Lepet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Thesillent (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
→‎Lihat pula: Penambahan leupeut suuk (cara baca: lêu-pêut..su-uk)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(42 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox prepared food/wikidata
| name = Lepet
| image = [[Berkas:Lepet Jawa.jpg|250px]]
| caption = Lepet original yang dibuat dari ketan, kelapa parut serta diberi garam.
| caption = Lepet khas [[Jawa]] berbahan ketan, parutan kelapa, garam, janur (pembungkus), tali bambu (pengikat).<ref>Filosofi Lepet yang Penuh Makna Tersirat, Sajian Khas Lebaran Mirip Ketupat.[https://www.liputan6.com/islami/read/4956256/filosofi-lepet-yang-penuh-makna-tersirat-sajian-khas-lebaran-mirip-ketupat]</ref>
| alternate_name = Leupeut ([[Bahasa Sunda|Sunda]]), Jaje Bantal ([[bahasa Bali|Bali]])
| country = [[Indonesia]]
| country = [[Jawa Tengah]], [[Pulau Jawa]], [[Indonesia]]<ref>Resep Lepet Makanan khas Masyarakat Jawa Tengah.[https://m.industry.co.id/read/85678/resep-lepet-makanan-lebaran-khas-masyarakat-jawa-tengah]</ref>
 
| region = [[Kepulauan Sunda Besar]]
| creator = [[suku Jawa|Jawa]] dan [[suku Sunda|SundaIndonesia]]
| course =
| course = [[Lebaran]]<ref>Idul Fitri Tak Lengkap Tanpa Lepet.[https://amp.kompas.com/regional/read/2016/07/07/09533361/idul-fitri-tak-lengkap-tanpa-lepet]</ref>, [[Lebaran Kupat]]<ref>Membuka Filosofi Lepet, Menu Wajib Lebaran Ketupat.[https://inibaru.id/kulinary/membuka-filosofi-lepet-menu-wajib-lebaran-ketupat]</ref>, dan berbagai tradisi [[budaya Jawa]] lainnya.<ref>Pertahankan Tradisi Kupatan Warga Blora masak Ketupat dan Lepet.[https://blorakab.go.id/index.php/public/berita/detail/4318/pertahankan-tradisi-kupatan--warga-blora-masak-ketupat-dan-lepet]</ref><ref>Menu Khas Kendal Saat Lebaran.[https://www.jurnas.com/artikel/92303/Menu-Khas-Kendal-Saat-Lebaran/]</ref><ref>Makanan Khas Cilacap.[https://bosmeal.com/makanan-khas-cilacap/]</ref><ref>7 Tradisi Suroan Cilacap, Akulturasi Budaya Nusantara.[https://pcnucilacap.com/7-tradisi-suroan-cilacap-akulturasi-budaya-nusantara/]</ref>
| type =
| served =
| main_ingredient = [[Ketan]], [[santan]], [[garam]], dibungkus daun kelapa muda [[janur]].
| main_ingredient = Ketan, Kelapa parut, Garam, Janur (pembungkus), Tali bambu (pengikat).<ref>Filosofi Lepet yang Penuh Makna Tersirat, Sajian Khas Lebaran Mirip Ketupat.[https://www.liputan6.com/islami/read/4956256/filosofi-lepet-yang-penuh-makna-tersirat-sajian-khas-lebaran-mirip-ketupat]</ref>
| variations =
| variations = [[Lepet kacang]] merupakan lepet khas [[Sunda]], [[Betawi]], dan [[Bali]] yang didalamnya terdapat kacang. Sedangkan lepet khas [[budaya Jawa|Jawa]] tidak terdapat campuran kacang.<ref>Filosofi Lepet yang Penuh Makna Tersirat, Sajian Khas Lebaran Mirip Ketupat.[https://www.liputan6.com/islami/read/4956256/filosofi-lepet-yang-penuh-makna-tersirat-sajian-khas-lebaran-mirip-ketupat]</ref>
| calories =
| other =
}}
 
