Lateng, Banyuwangi, Banyuwangi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
Budak 5 Ulu (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{kelurahan
|peta = [[Berkas:Locator kelurahan Latengbwi.png|250px]]
|nama = Lateng <br>
''Lateng Darussalam''
|foto = [[Berkas:Kelurahan latengbwi1.jpeg|250px]]{{br}}Kantor Kelurahan Lateng
|provinsi = Jawa Timur
Baris 12 ⟶ 13:
|kepadatan = ... jiwa/km<sup>2</sup>
}}
'''Lateng''' adalah sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan [[Banyuwangi, Banyuwangi|Banyuwangi]] bagian timur laut, [[Kabupaten Banyuwangi]], Provinsi [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Kelurahan ini disebut pula sebagai Kampung Arab karena banyak dihuni oleh [[Arab-Indonesia|pendatang Arab]].Selain Arab,daerah ini juga dihuni oleh [[Melayu Palembang|Suku Palembang]] di yg banyak tinggal di sekitaran [[Jalan]] [[Riau]] (dulu bernama [[Jalan]] [[
== Asal Nama ==
Baris 57 ⟶ 58:
hal ini dimulai Pada sekitar awal abad 19, [[Kesultanan Palembang|Kesultanan Palembang Darussalam]] telah kehilangan kontrol kekuasaan. Belanda berhasil memegang kendali wilayah kerajaan ini. Sultan Palembang Darussalam, [[Ahmad Najamuddin Prabu Anom|Sultan Najamuddin]] dibuang ke [[Aceh]], sedangkan kawasan [[Palembang]] dikendalikan oleh seorang Residen Belanda. Pada masa genting itu, sebagian besar bangsawan kerajaan Palembang memilih untuk menyingkirkan diri. Situasi yang tidak aman serta kekejaman Belanda menjadikan para keluarga kesultanan berusaha untuk mencari lokasi baru untuk tempat tinggal.
Diantara para bangsawan [[Kesultanan Palembang|Palembang Darussalam]] tersebut,banyak juga yang hijrah ke [[Kabupaten Banyuwangi]] untuk menyebarkan [[Islam]] dan Menenap di Kelurahan Lateng,yang lebih tepatnya di [[Riau|Jalan Riau]] (dulu bernama Jalan [[
== Pendidikan ==
Baris 82 ⟶ 83:
== Tokoh ==
* [[Kiai Saleh Lateng|Kyai Saleh Lateng]]
* Datuk Abdurrahim bin Abubakar bin Bauzir
Baris 105 ⟶ 106:
{{Authority control}}
|