Stoikisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hidayatsrf (bicara | kontrib) |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(37 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[
'''Stoikisme''', juga disebut '''Stoa''' ({{lang-el|Στοά}}) adalah nama sebuah aliran atau mazhab [[Filsafat]] [[Yunani Kuno]] yang didirikan di kota [[Athena]], Yunani, oleh [[Zeno dari Citium]] pada awal abad ke-[[3 SM]].<ref name="Long">{{en}}A.A Long., Hellenistic Philosophy,Los Angeles: University of California Press, 1974, Hal. 107-147</ref><ref name="Stumph">{{en}} Samuel Enoch Stumph., Socrates to Sartre: A History of Philosophy,New York: McGraw-Hill, Inc, 1966, Hal. 119-125</ref><ref name="Sandbach">{{en}} F. H. Sandbach., The Stoics, London: Bristol Classical Press, 1989, Hal. 20-dst</ref><ref name="Audi">{{en}} Robert Audi., The Cambridge Dictionary of Philosophy, Edinburg: Cambridge University Press, 1995</ref> Ada pula yang mencatat Stoikisme baru resmi pada tahun [[108 SM]].<ref name="Bagus" /> Setelah Zeno, orang yang paling berjasa mempertahankan sekolah Stoa adalah [[Cleanthes dari Assos]] dan [[Chrysippus]] dari Soli.<ref name="Sandbach"/> Cleanthes menyumbangkan gagasan tentang hubungan [[etika]] dengan [[iman]] atau [[teologi]].<ref name="Sandbach"/> Sedangkan Chrysippus menuliskan 705 buku (90% ) literatur sebagai doktrin Stoikisme, yaitu telaah tentang perbintangan [[astronomi]].<ref name="Walton">{{en}} Murray Walton., A Dictionary of Greek and Roman biography and mythology, London: Pottiswoode and Co., Hal. 740-141</ref>▼
▲'''Stoikisme''', juga disebut '''Stoisisme''' atau '''Stoa''' ({{lang-el|Στοά}}) adalah
Ajaran sekolah atau mazhab Stoa ini sangat luas dan beragam, namun dapat disimpulkan bahwa pijakannya adalah meliputi perkembangan logika (terbagi dalam [[retorika]] dan [[dialektika]]), [[fisika]], dan [[etika]] (memuat [[teologi]] dan ([[politik]])<ref name="Bagus">{{id}}Lorens Bagus., Kamus Filsafat, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000, Hal. 1037</ref> Pandangan yang mencolok tentang [[etika]] adalah bagaimana manusia memilih sikap hidup dengan menekankan ''apatheia'', hidup pasrah atau tawakal menerima keadaannya di dunia.<ref name="Bagus" /> Sikap tersebut merupakan cerminan dari kemampuan nalar manusia, bahkan kemampuan tertinggi dari semua hal.<ref name="Bagus" />▼
▲Ajaran sekolah atau mazhab
Stoikisme populer hingga kurang lebih lima abad (3 SM - 3 M),selanjutnya mempengaruhi banyak pemikir [[Kristen]], baik dalam dunia akademis maupun sikap hidup.<ref name="Sandbach" /> Fokus filsafat Stoikisme adalah dalam bidang etika.<ref name="Sandbach" /> Stoa memiliki perbedaan tajam dengan gagasan intelektual tua lainnya, yaitu [[epikureanisme]] dan [[skeptisisme]], dan Stoikisme merupakan aliran filsafat yang paling berhasil dan sangat berpengaruh dalam aliran filsafat Yunani Kuno karena relevansinya terhadap sikap manusia dan sistem pemerintahan saat itu.<ref name="Long" />▼
▲Stoikisme populer hingga kurang lebih lima abad (3 SM
== Terminologi ==
