Citak Mitak, Mappi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Membatalkan revisi 2573142 (VANDAL) oleh 202.174.144.202 (Bicara) |
|||
(30 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{kecamatan
|nama=Citak Mitak
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Mappi
|luas=- km
|penduduk=-
|kelurahan=-
|nama camat=- Herman Nahinde S.Sos
|kepadatan=- jiwa/km
|provinsi=Papua Selatan
}}
'''Citak Mitak''' adalah sebuah [[distrik (Papua)|distrik]] di [[Kabupaten Mappi]], [[Papua Selatan]], [[Indonesia]].
== Geografi ==
Distrik Citak-Mitak merupakan sebuah wilayah yang terdapat di provinsi Papua Selatan yaitu sebuah wilayah yang terletak paling ujung timur Indonesia yang sering disebut dengan pulau Cendrawasih.
Masyarakat Papua memiliki kurang lebih 250 suku-suku besar yang didalam suku besar tersebut terdapat sub-sub suku kecil dengan bahasa, budaya, adat istiadat, karakter hidup yang sangat beragam. Semua ini disebabkan oleh kondisi georafis yang sangat unik dan berbeda-beda antara satu wilayah dengan wilayah yang lainnya, dimana Alam Papua memiliki banyak sungai, kali, telaga, rawa-rawa sagu, hutan mangrove, gunung-gunung, bukit dan lembah serta lautan yang luas yang kesemuanya ini menjadi pemicu terjadinya perbedaan mendasar bagi masyarakat Papua. Sebagai orang Papua, masyarakat Citak-Mitak juga memiliki beragam ciri khas, seperti pola hidup, budaya dan adat istiadat yang berlainan.▼
Dengan kondisi geografis yang demikian, telah membagi wilayah Papua menjadi empat karakter/pola hidup masyarakat Papua secara umum yakni: ▼
*Wilayah pegunungan dengan karakter hidup mereka suka bertani/ bercocok tanam dan berburu. ▼
*Wilayah pantai atau masyarakat yang hidup di pinggir pantai bagian utara Papua, dan pulau-pulau, kehidupan keseharian mereka adalah mencari ikan (nelayan)▼
*Wilayah pesisir pantai selatan Papua, kehidupan keseharian mereka suka mencari ikan, meramu (menokok sagu) dan berburu▼
*Wilayah pedalaman atau masyarakat Papua yang hidup di daerah rawa-rawa dan sungai serta danau, mereka suka mencari ikan, nelayan, meramu(menokok sagu) dan bercocok tanam.▼
▲Masyarakat Papua memiliki kurang lebih 250 suku-suku besar yang
== Batas wilayah ==
Secara administrasi Distrik Citak-Mitak terletak
* Bagian utara berbatasan dengan kabupaten Yahukimo dengan
* Bagian selatan berbatasan dengan kabupaten merauke dengan ibu kota kabupaten Merauke
* Bagian barat berbatasan dengan kabupaten asmat dengan
* Bagian timur berbatasan dengan kabupaten boven digoel dan kabupaten pegunungan bintang dengan ibu kota kabupaten Oksibil
Distrik Citak-Mitak memiliki
== Hidrologi ==
=== Sungai ===
Wilayah Distrik Citak-Mitak terdapat sungai besar dan beberapa anak sungai, rawa-rawa, kali dan telaga yang berskala besar maupun kecil
=== Rawa ===
Sebagian besar
==
▲Masyarakat Citak-Mitak juga memiliki beragam ciri khas, seperti pola hidup, budaya dan adat istiadat yang berlainan. Dengan kondisi geografis yang demikian, telah membagi wilayah Papua menjadi empat karakter/pola hidup masyarakat Papua secara umum yakni:
Masyarakat yang bermukim di wilayah Citak-Mitak merupakan kumpulan beberapa suku-suku dari seluruh suku bangsa di Papua. Dari sekian banyak suku/ etnis dan ras yang tinggal dan menetap di wilayah Citak-Mitak yang merupakan suku-suku asli Citak-Mitak adalah : suku Asmat Darat, suku Citak, suku Kombay, Suku Koroway , suku korfa dan suku korfey. Masyarakat di wilayah Citak-Mitak merupakan ras melanesia dengan ciri-ciri seperti masyarakat Papua pada umumnya, berambut keriting, kulit warna gelap dan postrua tubuuh yang tinggi dan tegap.▼
Dari beberapa suku-suku yang merupakan penduduk asli wilayah Citak-Mitak terdapat kesamaan dan perbedaan dari segi budaya dan adat istiadat, ini dikarenakan suku-suku berasal dari satu garis keturunan sejak zaman dahulu. Seperti suku citak, Asmat Darat dan Awuyu. Ketiga suku ini merupakan satu keluarga, namun pengaruh perang dan wilayah mengakibatkan mereka berpisah dan membentuk suku-suku baru di wilayah mereka masing-masing. Demikian pula dengan suku-suku kombay koroway korfey dan korfa.▼
Setelah mengetahui arti dari nama Citak maka masyarakat citak tidak menyukai dan mengatakan bahwa sebelum orang belanda memberikan nama citak kepada masyarakat wilayah tersebut, mereka telah mempunyai nama sesuai pemberian dari nenek moyang adalah KAU. KAU merupakan penyebutan nama terhadap suku-suku yang tersebar di wilayah Citak, sedang nama asli suku Asmat darat adalah Sirap yang artinya manusia.▼
=== Bahasa ===▼
▲* Wilayah pantai atau masyarakat yang hidup di pinggir pantai bagian utara Papua, dan pulau-pulau, kehidupan keseharian mereka adalah
Dengan banyaknya penyebaran suku-suku di wilayah Citak-Mitak ternyata berpengaruh pada bahasa yang di gunakan sehari-hari. Dari sisi ini dapat di temukan pula beberapa bahasa yang memiki kesamaan dan ada pula yang berbeda sama sekali.▼
▲* Wilayah pesisir pantai selatan Papua, kehidupan keseharian mereka suka mencari ikan, meramu (menokok sagu) dan berburu
Suku Asmat Darat dan Suku citak mempunyai kesamaan bahasa, sehingga dalam berkomunikasi mereka dapat saling mengerti. Sedangkan suku mitak( awuyu) mempunyai kemiripan bahasa dengan kedua suku diatas namun dalam beberapa arti ternyata berbeda. Suku-suku yang berada di wilayah daeram jernih seperti suku koroway, kombay, korfey dan korfa memiliki kesamaan bahasa mereka juga memiliki kemiripan dengan suku awuyu di daerah mitak. Keempat suku ini sangat berbeda bahasa dengan ketiga suku tadi diatas seperti suku asmat darat, Citak dan mitak. ▼
▲* Wilayah pedalaman atau masyarakat Papua yang hidup di daerah rawa-rawa dan sungai serta danau, mereka suka mencari ikan, nelayan, meramu(menokok sagu) dan bercocok tanam.
