ref name="Prayogo">Prayogo Y. 2006. Upaya mempertahankan keefektifan cendawan entomopatogen untuk mengendalikan hama tanaman pangan. J. Litbang Pertanian 25: 47-54</ref> Cendawan entomopatogen termasuk dalam enam kelompok mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan sebagai bioinsektisida, yaitu [[cendawan]], [[bakteri]], [[virus]], [[nematoda]], [[protozoa]], dan [[ricketsia]].<ref>Santoso, T. 1993. Dasar-dasar patologi serangga.Dalam E. Martono, E. Mahrub, N.S. Putra, dan Y. Trisetyawati (Ed.). Simposium Patologi Serangga I. Yogyakarta, 12−13 Oktober 1993. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. hlm. 1−15.</ref>
==Sejarah==
Aristotle ialah orang pertama yang melaporkan adanya serangga yang sekarat akibat suatu penyakit sejak sekitar 2000 tahun yang lalu. <ref name="Luangsa-ard">Luangsa-ard et al. 2006. ''The Collection, Isolation, and Taxonomy of Invertebrate-Phatogenic Fungi'' [Workshop Manual] Pathum Thani: NSTD</ref>A. '''Cendawan entomopatogen''' yang kini dikenal sebagai ''Cordyceps sinensis'' juga sejak sekitar 1000 tahun yang lalu telah digunakan sebagai [[obat]] [[herba]] oleh penduduk dataran tinggi [[Tibet]] dan sekitarnya, tetapi saat itu belum diketahui informasi mengenai '''cendawan entomopatogen'''. <ref name="Luangsa-ard"/>. '''Cendawan entomopatogen''' yang pertama dikenal dan dilaporkan ialah ''Beauveria bassiana''. <ref name="Luangsa-ard"/> ''Beauveria bassiana'' dikenal sebagai cendawan yang menyerang serangga setelah [[Agostino Bassi]] (1773-1856) seorang [[bakteriologis]] [[Italia]] mempelajari kasus kematian pada [[produksi]] [[sutera]] yang menjadi produk penting di Italia dan [[Perancis]] pada abad 16 sampai 17 karena banyak [[ulat sutera]] mati oleh penyakit yang dikenal sebagai [[muskardin]]. <ref name="Luangsa-ard"/>
==Siklus Hidup dan Proses Infeksi==
Proses [[infeksi]] '''cendawan entomopatogen''' terhadap inangnya (serangga) dibagi menjadi [[fase]] [[parasit]] dan fase [[saprob]]. <ref>Malsam O, Kilian M, Hain R, Berg D. 1997. Biological Control. Di dalam: Anke T, editor. ''Fungal Biotechnology''. Weinhem: Chapman dan Hall</ref> Penyerangan pada serangga [[inang]] dilakukan melalui [[penetrasi]] langsung pada [[kutikula]]. Pada awalnya [[spora]] cendawan melekat pada kutikula, selanjutnya spora berkecambah melakukan penetrasi terhadap kutikula dan masuk ke [[hemosoel]]. Cendawan akan bereproduksi di dalamnya dan membentuk [[hifa]]. Serangga akan mati, sedangkan cendawan akan melanjutkan [[siklus]] hidupnya dalam fase saprob. Setelah tubuh serangga inang dipenuhi oleh massa [[miselium]], tubuh tersebut akan mengeras dan berbentuk seperti [[mumi]] yang berwarna putih, hijau, atau merah muda. Setelah itu spora akan diproduksi untuk menginfeksi inang lainnya. <ref name="Luangsa-ard"/>
 
==Manfaatan Sejarah ==
[[Berkas:CordycepsSinensis.jpg|jmpl|400px|''Cordyceps sinensis'' tumbuh pada ulat. ''Cordyceps sinensis'' dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat herba]]
Cendawan entomopatogen sejauh ini telah dimanfaatkan sebagai [[agens]] pengendali [[hayati]] dan bahan obat herba. <ref name="Luangsa-ard"/> Di Indonesia, agens hayati cendawan entomopatogen digunakan untuk mengendalikan hama pada tanaman perkebunan <ref>Sudarmaji D, Gunawan S. 1994. ''Patogenisitas fungi entomopatogen Beauveria bassiana terhadap Helopeltis antoni''. Jember: Balai Penelitian Kopi dan Kakao, Menara Perkebunan 62</ref>
Aristotle[[Aristoteles]] ialah orang pertama yang melaporkan adanya serangga yang sekarat akibat suatu penyakit sejak sekitar 2000 tahun yang lalu. <ref name="Luangsa-ard">{{en}}Luangsa-ard et al. 2006. ''The Collection, Isolation, and Taxonomy of Invertebrate-Phatogenic Fungi'' [Workshop Manual] Pathum Thani: NSTD</ref>A. '''Cendawan entomopatogen''' yang kini dikenal sebagai ''Cordyceps sinensis'' juga sejak sekitar 1000 tahun yang lalu telah digunakan sebagai [[obat]] [[herba]] oleh penduduk dataran tinggi [[Tibet]] dan sekitarnya, tetapi saat itu belum diketahui informasi mengenai '''cendawan entomopatogen'''. <ref name="Luangsa-ard"/>. '''Cendawan entomopatogen''' yang pertama dikenal dan dilaporkan ialah ''[[Beauveria bassiana]]''. <ref name="Luangsa-ard"/> ''Beauveria bassiana'' dikenal sebagai cendawan yang menyerang serangga setelah [[Agostino Bassi]] (1773-18561773–1856) seorang [[bakteriologis]] [[Italia]] mempelajari kasus kematian pada [[produksi]] [[suterasutra]] yang menjadi produk penting di Italia dan [[PerancisPrancis]] pada abad 16 sampai 17 karena banyak [[ulat sutera|ulat sutra]] mati oleh penyakit yang dikenal sebagai [[muskardin]]. <ref name="Luangsa-ard"/>
 