'''Lepet''' (''lêpêt'') adalah penganan yang dibuat dari ketan dan kelapa parut serta diberi garam, dibungkus dengan daun kelapa muda, berbentuk silinder dan direbus.<ref>{{cite web |url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/lepet|title=Lepet|author=<!--Not stated--> |website=kbbi.kemdikbud.go.id|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|access-date=30 Januari 2024}}</ref>
'''Lepet''' atau '''Leupeut''' adalah [[makanan|panganan]] yang terbuat dari beras ketan, kelapa parut, dan garam. Umumnya panganan ini disajikan pada saat [[Lebaran]]<ref>Idul Fitri Tak Lengkap Tanpa Lepet.[https://amp.kompas.com/regional/read/2016/07/07/09533361/idul-fitri-tak-lengkap-tanpa-lepet]</ref>, [[Lebaran Kupat|Kupatan]]<ref>Lepet, Hidangan Wajib saat Tradisi Kupatan yang Penuh Makna.[https://kumparan.com/kumparanfood/lepet-hidangan-wajib-saat-tradisi-kupatan-yang-penuh-makna]</ref><ref>5 Makanan Tradisional yang Ada di Upacara Adat Jawa.[https://kumparan.com/kumparanfood/5-makanan-tradisional-yang-ada-di-upacara-adat-jawa-1536559789627640884]</ref>, [[Selametan|Wilujengan]]<ref>Tradisi Slametan (Wilujengan) dalam Masyarakat Agraris.[https://spi.or.id/tradisi-slametan-wilujengan-dalam-masyarakat-agraris/]</ref>, [[Gumbregan]]<ref>Makna Tradisi Gumbregan, Kearifan Sikap Petani Terhadap Hewan Ternak.[https://rebowagen.com/2022/07/makna-tradisi-gumbregan-kearifan-sikap-petani-terhadap-hewan-ternak/]</ref>, [[Brokohan]]<ref>7 Tradisi Suroan Cilacap, Akulturasi Budaya Nusantara.[https://pcnucilacap.com/7-tradisi-suroan-cilacap-akulturasi-budaya-nusantara/]</ref>, [[Pesta Sedekah Laut|Sedekah Laut]]<ref>Tradisi Unik Masyarakat Nelayan Jepara Saat Syawal, Pesta Lomban.[https://www.merdeka.com/jateng/tradisi-unik-masyarakat-nelayan-jepara-saat-syawal-pesta-lomban.html]</ref>, dan berbagai tradisi adat [[budaya Jawa|Jawa]] lainnya.
 
Lepet dibuat dengan cara mengukus beras [[ketan]] hingga setengah matang, lalu dicampur kelapa parut, [[daun pandan]], dan [[garam]]. Selanjutnya dibungkus daun janur dengan cara dililitkan dalam bentuk silinder memanjang, lalu diikat tali. Tali pengikat biasanya adalah serat janur atau serat daun kelapa, atau tali apa saja. Bungkusan-bungkusan lepet ini kemudian dikukus lebih lanjut sampai matang sempurna.
 
Seiring berjalannya waktu, Ketan tidak lagi menjadi satu-satunya bahan dasar pembuatan lepet. Bahan baku dan cara pengolahan yang digunakan untuk pembuatan lepet telah disesuaikan, seperti berisi kacang tanah, [[kacang merah]], [[kacang tolo]]<ref>{{cite web|title=Lepet Ketan & Kacang Tolo|url=http://www.sajiansedap.com/recipe/detail/2389/lepet-ketan-kacang-tolo|publisher=Sajian Sedap|language=Indonesian|accessdate=31 July 2014|archive-date=2015-03-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20150318234226/http://www.sajiansedap.com/recipe/detail/2389/lepet-ketan-kacang-tolo|dead-url=yes}}</ref>, [[kacang koro]], atau [[jagung]]. Karena beberapa daerah khususnya di daerah [[Jawa Barat]] mengganti ketan dengan jagung dan membungkusnya dengan “ klobot ” (kulit jagung) yang kemudian disebut dengan “ leupeut”. Masyarakat Sunda biasanya mengonsumsi lepet isi kacang bersama dengan tahu Sumedang.<ref>Pusat Pengembangan Teknologi Pangan. Paket industri pangan pengolahan singkong dan jagung. Institut Pertanian Bogor, Bogor; 1989.</ref>
==Sejarah==
 
