Air bersih: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k koreksi unit |
#1Lib1Ref #1Lib1RefID |
||
(27 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Air bersih.jpg|jmpl|ka|250px|Air
[[Berkas:Stilles Mineralwasser.jpg|jmpl|ka|250px|Air
'''Air bersih''' adalah salah satu jenis
Untuk konsumsi
NITRAT, BESI, MANGAN, KEKERUHAN, Ph, BAKTERI E.coli DAN COLIFORM|url=https://online-journal.unja.ac.id/chp/article/download/3310/pdf/6615|journal=Chempublish Journal|volume=1|issue=2|pages=22-30|issn=2503-4588}}</ref>
== Ciri-ciri ==
Air bersih memiliki ciri-ciri awal yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Pada air bersih yang sehat, tidak terdapat kontaminan [[mikrobiologi]] mapun [[senyawa kimia]]. Kebersihan air ini dinilai dari sifat [[fisika]], [[kimia]] dan [[biologi]]. Ketidaklayakan pada salah satu penilaian menandakan bahwa air tidak masuk dalam kategori air bersih yang dapat diminum atau dipakai untuk keperluan lain.<ref>{{Cite book|last=Sebayang, P., dkk.|date=2015|url=http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1435288104.pdf|title=Teknologi Pengolahan Air Kotor dan Payau Menjadi Air Bersih dan Layak Minum|location=Jakarta|publisher=LIPI Press|isbn=978-979-799-814-1|pages=1|url-status=live|access-date=2021-09-13|archive-date=2021-09-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20210913235134/http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1435288104.pdf|dead-url=yes}}</ref>
== Sumber air bersih ==
Rata-rata lebih dari 40.000 [[kilometer]] [[Pangkat tiga|kubik]] air segar diperoleh dari [[sungai]]-sungai di dunia. Ketersediaan ini (sepadan dengan lebih dari 7.000 meter kubik untuk setiap orang) sepintas terlihat cukup untuk menjamin persediaan yang cukup bagi setiap [[penduduk]], tetapi kenyataannya air tersebut
UTARA KABUPATEN TOLITOLI|url=https://stp-mataram.e-journal.id/JIP/article/download/1744/1345/|journal=JIP (Jurnal Inovasi Penelitian)|volume=3|issue=2|pages=4801-4808|issn=2722-9467}}</ref>
Dalam pemanfaatan [[hujan]] sebagai sumber dari air bersih, [[individu]] perorangan/ berkelompok/ pemerintah biasanya membangun [[bendungan]] dan tandon air yang mahal untuk menyimpan air bersih di saat bulan-bulan [[musim
Village, Dakopemean District, Tolitoli Regency|url=https://media.neliti.com/media/publications/555992-analisis-kebutuhan-air-bersih-pada-dusun-23edd31c.pdf|journal=Formosa Journal of Sustainable Research (FJSR)|volume=1|issue=2|pages=227-238|issn=2830-6228}}</ref>
[[Air permukaan]] adalah air yang berada di [[permukaan
== Penyalahgunaan dan pencemaran air ==
# Pertanian. Penghamburan air akibat ketiadaannya penyaluran air yang baik pada lahan yang diairi dengan irigasi (untuk penghematan dalam jangka pendek) dapat berakibat terjadinya kubangan dan penggaraman yang akhirnya dapat menyebabkan hilangnya produktivitas air dan tanah<ref>{{id}} [http://www.usembassyjakarta.org/ptp/airbrs2.html Middleton, Richard. Air bersih: sumber daya yang rawan. Penggunaan dan penyalahgunaan sumber air.] </ref>▼
# Industri. Walaupun industri menggunakan air jauh lebih sedikit dibandingkan dengan irigasi pertanian, namun penggunaan air oleh bidang industri mungkin membawa dampaknya yang lebih parah dipandang dari dua segi. Pertama, penggunaan air bagi industri