Pembicaraan Wikipedia:Halaman pembicaraan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
cara memutar video dewasa yg saya buat
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Mengembalikan suntingan oleh Juan Robel 23 (bicara) ke revisi terakhir oleh Badak Jawa
Tag: Pengembalian
 
(30 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{talkheader}}
ntumkan di wikipedia, karena hampir seluruh orang di dunia ini bisa mengaksesnya dan melihatnya. Hampir semua orang apabila mencari/melihat biografi seseorang melalui wikipedia.pengguna {{{windafitriani}}}
 
== Ulama Al Habib Muhammad Waliyullah BSA ==
 
Dr.Habib Muhammad Waliyullah, MA
Dr.Habib Muhammad Waliyullah bin Syekh Al-Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abu Bakar bin Salim
Nama asli : محمد ولي الله
Lahir: 07 Oktober 1990 (umur 29)
Tempat Tinggal: Parung, Bogor, Jawa Barat-Indonesia
Kebangsaan: Indonesia
Warga Negara: Indonesia
Pekerjaan: Ulama, Guru, dan Da'i
Organisasi/Lembaga: Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School
Dikenal Sebagai: Pimpinan Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School
Orang tua: Al-Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abu Bakar bin Salim (Ayah)
Umi Waheeda binti Abdul Rahman, S.Psi., M.Si (Ibu)
 
Al Habib Muhammad Waliyullah bin Syekh Al Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abu bakar bin Salim yang dilahirkan pada hari senin, 07 Oktober 1990 M [ Kalender Hijriyah: 17 Rabi’ul Awal 1411 H], adalah seorang ulama di era millenial. Al Habib Muhammad Waliyullah kini tinggal di Parung-Bogor, Indonesia, dimana dia memimpin sebuah pesantren modern bernama Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School untuk melanjutkan estafet perjuangan ayahnya Syekh Al habib Saggaf bin Mahdi. Sampai sekarang ia masih aktif dalam melanjutkan perjuangan dakwah Rasulullah SAW menyebarkan agama Islam sejak berusia 19 tahun.
 
mengikuti jejak sang ayah Syekh Al Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abu Bakar bin Salim, dengan usia yang masih relatif muda bukanlah alasan bagi da’i muda ini untuk melanjutkan estafet mensyiarkan agama Islam yang Rahmatan Lil’alamin,. Seperti kata pepatah “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” artinya jika sang ayah merupakan seorang pendakwah handal yang sudah melalang buana keseluruh penjuru negeri hingga negeri tetangga bahkan hampir seluruh negeri dibelahan bumi ini sudah disinggahinya, maka Habib Muhammad Waliyullah sebagai da’i muda yang melanjutkan jejak langkah ayahnya tersebut demi mensyiarkan agama Islam.
Da’i muda yang baru berusia 29 tahun ini sudah memulai dakwahnya menyebarkan ajaran Islam sejak ia berumur 19 tahun, dengan usia tersebut perjalanan dakwah Habib Muhammad Waliyullah sudah menapaki penjuru Indonesia mulai dari pelosok desa sampai ibu kota, begitu juga negeri tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Dengan cara yang tidak monoton da’i muda kelahiran Jakarta 07 oktober ini selalu menyampaikan dakwahnya secara tegas sekaligus lembut, dengan kombinasi hal baru dan segar serta tidak ada unsur menggurui dan legowo untuk menerima apa yang disampaikannya kepada masyarakat. Banyak hal unik, berbeda dan penuh hikmah dari kisah perjalanan dakwah beliau seperti di Kerebet, Malang Jawa Timur yang mencapai 40 ribu jama’ah dan selebihnya dari pelosok-pelosok Indonesia dengan model jama’ah yang bervariatif.
Da’i muda yang memiliki sifat tawakal tinggi ini pernah mengalami hal-hal menarik ketika hendak menysiarkan dakwahnya. Suatu ketika saat beliau ingin berangkat berdakwah ke Jawa Tengah dengan menggunakan transportasi kereta api untuk menuju lokasi. Dengan hati yang tenang beliau berkata “Jika orang-orang Demak ini berjodoh bertemu saya pasti mudah bertemunya”. Dengan waktu pemberangkatan kereta yang sudah mepet beliau bersama rekannya menuju stasiun dengan mobil yang melaju dijalur busway, karena mobil yang ditumpangi Habib tidak berjalan sesuai jalurnya, mobil tersebut pun ditilang oleh polisi yang sedang bertugas. Ketika kaca jendela mobil dibuka, bukannya memberikan sanksi, polisi tersebut malah langsung memberikan hormat kepada beliau dan mempersilakan mobil untuk melanjutkan perjalanan kembali. Waktu semakin mepet tiba akhirnya di stasiun kereta pun mulai melaju. Habib bersama rekannya berlari menuju kereta dengan pintu yang telah tertutup dan akhirnya dibuka kembali. Hal tersebut menyebabkan habib sesak nafas. Khawatir terjadi sesuatu salah seorang rekan Habib bernego untuk untuk turun di stasiun terdekat. Namun pihak petugas kereta menjawab bahwa kereta akan berhenti di stasiun Cirebon dengan jarak tempuh 2-3 jam kemudian. Namun Habib tetap ingin turun di stasiun terdekat. Beliau terbangun dengan semangat dakwah yang tinggi seraya berkata ”Lanjutkan perjalanan meski sakit”. Memang beliau tidak pernah meminta fasilitas lebih untuk transportasi berdakwah karena saat itu kereta ekonomi yang ditumpanginya dalam keadaan penuh dan sesak. Tiba-tiba Habib di datangi petugas kereta untuk memasuki ruangan VIP hingga akhirnya tiba dilokasi. Suasana kota Demak yang sudah lama mengalami kekeringan, saat beliau tiba seketika diguyuri hujan lebat, ketika mobil menjemput kedatangan Habib, beliau kembali berkata “Jika berjodoh akan dimudahkan”. Ketika mobil sampai dilokasi acara, hujan deras yang mengguyur seketika berhenti. Acara berjalan dengan hikmat, dan sejuk setelah diguyur hujan sejak sekian lama kekeringan dan berakhir dengan kedamaian jabat tangan masyarakat dengan sang Habib yang diiringi lantunan sholawat.
Masih banyak kisah perjalanan beiau dibalik sepak terjang dakwah sang da’i muda Al Habib Muhammad Waliyullah ini, mulai dari memuslimkan orang kafir, menjalin hubungan antar agama, menggeluti bisnis dan lainnya. Hal tersebut tidak lain hanyalah untuk mengikuti jejak langkah sang ayah Syekh Al Habib Saggaf Bin Mahdi bin Syekh Abu Bakar bin Salim layaknya Rasulullah [[Pengguna:Habib Muhammad Waliyullah BSA|Habib Muhammad Waliyullah BSA]] ([[Pembicaraan Pengguna:Habib Muhammad Waliyullah BSA|bicara]]) 9 Januari 2020 07.46 (UTC)
Kembali ke halaman Wikipedia "Halaman pembicaraan".