Air bersih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (dibawah, +di bawah)
Desy Cristalia (bicara | kontrib)
#1Lib1Ref #1Lib1RefID
 
(35 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Air bersih.jpg|thumbjmpl|rightka|250px|Air Bersihbersih]]
[[Berkas:Stilles Mineralwasser.jpg|thumbjmpl|rightka|250px|Air Minumminum]]
 
'''Air bersih''' adalah salah satu jenis sumberdaya[[sumber daya]] berbasis [[air]] yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh [[manusia]] untuk dikonsumsidi[[konsumsi]] atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah [[sanitasi]].<ref>[http://www.usembassyjakarta.org/ptp/airbrs1.html Air Bersih Sumber Daya yang Rawan oleh Richard Middleton]</ref>.
 
Untuk konsumsi '''[[air minum''']] menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung [[logam berat]]. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh [[bakteri]] (misalnya [[Escherichia coli]]) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100&nbsp;°[[Celsius|C]], banyak zat berbahaya, terutama [[logam]], tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.<ref>{{Cite journal|last=Sisca|first=Vivi|year=2016|title=PENENTUAN KUALITAS AIR MINUM ISI ULANG TERHADAP KANDUNGAN
NITRAT, BESI, MANGAN, KEKERUHAN, Ph, BAKTERI E.coli DAN COLIFORM|url=https://online-journal.unja.ac.id/chp/article/download/3310/pdf/6615|journal=Chempublish Journal|volume=1|issue=2|pages=22-30|issn=2503-4588}}</ref>
 
== Ciri-ciri ==
Air bersih memiliki ciri-ciri awal yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Pada air bersih yang sehat, tidak terdapat kontaminan [[mikrobiologi]] mapun [[senyawa kimia]]. Kebersihan air ini dinilai dari sifat [[fisika]], [[kimia]] dan [[biologi]]. Ketidaklayakan pada salah satu penilaian menandakan bahwa air tidak masuk dalam kategori air bersih yang dapat diminum atau dipakai untuk keperluan lain.<ref>{{Cite book|last=Sebayang, P., dkk.|date=2015|url=http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1435288104.pdf|title=Teknologi Pengolahan Air Kotor dan Payau Menjadi Air Bersih dan Layak Minum|location=Jakarta|publisher=LIPI Press|isbn=978-979-799-814-1|pages=1|url-status=live|access-date=2021-09-13|archive-date=2021-09-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20210913235134/http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1435288104.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
== Sumber air bersih ==
 
*=== '''Sungai''' ===
Rata-rata lebih dari 40.000 [[kilometer]] [[Pangkat tiga|kubik]] air segar diperoleh dari [[sungai]]-sungai di dunia. Ketersediaan ini (sepadan dengan lebih dari 7.000 meter kubik untuk setiap orang) sepintas terlihat cukup untuk menjamin persediaan yang cukup bagi setiap [[penduduk]], tetapi kenyataannya air tersebut seringkalisering kali tersedia di tempat-tempat yang tidak tepat. Sebagai contoh air bersih di lembah [[sungai Amazon]] walupun ketersediaannya cukup, lokasinya membuat sumber air ini tidak ekonomis untuk mengekspor air ke tempat-tempat yang memerlukan.<ref>{{Cite journal|last=Pahude|first=Mansur S|year=2022|title=ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DESA SANTIGI KECAMATAN TOLITOLI
UTARA KABUPATEN TOLITOLI|url=https://stp-mataram.e-journal.id/JIP/article/download/1744/1345/|journal=JIP (Jurnal Inovasi Penelitian)|volume=3|issue=2|pages=4801-4808|issn=2722-9467}}</ref>
 
*=== '''Curah hujan''' ===
Dalam pemanfaatan [[hujan]] sebagai sumber dari air bersih, [[individu]] perorangan/ berkelompok/ pemerintah biasanya membangun [[bendungan]] dan tandon air yang mahal untuk menyimpan air bersih di saat bulan-bulan [[musim keringkemarau]] dan untuk menekan kerusakan musibah [[banjir]].<ref>{{Cite journal|last=Melda|year=2022|title=Analysis of Clean Water Needs in Mamunu Hamlet, Lingadan
Village, Dakopemean District, Tolitoli Regency|url=https://media.neliti.com/media/publications/555992-analisis-kebutuhan-air-bersih-pada-dusun-23edd31c.pdf|journal=Formosa Journal of Sustainable Research (FJSR)|volume=1|issue=2|pages=227-238|issn=2830-6228}}</ref>
 
