Lopis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 20:
| synonyms = ''Notopterus chitala'' H.B.
}}
{{SpeciesTitle|belida|utama=lopis}} adalah jenis [[ikan]] sungai yang tergolong dalam [[familia|suku]] [[Notopteridae]] (ikan berpunggung pisau). Ikan ini lebih populer dengan nama ikan '''belida'''/'''belido''', yang sebenarnya merupakan nama salah satu [[Sungai Belida|sungai]] di [[Sumatera Selatan|Sumatra Selatan]] yang menjadi habitatnya. [[Suku Banjar|Orang Banjar]] menyebutnya '''ikan pipih'''. Jenis ini dapat ditemui di [[Sumatra]], [[Kalimantan]], [[Jawa]], dan [[Semenanjung Malaya]], meskipun sekarang sudah sulit ditangkap karena rusaknya mutu sungai dan penangkapan. Ikan ini merupakan bahan baku untuk sejenis [[kerupuk]] khas dari [[Palembang]] yang dikenal sebagai [[kemplang]]. Dulu lopis juga dipakai untuk pembuatan [[pempek]] namun sekarang diganti dengan [[tenggiri]]. Tampilannya yang unik juga membuatnya dipelihara di [[akuarium]] sebagai ikan hias.
 
Karena berpotensi ekonomi dan terancam punah, lembaga penelitian berusaha menyusun teknologi budidayanyabudi dayanya. Hingga 2005, [[Balai Budidaya Air Tawar]] Mandiangin, di [[Kalimantan Selatan]] telah mencoba membudidayakan, menangkarkan serta memperbanyak [[benih]] ikan belida.
 
== Taksonomi ==
Posisi taksonomi lopis cukup membingungkan akibat kurangnya kajian mengenai keragaman evolusioner dan sebaran geografi genus ''Chitala'' di Paparan Sunda (Sundaland)<ref name=":0">{{Cite journal|last=Wibowo|first=A, Haryono, Kurniawan, Prakoso VA, Dahruddin H, Surbani IL, Jaya YYP, Sudarsono, Rochman F, Muslimin B, Sukmono T, Rourke ML, Ahnelt H, Funge-Smith S, Hubert N|date=2023|title=Rediscovery of the giant featherback Chitala lopis (Notopteridae) in its type locality resolves decades of taxonomic confusion|journal=Endang. Species Res.|volume=52|pages=285–301|doi=10.3354/esr01281}}</ref>. Ada enam spesies ''[[Belida (chitala)|Chitala]]'' dan satu spesies ''[[Notopterus]]'' yang dikenal. ''C. lopi''s oleh Roberts dianggap satu spesies dengan ''[[Chitala borneensis|C. borneensis]]'' (dari Kalimantan) dan ''[[Chitala hypselonotus|C. hypselonotus]]'' (dari DAS [[Sungai Musi|Musi]])<ref>{{Cite journal|last=Roberts|first=TR|date=1992|title=Systematic revision of the old world freshwater fish family Notopteridae|journal=Ichthyol. Explor. Freshw.|volume=2|pages=361−383}}</ref>. Pendapat ini disanggah oleh Wibowo et al. yang menunjukkan berdasarkan bank data [[Genetika molekuler|molekuler]], tiga spesies ini valid dan sekaligus menunjukkan bahwa ''C. lopis'' masih ditemukan di [[Ci Sadane]], Jawa.<ref name=":0" /> Kajian ini sekaligus juga menunjukkan bahwa yang sering disebut ikan belida sumatera sebenarnya adalah ''C. hypselonotus'', bukan ''C. lopis''.
 
== Pemerian dan penangkaran benih ==
[[Berkas:Belida_mistar.JPG|jmpl|kiri|200px|Lopis jantan]]
Ikan air tawar, pemangsa ikan kecil dan [[krustasea]], dewasa berukuran 1,5–7&nbsp;kg, dengan ciri khas ikan berpunggung pisau: punggungnya meninggi sehingga bagian perut tampak lebar dan pipih.
Lopis dicirikan melalui [[sirip]] [[dubur]]nya yang menyambung dengan sirip ekor berawal tepat di belakang sirip perut yang dihubungkan dengan sisik-sisik kecil. Bentuk [[kepala]] dekat punggung cekung dan rahangnya semakinmakin panjang sesuai dengan meningkatnya umur sampai jauh melampaui batas bagian belakang mata pada ikan yang sudah besar.
 
Betina memiliki sirip perut relatif pendek dan tidak menutup bagian urogenital, [[alat kelamin]] berbentuk bulat. Ketika birahiberahi (matang [[gonad]]), bagian perut membesar dan kelamin memerah. [[Jantan]] memiliki sirip perut lebih panjang dan menutup bagian urogenital, alat kelamin berbentuk tabung, ukuran lebih kecil daripada betina. Jika jantan siap [[pemijahan|pijah]] alat kelamin memerah dan mengeluarkan cairan putih (cairan [[sperma]]) jika ditekan/diurut.
 
[[Telur]] biasanya diletakkan di batang terendam pada kedalaman hingga 1m. Dalam rekayasa penangkaran, batang bambu atau papan dipakai sebagai tempat penempelan telur. Pemijahan dilakukan pada musim penghujan (di BBAT Agustus hingga Maret). Dalam sekali pemijahan, seekor betina rata-rata menghasilkan 288 butir telur, meskipun dapat menghasilkan hampir dua kali lipat dari jumlah itu. Derajat pembuahan berkisar 30-10030–100 %. Derajat penetasan 72,2% dan [[sintasan]] (''survival rate'') [[larva]] adalah 64,2%. Larva menetas sekitar 72-12072–120 jam (3-5 hari) pada suhu air 29-3029–30&nbsp;°C.
 
Larva bersifat [[kanibalisme|kanibal]] sehingga perlu perlindungan. [[Benih]] berusia 3 hari sudah mulai dapat makan udang [[artemia]]. Benih berusia satu bulan sudah dapat [[pendederan|dideder]] di [[akuarium]], dan satu bulan kemudian siap dideder di [[kolam]]. Ikan dengan ukuran 15&nbsp;cm siap untuk pembesaran.