Cobek dan ulekan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(13 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Refimprove}}[[FileBerkas:Cobek ulekan.jpg|thumbjmpl|rightka|300px|Cobek dan ulekan dapur]]
 
'''Cobek dan ulekan''' adalah sepasang alat yang telah digunakan sejak [[Zaman Batu|zaman purbakala]] untuk menumbuk, menggiling, melumat, mengulek, dan mencampur bahan-bahan tertentu (misalnya [[bumbu dapur]], [[rempah-rempah]], [[jamu]], atau [[obat|obat-obatan]]). Istilah '''cobek''' merujuk kepada sejenis [[mangkuk]] sebagai alas untuk kegiatan menumbuk atau mengulek, sementara '''ulekan''' merujuk kepada benda tumpul memanjang seperti pentungan yang dapat digenggam tangan untuk menumbuk atau mengulek suatu bahan. Baik cobek ataupun ulekan biasanya dibuat dari bahan yang keras, misalnya kayu keras, batu, keramik, atau logam.
Baris 5:
Cobek dan ulekan telah lama digunakan sebagai alat dapur dalam proses [[masak|masak-memasak]] hingga kini.
 
== Nama dan istilah ==
Dalam [[Bahasa Inggris]], cobek dan ulekan disebut ''mortar and pestle''. Cobek dan ulekan dikenal dalam berbagai nama di Indonesia.
Dalam [[Bahasa Sunda]], Cobek lebih dikenal dengan sebutan ''coét'' atau ''cowét''; dalam [[Bahasa Jawa]] disebut ''cowekcowék'' atau ''coekcoék''. Sementara ulekan dalam Bahasa Sunda disebut ''mutu'', sementara dalam Bahasa Jawa disebut ''muthu'',[https://id.wiktionary.org/wiki/ulek ''uleg-ulegulêkan'' atau ''ulegan''.]
 
== Fungsi ==
[[Berkas:Iga Penyet.JPG|jmpl|Cobek juga bisa digunakan untuk menyajikan masakan.]]
Di [[Indonesia]], cobek dan ulekan adalah alat yang penting dalam kegiatan masak-memasak rumah tangga. Sebagai contoh, cobek dan ulekan adalah alat penting untuk mengulek dan melumat [[bumbu dapur]], dan membuat masakan khusus, seperti [[sambal|sambal ulek]] atau sambal terasi, menghaluskan dan mencampur bumbu [[gado-gado]], dan menyajikan ayam penyet atau iga penyet.
 
== Bentuk dan ukuran ==
[[FileBerkas:Sambal cobek.JPG|thumbjmpl|rightka|Cobek kecil untuk menyajikan [[sambal|sambal terasi]].]]
Bentuk dan ukuran cobek dan ulekan beraneka ragam sesuai kebutuhan penggunanya. Cobek kecil (diameter 8-13 cm) biasanya untuk penyajian sambal secara perseorangan di rumah makan, sementara yang berukuran sedang (diameter 15-20 cm) untuk penggunaan rumah tangga. Sementara cobek berukuran besar (diameter 30-40 cm) dan agak datar biasanya digunakan oleh penjual [[gado-gado]] atau warung makan yang menyajikan hidangan [[sambal]] yang dibuat dalam jumlah besar.
[[File:Marble bowls obsidian ECI NAMA N4778 080724.jpg|thumb|right|Artefak arkeologi beraneka bentuk cobek dan ulekan.]]
Bentuk dan ukuran cobek dan ulekan beraneka ragam sesuai kebutuhan penggunanya. Cobek kecil (diameter 8-13 cm) biasanya untuk penyajian sambal secara perseorangan di rumah makan, sementara yang berukuran sedang (diameter 15-20 cm) untuk penggunaan rumah tangga. Sementara cobek berukuran besar (diameter 30-40 cm) dan agak datar biasanya digunakan oleh penjual [[gado-gado]] atau warung makan yang menyajikan hidangan [[sambal]] yang dibuat dalam jumlah besar.
 
Tingkat kecekungan cobek dapat berbeda-beda, ada yang dalam menyerupai mangkuk atau lumpang, ada pula yang datar. Ulekan pun memiliki bentuk yang berbeda-beda, paling lazim adalah bulat panjang dangan cara menggenggam seperti menggenggam pistol. Akan tetapi ada pula ulekan yang berbentuk bulat sesuai genggaman tangan untuk menumbuk, ada pula yang berbentuk silinder untuk menggiling. Cobek dan ulekan yang unik ini biasanya digunakan untuk membuat [[jamu]].
 
== Bahan ==
Baik cobek ataupun ulekan biasanya dibuat dari bahan yang keras, misalnya kayu keras, batu, keramik, atau logam (kuningan atau baja antikarat). Di Indonesia biasanya bahan yang lazim digunakan adalah batu alam, batu kali, atau batu [[andesit]] (batu vulkanik gunung berapi). Beberapa daerah di Indonesia adalah sentra pengrajin cobek dan ulekan batu, salah satunya adalah daerah [[Muntilan]], [[Kabupaten Magelang]], [[Jawa Tengah]], dekat Candi [[Borobudur]].
 
Baris 25:
 
== Sejarah ==
[[FileBerkas:Marble bowls obsidian ECI NAMA N4778 080724.jpg|thumbjmpl|rightka|Artefak arkeologi dari Yunani, beraneka bentuk cobek dan ulekan.]]
Cobek dan ulekan tertua telah digunakan manusia sejak kurun 35,000 tahun SM.<ref>K. Wright, The Origins and development of ground stone assemblages in Late Pleistocene Southwest Asia, Paleorient, Vol. 17/1, 1991 http://www.persee.fr/web/revues/home/prescript/article/paleo_0153-9345_1991_num_17_1_4537</ref> Alat ini adalah salah satu alat tertua yang digunakan manusia sejak [[zaman batu]]. Beberapa temuan arkeologi menunjukkan benda-benda batu yang digunakan sebagai alat untuk menumbuk. Sebagai contoh, artefak batu yang ditemukan di Yunani dari kurun 3200 sampai 2800 SM, menunjukkan alat untuk mengekstraksi atau menumbuk zat pigmen pewarna yang diambil dari batu-batuan.
 
Benda lain yang mirip cobek dan ulekan, atau bekerja sesuai prinsip yang sama, adalah [[lesung]] atau [[lumpang]] dan [[alu]]. Akan tetapi lesung dan alu berukuran lebih besar, biasanya memanjang, dan digunakan untuk menumbuk [[padi]].
 
== Lihat juga ==
* [[Alu]]
* [[Lesung]]
Baris 41 ⟶ 42:
* [http://cobekbatu.com/ Pengrajin cobek dan ulekan Muntilan]
* [http://munthu.com/ Pengrajin batu Merapi (batu andesit) Muntilan]
* [http://www.sunlight.co.id/artikel/detil/924691/cara-membersihkan-dan-menyimpan-cobek-batu Cara membersihkan dan menyimpan cobek batu]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Alat memasak]]
[[Kategori:Alat laboratorium]]
[[Kategori:Alat memasak]]
[[Kategori:Peralatan dapur Indonesia]]