Pagimana, Banggai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Donovanpalu (bicara | kontrib)
Sejarah: Penambahan alamat = website
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Wadaihangit (bicara | kontrib)
k Menambahkan gambar
 
(8 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
|luas=957,34 km²<ref>[http://banggaikab.bps.go.id/statictable/2015/04/27/37/luas-dan-pembagian-daerah-administrasi-kabupaten-banggai-menurut-kecamatan.html Luas dan Pembagian Daerah Administrasi Kabupaten Banggai Menurut Kecamatan]</ref>
|penduduk=24.342 jiwa (2015)<ref>[http://banggaikab.bps.go.id/statictable/2016/11/21/111/-jumlah-penduduk-menurut-kecamatan-di-kabupaten-banggai-2014-2015.html Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Banggai 2014-2015]</ref>
|kelurahan='''Daftar'''<br /> Desa: 30<br /> Kelurahan: 3
|kelurahan=33
|nama camat=Marto S. Djaafar, S.Sos
|kepadatan=25 jiwa/km²
|provinsi=Sulawesi Tengah
|kodepos='''94751''' <br/> (sebelumnya 94752)|foto=Pelabuhan Pagimana.jpg|keterangan=Pelabuhan umum untuk kapal kargo di Pagimana, Banggai, Indonesia.}}
}}
'''Pagimana''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Banggai]], [[Sulawesi Tengah]], [[Indonesia]]. Kecamatan ini berjarak sekitar sekitar 64 Km ke utara dari [[Kota Luwuk]], ibu kota [[Kabupaten Banggai]]. Pusat pemerintahannya berada di [[Pagimana, Pagimana, Banggai|Kelurahan Pagimana]].
 
==Sejarah==
Pagimana pada tahun 1770 di Tanjung Pati-pati menjadi pelabuhan Belanda, di sebuah Dokumen Belanda yang di tulis oleh [[Wolter Robert van Hoëvell]] tercatatkan bahwa Tanjung Pati-pati yang sekarang terletak di wilayah Kecamatan [[Bualemo, Banggai]], Kabupaten Banggai, adalah wilayah [[Kerajaan Tojo]], hal itu dibuktikan dengan Catatan [[Wolter Robert van Hoëvell]] halaman 244 yaitu Deng Makarao orang kasimbar pergi ke Boalemo (di Landschap Banggai ten O. of [[Kerajaan Tojo|Todjo]]).<ref>Robert Padtbrugge (1638 tot na 1688).[https://www.delpher.nl/nl/boeken/results?query=robert+padtbrugge+1638&page=1&coll=boeken].</ref>
 
Dan menurut laporan bertarikh 1682 dari Gubernur Belanda di Ternate yaitu Robert Padtbrugge<ref>GUBERNUR VOC, Robert Padtbrugge (1638 tot na 1688), .[https://www.delpher.nl/nl/boeken/results?query=robert+padtbrugge+1638&page=1&coll=boeken], Diakses 18 Juni 2023.</ref> (1637-1703), [[Kerajaan Banggai]] terdiri dari [[Pulau Banggai]], [[Pulau Peleng|Peling (atau Gapi)]], [[Labobo, Banggai Laut|Labobo]], ratusan pulau kecil, dan bagian tenggara Sulawesi yang dikenal sebagai [[Balantak, Banggai|Balantak]] dan [[Batui, Banggai|Mondona]], jadi tidak termasuk Tanjung Pati-pati yang merupakan batas timur wilayah [[Kerajaan Tojo]], Tanjung Pati-pati yang sekarang terletak di wilayah Kecamatan Bualemo, [[Kabupaten Banggai]]. Dan dalam rentang waktu tahun 1905 sampai 1907 dibukalah Area Perkebunan baru dan membentuk Kecamatan [[Bunta, Banggai|Bunta]], hal ini menjadi era kekuasaan baru bagi Pemerintahan [[Hindia Belanda]] dan akhir dari kekuasaan [[Kerajaan Tojo]] di bagian paling ujung timur dari Provinsi [[Sulawesi Tengah]].
 
===Sejarah Luwuk jadi Ibukota===
 
Di tahun 1908 Belanda mendeklarasikan berdirinya [[Landschap Banggai]], yang bukan lagi Wilayah [[Kesultanan Ternate]] ataupun [[Kerajaan Tojo]], [[Landschap Banggai]] —yang sebelumnya merupakan bagian dari [[Kesultanan Ternate]] ataupun [[Kerajaan Tojo]]— mulai berhubungan langsung dengan pemerintah Hindia Belanda sejak tanggal 1 April 1908, dan pemerintahannya telah menjadi pemerintahan sendiri.
[[Landschap Banggai]] yang ibukotanya di [[Luwuk, Banggai|Luwuk]], merupakan Bentuk Pemerintahan Belanda yang merupakan saingan dari [[Kerajaan Banggai]] yang terletak di [[Pulau Banggai]].
 
