Kadipaten Pakualaman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Jenis pemerintahan Monarki Kepangeranan (Kadipaten) Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(30 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Former Country
| native_name =
| conventional_long_name = Kadipaten Pakualaman
| common_name =
| continent = Asia
| region = Asia Tenggara
| country = Indonesia
| religion =
| p1 = Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
| s1 = Daerah Istimewa Yogyakarta
| year_start = 1813
| year_end = Sekarang
| date_start = 17 Maret
| date_end = 4 Maret 1950
Baris 19:
| image_flag = Flag of Pakualaman.svg
| image_coat = Emblem of Pakualaman.svg
| symbol_type =
| image_map = Mataram Baru 1830.png
| image_map_caption = Wilayah Pakualaman pada tahun 1830 pada peta berwarna kuning dan berada di sebelah barat daya.
| capital = [[Pakualaman, Yogyakarta
|
| government_type =
| title_leader = Adipati
| leader1 = KGPAA [[Paku Alam I]]
| year_leader1 = 1813–1829
| leader2 = KGPAA [[Paku Alam
| year_leader2 =
| leader3 = KGPAA [[Paku Alam
| year_leader3 =
| leader4 = KGPAA [[Paku Alam
| year_leader4 =
| leader5 = KGPAA [[Paku Alam IX]]
| year_leader5 = 1998–2015
| leader6 = KGPAA [[Paku Alam X]]
| year_leader6 = 2015–sekarang
| currency =
| footnotes = ---{{br}}'''Status Politik:'''{{br}}* negara dependen dari EIC (Inggris) (1813-1816){{br}}* negara dependen dari Nederlands Indie (1816-1942){{br}}* negara dependen dari Kekaisaran Jepang (1942-1945){{br}}* negara dependen/daerah istimewa dari Republik Indonesia dengan bentuk monarki persatuan berparlemen (1945-1950){{br}}* Status negara diturunkan secara resmi menjadi status daerah istimewa setingkat dengan provinsi (1950){{br}}
| today = [[Pakualaman, Yogyakarta|
}}
{{Infobox monarchy|border=Duchy|coatofarms=Emblem of Pakualaman.svg|date=1813|first_monarch=[[Paku Alam I]]|incumbent=[[Paku Alam X]]|native_name=
|realm=[[Pakualaman]]|residence=[[Pura Pakualaman]]|royal_title=[[Adipati]]|type=other|other=Adipati Pakualaman|incumbentsince=7 Januari 2016|image=Wakil Gubernur Yogyakarta, Paku Alam X (2020).jpg
|appointer=[[Hereditas]]|coatofarmscaption=[[Daftar Raja Jawa|Lambang kerajaan]]
|heir_apparent=[[Kusuma Bimantara dari Pakualaman|BPH Kusuma Bimantara]]}}
'''Kadipaten Pakualaman''' ({{lang-jv|
== Pembentukan ==
Baris 89 ⟶ 93:
=== Masa kemerdekaan ===
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Sultan [[Hamengkubuwana IX]] dan Sri Paduka [[Paku Alam VIII]] mengirimkan ucapan selamat kepada [[Soekarno]]-[[Hatta]] atas kemerdekaan Indonesia dan atas terpilihnya mereka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Dukungan kedua pemimpin monarki ini semakin kuat kepada republik setelah terbitnya {{ke wikisource|Amanat 5 September 1945}} yang berisikan integrasi monarki Yogyakarta ke dalam Republik Indonesia. Dari peristiwa tersebut, Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman resmi bergabung dalam Republik Indonesia dengan status daerah istimewa setingkat provinsi,
== Wilayah ==
Kadipaten Pakualaman dahulu berkuasa atas wilayah di sekitar [[Pura Pakualaman]] yang telah menjadi bagian dari Kecamatan [[Pakualaman, Yogyakarta|Pakualaman]]. Wilayah lain yang masuk dalam kekuasaan Kadipaten Pakualaman ialah wilayah [[Kabupaten Adikarto]] yang telah menjadi bagian selatan dari Kabupaten Kulon Progo. Kadipaten Pakualaman juga menguasai wilayah Karang Kemuning yang berpusat di Brosot dan mencakup empat distrik, yaitu Galur, Tawangharjo, Tawangsongko, dan Tawangkerto.<ref>{{Cite book|last=Sulistyowati, N. A., dan Priyatmoko, H.|date=2019|url=http://repository.usd.ac.id/37889/1/Ebook_Toponim%20Jogja-.pdf|title=Toponim Kota Yogyakarta|location=Jakarta|publisher=Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=978-623-7092-08-7|pages=320|url-status=live}}</ref> Selain itu, Kadipaten Pakualaman juga diberi kekuasaan atas wilayah [[Parakan, Temanggung|Parakan]] (Kedu), serta sebagian [[Bagelen, Purworejo|Bagelen]] dan [[Klaten]]. Pembagian ini merupakan hasil yang ditetapkan oleh Pemerintah Inggris setelah peristiwa [[Geger Sepehi]].
Berdasar pembagian yang ditetapkan pemerintah Inggris setelah peristiwa Geger Sepoy, kadipaten Pakualaman berhak atas wilayah Kabupaten Kota Pakualaman (sekarang menjadi wilayah kemantren [[Pakualaman, Yogyakarta|Pakualaman]] di [[Kota Yogyakarta]]) dan daerah Karang Kemuning (selanjutnya disebut Kabupaten [[Adikarto]]). Kabupaten Adikarto dihapus pada 1951, dan digabung bersama dengan [[Kulon Progo]] yang saat itu merupakan wilayah Kasultanan Yogyakarta. Wilayah Adikarto mencakup kawasan pesisir kabupaten Kulon Progo saat ini. ▼
▲
Berdasarkan pembagian wilayah tersebut, Pakualaman merupakan monarki dengan wilayah terkecil dari tiga wilayah monarki pecahan Mataram lainnya.▼
▲
== Pemerintahan umum ==
Baris 114 ⟶ 120:
Negeri Pakualaman berusaha mengembangkan budaya yang mempunyai ciri berbeda dengan Kesultanan untuk menunjukkan independensi status ''pricipality''-nya. Hal ini dapat dilihat misalnya dari bentuk pakaian tradisional yang dikenakan. Pengembangan budaya ini dimulai sejak [[Paku Alam II]].
Budaya Jawa gaya Pakualaman merupakan salah satu sub-kebudayaan Jawa yang cukup unik,
== Pertahanan dan Keamanan ==
Baris 192 ⟶ 198:
|-
|align="center" | 8
|align="center" | [[Berkas:
|align="center" | '''[[Paku Alam VII]]'''<br /><small>Raden Mas Haryo Surarjo</small>
|align="center" | {{Birth date|1882|12|9|df=y}} – {{Death date and age|1937|12|16|1882|12|9|df=y}}
Baris 257 ⟶ 263:
[[Kategori:Kadipaten Pakualaman| ]]
[[Kategori:Sejarah Yogyakarta]]
[[Kategori:Kerajaan di Nusantara|Pakualaman]]
|