Eunike Stephanie: Perbedaan antara revisi

Pada tahun 2003, Eunike berhasil memenangkan kompetisi membuat video yang diselenggarakan oleh [[British Council]].<ref>{{Cite news|url=https://jawawa.id/newsitem/jakarta-students-win-tickets-to-uk-1447893297|title=JP/Jakarta students win tickets to UK|last=|first=|date=10 Maret 2003|work=Jawawa|access-date=20 September 2019|archive-date=2019-09-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20190920173418/https://jawawa.id/newsitem/jakarta-students-win-tickets-to-uk-1447893297|dead-url=yes}}</ref> Atas kemenangannya, ia berkesempatan untuk mengikuti program ke [[Inggris]] selama 14 hari. Di sana ia mengikuti lokakarya musik di Dudley College UK, di mana untuk pertama kalinya Eunike merekam karya lagunya sendiri secara profesional. Perjalanan tersebut akhirnya menginspirasi Eunike untuk memperdalam minatnya pada dunia musik. Setelah kepulangannya, melalui jalur independen Eunike memproduksi album musik pertamanya yang berjudul ''A Fulfilled Dream''.

Di umurnya yang masih belia, ia juga mengikuti berbagai kompetisi menyanyi dan penciptaan lagu. Eunike semakin mengembangkan kariernya di industri musik setelah menjadi finalis lomba cipta lagu bertajuk ''Persembahan Cipta Lagu Untukmu Ibu'' yang diadakan Prenagen dalam rangka memperingati [[Hari Ibu]] Nasional. Kompetisi tersebut ditayangkan di stasiun televisi [[Indosiar]] pada 22 Desember 2004.

Tahun berikutnya, Eunike yang baru menginjak usia 20 tahun berhasil menjadi finalis dari Lomba Cipta Lagu Populer ([[Cilapop]]). Pada kompetisi yang ditayangkan oleh TV 7 (kini [[Trans7|Trans 7]]) tersebut, ia menciptakan lagu berjudul ''Bila Esok Tak Kembali.''<ref>{{Citation|title=Cilapop|url=https://open.spotify.com/album/2FaNIZB1L1YAd0qtpnqSAw|accessdate=2019-09-21|language=id}}</ref> Dari 30.000 lagu yang dilombakan, lagu tersebut membawa Eunike menjadi salah satu dari 10 finalis teratas. Lagu ''Bila Esok Tak Kembali''  juga turut dibawakan oleh deretan penyanyi terkenal seperti grup musik Tangga, [[Yana Julio]], dan [[Ressa Herlambang]], dengan aransemen musik yg berbeda oleh [[Tohpati|Tohpati.]]. Setelah kompetisi tersebut berakhir, karya lagunya diterbitkan pada album kompilasi [[Cilapop]] yang diproduksi oleh [[Sony BMG Music Entertainment Indonesia]].<ref>{{Cite web|url=https://onesearch.id/Record/IOS1.INLIS000000000016426/TOC#description|title=Cilapop : cipta lagu populer|date=2005|website=onesearch.id|access-date=2019-09-20}}</ref>

DiPada tahun 2008, Eunike kembali terpilih menjadi salah satu finalis kompetisi cipta lagu pada Seleksi Nasional Karya Cipta [[Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara|ASEAN]] Anthem.<ref>{{Cite web|url=https://ex.kemlu.go.id/id/berita/siaran-pers/Pages/Seleksi-Nasional-Karya-Cipta-ASEAN-Anthem-Lagu-ASEAN.aspx|title=Kementerian Luar Negeri Indonesia - Seleksi Nasional Karya Cipta ASEAN Anthem (Lagu ASEAN)|website=ex.kemlu.go.id|access-date=2019-09-20}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>. Lagu ciptaannya terpilih menjadi salah satu dari 20 karya lagu terbaik yang mewakili [[Indonesia]] pada Kompetisi Karya Cipta ASEAN Anthem di [[Bangkok]], [[Thailand|Thailand.]].

Eunike merupakan putri pertama dari pasangan Ir. Tonny Kustedjo Sastrawidjaja dan Lena Winata. Semasa muda, ayahnyeayahnya merupakan seorang pemain musik dan ibunya juga aktif menjadi penyanyi di gereja. Dari sinilah Eunike mewarisi bakat bermusiknya. Selain itu, sejakasejak usia 5 tahun, Eunike telah mengikuti kursus alat musik piano ''[[electone]]'' di [[Yamaha]] Music School. Adapun ia menulis lagu pertamanya saat ia berumur 13 tahun.

Semasa sekolah, Eunike telah dikenal sebagai murid berpresetasi baik di bidang akademis maupun non-akademis. Ia berhasil mendapat beasiswa sejak ia duduk di bangku sekolah dasar hingga program sarjana di [[Universitas Pelita Harapan]]. KemudiaKemudian ia juga berhasil menyelesaikan program pascasarjana di [[Universitas Pelita Harapan|UPH]] dengan predikat lulusan terbaik.