== Tiga kelompok di Barzakh ==
{{Kembangkan bagian}}
{{Sect-stub}}
Pertanyaan tentang kenikmatan dan siksaan di Barzakh sangat rumit. Allah memutuskan segalanya menurut rencana-Nya sendiri, yang tentu saja didasarkan pada belas kasihan dan keadilan - keadilan untuk semua dan rahmat bagi orang-orang beriman. Jelas, setiap kasus ditangani dengan manfaatnya sendiri. Oleh karena itu, sangat sulit untuk menetapkan aturan yang tegas dan cepat. Namun, apa yang muncul dari tradisi Masumeen (as) dapat diringkas sebagai berikut: Jenis orang yang berbeda mendapatkan jenis perlakuan yang berbeda setelah kematian dan sebelum Hari Kebangkitan.
* Pertama:
Ada orang-orang yang benar-benar beriman, sempurna dalam iman mereka, berbudi luhur dalam perbuatan mereka. Mereka menjalani kehidupan tanpa cela, dan jika ada kesalahan atau dosa (karena 'berbuat salah adalah manusia') masalah duniawi mereka (penyakit, kemiskinan, kematian orang terdekat dan terkasih, tetangga bermasalah atau pasangan yang bertindak dengan sewenang-wenang, dll.) dan / atau penderitaan pada saat kematian sudah cukup untuk dihitung sebagai pembalasan dan penebusannya.
Allah tahu bahwa mereka berhak mendapatkan kenikmatan. Namun, Hari Penghakiman belum tiba, dan mereka tidak bisa langsung dikirim ke surga. Menurut aturan Hukum, mereka harus dibiarkan tanpa kenikmatan apa pun sampai mereka dibangkitkan; tetapi Rahmat Allah menyatakan bahwa mereka tidak boleh dibiarkan dalam penundaan. Oleh karena itu, mereka ditanyai tentang keyakinan mereka, dan saat memberikan jawaban yang benar, mereka memasuki keadaan bahagia, yang memberi mereka kepuasan karena mengetahui bahwa masa depan mereka terjamin: Mereka menemukan kesenangan dan kebahagiaan di kuburan mereka, dan menunggu dengan penuh semangat untuk Hari Penghakiman.
* Kedua:
Orang-orang kafir dan munafik yang dikonfirmasi, yang hidupnya tanpa perbuatan baik: Atau jika ada perbuatan baik, berkah duniawi (kesehatan, kekayaan, keluarga dan teman yang baik, prestise dan kekuasaan, dll.) dan / atau kemudahan di saat kematian adalah ganjaran yang cukup.
Allah tahu bahwa tempat mereka adalah Jahannam (Neraka): tetapi Dia tidak akan mengirim mereka ke sana sebelum Hari Penghakiman. Jadi, untuk memberi mereka gambaran sebelumnya tentang hukuman mereka, mereka ditanyai tentang keyakinan mereka, dan ketika mereka tidak memberikan jawaban yang benar, kuburan mereka diubah menjadi sel tahanan. Dan mereka berharap Kiamat tidak akan datang sama sekali.
Di sini harus dijelaskan bahwa kenikmatan atau siksaan di Barzakh berbeda dari surga atau neraka. Kenikmatan atau siksaan di Barzakh hanya untuk jiwa. Karena alasan inilah kita tidak melihat siapa pun yang diberi kenikmatan atau siksaan dalam kuburan. Dalam tradisi Masumeen (a.s.), ini disamakan dengan mimpi indah atau mimpi buruk. Orang yang sedang bermimpi melalui semua siksaan di dalam mimpi; tetapi orang yang duduk disampingnya tidak menyadari apa yang sedang terjadi. Demikian pula, kebahagiaan dalam mimpi tidak diketahui orang lain sama sekali.
Tapi sekali lagi ini bukanlah aturan yang ketat. Beberapa pengecualian telah diamati ketika mayat ditemukan menikmati beberapa kenikmatan, misalnya (mawar surgawi diletakkan di dekat hidung) atau menjalani beberapa penyiksaan (kalajengking yang menyengat di jari kaki, misalnya). Tetapi ini adalah pengecualian yang membuktikan aturannya.