Stoik berasal dari [[bahasa Yunani]] ''stōïkos'', yang berarti "dari stoa [serambi, atau beranda]". Hal ini mengacu pada [[Stoa Poikile]], atau "Beranda Berlukis", di Athena, tempat filsuf stoik [[Zeno dari Citium]], yang berpengaruh besar terhadap stoikisme pernah mengajar.<ref name="etymologymerriam">https://www.merriam-webster.com/dictionary/stoic</ref><ref name="Williamson2015">{{cite book|last=Williamson|first=D.|title=Kant's Theory of Emotion: Emotional Universalism|url=https://books.google.com/books?id=62WCDAAAQBAJ&pg=PA17|date=1 April 2015|publisher=Palgrave Macmillan US|isbn=978-1-137-49810-6|page=17}}</ref> Dalam istilah awam, stoikisme kadang-kadang disebut sebagai "menderita dalam kesunyian", dan etika yang terkait dengan hal itu.<ref>Yong, Hua‐Hie. "Can attitudes of stoicism and cautiousness explain observed age‐related variation in levels of self‐rated pain, mood disturbance and functional interference in chronic pain patients?." European Journal of Pain 10.5 (2006): 399–399.</ref>
== Tokoh-tokoh Stoikisme ==
Semenjak [[Zeno dari Citium]] mendirikan
# Stoa Awal, terdiri dari Zeno (334-262SM), Chrisipus (280-206), dan Cleanthes (331-232).<ref name="Audi" />
# Stoa Perantara (''Middle Stoicsm''), dikembangkan oleh [[Panaetius]] (185-110 SM) dan [[Posidonius]] (135-50 SM) dari Rhodes, yang mempengaruhi Cicero (106 SM -43 M).<ref name="Audi" />
Baris 30 ⟶ 34:
id:PMoy value:rgb(0.6,1,0.6)
id:PInf value:rgb(0.7,1,0.7) # vert clair
id:Plio value:rgb(0.8,1,0.8) # vert
id:gris value:gray(0.80)
id:grilleMajor value:rgb(0.80,0.80,0.80)
Baris 77 ⟶ 81:
Sebagai catatan: tahun-tahun hidup dari tokoh Stoa tidak sama dalam beberapa buku, misalnya jika dibandingkan dalam buku ''the Stoics'', terpapar masa hidup Cleanthes (303-233SM), Epictetus (60-117M), dan Seneca Muda (4SM-65M).<ref name="Sandbach"/>
Rupanya Zeno muda telah terinspirasi oleh ajaran etika [[Socrates]], khususnya keberanian [[Socrates]] dalam menempuh jalan kematian dengan sukarela.<ref name="Sandbach" /> Tindakan ini seolah menjadi gambaran ajaran Stoa dalam etika, bahwa seseorang tidak perlu terbawa emosi negatif (pathos), takut misalnya,
Prinsip dan ajaran Stoikisme banyak mempengaruhi pemikiran para teolog [[Kristen]] dan filsuf di sepanjang abad, bahkan hingga saat sekarang, dan warisan yang menyolok dari filsafat Stoikisme adalah tentang hidup etis dengan moralitas yang baik, seperti diwarisi oleh beberapa pemikir, yaitu [[Baruch Spinoza]], [[Joseph Butler]], [[Immanuel Kant]],<ref name="Long" /> dan Helmut Richard Niebuhr.<ref name="Niebuhr1" /> Menurut filsuf [[Jerman]] bernama Dilthey, Stoikisme adalah filsafat terkuat dan terlama yang dapat diterima ketimbang filsafat lainnya.<ref name="Rowe et al" />
Baris 85 ⟶ 89:
== Inti-inti Ajaran Stoikisme ==
Orang-orang Stoik percaya bahwa emosi negatif yang menghancurkan manusia dihasilkan dari keputusan yang salah, dan bahwa seorang [[sophis]], yaitu orang yang memiliki "kesempurnaan moral dan intelektual," tidak akan pernah mengalami emosi-emosi yang merusak kebahagiaan, misalnya marah berlebihan, panik berlebihan, sedih berlebihan, dsb.<ref name="Stoicism">[http://plato.stanford.edu/entries/stoicism/ Stoicism], Stanford Encyclopedia of Philosophy.</ref> Seorang Stoik, seperti kata Epictetus hendaknya tidak banyak bicara tentang ide-ide besar, apalagi kepada orang-orang awam, melainkan bertindak selaras dengan apa yang dipikirkannya tentang kebaikan.<ref name="Wibowo">{{en}} A. Setyo Wibowo., Stoikisme,Jakarta: Jurnal Filsfat Driyarkara: Senat Mahasiswa STF Driyarkara, 2013, Hal. 14-36</ref> Hal ini dibedakan dengan istilah filsuf atau filosof (pecinta kebijaksanaan) yang hanya menyukai ide-ide kebijaksanaan,