▲Masyarakat
▲Masyarakat di wilayah Citak-Mitak merupakan keturunan ras melanesia dengan ciri-ciri seperti masyarakat Pulau Papua pada umumnya, berambut keriting, kulit warna gelap dan postur tubuh yang tinggi dan tegap. Dari beberapa suku-suku yang merupakan penduduk asli wilayah Citak-Mitak terdapat kesamaan dan perbedaan dari segi budaya dan adat istiadat, ini dikarenakan suku-suku ini diperkirakan berasal dari satu garis keturunan
Nama "Citak" merupakan pemberian nama orang Belanda karena peneliti Belanda memasuki daerah ini dari Merauke melalui wilayah suku Awyu yang menyebut suku yang tinggal di daerah ini dengan nama Citak.<ref name="Antoni 2010 pp. 411–422">{{cite journal | last=Antoni | first=Alexander de | title=“Call Us Kau, Not Citak.” Constitutive Factors for the Ethnic Consciousness of an Asmat Subgroup | journal=Anthropos | publisher=Nomos Verlag | volume=105 | issue=2 | year=2010 | issn=0257-9774 | doi=10.5771/0257-9774-2010-2-411 | pages=411–422}}</ref> Pandangan beberapa kalangan seperti tokoh-tokoh adat dan para tua-tua adat, mengatakan bahwa pemberian nama citak kepada wilayah daeram kabur dan jernih merupakan satu pelecehan dan pemghinaan. Orang Belanda menggunakan kata "Citak" karena masyarakat di wilayah tersebut pada waktu itu suka memakan daging manusia, manusia berekor, manusia komodo, manusia cicak.{{Citation needed|date=November 2022}}
▲Setelah mengetahui arti dari nama Citak maka masyarakat citak tidak menyukai dan mengatakan bahwa sebelum orang belanda memberikan nama citak kepada masyarakat wilayah tersebut,{{Citation needed|date=November 2022}} mereka telah mempunyai nama sesuai pemberian dari nenek moyang adalah
▲Dengan banyaknya penyebaran suku-suku di wilayah Citak-Mitak ternyata berpengaruh pada bahasa yang
▲Suku Asmat Darat dan [[Suku
== Pola kehidupan ==
Pada zaman seperti sekarang yang di kenal dengan zaman modern yang serba canggih karena diisi dengan era teknologi ternyata tidak dapat di rasakan oleh masyarakat yang berada di wilayah Citak-Mitak. kehidupan mereka sampai saat ini masih dikategorikan sebagai manusia primitif alias manusia yang masih hidup
Daerah korfa, kombay, koroway dan korfey merupakan daerah di wilayah Citak-Mitak yang masih sangat terisolir. Meraka adalah masyarakat yan selalu di jadikan objek pariwisata oleh pemerintah karena mereka memiliki bentuk tubuh yang unik, yakni manusia berekor dan memiliki rumah tinggal yang sangat tinggi
Kebiasaan hidup yang tidak berubah ini ternyata mendatangkan pengaruh yang tidak baik, selain merekan di ekspost untuk kepentingan tertentu kehidupan mereka tidak pernah di rubah oleh pemerintah. Mereka masih menggantungkan hidupnya pada alam, dan berpindah-pindah.
== Mata pencaharian ==
Kebiasaan bertahan hidup dan mencari makan antara suku yang satu dengan suku yang lainnya di wilayah Distrik Citak-Mitak ternyata hampir sama. Suku Asmat darat, suku citak dan suku mitak mempunyai kebiasaan sehari-hari dalam mencari nafkah adalah berburu
Kehidupan dari ketiga suku ini ternyata telah berubah, ketiga suku ini dalam pembanguna ternyata lebih maju di bandingkan dengan keempat suku seperti koroway, korfey, kombay dan korfa. Ketiga suku tadi ternyata telah menetap dan telah mengadopsi budaya luar seperti berkebun. Mereka tidak lagi mengantungkan hidup pada alam seperti dulu.
Sementara keempat suku yang lainnya mengalami hal yang sebaliknya. Mereka dalam kehidupannya
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Kabupaten Mappi}}
{{Authority control}}
▲[[jv:Citak Mitak, Mappi]]
|