*=== '''Air permukaan dan air bawah tanah'''.===
[[Air permukaan]] adalah air yang berada di [[permukaan Bumi]] yang berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi tetapi berada di permukaan tanah. Kualitas air ini biasanya tergantung daerah sekitarnya di mana air itu berada. Air permukaan kurang baik untuk langsung dikonsumsi oleh manusia, oleh karena itu perlu adanya pengolahan terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan, air ini terdiri dari; air sungai, telaga, [[danau]], [[rawa]] dan sebagainya.<ref>{{Cite web|last=Harris|first=Mochamad|year=2021|title=Air Permukaan : Pengertian, Karakteristik, & Jenis|url=https://www.gramedia.com/literasi/air-permukaan/|website=Gramedia Blog|access-date=2024-01-16}}</ref>
 
=== Air bawah tanah ===
== Penyalah gunaan dan pencemaran air ==
[[Air tanah|Air bawah tanah]] dalah air yang berasal dari hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang kemudian mengalami penyerapan ke dalam tanah dan mengalami proses filtrasi alamiah. Yang termasuk sumber air jenis ini terdiri dari air [[sumur]] dangkal, sumur dalam dan [[mata air]].{{Butuh rujukan}}
Sumber-sumber air bersih ini biasanya terganggu akibat penggunaan dan penyalahgunaan sumber air seperti:
# Pertanian. Penghamburan air akibat ketiadaannya penyaluran air yang baik pada lahan yang diairi dengan irigasi (untuk penghematan dalam jangka pendek) dapat berakibat terjadinya kubangan dan penggaraman yang akhirnya dapat menyebabkan hilangnya produktivitas air dan tanah <ref>{{id}} [http://www.usembassyjakarta.org/ptp/airbrs2.html Middleton, Richard. Air bersih: sumber daya yang rawan. Penggunaan dan penyalahgunaan sumber air.] </ref>
# Industri. Walaupun industri menggunakan air jauh lebih sedikit dibandingkan dengan irigasi pertanian, namun penggunaan air oleh bidang industri mungkin membawa dampaknya yang lebih parah dipandang dari dua segi. Pertama, penggunaan air bagi industri sering tidak diatur dalam kebijakan sumber daya air nasional, maka cenderung berlebihan. Kedua, pembuangan limbah industri yang tidak diolah dapat menyebabkan pencemaran bagi air permukaan atau air bawah tanah, seihingga menjadi terlalu berbahaya untuk dikonsumsi. Air buangan industri sering dibuang langsung ke sungai dan saluran-saluran, mencemarinya, dan pada akhirnya juga mencemari lingkungan laut, atau kadang-kadang buangan tersebut dibiarkan saja meresap ke dalam sumber air tanah tanpa melalui proses pengolahan apapun. Kerusakan yang diakibatkan oleh buangan ini sudah melewati proporsi volumenya. Banyak bahan kimia modern begitu kuat sehingga sedikit kontaminasi saja sudah cukup membuat air dalam volume yang sangat besar tidak dapat digunakan untuk minum tanpa proses pengolahan khusus.
# Eksploitasi sumber-sumber air secara massal oleh rumah tangga.
:: * Di negara berkembang: Di beberapa tempat di negara bagian [[Tamil Nadu]] di [[India]] bagian selatan yang tidak memiliki hukum yang mengatur pemasangan penyedotan sumur pipa atau yang membatasi penyedotan air tanah, permukaan air tanah anjlok 24 hingga 30 meter selama tahun 1970-an sebagai akibat dari tak terkendalikannya pemompaan atau pengairan. Pada sebuah konferensi air pada tahun 2006 wakil dari suatu negara yang kering melaporkan bahwa 240.000 sumur pribadi yang dibor tanpa mengindahkan kapasitas jaringan sumber air mengakibatkan kekeringan dan peningkatan kadar garam.
:: * Di negara maju seperti Amerika Serikat seperlima dari seluruh tanah irigasi di AS tergantung hanya pada jaringan sumber air (Aquifer) Agallala yang hampir tak pernah menerima pasok secara alami. Selama 4 dasawarsa terakhir terhitung dari tahun 2006, sistem jaringan yang tergantung pada sumber ini meluas dari 2 juta hektare menjadi 8 juta, dan kira-kira 500 kilometer kubik air telah tersedot. Jaringan sumber ini sekarang sudah setengah kering kerontang di bawah sejumlah negara bagian. Sumber-sumber air juga mengalami kemerosotan mutu, di samping pencemaran dari limbah industri dan limbah perkotaan yang tidak diolah, seperti pengotoran berat dari sisa-sisa dari lahan pertanian. Misalnya, di bagian barat AS, sungai Colorado bagian bawah sekarang ini demikian tinggi kadar garamnya sebagai akibat dari dampak arus balik irigasi sehingga di Meksiko sudah tidak bermanfaat lagi, dan sekarang AS terpaksa membangun suatu proyek besar untuk memurnikan air garam di Yuma, Arizona, guna meningkatkan mutu sungainya. Situasi di wilayah perkotaan jauh lebih jelek daripada di daerah sumber dimana rumah tangga yang terlayani terpaksa merawat WC dengan cara seadanya karena langkanya air, dan tanki septik membludak karena layanan pengurasan tidak dapat diandalkan, atau hanya dengan menggunakan cara-cara lain yang sama-sama tidak tuntas dan tidak sehat. Hal ini tidak saja mengakibatkan masalah bagi penggunanya sendiri, tetap juga sering berbahaya terhadap orang lain dan merupakan ancaman bagi lingkungan karena limbah mereka lepas tanpa proses pengolahan.
 