Di wilayah [[Jakarta]], dikenal dua jenis lepet —satu diisi kacang merah, dan satu lagi dimakan dengan " kinca " (saus gula merah kelapa). Selain itu, daun pandan hutan (jelutuk), digunakan sebagai pembungkus pengganti janur.<ref>{{cite web |url=https://journal.ubb.ac.id/index.php/ekotonia/article/view/1686|title=Pemanfaatan Daun Sebagai Bahan Pembungkus Makanan di Kabupaten Bangka Tengah.|author=Sari Y, Afriyansyah B, Juairiah L.|website=journal.ubb.ac.id|publisher=Jurnal Penelitian Biologi, Botani, Zoologi, Mikrobiologi. Department of Biology, University of Bangka Belitung.|access-date=29 Januari 2024}}</ref>
Lepet ([[bahasa Jawa|Jawa]]) atau Leupeut ([[bahasa Sunda|Sunda]]) pertama kali muncul di [[Jawa Tengah]] ([[Pulau Jawa]]), diperkenalkan oleh [[Sunan Kalijaga]] kepada masyarakat [[suku Jawa|Jawa]], pada masa pemerintahan [[kesultanan Demak]], yang dipimpin [[Raden Fatah]] pada abad ke-15. Sunan Kalijaga menjadikan [[lepet]] bersama [[kupat]] sebagai budaya dan [[filosofi Jawa]].<ref>Chinese Muslims in Java in the 15th and 16th centuries : the Malay Annals of Semarang and Cerbon / translated and provided with comments by H.J. de Graaf and Th.G.Th. Pigeaud ; edited by M.C. Ricklefs.[https://catalogue.nla.gov.au/Record/1571153]</ref> Dalam perkembangannya, makanan khas Jawa yang berasal dari [[Jawa Tengah]] menyebar ke berbagai daerah.<ref>Lepet dan Kupat, Simbol Doa Masyarakat Islam Jawa.[https://www.cendananews.com/2020/05/lepet-dan-kupat-simbol-doa-masyarakat-islam-jawa.html]</ref><ref>Lepet, Kudapan Lebaran Sarat Makna yang Sudah Ada Sejak Zaman Sunan Kalijaga.[https://www.sonora.id/read/422692052/lepet-kudapan-lebaran-sarat-makna-yang-sudah-ada-sejak-zaman-sunan-kalijaga]</ref><ref>Resep Lepet Makanan khas Masyarakat Jawa Tengah.[https://m.industry.co.id/read/85678/resep-lepet-makanan-lebaran-khas-masyarakat-jawa-tengah]</ref>
 
Di [[Sumatera]] dan [[Semenanjung Malaya]], dikenal penganan dengan nama [[lepat]], namun resep dan cara pembuatannya berbeda. Lepat adalah ketan yang menggunakan isian campuran [[gula aren]] dan [[kelapa]] parut, dan menggunakan pembungkus [[daun pisang]], sementara lepet menggunakan daun [[janur]], ada yang tanpa isi dan ada pula yang dicampur kacang.
==Filosofi==
 
==Sejarah==
'''Lepet''' ({{lang-jv|ꦊꦥꦼꦠ}}) berasal dari kata ''silep kang rapet'' yang berarti ''silep'' ‘tutup atau simpan’ dan ''rapet'' yang berarti ‘rapat’.<ref>Filosofi Lepet yang Penuh Makna Tersirat, Sajian Khas Lebaran Mirip Ketupat[https://www.liputan6.com/islami/read/4956256/filosofi-lepet-yang-penuh-makna-tersirat-sajian-khas-lebaran-mirip-ketupat]</ref><ref>Filosofi Ketupat dan Lepet Warisan Walisanga.[https://www.dutaislam.com/2016/07/filosofi-ketupat-dan-lepet-warisan-walisanga.html]</ref>
Lepet telah menjadi makanan populer sejak abad ke-8 pada masa kerajaan [[Hindu]]-[[Buddha]]. Kemudian, pada abad ke-15 hingga ke-16, tepatnya di [[Kabupaten Demak]], [[Jawa Tengah]], masyarakat Jawa, yang dipengaruhi oleh pendekatan persuasif [[Sunan Kalijaga]], salah satu “ walisongo ”, menyimbolkan lepet bersama dengan ketupat atau “ kupat " dalam [[bahasa Jawa]].<ref>{{cite web |url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2212682113000309?via%3Dihub|title=Contest for hegemony: The dynamics of inland and maritime cultures relations in the history of Java island, Indonesia|author=Sulistiyono ST, Rochwulaningsih Y.|website=sciencedirect.com|publisher=Sciencedirect|access-date=30 Januari 2024}}</ref><ref>{{cite web |url=https://e-journal.ivet.ac.id/index.php/historica/article/view/1401|title=Pengaruh Ajaran Sunan Kalijaga kepada Masyarakat Demak-Jawa: Sebuah Studi Etnografi|author=Muqotimah, Nurul; Soelistijanto, R.; Slamet, Slamet.|website=journal.ivet.ac.id|publisher=Online Journal System Historica|access-date=30 Januari 2024}}</ref>
 
Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id. Lepet adalah makanan yang disajikan saat [[Lebaran]]. Kata lepet berasal dari kata ‘silêp’ yang berarti ‘kubur atau simpan’ dan ‘rapêt’ yang berarti ‘rapat’. Peribahasa yang terkenal tentang lepet adalah 'mangga dipun silêp ingkang rapêt' yang berarti ‘mari kita kubur yang rapat'.<ref>{{cite web |url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbyogyakarta/riyoyo-kupat-tradisi-sebagai-perekat-silaturahmi/|title=Riyoyo Kupat: Tradisi Sebagai Perekat Silaturahmi. 2008.|author=Subiyatoro|website=kebudayaan.kemdikbud.go.id|publisher=Kebudayaan Kemdikbud|access-date=15 Desember 2022.}}</ref>
Makna bahan yang digunakan dalam pembuatan lepet.
 
Bentuk lepet sangat unik karena menyerupai mayat. Lepet juga diberi tali tiga melingkar seperti pembungkus jenazah. Inilah yang mempertegas bentuknya yang menyerupai mayat. Secara filosofis, ditali tiga seperti mayat ini berarti kesalahan seyogyanya tidak menjadi dendam sampai mati.<ref>{{cite web |url=https://web.archive.org/web/20230301124752/https://www.liputan6.com/islami/read/4956256/filosofi-lepet-yang-penuh-makna-tersirat-sajian-khas-lebaran-mirip-ketupat|title=Filosofi Lepet yang Penuh Makna Tersirat Sajian Khas Lebaran Mirip Ketupat|author=|website=liputan⁶.com|publisher=|access-date=30 Januari 2024}}</ref><ref>{{cite web |url=https://journalofethnicfoods.biomedcentral.com/articles/10.1186/s42779-023-00197-0|title="Lepet": Indonesian traditional food for Eid Al-Fitr celebrations|author=Ata Aditya Wardana, R. Haryo Bimo Setiarto, Laras Putri Wigati|website=journalofethnicfoods.biomedcentral.com|publisher=Journal of Ethnik Food|access-date=30 Januari 2024}}</ref>
*Ketan, 'menggambarkan ikatan yang kuat.'
*Kelapa parut, 'menggambarkan sopan santun.'
*Garam, 'menggambarkan keseimbangan hubungan antara komunitas yang harmonis.'
*Janur, 'upaya yang dilakukan umat muslim dalam mencapai kesucian.'
*Tali bambu, 'menggambarkan pertemanan yang kuat.
 
Peribahasa yang terkenal tentang lepet.
 
{{cquote2|
 
Mangga dipun silep ingkang rapet, yang berarti 'mari kita kubur yang rapat.'
}}
 
{{cquote2|
Ngaturaken sedoyo kalepatan kulo.
}}
 
{{cquote2|
Ngaturaken sembah pangabekti kawula. Sepinten kalepatan kulo, lampah kulo setindak, paben kulo sakecap ingkang mboten angsal idining sarak, kulo nyuwun pangapunten mugi lineburo ing dinten riyoyo puniko.
}}
 
{{cquote2|
Sugeng riyadi sedoyo lepat kulo nyuwun pangapunten; selamat hari raya, semua kesalahanku mohon di maafkan.
}}
 
==PembuatanTradisi==
Di daerah [[Banyuwangi]], [[Jawa Timur]], lepet secara tradisional disajikan pada acara " selapan ", yang dirayakan 35 hari setelah bayi lahir dan sering kali bertepatan dengan upacara pemberian nama. Lepet dipandang sebagai simbol harapan bagi keselamatan bayi baru lahir.<ref>{{cite web |url=https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/60786/Arum%20Kusumaningtyas.pdf?sequence=1&isAllowed=y.|title=Penggunaan Istilah Makanan dan Jajanan Tradisional pada Masyarakat di Kabupaten Banyuwangi Sebuah Kajian Etnolinguistik|author=Kusumaningtyas A, Wibisono B, Kusnadi K.|website=repository.unej.ac.id|publisher=Publikasi Budaya. 2013}}</ref>
 