Landasan ajaran Stoa meminjam tiga elemen filsafat yang berkembang di Akademia yang didirikan oleh [[Aristoteles]] yakni [[logika]] atau rasio, materi atau [[fisika]], dan etika.<ref name="Long" /> Tema-tema yang sering dibicarakan terkait dimensi manusia sebagai fokus utama, di antaranya mengenai [[takdir]], [[kehendak bebas]], pemeliharaan Ilahi, dan [[kejahatan]].<ref name="Sandbach" />
Ajaran Stoa yang paling menonjol adalah bagaimana manusia bertindak menurut keteraturan hukum alam yang diselenggarakan yang Ilahi.<ref name="Sandbach" /><ref name="Audi" />
{{cquote|
ὅποι ποθ' ὑμῖν εἰμι διατεταγμένος:
ὡς ἕψομαί γ' ἄοκνος· ἢν δέ γε μὴ θέλω
κακὸς γενόμενος, οὐδὲν ἧττον ἕψομαι.<ref>Translatio a Seneca facta (''Epistulae ad Lucilium'' 107.11) admodum libera esse videtur, sed ipse se Ciceronis aemulum largiter laudat. De fonte huius versus additi ambigitur; v. Marcovich (1959).</ref>
Terjemahan
Bimbing aku, oh [[Zeus]], bimbing aku, wahai penciptaku
Hingga di tempat di mana Engkau akan menghantarku
Aku tidak akan lari darimu, namun mengikutimu, dan seandainya hatiku berontak,
Aku tetap akan ikut dikau|4=[[
Sikap hidup yang menyelaraskan diri dengan kehendak ilahi yang tampak dalam sikap hidup menyelaraskan diri dengan keteraturan alam ini disebut sebagai [[etika katekontik]].<ref name="Long" /><ref name="Sandbach" /><ref name="Wibowo" /> Dalam Stoa mula-mula, ajaran Stoa selalu melibatkan peran dewa-dewa dalam miologi Yunani Kuno. Demikian para pemikir etika Kristen yang dipengaruhi filsafat Stoa juga selalu melibatkan [[Allah]] dalam konstruksi etikanya.<ref name="Long" />
== Etika Katekontik ==
Menurut para Stoik, manusia adalah binatang bernalar, nalar (''reason'') itu didapatinya dari Yang Ilahi, dan dengan nalar itu, manusia menjadi [[elemen]] terpenting bagi Sang Ilahi untuk menyelenggarakan keteraturan dunia.<ref name="Audi" /> Namun, manusia bukan satu-satunya elemen, ia hanya salah satu bagian dari semesta, ia hanya salah satu organ saja.<ref name="Audi" /> Eksistensi manusia selalu terkait dengan eksistensi pihak lain, merusak tatanan semesta berarti merusak atau mengancam eksistensi manusia itu sendiri.<ref name="Audi" /> Seorang
Perspektif kosmik (kesadaran akan alam) harusnya membayangi kehidupan pribadi, walau tidak menggantikannya secara keseluruhan.<ref name="Rowe et al" />
Rasio atau nalar manusia harus terintegrasi terhadap penyelenggaraan [[kosmis]] Ilahi.<ref name="Audi" /> Jika seseorang bertindak selaras (''katekontik'') sebagai tindakan yang sejati (''katorthomata'') sebagai tindakan yang tepat, ia akan merasa bahagia, merdeka, bertindak secara tepat dalam kebaikan, dan hidup dalam harmoni yang sempurna.<ref name="Audi" />
== Stoikisme dan Politik Yunani ==
