Ignatius Sandyawan Sumardi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler |
||
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox person
|type =
|honorific-prefix =
Baris 5:
|honorific-suffix =
|title =
|image =
|imagesize =|alt =|caption =
|elected =|appointed =
Baris 24:
|birth_place = [[Jeneponto]], [[Sulawesi Selatan]]
|death_date =|death_place =|buried =
|nationality =
|religion = [[Gereja Katolik Roma|Katolik Roma]]
|residence =
|parents =
|occupation = [[pengajar]], [[aktivis]]
|profession =
|previous_post = {{unbulleted list|}}
Baris 38:
|attributes =|patronage =|shrine =|suppressed_date =|other =
}}
'''Ignatius Sandyawan Sumardi
== Biografi ==
Ia besar di [[Makassar]] dan akrab dipanggil dengan Bapak Sandy, bernama kecil Kuncoro, dan dikenal juga dengan julukan "Romo Pemulung". Ia melakukan aneka kegiatan sosial dengan penuh komitmen . Karyanya diakui melintas batas agama, suku, atau ras. Namun pada tahun 2006, ia menanggalkan jubah pastornya.<ref>Sandyawan (SJ?). http://www.ekaristi.org/forum/viewtopic.php?t=5477&view=previous {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160917163204/http://www.ekaristi.org/forum/viewtopic.php?t=5477&view=previous |date=2016-09-17 }}</ref>
Sandyawan merupakan anak bungsu dari delapan bersaudara keluarga Andreas Sumardi (pensiunan Letnan Satu Polisi) dan [[Suzanna]].▼
▲Sandyawan merupakan anak bungsu dari delapan bersaudara keluarga Andreas Sumardi (pensiunan Letnan Satu Polisi) dan
Menjelang usia sekolah, ia mengikuti keluarganya pindah ke [[Banjarnegara]], [[Jawa Tengah]]. Di kota inilah Sandyawan menamatkan sekolah dasarnya. Ketika ia baru saja duduk di bangku SMP, ayahnya dipindahkan lagi ke Bantul. Akhirnya, di sinilah ia menamatkan SMP-nya.
Baris 51 ⟶ 53:
== Aktivitas ==
;1980-an
Interaksi Sandyawan dengan kehidupan masyarakat kecil semakin
Penyamarannya yang pertama adalah sebagai buruh pabrik gula di [[Kendal]], [[Jawa Tengah]]. Di sana, selama sebulan penuh, Sandyawan bekerja sebagaimana layaknya seorang buruh pabrik gula: mengangkat tebu ke truk dan lori, lalu memisah-misahkan akar, batang, dan klaras tebu untuk kemidian diolah di pabrik. Pada musim liburan berikutnya, ia kembali menyamar dan berbaur namun kali ini sebagai petani di sebuah desa di Wonosari.
Baris 70 ⟶ 72:
;1991
Pendampingan dan pembelaan terhadap kaum pinggiran itu kerap kali mengundang risiko. Ia dan para aktivis ISJ lainnya sering berurusan dengan aparat keamanan, akibat 'ulah' kaum pinggiran yang pernah dibantunya. Misalnya, ketika ada pemogokan buruh besar-besaran di PT Gajah Tunggal pada tahun 1991, lagi-lagi Sandyawan
;1996
Baris 83 ⟶ 85:
== Keputusan Melepas Jubah Pastor ==
Sandyawan melepas jubah pastornya untuk lebih berkonsentrasi dan penuh komitmen dalam melakukan aneka kegiatan sosial, salah satunya di Kampung Pulo. Hal ini diakuinya saat mengatakan bahwa ia tidak ingin dipanggil Romo lagi melainkan ingin dipanggil Bapak.<ref>http://islambergerak.com/2015/08/sandyawan-soemardi-problem-kampung-pulo-bukan-soal-uang-atau-ganti-rugi-tapi-soal-harga-diri/</ref>
== Referensi ==
Baris 90 ⟶ 92:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1996/12/20/0017.html Profil: Romo I. Sandyawan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060623102040/http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1996/12/20/0017.html |date=2006-06-23 }}
* {{id}} [http://www.advokasi.com/lacak/lacak.php?sub=Mei&id=29 Lebih Jauh Dengan I. Sandyawan Sumardi, SJ]
* {{id}} [http://www.xs4all.nl/~peace/pubind/mb/exrs.html Eksepsi Romo Sandyawan, SJ]
|