Di daerah [[Bangka]], [[Kepulauan Bangka Belitung]], lepet tidak hanya dihidangkan pada saat [[Lebaran]] namun juga pada saat Idul Adha (di bulan Islam Dzulhijjah ) dan “ Sedekah Ruwah ” (upacara menyambut bulan puasa)<ref>Soepono S, Hartini S, Lindyastuti E, Gurning E, Wigati DM, Maryeti, dkk. Ensiklopedi makanan tradisional Indonesia (Sumatera). Jakarta: Kemdikbud; 2004.</ref>
Lepet khas [[budaya Jawa|Jawa]] terbuat dari beras ketan, kelapa parut, dan garam. Kemudian bahan-bahan tersebut dimasak bersamaan lalu setelah matang dimasukkan ke dalam selongsong janur dan diikat menggunakan tali yang terbuat dari bambu. Lepet umumnya tersedia pada saat [[Lebaran]], [[Lebaran kupat|Kupatan]], [[Selametan|Wilujengan]], [[Gumbregan]], [[Brokohan]], [[Pesta Sedekah Laut|Sedekah Laut]], dll.
 
Di daerah [[Pemalang]], [[Jawa Tengah]], lepet digunakan dalam upacara " Baritan ", sebuah tradisi yang dikenal sebagai " Sedekah Laut " (hadiah ke laut) di kalangan nelayan tradisional. Nelayan mengakui kesalahan mereka, seperti membuang sampah sembarangan dan mencemari lingkungan, yang dapat berdampak negatif terhadap hasil tangkapan mereka. Sebagai bentuk permintaan maaf dan permohonan izin, mereka berharap bisa terhindar dari bencana di laut. Permintaan maaf dan izin seperti itu dipandang sebagai etika yang baik dan sopan dalam beraktivitas.<ref>Falah F. Makna simbolik sesaji tradisi Baritan di Asemdoyong Pemalang Jawa Tengah. Endogami J Ilm Kajian Antropologi. 2020.</ref>
Dalam tradisi masyarakat [[budaya Jawa|Jawa]], lepet bukan hanya sekedar kudapan biasa, tetapi juga terdapat filosofi yang penuh makna.<ref>Filosofi Lepet yang Penuh Makna Tersirat, Sajian Khas Lebaran Mirip Ketupat.[https://www.liputan6.com/islami/read/4956256/filosofi-lepet-yang-penuh-makna-tersirat-sajian-khas-lebaran-mirip-ketupat]</ref> Lepet juga memiliki varian, yaitu: [[Lepet kacang]] (tanah, tolo, koro, merah, bahkan jagung) terbuat dari [[beras ketan]] yang dicampur kacang, dan dimasak dalam [[santan]], kemudian dibungkus daun [[janur]]. Perbedaan dari keduanya hanya terletak pada isi, ukuran dan pengikatnya saja. Lepet khas Jawa tidak terdapat campuran kacang tanah, dan pengikatnya menggunakan tali khusus yang terbuat dari bambu. Sedangkan lepet kacang terdapat campuran kacang tanah atau kacang lainnya dan pengikatnya menggunakan tali apa saja. Panganan ini merupakan khas [[Kabupaten Kuningan|Kuningan]] dan [[Kabupaten Sumedang|Sumedang]] ([[budaya Sunda|Sunda]]), [[budaya Betawi|Betawi]], dan juga terdapat di [[pulau Bali|Bali]].
[[Berkas:Lepet.JPG|jmpl|[[Lepet kacang]] khas [[Sunda]] berbahan ketan, santan, garam, kacang]]
 