Tokoh-tokoh Stoa atau para Stoik, dalam etika politik terbagi dalam dua golongan, yang anti-politik atau menjauhi keterlibatan politik, dan yang terlibat aktif dalam politik.<ref name="Sandbach" /><ref name="Rowe et al" /> Kedua kelompok tersebut memiliki pandangan yang berbeda.<ref name="Rowe et al" /> Bagi yang menjauhi dunia politik, alasan mereka adalah karena muak dengan perilaku elit politik, dan meyakini bahwa hukum yang patut ditaati bukanlah hukum negara, melainkan hukum alam yang diatur oleh sang ilahi.<ref name="Sandbach" /><ref name="Rowe et al" /> Selain itu, mereka masih sangat dipengaruhi oleh aliran [[Sinisisme]] yang mengecam keras pemerintahan tiran kala itu.<ref name="Rowe et al" /> Sedangkan yang memilih terlibat dan berkarier dalam dunia politik, Cicero misalnya, mengatakan bahwa tugas politik terdapat tugas suci yang dibebankan oleh Tuhan kepada manusia, ganjarannya adalah sorga.<ref name="Rowe et al" /> Dalam relasi dengan manusia lain, kita tak butuh hukum politik,
{{cquote|Kita seharusnya hidup tidak dalam kota-kota atau wilayah yang terorganisasi, masing-masing kelompok dibedakan oleh pandangan kebaikan sendiri, tetapi seharusnya berpikir semua orang adalah warga dan anggota, dan seharusnya ada satu jalan hidup dan satu tatanan, seperti segerumbul rumput menyatu di padang|4=[[Zeno
Alasannya sederhana, para Stoik awal menolak sistem pemerintahan kala itu, pemerintahan yang sangat tirani.<ref name="Rowe et al" /> Para Stoik awal juga menolak sistem dan ajaran pendidikan yang mengabaikan pentingnya hidup bersama dalam persahabatan, persaudaraan, dan anti permusuhan.<ref name="Rowe et al" /> Setiap sistem politik agaknya mereka tolak, bahkan penggunaan mata uang pun mereka tidak anjurkan.<ref name="Rowe et al">Christoper Rowe, Malcolm Schofield, Simon Harrison, and Melissa Lane., Sejarah Pemikiran Politik Yunani Romawi, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2001, Hal. 522, 562,718,681</ref>
Baris 119 ⟶ 123:
Sedangkan para Stoik yang kemudian, misalnya Cicero, [[Seneca Muda]], dan Markus Aurelius justru terlibat dalam kancah politik, Cicero adalah salah satu anggota dewan Kota, Seneca pernah jadi penasihat Kaisar Nero, dan Marcus Aurelius adalah seorang Kaisar.<ref name="Rowe et al" /> Jadi, Stoa memang memiliki paradoks ajaran dalam berpolitik, ada yang anti-politik, dan ada pula yang justru dalam lingkaran politik.<ref name="Rowe et al" />
Bagi Seneca, Cicero, dan Marcus Aurelius, seseorang yang memiliki jabatan politik harus memiliki integritas diri. Pemerintahan yang baik seharusnya bukan hanya dihuni orang-orang yang tahu kebijaksanaan -seperti pernah digagas oleh Plato dalam sistem pemerintahan Aristokrasi-, melainkan harus juga seorang sophis, yaitu orang yang benar-benar melakukan kebijaksanaan.<ref name="Rowe et al" /> Marcus Aurelius sendiri mengarang buku berjudul [[Meditations]] hingga 4 jilid yang berisi pentingnya seorang pejabat publik melakukan perenungan diri supaya dalam memerintah ia memiliki ketenangan batin, dan berjiwa pengorbanan.<ref name="Rowe et al" /><ref name="Marcus Aurelius">{{en}} Great Books of the Western World, Edited by [[Mortimer J. Adler]], London: Encyclopedia Britannica, Inc., 2003</ref> Jadi, Stoa memang memiliki paradoks ajaran dalam berpolitik, ada yang anti-politik, dan ada pula yang justru dalam lingkaran politik.