== Penyalahgunaan dan pencemaran air ==
=== Akibat ketiadaan air bersih ===
 
=== Pertanian ===
[[Berkas:Program Percontohan Penyediaan Air Bersih oleh USAID.JPG|thumb|right|250px|Program percontohan penyediaan air bersih melalui sambungan saluran rumah tangga oleh [[USAID]] dan [[ESP]].]]
Penghamburan air akibat ketiadaannya penyaluran air yang baik pada lahan yang diairi dengan [[irigasi]] (untuk penghematan dalam jangka pendek) dapat berakibat terjadinya kubangan dan [[Pengasinan|penggaraman]] yang akhirnya dapat menyebabkan hilangnya [[produktivitas]] air dan tanah.<ref>{{id}} [http://www.usembassyjakarta.org/ptp/airbrs2.html Middleton, Richard. Air bersih: sumber daya yang rawan. Penggunaan dan penyalahgunaan sumber air.]</ref>
 
=== Industri ===
[[Industri]] menggunakan air jauh lebih sedikit dibandingkan dengan irigasi pertanian, namun penggunaan air oleh bidang industri mungkin membawa dampaknya yang lebih parah dipandang dari dua segi. Pertama, penggunaan air bagi industri sering tidak diatur dalam kebijakan [[sumber daya air]] nasional, maka cenderung berlebihan. Kedua, pembuangan [[limbah]] industri yang tidak diolah dapat menyebabkan [[pencemaran]] bagi air permukaan atau air bawah tanah, sehingga menjadi terlalu berbahaya untuk dikonsumsi. Air buangan industri sering dibuang langsung ke sungai dan saluran-saluran, mencemarinya, dan pada akhirnya juga mencemari lingkungan [[laut]], atau kadang-kadang buangan tersebut dibiarkan saja meresap ke dalam sumber air tanah tanpa melalui proses pengolahan apapun. Kerusakan yang diakibatkan oleh buangan ini sudah melewati proporsi volumenya. Banyak bahan kimia modern begitu kuat sehingga sedikit kontaminasi saja sudah cukup membuat air dalam [[volume]] yang sangat besar tidak dapat digunakan untuk minum tanpa proses pengolahan khusus.<ref>{{Cite web|last=Willyam|first=B|year=2019|title=tinjauan kebutuhan air bersih dan pendistribusian|url=https://repository.uir.ac.id/8761/1/163110099.pdf|website=Repository Universitas Islam Riau|access-date=2024-01-23}}</ref>
 