Melalui [[Staatsblad]] (Lembaran Negara) No. 367 Tahun 1907 yang mengatur penambahan salah satu pemerintahan mandiri di Ternate —termasuk Banggai— di Karesidenan Celebes en Onderhoorigheden, dan sebuah afdeling di Pantai Timur Sulawesi terbentuk dengan ibu kota [[Luwuk, Banggai|Luwuk]], yang terletak di bagian timur dari Sulawesi. Pada tahun 1911 (item No. 605), posisi ibu kota dialihkan ke Baubau. Melalui [[Staatsblad]] No. 365 Tahun 1924, beberapa landschap, termasuk Banggai, ditambahkan menjadi wilayah administratif Karesidenan Manado.
Pada tahun yang sama, [[Afdeling Poso]] dibentuk dan [[Landschap Banggai]] dibagi menjadi dua onderafdeling, sesuai dengan isi [[Staatsblad]] No. 366. Pada dekade 1930-an, melalui [[Staatsblad]] No. 571 Tahun 1932, kedua onderafdeling tersebut digabungkan kembali ke Onderafdeling Banggai, dengan [[Luwuk, Banggai|Luwuk]] sebagai ibu kota.<ref>GUBERNUR VOC (1638 tot na 1688).[https://www.delpher.nl/nl/boeken/results?query=robert+padtbrugge+1638&page=1&coll=boeken].</ref>
 
== Batas wilayah ==
Baris 58 ⟶ 71:
# [[Uwedaka, Pagimana, Banggai|Uwedaka]]
{{col-css3-end}}
 
==Sejarah==
Pagimana pada tahun 1770 di Tanjung Pati-pati menjadi pelabuhan Belanda, di sebuah Dokumen Belanda yang di tulis oleh [[Wolter Robert van Hoëvell]] tercatatkan bahwa Tanjung Pati-pati yang sekarang terletak di wilayah Kecamatan [[Bualemo, Banggai]], Kabupaten Banggai, adalah wilayah [[Kerajaan Tojo]], hal itu dibuktikan dengan Catatan [[Wolter Robert van Hoëvell]] halaman 244 yaitu Deng Makarao orang kasimbar pergi ke Boalemo (di Landschap Banggai ten O. of [[Kerajaan Tojo|Todjo]]).
 
Dan menurut laporan bertarikh 1682 dari Gubernur Belanda di Ternate yaitu Robert Padtbrugge<ref>GUBERNUR VOC, Robert Padtbrugge (1638 tot na 1688), [https://www.delpher.nl/nl/boeken/results?query=robert+padtbrugge+1638&page=1&coll=boeken], Diakses 18 Juni 2023.</ref> (1637-1703), [[Kerajaan Banggai]] terdiri dari [[Pulau Banggai]], [[Pulau Peleng|Peling (atau Gapi)]], [[Labobo, Banggai Laut|Labobo]], ratusan pulau kecil, dan bagian tenggara Sulawesi yang dikenal sebagai [[Balantak, Banggai|Balantak]] dan [[Batui, Banggai|Mondona]], jadi tidak termasuk Tanjung Pati-pati yang merupakan batas timur wilayah [[Kerajaan Tojo]], Tanjung Pati-pati yang sekarang terletak di wilayah Kecamatan Bualemo, [[Kabupaten Banggai]]. Dan dalam rentang waktu tahun 1905 sampai 1907 dibukalah Area Perkebunan baru dan membentuk Kecamatan [[Bunta, Banggai|Bunta]], hal ini menjadi era kekuasaan baru bagi Pemerintahan [[Hindia Belanda]] dan akhir dari kekuasaan [[Kerajaan Tojo]] di bagian paling ujung timur dari Provinsi [[Sulawesi Tengah]].
 
===Sejarah Luwuk jadi Ibukota===
 
Di tahun 1908 Belanda mendeklarasikan berdirinya [[Landschap Banggai]], yang bukan lagi Wilayah [[Kesultanan Ternate]] ataupun [[Kerajaan Tojo]], [[Landschap Banggai]] —yang sebelumnya merupakan bagian dari [[Kesultanan Ternate]] ataupun [[Kerajaan Tojo]]— mulai berhubungan langsung dengan pemerintah Hindia Belanda sejak tanggal 1 April 1908, dan pemerintahannya telah menjadi pemerintahan sendiri.
[[Landschap Banggai]] yang ibukotanya di [[Luwuk, Banggai|Luwuk]], merupakan Bentuk Pemerintahan Belanda yang merupakan saingan dari [[Kerajaan Banggai]] yang terletak di [[Pulau Banggai]].
 
Melalui [[Staatsblad]] (Lembaran Negara) No. 367 Tahun 1907 yang mengatur penambahan salah satu pemerintahan mandiri di Ternate —termasuk Banggai— di Karesidenan Celebes en Onderhoorigheden, dan sebuah afdeling di Pantai Timur Sulawesi terbentuk dengan ibu kota [[Luwuk, Banggai|Luwuk]], yang terletak di bagian timur dari Sulawesi. Pada tahun 1911 (item No. 605), posisi ibu kota dialihkan ke Baubau. Melalui [[Staatsblad]] No. 365 Tahun 1924, beberapa landschap, termasuk Banggai, ditambahkan menjadi wilayah administratif Karesidenan Manado.
Pada tahun yang sama, [[Afdeling Poso]] dibentuk dan [[Landschap Banggai]] dibagi menjadi dua onderafdeling, sesuai dengan isi [[Staatsblad]] No. 366. Pada dekade 1930-an, melalui [[Staatsblad]] No. 571 Tahun 1932, kedua onderafdeling tersebut digabungkan kembali ke Onderafdeling Banggai, dengan [[Luwuk, Banggai|Luwuk]] sebagai ibu kota.
 
== Galeri ==
Baris 85:
{{Commonscat|Pagimana}}
{{Authority control}}
 
{{kecamatan-stub}}