== Etika Stoikisme ==
'''Etika Stoikisme''' berpijak pada prinsip bahwa kebajikanlah (''virtue'') yang baik, selain hal itu, buruk adanya.<ref name="Audi" /> Hal-hal lain sifatnya netral saja (Inggris: ''indifferent'', Yunani: ''adiaphora''), walaupun beberapa di antaranya, misalnya [[kesehatan]], [[makmur|kemakmuran]], [[kehormatan]] secara alamiah dianjurkan, sedangkan yang berseberangan dari itu tidak dianjurkan.<ref name="Audi" /> Misalnya, kepemilikan pribadi sama sekali tidak dianjurkan karena tidak selaras dengan prinsip manusia yang ingin bahagia.<ref name="Audi" /> Jika manusia tidak sadar terhadap godaan hal-hal yang netral itu, ia dapat terjebak pada tindakan menghalalkan cara untuk mencapai hal-hal yang netral, atau ia justru tidak bahagia ketika diperalat hal-hal yang netral itu.<ref name="Audi" /> Misalnya, seseorang yang mengejar harta benda terus menerus, sesungguhnya ia tak lagi dapat bahagia, karena dirinya telah dikuasai hal-hal yang seharusnya tidak merintanginya untuk berbahagia.<ref name="Audi" /> Pertarungan paling sengit adalah mengenai kebijaksanaan dan pengendalian diri manusia melawan kesenangan pribadi.<ref name="Stumph" />
Selain Stoa menolak pengaruh hal-hal yang bersifat eksternal (kekayaan, kesehatan, reputasi), Stoa juga menolak pengaruh hal-hal yang membengkokkan nalar, misalnya takut terhadap [[kematian]], takut
== Referensi ==
Baris 165 ⟶ 169:
* {{Cite EB1911|wstitle=Stoics |authorlink=Robert Drew Hicks |first=Robert Drew |last=Hicks |short=x}}
* [http://www.ibiblio.org/stoicism/ The Stoic Library]
* [http://puffin.creighton.edu/phil/Stephens/rebirth_of_stoicism.htm The Rebirth of Stoicism] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091231164830/http://puffin.creighton.edu/phil/Stephens/rebirth_of_stoicism.htm |date=2009-12-31 }}
* [http://www.historyoflogic.com/logic-stoics.htm Stoic Logic: The Dialectic from Zeno to Chrysippus]
* [http://www.historyoflogic.com/biblio/logic-stoics-biblio-one.htm Annotated Bibliography on Ancient Stoic Dialectic]
* {{cite web|url=http://stoicfoundation.host-ed.me/bibliography.htm|title=A bibliography on Stoicism by the Stoic Foundation|archiveurl=https://www.webcitation.org/6At6hE72Q?url=http://stoicfoundation.host-ed.me/bibliography.htm|archivedate=
* [http://www.bbc.co.uk/radio4/history/inourtime/inourtime_20050303.shtml BBC Radio 4's In Our Time programme on Stoicism] (requires [[Adobe Flash|Flash]])
* [http://users.hartwick.edu/burringtond/stoics/intro.html An introduction to Stoic Philosophy] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120313013645/http://users.hartwick.edu/burringtond/stoics/intro.html |date=2012-03-13 }}
* [http://www.newstoa.com/ Online Stoic Community: New Stoa]
* [http://blogs.exeter.ac.uk/stoicismtoday/ Stoicism Today Project] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121130223331/http://blogs.exeter.ac.uk/stoicismtoday/ |date=2012-11-30 }}
{{Stoikisme}}
{{Topik filsafat}}
{{
[[Kategori:Filsafat]]
[[Kategori:Filsafat Yunani]]
▲[[Kategori:Stoikisme|Stoikisme]]
[[Kategori:Etika]]
[[Kategori:Moral]]
|