=== Rumah tangga ===
 
==== Negara berkembang ====
Di beberapa tempat di [[negara bagian]] [[Tamil Nadu]] di [[India]] bagian selatan yang tidak memiliki [[hukum]] yang mengatur pemasangan penyedotan sumur pipa atau yang membatasi penyedotan air tanah, permukaan air tanah anjlok 24 hingga 30 meter selama tahun 1970-an sebagai akibat dari tak terkendalikannya pemompaan atau pengairan. Pada sebuah konferensi air pada tahun 2006 wakil dari suatu negara yang kering melaporkan bahwa 240.000 sumur pribadi yang dibor tanpa mengindahkan kapasitas jaringan sumber air mengakibatkan [[kekeringan]] dan peningkatan kadar garam.<ref>{{Cite web|last=Reineta|first=Merlin|date=2022-02-26|title=Air Bersih|url=https://www.diklatkerja.com/blog/air-bersih|website=DIKLATKERJAblog|access-date=2024-01-23}}</ref>
 
==== Negara maju ====
Seperlima dari seluruh tanah irigasi di [[Amerika Serikat]] tergantung hanya pada jaringan sumber air (Aquifer) Agallala yang hampir tak pernah menerima pasok secara alami. Selama 4 [[dasawarsa]] terakhir terhitung dari tahun 2006, sistem jaringan yang tergantung pada sumber ini meluas dari 2 juta hektare menjadi 8 juta, dan kira-kira 500 kilometer kubik air telah tersedot. Jaringan sumber ini sekarang sudah setengah kering kerontang di bawah sejumlah negara bagian. Sumber-sumber air juga mengalami kemerosotan mutu, di samping pencemaran dari limbah industri dan limbah perkotaan yang tidak diolah, seperti pengotoran berat dari sisa-sisa dari lahan pertanian. Misalnya, di bagian barat Amerika Serikat, sungai Colorado bagian bawah sekarang ini demikian tinggi kadar garamnya sebagai akibat dari dampak arus balik irigasi sehingga di [[Meksiko]] sudah tidak bermanfaat lagi, dan sekarang Amerika Serikat terpaksa membangun suatu proyek besar untuk memurnikan air garam di [[Yuma, Arizona|Yuma]], [[Arizona]], guna meningkatkan mutu sungainya. Situasi di wilayah perkotaan jauh lebih jelek daripada di daerah sumber dimana rumah tangga yang terlayani terpaksa merawat WC dengan cara seadanya karena langkanya air, dan tanki septik membludak karena layanan pengurasan tidak dapat diandalkan, atau hanya dengan menggunakan cara-cara lain yang sama-sama tidak tuntas dan tidak sehat. Hal ini tidak saja mengakibatkan masalah bagi penggunanya sendiri, tetap juga sering berbahaya terhadap orang lain dan merupakan ancaman bagi lingkungan karena limbah mereka lepas tanpa proses pengolahan.<ref>{{Cite web|last=Sari|first=Permata Chairunnisa|date=2013-05-01|title=Penyediaan Air Bersih|url=https://www.scribd.com/document/138811258/Penyediaan-Air-Bersih|website=SCRIBD|access-date=2024-01-23}}</ref>
 
== Kelangkaan ==
 
[[Berkas:Program Percontohan Penyediaan Air Bersih oleh USAID.JPG|jmpl|ka|250px|Program percontohan penyediaan air bersih melalui sambungan saluran rumah tangga oleh [[USAID]] dan [[ESP]].]]
Ketiadaan air bersih mengakibatkan:
# Penyakit [[diare]].<ref> name="usembassyjakarta.org">{{id}} [http://www.usembassyjakarta.org/ptp/airbrs2.html Middleton, Richard. Makalah Hijau: Air Bersih Sumber Daya yang Rawan. Tabel.2 Kemungkinan Pembatasan Penyakit Melalui Pasokan Air dan Sanitasi]</ref>. Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian kedua terbesar bagi anak-anak di bawah umur lima tahun. Sebanyak 13 juta anak-anak [[balita]] mengalami diare setiap tahun. Air yang terkontaminasi dan pengetahuan yang kurang tentang budaya hidup bersih ditenggarai menjadi akar permasalahan ini. Sementara itu 100 juta rakyat Indonesia tidak memiliki akses air bersih .<ref> {{en}} [http://www.esp.or.id/id Situs resmi ESP] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080628214855/http://www.esp.or.id/id |date=2008-06-28 }}</ref>.
# [[Kecacingan]].<ref name="usembassyjakarta.org"/>
# [[Kecacingan]]<ref> {{id}} [http://www.usembassyjakarta.org/ptp/airbrs2.html Middleton, Richard. Makalah Hijau: Air Bersih Sumber Daya yang Rawan. Tabel.2 Kemungkinan Pembatasan Penyakit Melalui Pasokan Air dan Sanitasi]</ref>.
# Pemiskinan. Rumah tangga yang membeli air dari para penjaja membayar dua kali hingga enam kali dari rata-rata yang dibayar bulanan oleh mereka yang mempunyai sambungan saluran pribadi untuk volume air yang hanya sepersepuluhnya <ref> {{en}} Whittington, Dale. Penyajian Air dan Pembangunan: Pelajaran dari Dua Negara</ref>
 
