PLN Indonesia Power: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan info |
k →Sejarah: perbaikan info |
||
Baris 33:
== Sejarah ==
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1982 saat PLN melakukan [[restrukturisasi]] dan membentuk tiga unit sesuai fungsinya, yakni Unit Distribusi, Unit Pembangkitan, dan Unit Penyaluran. Pada bulan Oktober 1995, sebagai bagian dari [[restrukturisasi]] bisnis pembangkitan, PLN pun mendirikan perusahaan ini dengan nama '''PT
Pada tahun 2014, perusahaan ini membentuk UJP Pangkalan Susu, Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) Priok, UPJP Kamojang, dan UPJP Bali. Setahun kemudian, perusahaan ini juga mulai mengoperasikan PLTDG Pesanggaran yang berkapasitas 200 MW di [[Bali]]. Pada tahun 2016, perusahaan ini membentuk UJP Cilegon. Antara tahun 2018 hingga 2020, perusahaan ini mulai mengoperasikan PLTU Muara Jawa yang berkapasitas 2x27,5 MW, PLTA Rajamandala yang berkapasitas 47 MW, PLTD Senayan yang berkapasitas 101 MW, dan PLTGU ''Add On'' Grati yang berkapasitas 183 MW. Antara tahun 2019 hingga 2020, perusahaan ini juga mulai mengoperasikan lima unit ''Mobile Power Plant'' (MPP) di Papua, yakni MPP Biak 2, MPP Merauke, MPP Sorong, MPP Nabire, dan MPP Manokwari yang total kapasitas terpasangnya sebesar 120 MW.
|