Ignatius Sandyawan Sumardi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
 
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox person
|type =
|honorific-prefix =
Baris 5:
|honorific-suffix =
|title =
|image = Sandy.jpg
|imagesize =|alt =|caption =
|elected =|appointed =
Baris 24:
|birth_place = [[Jeneponto]], [[Sulawesi Selatan]]
|death_date =|death_place =|buried =
|nationality = {{flag|[[Indonesia}}]]
|religion = [[Gereja Katolik Roma|Katolik Roma]]
|residence =
|parents =
|occupation = [[pengajar]], [[aktivis]] [[LSM]]sosial
|profession =
|previous_post = {{unbulleted list|}}
Baris 38:
|attributes =|patronage =|shrine =|suppressed_date =|other =
}}
'''Ignatius Sandyawan Sumardi ''' ({{lahirmati|[[Jeneponto]], [[Sulawesi Selatan]]|23|11|1958}}) adalah seorang aktivis dansosial, pengajar., Iadan besarmantan dipastor [[MakassarIndonesia]] dan akrab dipanggil dengan Bapak Sandy, bernama kecil Kuncoro, dan dikenal juga dengan julukan "Romo Pemulung". Ia melakukan aneka kegiatan sosial dengan penuh komitmen . Karyanya diakui melintas batas agama, suku, atau ras. Namun pada tahun 2006, ia menanggalkan jubah pastornya<ref>Sandyawan (SJ?). http://www.ekaristi.org/forum/viewtopic.php?t=5477&view=previous</ref>.
 
== Biografi ==
Ia besar di [[Makassar]] dan akrab dipanggil dengan Bapak Sandy, bernama kecil Kuncoro, dan dikenal juga dengan julukan "Romo Pemulung". Ia melakukan aneka kegiatan sosial dengan penuh komitmen . Karyanya diakui melintas batas agama, suku, atau ras. Namun pada tahun 2006, ia menanggalkan jubah pastornya.<ref>Sandyawan (SJ?). http://www.ekaristi.org/forum/viewtopic.php?t=5477&view=previous {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160917163204/http://www.ekaristi.org/forum/viewtopic.php?t=5477&view=previous |date=2016-09-17 }}</ref>
Sandyawan merupakan anak bungsu dari delapan bersaudara keluarga Andreas Sumardi (pensiunan Letnan Satu Polisi) dan [[Suzanna]].
 
Sandyawan merupakan anak bungsu dari delapan bersaudara keluarga Andreas Sumardi (pensiunan Letnan Satu Polisi) dan [[Suzanna]]Suzana.
 
Menjelang usia sekolah, ia mengikuti keluarganya pindah ke [[Banjarnegara]], [[Jawa Tengah]]. Di kota inilah Sandyawan menamatkan sekolah dasarnya. Ketika ia baru saja duduk di bangku SMP, ayahnya dipindahkan lagi ke Bantul. Akhirnya, di sinilah ia menamatkan SMP-nya.
Baris 51 ⟶ 53:
== Aktivitas ==
;1980-an
Interaksi Sandyawan dengan kehidupan masyarakat kecil semakin kongkritkonkret saat ia menjalani masa pendidikan [[Seminari|Seminari Tinggi]] di Yogyakarta, pada pertengahan tahun 1980-an. Setiap kali masa liburan perkuliahan datang, ia selalu minta izin kepada Pastor Provinsial Serikat/Ordo [[Yesuit]], untuk mendapatkan tugas mendalami kehidupan kaum miskin, yang tersisih dari proses pembangunan di negeri ini. Caranya cukup unik, yaitu dengan menyamar dan berbaur sehingga kelompok sasarannya sama sekali tidak mengetahui statusnya sebagai seorang biarawan.
 
Penyamarannya yang pertama adalah sebagai buruh pabrik gula di [[Kendal]], [[Jawa Tengah]]. Di sana, selama sebulan penuh, Sandyawan bekerja sebagaimana layaknya seorang buruh pabrik gula: mengangkat tebu ke truk dan lori, lalu memisah-misahkan akar, batang, dan klaras tebu untuk kemidian diolah di pabrik. Pada musim liburan berikutnya, ia kembali menyamar dan berbaur namun kali ini sebagai petani di sebuah desa di Wonosari.
Baris 70 ⟶ 72:
 
;1991
Pendampingan dan pembelaan terhadap kaum pinggiran itu kerap kali mengundang risiko. Ia dan para aktivis ISJ lainnya sering berurusan dengan aparat keamanan, akibat 'ulah' kaum pinggiran yang pernah dibantunya. Misalnya, ketika ada pemogokan buruh besar-besaran di PT Gajah Tunggal pada tahun 1991, lagi-lagi Sandyawan disantronidisatroni oleh petugas keamanan, karena beberapa di antara pemimpin buruh yang memimpin aksi mogok massal itu adalah alumni program pendidikan kesadaran hukum yang dilakukan ISJ.
 
;1996
Baris 83 ⟶ 85:
 
== Keputusan Melepas Jubah Pastor ==
Sandyawan melepas jubah pastornya untuk lebih berkonsentrasi dan penuh komitmen dalam melakukan aneka kegiatan sosial, salah satunya di Kampung Pulo. Hal ini diakuinya saat mengatakan bahwa ia tidak ingin dipanggil Romo lagi melainkan ingin dipanggil Bapak.<ref>http://islambergerak.com/2015/08/sandyawan-soemardi-problem-kampung-pulo-bukan-soal-uang-atau-ganti-rugi-tapi-soal-harga-diri/</ref>. Hal ini juga ditegaskan saat berbagi pengalaman berteologi bersama masyarakat pinggiran Kali Ciliwung di forum Simposium Teologi Pembebasan Asia pada tahun 2014, ia hadir sebagai mantan pastor Yesuit.<ref>http://indonesia.ucanews.com/2014/02/27/dua-mantan-yesuit-berbagi-pengalaman-praktik-teologi-di-simposium-teologi-pembebasan/{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>.
 
== Referensi ==
Baris 90 ⟶ 92:
== Pranala luar ==
 
* {{id}} [http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1996/12/20/0017.html Profil: Romo I. Sandyawan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060623102040/http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1996/12/20/0017.html |date=2006-06-23 }}
* {{id}} [http://www.advokasi.com/lacak/lacak.php?sub=Mei&id=29 Lebih Jauh Dengan I. Sandyawan Sumardi, SJ]
* {{id}} [http://www.xs4all.nl/~peace/pubind/mb/exrs.html Eksepsi Romo Sandyawan, SJ]