== Mengatasi Kelangkaan ==
Ketiadaan air bersih dapat diatasi dengan langkah sebagai berikut:{{Butuh rujukan}}
 
# Reboisasi (penanaman pohon kembali) di tempat yang gersang.
# Menggunakan penampungan air hujan.
# Menghemat atau mengurangi penggunaan air secara berlebihan.
# Tidak lagi membuang sampah pada saluran air.
# Pengelolaan sumber mata air dengan baik.
# Pengembangan infrastruktur air bersih oleh pemerintah di berbagai kota.
 
== Kontroversi ==
 
Walaupun air meliputi 70% permukaan bumi dengan jumlah kira-kira 1,4 ribu juta kilometer kubik, namun hanya sebagian kecil saja dari jumlah ini yang dapat benar-benar dimanfaatkan, yaitu kira-kira hanya 0,003%. Sebagian besar air, kira-kira 97%, ada dalam samudra atau laut, dan kadar garamnya terlalu tinggi untuk kebanyakan keperluan. Dari 3% sisanya yang ada, hampir semuanya, kira-kira 87 persennya, tersimpan dalam lapisan [[kutub]] atau sangat dalam di bawah tanah.<ref>{{Cite web|last=Suparyanto|date=2014-03-10|title=MASALAH AIR BERSIH|url=https://dr-suparyanto.blogspot.com/2014/03/masalah-air-bersih.html|access-date=2024-01-23}}</ref>
== Kontroversi air bersih ==
 
Keributan masalah air bersih bisa terjadi dalam suatu negara, kawasan, ataupun berdampak ke benua luas karena penggunaan air secara bersama-sama. Di [[Afrika]], misalnya, lebih dari 57 sungai besar atau [[lembah]] danau digunakan bersama oleh dua negara atau lebih; [[Sungai Nil]] oleh sembilan, dan [[Sungai Niger]] oleh 10 negara. Sedangkan di seluruh dunia, lebih dari 200 sungai, yang meliputi lebih dari separuh permukaan Bumi, digunakan bersama oleh dua negara atau lebih. Selain itu, banyak lapisan sumber air bawah tanah membentang melintasi batas-batas negara, dan penyedotan oleh suatu negara dapat menyebabkan ketegangan [[politik]] dengan negara tetangganya.<ref>{{Cite web|last=Alfatih|first=Muhammad|year=2023|title=Metode Pengelolaan Limbah dan Penyediaan Air Bersih "Sumber dan Sifat Air Bersih"|url=https://www.scribd.com/document/635096531/Untitled|website=SCRIBD|access-date=2024-01-23}}</ref>
Walaupun air meliputi 70% permukaan bumi dengan jumlah kira-kira 1,4 ribu juta kilometer kubik, namun hanya sebagian kecil saja dari jumlah ini yang dapat benar-benar dimanfaatkan, yaitu kira-kira hanya 0,003%. Sebagian besar air, kira-kira 97%, ada dalam samudera atau laut, dan kadar garamnya terlalu tinggi untuk kebanyakan keperluan. Dari 3% sisanya yang ada, hampir semuanya, kira-kira 87 persennya,tersimpan dalam lapisan kutub atau sangat dalam di bawah tanah.
 
Di seluruh dunia, kira-kira 20 negara, hampir semuanya di kawasan negara berkembang, memiliki sumber air yang dapat diperbarui hanya di bawah 1.000 meter kubik untuk setiap orang, suatu tingkat yang biasanya dianggap kendala yang sangat mengkhawatirkan bagi [[pembangunan]], dan 18 negara lainnya memiliki di bawah 2.000 meter kubik untuk tiap orang.{{Butuh rujukan}}
Keributan masalah air bersih bisa terjadi dalam suatu negara, kawasan, ataupun berdampak ke benua luas karena penggunaan air secara bersama-sama. Di Afrika, misalnya, lebih dari 57 sungai besar atau lembah danau digunakan bersama oleh dua negara atau lebih; Sungai Nil oleh sembilan, dan Sungai Niger oleh 10 negara. Sedangkan di seluruh dunia, lebih dari 200 sungai, yang meliputi lebih dari separo permukaan bumi, digunakan bersama oleh dua negara atau lebih. Selain itu, banyak lapisan sumber air bawah tanah membentang melintasi batas-batas negara, dan penyedotan oleh suatu negara dapat menyebabkan ketegangan politik dengan negara tetangganya.
 
