Perbulan, Laubaleng, Karo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Agama yang dianut dan mata pencaharian penduduk. |
k #1Lib1Ref #1Lib1RefID |
||
(11 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 10:
|kode pos =22164
|luas =... km²
|penduduk =
|kepadatan =
}}
[[Berkas:Ladang Desa Perbulan.jpg|jmpl|''Perladangan Desa Perbulan'']]
'''Perbulan''' merupakan salah satu [[desa]] yang ada di kecamatan [[Laubaleng, Karo|Laubaleng]], Kabupaten [[Kabupaten Karo|Karo]], provinsi [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]].<ref>{{Cite book|last=Fitriyani|date=2023|url=https://karokab.bps.go.id/publication/2023/09/26/8e17ed0f570bec1b4f8ff3c2/kecamatan-laubaleng-dalam-angka-2023.html|title=Kecamatan Laubaleng Dalam Angka 2023|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo|pages=7|issn=2962-6188|url-status=live}}</ref>
Desa ini berada
Mata pencaharian penduduk desa yang utama adalah petani dan peternak. Hasil pertanian utama antara lain padi, jagung, kemiri, coklat, dan kopi. Kelapa sawitpun sudah ada ditanam penduduk, meskipun tidak umum. Sebagian kecil ada juga yang bercocok tanam cabai, buah naga, pepaya, dan
▲Desa ini berada dibawah kaki Bukit Barisan, dapat ditempuh sekitar 5 jam perjalanan darat kelas jalan negara dari [[Kota Medan]] ke Kutacane (Aceh Tenggara, Provinsi NAD). Ciri khas desa ini adalah keragaman penduduk yang mendiaminya, terdiri dari suku Karo, Tapanuli, Jawa, Dairi, Alas dan Nias. Agama yang dianut penduduk antara lain Islam, Protestan, Katolik. Pada tahun 80-an masih banyak penduduk beragama Perbegu yaitu kepercayaan kepada roh-roh dan mahkluk gaib. Meskipun terdiri dari berbagai suku, agama dan kepercayaan, kehidupan di desa ini sejak dahulu kala tentram dan damai.
== Referensi ==
▲Mata pencaharian penduduk desa yang utama adalah petani dan peternak. Hasil pertanian utama antara lain padi, jagung, kemiri, coklat. Sebagian kecil ada juga yang bercocok tanam buah naga, pepaya, dan aneka buah-buahan. Ada kalanya beberapa penduduk menanam cabai. Ternak yang dibudidayakan antara lain Lembu/Sapi, Kambing, Kerbau, dan babi. Sebagian ada juga budidaya ikan dalam kolam, namun budidaya ikan bukan kegiatan ekonomis penting di desa ini. Ketersediaan air untuk pertanian sawah bersumber secara alami dari salah satu sungai kecil Lau perbulan. Masalah utama penduduk desa ini adalah curah hujan yang tidak menentu sehingga sawah dan ladang yang sudah ditanmai sering gagal karena kekeringan.
{{Reflist}}{{Laubaleng, Karo}}
{{
{{
|