sering tidak diatur dalam kebijakan sumber daya air nasional, maka cenderung berlebihan. Kedua, pembuangan limbah industri yang tidak diolah dapat menyebabkan pencemaran bagi air permukaan atau air bawah tanah, seihingga menjadi terlalu berbahaya untuk dikonsumsi. Air buangan industri sering dibuang langsung ke sungai dan saluran-saluran, mencemarinya, dan pada akhirnya juga mencemari lingkungan laut, atau kadang-kadang buangan tersebut dibiarkan saja meresap ke dalam sumber air tanah tanpa melalui proses pengolahan apapun. Kerusakan yang diakibatkan oleh buangan ini sudah melewati proporsi volumenya. Banyak bahan kimia modern begitu kuat sehingga sedikit kontaminasi saja sudah cukup membuat air dalam volume yang sangat besar tidak dapat digunakan untuk minum tanpa proses pengolahan khusus.▼
:: * Di negara berkembang: Di beberapa tempat di negara bagian [[Tamil Nadu]] di [[India]] bagian selatan yang tidak memiliki hukum yang mengatur pemasangan penyedotan sumur pipa atau yang membatasi penyedotan air tanah, permukaan air tanah anjlok 24 hingga 30 meter selama tahun 1970-an sebagai akibat dari tak terkendalikannya pemompaan atau pengairan. Pada sebuah konferensi air pada tahun 2006 wakil dari suatu negara yang kering melaporkan bahwa 240.000 sumur pribadi yang dibor tanpa mengindahkan kapasitas jaringan sumber air mengakibatkan kekeringan dan peningkatan kadar garam.▼
:: * Di negara maju seperti Amerika Serikat seperlima dari seluruh tanah irigasi di AS tergantung hanya pada jaringan sumber air (Aquifer) Agallala yang hampir tak pernah menerima pasok secara alami. Selama 4 dasawarsa terakhir terhitung dari tahun 2006, sistem jaringan yang tergantung pada sumber ini meluas dari 2 juta hektare menjadi 8 juta, dan kira-kira 500 kilometer kubik air telah tersedot. Jaringan sumber ini sekarang sudah setengah kering kerontang di bawah sejumlah negara bagian. Sumber-sumber air juga mengalami kemerosotan mutu, di samping pencemaran dari limbah industri dan limbah perkotaan yang tidak diolah, seperti pengotoran berat dari sisa-sisa dari lahan pertanian. Misalnya, di bagian barat AS, sungai Colorado bagian bawah sekarang ini demikian tinggi kadar garamnya sebagai akibat dari dampak arus balik irigasi sehingga di Meksiko sudah tidak bermanfaat lagi, dan sekarang AS terpaksa membangun suatu proyek besar untuk memurnikan air garam di Yuma, Arizona, guna meningkatkan mutu sungainya. Situasi di wilayah perkotaan jauh lebih jelek daripada di daerah sumber dimana rumah tangga yang terlayani terpaksa merawat WC dengan cara seadanya karena langkanya air, dan tanki septik membludak karena layanan pengurasan tidak dapat diandalkan, atau hanya dengan menggunakan cara-cara lain yang sama-sama tidak tuntas dan tidak sehat. Hal ini tidak saja mengakibatkan masalah bagi penggunanya sendiri, tetap juga sering berbahaya terhadap orang lain dan merupakan ancaman bagi lingkungan karena limbah mereka lepas tanpa proses pengolahan.▼
===
▲
=== Industri ===
▲
=== Rumah tangga ===
==== Negara berkembang ====
▲
==== Negara maju ====
▲
== Kelangkaan ==
[[Berkas:Program Percontohan Penyediaan Air Bersih oleh USAID.JPG|jmpl|ka|250px|Program percontohan penyediaan air bersih melalui sambungan saluran rumah tangga oleh [[USAID]] dan [[ESP]].]]