Penduduk dunia yang pada 2006 berjumlah 5,3 miliar diperkirakan akan meningkat menjadi 8,5 [[1.000.000.000|miliar]] pada tahun 2025 akan didera oleh ketersediaan air bersih. Laju angka kelahiran yang tertinggi justru terjadi tepat di daerah yang sumber-sumber airnya mengalami tekanan paling berat, yaitu di negara-negara berkembang.<ref>{{Cite book|last=Cahyono|first=Agus|last2=dkk|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Jagat_Biru_Rahayu_Lingkungan_dan_Kehidup/qsOCDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Laju+angka+kelahiran+yang+tertinggi+justru+terjadi+tepat+di+daerah+yang+sumber-sumber+airnya+mengalami+tekanan+paling+berat,+yaitu+di+negara-negara+berkembang&pg=PA25&printsec=frontcover|title=Jagat Biru Rahayu: Lingkungan dan Kehidupan Bermartabat|location=Yogyakarta|publisher=UGM Press|isbn=979-420-925-2|pages=25|url-status=live}}</ref>
Di seluruh dunia, kira-kira 20 negara, hampir semuanya di kawasan negara berkembang, memiliki sumber air yang dapat diperbarui hanya di bawah 1.000 meter kubik untuk setiap orang, suatu tingkat yang biasanya dianggap kendala yang sangat mengkhawatirkan bagi pembangunan, dan 18 negara lainnya memiliki di bawah 2.000 meter kubik untuk tiap orang.
 
== Standar Air Bersih ==
Penduduk dunia yang pada 2006 berjumlah 5,3 miliar diperkirakan akan meningkat menjadi 8,5 miliar pada tahun 2025 akan didera oleh ketersediaan air bersih. Laju angka kelahiran yang tertinggi justru terjadi tepat di daerah yang sumber-sumber airnya mengalami tekanan paling berat, yaitu di negara-negara berkembang.
Standar air bersih diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, ''Solus Per Aqua'', Dan Pemandian Umum. Pada Lampiran 1, Bab II Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan, disebutkan parameter air untuk kebutuhan Higiene Sanitasi sebagai berikut:{{Butuh rujukan}}
{| class="wikitable"
|+Parameter Fisik dalam Standar Baku Mutu Kesehatan
!No
!Parameter Wajib
!Unit
!Standar Baku Mutu
|-
|1
|Kekeruhan
|NTU
|25
|-
|2
|Warna
|TCU
|20
|-
|3
|Zat padat terlarut
|mg/l
|1000
|-
|4
|Suhu
|oC
|suhu udara <u>+</u> 3
|-
|5
|Rasa
|
|tidak berasa
|-
|6
|Bau
|
|tidak berbau
|}
{| class="wikitable"
|+Parameter Biologi dalam Standar Baku Mutu Kesehatan
!No
!Parameter Wajib
!Unit
!Standar Baku Mutu
|-
|1
|Total coliform
|CFU/100ml
|50
|-
|2
|E. Coli
|CFU/100ml
|0
|}
{| class="wikitable"
|+Parameter Kimia dalam Standar Baku Mutu Kesehatan
!No
!Parameter Wajib
!Unit
!Standar Baku Mutu (kadar maksimum)
|-
|1
|pH
|
|6,5 - 8,5
|-
|2
|Besi
|mg/l
|1
|-
|3
|Florida
|mg/l
|1,5
|-
|4
|Kesadahan (CaCO3)
|mg/l
|500
|-
|5
|Mangan
|mg/l
|0,5
|-
|6
|Nitrat, sebagai N
|mg/l
|10
|-
|7
|Nitrit, sebagai N
|mg/l
|1
|-
|8
|Sianida
|mg/l
|0,1
|-
|9
|Deterjen
|mg/l
|0,05
|-
|10
|Pestisida total
|mg/l
|0,1
|}
 
== Lihat pula ==