Ong Hok Ham: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RushingBot (bicara | kontrib)
k top: hapus templat bendera per MOS:BENDERA, replaced: {{flag|Indonesia}} → Indonesia, removed: {{flagicon|Belanda}}, {{flagicon|Indonesia}}
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Short description|Sejarawan Indonesia}}
{{Infobox_Scientist
| name = Ong Hok Ham
| image =
| native_name =
| native_name_lang =
| birth_name =
| birth_date = {{birth date|df=y|1933|05|01}}
| birth_place = [[Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{death date and age|df=y|2007|08|31|1933|05|01}}
| death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| death_cause resting_place = Stroke
| resting_placeresidence = =
| residence nationality = Indonesia
| nationality = [[Indonesia]]
| other_names = Onghokham
| alma_mater = [[Universitas Indonesia]] {{,}} [[Universitas Yale]]
| known_for = [[Sejarawan Publik di Indonesia yang kali pertama mempelopori penulisan persoalan sejarah di Media]]
| field = [[Sejarah]]
| work_institutions = [[Universitas Indonesia]]
| thesis_title = The Residency of Madiun ; Priyayi and Peasant in the Nineteenth Century
| thesis_year = 1975
| spouse =
| children =
| parents =
| mother =
| father =
| awards =
| honours =
| burial_place =
}}
{{Chinese name|[[Wang (nama keluarga)|Ong]]}}
{{Chinese|title=Ong Hok Ham|collapse=yes|c=王福涵|p=Wáng Fúhán|w=Wang Fu-han|poj=}}
'''Ong Hok Ham''' (1 Mei 1933 – 30 Agustus 2007)<ref name="Inside Indonesia">{{cite journal|last=Reeve|first=David|date=2007|title=Ong Hok Ham, 1933–2007|url=http://www.insideindonesia.org/content/view/1000/47/|journal=Inside Indonesia|volume=90|archive-url=https://web.archive.org/web/20080722003657/http://insideindonesia.org/content/view/1000/47/|archive-date=22 Juli 2008|accessdate=2 Februari 2010|url-status=dead}}</ref><ref>{{cite news|date=31 Agustus 2007|title=Onghokham dies at 74|url=http://thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20070831.A08|work=[[The Jakarta Post]]|archiveurl=https://web.archive.org/web/20071022200703/http://thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20070831.A08|archivedate=22 Oktober 2007|accessdate=2 Februari 2010}}</ref><ref>{{cite news|last=Alhaziri|first=Wasmi|date=15 September 2007|title=Ong Hok Ham, 1933–2007|url=http://static.rnw.nl/migratie/www.ranesi.nl/arsipaktua/indonesia060905/ong_hok_ham_murid070915-redirected|publisher=[[Radio Netherlands Worldwide]]|accessdate=2 Februari 2010}}{{Dead link|date=April 2020|bot=InternetArchiveBot|fix-attempted=yes}}</ref> adalah seorang [[sejarawan]] berlatar belakang [[Tionghoa Indonesia|Tionghoa-Indonesia]] yang dianggap sebagai salah satu sejarawan terkemuka di bidang sejarah Indonesia pada masa pendudukan Belanda. Ia terutama fokus pada peristiwa yang terjadi di [[Jawa]] selama periode tersebut, dan ia pun menulis sejumlah karya mengenai hal tersebut.
 