Ketiadaan air bersih mengakibatkan:
# Penyakit [[diare]].<ref
# [[Kecacingan]].<ref name="usembassyjakarta.org"/>
# Pemiskinan. Rumah tangga yang membeli air dari para penjaja membayar dua kali hingga enam kali dari rata-rata yang dibayar bulanan oleh mereka yang mempunyai sambungan saluran pribadi untuk volume air yang hanya sepersepuluhnya<ref>
== Mengatasi Kelangkaan ==
Ketiadaan air bersih dapat diatasi dengan langkah sebagai berikut:{{Butuh rujukan}}
# Reboisasi (penanaman pohon kembali) di tempat yang gersang.
# Menggunakan penampungan air hujan.
# Menghemat atau mengurangi penggunaan air secara berlebihan.
# Tidak lagi membuang sampah pada saluran air.
# Pengelolaan sumber mata air dengan baik.
# Pengembangan infrastruktur air bersih oleh pemerintah di berbagai kota.
== Kontroversi
Walaupun air meliputi 70% permukaan bumi dengan jumlah kira-kira 1,4 ribu juta kilometer kubik, namun hanya sebagian kecil saja dari jumlah ini yang dapat benar-benar dimanfaatkan, yaitu kira-kira hanya 0,003%. Sebagian besar air, kira-kira 97%, ada dalam samudra atau laut, dan kadar garamnya terlalu tinggi untuk kebanyakan keperluan. Dari 3% sisanya yang ada, hampir semuanya, kira-kira 87 persennya, tersimpan dalam lapisan [[kutub]] atau sangat dalam di bawah tanah.<ref>{{Cite web|last=Suparyanto|date=2014-03-10|title=MASALAH AIR BERSIH|url=https://dr-suparyanto.blogspot.com/2014/03/masalah-air-bersih.html|access-date=2024-01-23}}</ref>
Keributan masalah air bersih bisa terjadi dalam suatu negara, kawasan, ataupun berdampak ke benua luas karena penggunaan air secara bersama-sama. Di [[Afrika]], misalnya, lebih dari 57 sungai besar atau [[lembah]] danau digunakan bersama oleh dua negara atau lebih; [[Sungai Nil]] oleh sembilan, dan [[Sungai Niger]] oleh 10 negara. Sedangkan di seluruh dunia, lebih dari 200 sungai, yang meliputi lebih dari
Di seluruh dunia, kira-kira 20 negara, hampir semuanya di kawasan negara berkembang, memiliki sumber air yang dapat diperbarui hanya di bawah 1.000 meter kubik untuk setiap orang, suatu tingkat yang biasanya dianggap kendala yang sangat mengkhawatirkan bagi [[pembangunan]], dan 18 negara lainnya memiliki di bawah 2.000 meter kubik untuk tiap orang.{{Butuh rujukan}}
Penduduk dunia yang pada 2006 berjumlah 5,3 miliar diperkirakan akan meningkat menjadi 8,5 [[1.000.000.000|miliar]] pada tahun 2025 akan didera oleh ketersediaan air bersih. Laju angka kelahiran yang tertinggi justru terjadi tepat di daerah yang sumber-sumber airnya mengalami tekanan paling berat, yaitu di negara-negara berkembang.<ref>{{Cite book|last=Cahyono|first=Agus|last2=dkk|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Jagat_Biru_Rahayu_Lingkungan_dan_Kehidup/qsOCDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Laju+angka+kelahiran+yang+tertinggi+justru+terjadi+tepat+di+daerah+yang+sumber-sumber+airnya+mengalami+tekanan+paling+berat,+yaitu+di+negara-negara+berkembang&pg=PA25&printsec=frontcover|title=Jagat Biru Rahayu: Lingkungan dan Kehidupan Bermartabat|location=Yogyakarta|publisher=UGM Press|isbn=979-420-925-2|pages=25|url-status=live}}</ref>
== Standar Air Bersih ==
Standar air bersih diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, ''Solus Per Aqua'', Dan Pemandian Umum. Pada Lampiran 1, Bab II Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan, disebutkan parameter air untuk kebutuhan Higiene Sanitasi sebagai berikut:{{Butuh rujukan}}
{| class="wikitable"
|+Parameter Fisik dalam Standar Baku Mutu Kesehatan
Baris 158 ⟶ 183:
|0,1
|}
== Lihat pula ==
|