== Siklus hidup dan proses infeksi ==
===Mengendalikan Hama===
Proses [[infeksi]] '''cendawan entomopatogen''' terhadap inangnya (serangga) dibagi menjadi [[fase]] [[parasit]] dan fase [[saprob]]. <ref>{{en}}Malsam O, Kilian M, Hain R, Berg D. 1997. Biological Control. Di dalam: Anke T, editor. ''Fungal Biotechnology''. Weinhem: Chapman dan Hall</ref> Penyerangan pada serangga [[inang]] dilakukan melalui [[penetrasi]] langsung pada [[kutikula]].<ref name="Luangsa-ard"/> Pada awalnya [[spora]] cendawan melekat pada kutikula, selanjutnya spora berkecambah melakukan penetrasi terhadap kutikula dan masuk ke [[hemosoel]].<ref name="Luangsa-ard"/> Cendawan akan bereproduksi di dalamnya dan membentuk [[hifa]].<ref name="Luangsa-ard"/> Serangga akan mati, sedangkan cendawan akan melanjutkan [[siklus]] hidupnya dalam fase saprob.<ref name="Luangsa-ard"/> Setelah tubuh serangga inang dipenuhi oleh massa [[miselium]], tubuh tersebut akan mengeras dan berbentuk seperti [[mumi]] yang berwarna putih, hijau, atau merah muda.<ref name="Luangsa-ard"/> Setelah itu spora akan diproduksi untuk menginfeksi inang lainnya. <ref name="Luangsa-ard"/>
Beberapa jenis cendawan entomopatogen yang sudah diketahui efektif mengendalikan hama penting [[tanaman]] adalah ''Beauveria bassiana'', ''Metarhizium anisopliae'', ''Nomuraea rileyi'', ''Paecilomyces fumosoroseus'', ''Aspergillus parasiticus'', dan ''Verticillium lecanii''. <ref>Prayogo Y. 2006. Upaya mempertahankan keefektifan cendawan entomopatogen untuk mengendalikan hama tanaman pangan. J. Litbang Pertanian 25: 47-54</ref>
 
==Referensi Manfaat ==
Cendawan entomopatogen sejauh ini telah dimanfaatkan sebagai [[agens]] pengendali [[hayati]] dan bahan obat herba. <ref name="Luangsa-ard"/> Di Indonesia, agens hayati cendawan entomopatogen digunakan untuk mengendalikan hama pada tanaman perkebunan <ref>Sudarmaji D, Gunawan S. 1994. ''Patogenisitas fungi entomopatogen Beauveria bassiana terhadap Helopeltis antoni''. Jember: Balai Penelitian Kopi dan Kakao, Menara Perkebunan 62</ref>
Cendawan entomopatogen dapat pula dimanfaatkan sebagai obat herba.<ref name="Luangsa-ard"/> Beberapa anggota dari Hypocreales dikenal sebagai komponen utama beberapa obat-obatan, di antaranya ialah ''Cordyceps sinensis'', ''Hypocrella'', dan ''Torubiella''.<ref name="Luangsa-ard"/>
 
== Contoh ==
<references/>
Beberapa jenis cendawan entomopatogen yang sudah diketahui efektif mengendalikan hama penting [[tanaman]] adalah ''Beauveria bassiana'', ''Metarhizium anisopliae'', ''Nomuraea rileyi'', ''Paecilomyces fumosoroseus'', ''Aspergillus parasiticus'', dan ''VerticilliumLecanicillium lecanii'' (syn. ''Verticillium lecanii''<ref>PrayogoSemua Y''Verticillium'' entomopatogen dipindahkan ke dalam marga ''Lecanicillium'' (lihat: R. 2006Zare & W. UpayaGams mempertahankanNova keefektifanHedwigia cendawan71: entomopatogen329-337, untuk2001)</ref><ref>Gams mengendalikanW, hamaZare tanamanR. pangan2001. J[http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0953756208600209# LitbangNew PertanianGeneric 25:Concepts 47in Verticillium Sect. Prostrata]. Mycological Research 106:130-54131.</ref>).<ref name="Prayogo"/>
 
== Lihat pula ==
[[Kategori:Biologi| ]]
[[Kategori:Fungi]]
 
* [[Kategori:Fungi]]
[[de:Verticillium-Welke]]
* [[Jamur]]
[[en:Verticillium]]
 
[[fr:Verticillium]]
== Referensi ==
[[it:Verticillium]]
<references/>
[[nl:Verwelkingsziekte]]
 
[[Kategori:Biologi| Fungi]]