== Biografi ==
'''Onghokham''' atau '''Ong Hok Ham''' ({{lahirmati|[[Kota Surabaya|Soerabaja]]|1|5|1933|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|30|8|2007}}), adalah seorang [[sejarah|sejarawan]] dan cendekiawan [[Indonesia]]. Ia sering menulis pada kolom sejarah di majalah ''[[Tempo (majalah)|Tempo]]''. Kumpulan tulisannya di majalah ini selama tahun [[1976]]-[[2001]] diterbitkan pada tahun [[2002]] dengan judul ''[[Wahyu yang Hilang, Negeri yang Guncang]]''.
Berasal dari [[Surabaya]], [[Jawa Timur]] yang hingga Indonesia merdeka pada tahun 1945 masih merupakan bagian dari [[Hindia Belanda]], Ong Hok Ham tinggal di kota tersebut hingga berusia 25 tahun. Keluarga Ong berasal dari kelas menengah atas, tetapi melalui nenek dari ibunya, [[Han Loen Nio]], Ong juga merupakan keturunan dari [[keluarga Han dari Lasem]], bagian dari ''[[Cabang Atas]]'' di Hindia Belanda.<ref name="Walker, Banks & Sakai (2009)">{{cite book|last1=Walker|first1=John H.|last2=Banks|first2=Glenn|last3=Sakai|first3=Minako|title=The Politics of the Periphery in Indonesia: Social and Geographical Perspectives|date=2009|publisher=NUS Press|location=Singapore|isbn=978-9971694791|pages=257–258|url=https://books.google.com/books?id=MX_wBgAAQBAJ&q=%22ong+hok+ham%22+han+siong+kong
|accessdate=11 March 2016}}</ref><ref name="Salmon (1991)">{{cite journal|last1=Salmon|first1=Claudine|title=The Han Family of East Java. Entrepreneurship and Politics (18th-19th Centuries)|journal=Archipel|date=1991|volume=41|issue=1|pages=53–87|doi=10.3406/arch.1991.2711|url=http://www.persee.fr/doc/arch_0044-8613_1991_num_41_1_2711
|accessdate=11 March 2016}}</ref> Sehingga Ong juga merupakan keturunan dari [[Han Bwee Kong|Han Bwee Kong, Kapitan Cina]] (1727 – 1778), dan [[Han Siong Kong]] (1673 – 1743).<ref name="Walker, Banks & Sakai (2009)" /><ref name="Salmon (1991)" /> Seperti keluarga [[Tionghoa Peranakan]] yang lain, Ong tumbuh di tengah budaya Tionghoa, Jawa, dan Belanda.<ref name="Walker, Banks & Sakai (2009)" />
 
Pada tahun 1958, Ong pindah ke [[Bandung]], [[Jawa Barat]], di mana ia kemudian bersekolah dan mulai bekerja sebagai penulis. Pada tahun 1975, ia mendapat gelar [[Ph.D]] di bidang Sejarah dari [[Universitas Yale]] dengan [[disertasi]] berjudul ''The Residency of Madiun: Priyayi and Peasant in the Nineteenth Century''.
Sebagai sejarawan, Ong Hok Ham menulis banyak artikel mengenai kaum peranakan [[Tionghoa-Indonesia]]. Lima belas dari puluhan artikelnya yang pernah diterbitkan ''Star Weekly'' kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul ''[[Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa]]''.
 
Ia juga menjadi kontributor rutin untuk majalah ''[[Tempo (majalah)|Tempo]]''. Koleksi tulisannya untuk majalah tersebut mulai tahun 1976 hingga 2001 kemudian diterbitkan dengan judul ''Wahyu yang Hilang, Negeri yang Guncang'' pada tahun 2002.
Ong Hok Ham juga merupakan mantan [[dosen]] di [[Universitas Indonesia]]. Disertasinya selesai ditulis pada [[1975]] dengan judul ''[[The Residency of Madiun; Priyayi and Peasant in the Nineteenth Century]]'' dan gelar [[Doktor]] diraihnya dari [[Universitas Yale]], [[Amerika Serikat]]. Buah pemikiran Ong diabadikan dalam wujud pusat pelajaran sejarah ''Ong Hok Ham Institute'' di [[Jakarta Timur]].<ref name="liputan6-146829">{{cite web|last=Samartha|first=Donvito|authorlink=|year=2007|title=Obituari: Ong Hok Ham Wafat|url=http://www.liputan6.com/sosbud/?id=146829|work=Liputan6|publisher=[[SCTV]]|format=|archive-url=https://web.archive.org/web/20070927193151/http://www.liputan6.com/sosbud/?id=146829|archive-date=27 September 2007|dead-url=yes|accessdate=31 Agustus|coauthors=|accessyear=2007}}</ref> Ia pensiun dari [[Universitas Indonesia]] pada tahun [[1989]].
 