Di daerah [[Jepara]], [[Jawa Tengah]], lepet digunakan dalam upacara "Lomban", sebuah tradisi yang dikenal sebagai "Sedekah Laut" (hadiah ke laut) di kalangan nelayan tradisional.<ref>Alamsyah. Budaya syawalan atau lomban di Jepara: Studi komparasi akhir abad ke-19 dan tahun 2013. Humanika. 2013.</ref>
Lepet dibuat dengan cara mengukus beras [[ketan]] hingga setengah matang, lalu dicampur [[santan]], [[daun pandan]], dan [[garam]]. Campuran ini diaron hingga kandungan santan terserap ketan. Selanjutnya campuran ketan-santan ini dicampur [[kacang tanah]] (kecuali lepet khas Jawa) dan [[kelapa]] parut, lalu dibungkus daun janur dengan cara dililitkan dalam bentuk silinder memanjang, lalu diikat tali. Tali pengikat biasanya adalah serat janur atau serat daun kelapa, atau tali apa saja. Bungkusan-bungkusan lepet ini kemudian dikukus lebih lanjut sampai matang sempurna. Isian lepet paling umum adalah kacang tanah, meskipun kacang jenis lain seperti [[kacang merah]], [[kacang tolo]], [[kacang koro]], atau [[jagung]] pipilan dapat juga digunakan.<ref>{{cite web|title=Lepet Ketan & Kacang Tolo|url=http://www.sajiansedap.com/recipe/detail/2389/lepet-ketan-kacang-tolo|publisher=Sajian Sedap|language=Indonesian|accessdate=31 July 2014|archive-date=2015-03-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20150318234226/http://www.sajiansedap.com/recipe/detail/2389/lepet-ketan-kacang-tolo|dead-url=yes}}</ref> Salah satu varian adalah [[lepet jagung]].
 
Di daerah [[Kudus]], [[Jawa Tengah]], lepet disajikan sebagai pelengkap acara “ Sewu Kupat ” (1000 kupat ), yaitu tradisi masyarakat sekitar [[Gunung Muria]] yang melambangkan luapan kegembiraan mereka dalam merayakan [[Lebaran]].<ref>Munawaroh L, Ghofur A. Fiqh Responsif: Memotret tradisi sewu kupat Muria di Kudus. 2022.</ref>
Di wilayah [[Kebudayaan Sunda|budaya Sunda]] di [[Jawa Barat]], panganan ini dikenal sebagai ''leupeut'', biasanya dibuat dalam ukuran yang lebih kecil dengan isian kacang tanah, biasanya dimakan dengan [[tahu sumedang]]. Leupeut adalah makanan jajanan atau oleh-oleh populer di [[Kabupaten Kuningan]] dan [[Kabupaten Sumedang]].
[[Berkas:Leupeut Ketan 2.jpg|jmpl|Leupeut Ketan]]
 
== Lihat jugapula ==
* [[Ketupat]]
* [[Lontong]]
Baris 72 ⟶ 50:
* [[Lemper]]
* [[Burasa]]
* [[Leupeut suuk]]
 
== Referensi ==
Baris 77 ⟶ 56:
 
== Pranala luar ==
*[https://www.dutaislam.com/2016/07/filosofi-ketupat-dan-lepet-warisan-walisanga.html Filosofi Ketupat dan Lepet Warisan Walisanga]
*[https://m.industry.co.id/read/85678/resep-lepet-makanan-lebaran-khas-masyarakat-jawa-tengah Resep Lepet Makanan Lebaran Khas Masyarakat Jawa]
*[https://www.sonora.id/read/422692052/lepet-kudapan-lebaran-sarat-makna-yang-sudah-ada-sejak-zaman-sunan-kalijaga Lepet Kudapan Lebaran Sarat Makna yang Sudah ada sejak Zaman Sunan Kalijaga]
*[https://kumparan.com/kumparanfood/5-makanan-tradisional-yang-ada-di-upacara-adat-jawa-1536559789627640884 5 Makanan Tradisional Yang Ada di Upacara Adat Jawa]
*[https://amp.kompas.com/regional/read/2016/07/07/09533361/idul-fitri-tak-lengkap-tanpa-lepet Idul Fitri tak Lengkap Tanpa Lepat]
*[https://inibaru.id/kulinary/membuka-filosofi-lepet-menu-wajib-lebaran-ketupat Membuka Filosofi Lepet Menu Wajib Lebaran]
* [http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=749&lang=id Resep ''Leupeut'' Sunda] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140808040806/http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=749&lang=id |date=2014-08-08 }}
 
Baris 83 ⟶ 68:
[[Kategori:Hidangan Indonesia]]
[[Kategori:Hidangan dari beras]]
[[Kategori:Hidangan Jawa]]