* Ketiga:
Ini adalah dari mereka yang bukan orang percaya yang sempurna atau bukan orang percaya yang dikonfirmasi. Anak-anak, orang gila, mereka yang karena satu dan lain hal tidak dalam posisi untuk membedakan antara jalan yang benar dan yang salah, mereka yang begitu jauh dari lingkungan Islam sehingga mereka tidak menyadari kebenaran Islam, mereka yang tidak tahu tentang Islam tetapi pada saat yang sama bukanlah musuh Islam, mereka yang keyakinan agamanya tidak didasarkan pada pemahaman logis tetapi mereka hanya mengikuti apa yang diikuti oleh keluarganya; bahkan orang-orang kafir yang mencintai Nabi (s.a.w.) dan Ahlul-Bait (as), tanpa mengetahui bahwa mereka adalah Pembimbing Sejati yang diutus oleh Allah; semua orang seperti itu termasuk dalam kelompok ini.
Orang-orang seperti itu tidak akan ditanyai dan diperas dalam kubur. Mereka akan ditinggalkan dalam kondisi seperti tertidur lelap; dan Allah akan memutuskan tentang mereka pada Hari Penghakiman. Sampai saat itu, tidak ada kenikmatan maupun siksaan bagi mereka.
Setelah ketiga kelompok utama ini, masih tersisa satu kelompok lagi yang harus dijelaskan di sini untuk melengkapi gambarannya. Kelompok ini adalah dari mereka yang telah melakukan begitu banyak dosa yang tidak dapat dihapuskan oleh masalah duniawi dan penderitaan kematian. Nah, jika Allah memutuskan orang beriman seperti itu harus datang pada hari kiamat bersih dari semua noda dan bebas dari segala dosa, maka Dia dapat menempatkan orang itu di bawah siksaan yang telah dirujuk dalam Hadits Imam Ja'far as-Sadiq (as ) yang disebutkan sebelumnya: "Kami akan menjadi perantara anda pada Hari Penghakiman; tetapi, demi Allah, saya khawatir tentang anda saat anda berada di alam Barzakh."
Di sisi lain, jika Allah memutuskan untuk meninggalkan perkara ini dalam kerisauan hingga Kiamat, maka itu termasuk dalam kelompok ketiga. Bagaimanapun, semua ini tergantung pada Keadilan dan Rahmat Allah. Kita belum diberitahu lebih banyak untuk seluruh detail tentang semua kelompok.
Ini tentang kelompok pertama dan kedua (serta orang-orang beriman yang disebutkan terakhir yang akan dihukum di alam Barzakh) yang Nabi (s.a.w.) katakan: "Ketika seseorang meninggal, Kiamatnya dimulai." Dalam pengertian ini, Barzakh disebut "Kiamat Sugra" (Kiamat Kecil).
== Keadaan roh dalam Barzakh ==
Roh para syuhada berada di tengah-tengah [[burung]] hijau dan memiliki lampu yang tergantung di langit, roh itu dapat keluar dari surga sekehendaknya, kemudian bisa kembali ke pelita tersebut, menurut kisah dari [[Masruq bin al-Ajda|Masruq]] ketika bertanya kepada [[Abdullah bin Mas'ud]].<ref>Masruq bertanya kapada Abdullah bin Mas'ud menjawab, roh mereka berada di tengah-tengah burung hijau dan memiliki lampu pelita yang tergantung di langit. Roh itu dapat keluar dari surga sekehendak dirinya, kemudian kembali ke pelita tersebut.”(H.R. [[Imam Muslim]])</ref> Firman Allah dalam Ali Imran: 169, “ Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, tetapi mereka itu di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (Ali Imran: 169).
Roh sebagian syuhada dan bukan semua syuhada, sebab di antara meraka ada yang rohnya tertahan karena memiliki hutang yang belum ditunaikan. Dari [[Abdullah Binbin Jahsy]] diceritakan bahwa ada seorang lelaki datang kepada Muhammad dan bertanya, ”Ya rasulullah apa yang terjadi padaku jika akau terbunuh dijalan Allah?” Muhammad menjawab, “Syurga,” Ketika orang berpaling, Dia berpaling” kecuali ada hutang, baru saja [[Jibril]] memberi tahu aku.”
* Roh mukmin yang saleh
|