Ia pun menulis serangkaian buku lain, terutama koleksi esai dan artikel, termasuk ''Runtuhnya Hindia Belanda'', ''Negara dan Rakyat'', dan ''Dari Soal Priayi sampai Nyi Blorong—Refleksi Historis Nusantara''.
Ong Hok Ham meninggal dunia pada tanggal 30 Agustus 2007 karena [[Strok|stroke]].<ref name=liputan6-146829 /> Sebelumnya ia juga pernah terkena serangan stroke pada tahun 2001. Namun hal ini tidak mengganggu semangatnya untuk menulis, meskipun hanya dengan tangan kanannya.<ref>{{Cite book|date=2007|title=Onze Ong: Onghokham dalam Kenangan|publisher=Komunitas Bambu|isbn=978-979-3731-18-6|editor-last=Reeve|editor-first=David|pages=19|url-status=live}}</ref>
 
Koleksi ber[[bahasa Inggris]] dari tulisannya, ''The Thugs, the Curtain Thief, and the Sugar Lord'', juga diterbitkan pada tahun 2003. Buku tersebut menceritakan kekuasaan, politik, dan budaya di Jawa selama masa pendudukan Belanda di Indonesia.
Ia juga dikenal sebagai penggemar makanan enak, peminum minuman beralkohol, koki/tukang masak, [[kolumnis]], intelektual publik, penggila pesta, peduli pada komunitas homoseksual, dst.<ref>SP Wardhana, Veven, "Onze Ong, Bukan Onzin Ong", ''Koran KOMPAS, Minggu, 13 Januari 2008, hal. 11.''</ref>
 
Pada tahun 1989, ia pensiun dari pekerjaannya sebagai profesor sejarah di [[Universitas Indonesia]]. Jabatan terakhirnya adalah Kepala Lembaga Studi Sejarah Indonesia di universitas tersebut.
== Lihat pula ==
 
Ong Hok Ham, seorang [[Buddha]], divonis menderita stroke pada tahun 2001, dan akhirnya meninggal enam tahun kemudian di [[Rumah Sakit Kanker Dharmais]] pada usia 74 tahun.
* [[Daftar tokoh Indonesia keturunan Tionghoa]]
 
== Referensi Catatan==
{{Reflist}}
 
==Referensi==
{{reflist}}
*{{Citation | last = Ong | first = Hok Ham | title = Statement by Ong Hok Ham, Djakarta, September 4, 1967 | url = http://cip.cornell.edu/seap.indo/1211483269
 
| periodical = Indonesia | volume = 85 |date=April 2008 | pages = 125–136 | issn = 0019-7289 | postscript = .}}
{{lifetime|1933|2007|Ong Hok Ham}}
*{{Citation | last = Siegel | first = James T. | title = Ong Hok Ham, A Tribute | url = http://cip.cornell.edu/seap.indo/1211483268
| periodical = Indonesia | volume = 85 |date=April 2008 | pages = 123–124 | issn = 0019-7289 | postscript = .}}
 
{{Authority control}}
 
{{lifetime|1933|2007|DEFAULTSORT:Ong, Hok Ham}}
[[Kategori:Kelahiran 1933]]
[[Kategori:Kematian 2007]]
[[Kategori:Universitas Yale]]
[[Kategori:Penulis Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Buddha Indonesia]]
[[Kategori:Keluarga Han dari Lasem]]
[[Kategori:Marga Wang|Hok Ham]]
[[Kategori:Sejarawan Indonesia]]
Baris 57 ⟶ 74:
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Ahli Jawa]]
 
{{Indo-bio-stub}}