Dataran tinggi Seko: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(33 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{for|hal-hal lain yang memiliki nama atau sebutan sama|Seko (disambiguasi)}}
'''''SEKO objek Wisata alam dataran tinggi segitiga, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.'''''
[[Berkas:Seko_paddy_field.jpg|jmpl|275px|Hamparan sawah padi di dataran tinggi Seko.]]
'''Seko''' dalam peta Sulawesi ditulis dengan sebutan '''''WONO''''', tulisan ini kalau kita tidak teliti melihat, akan terlewati. Pemerintah Repoblik Indonesia, entah mengapa mencantumkan nama '''WONO'''untuk menggambarkan daerah ini. Padahal, masyarakat di tiga Propinsi yang mengelilingi daerah ini mengenal dengan sebutan '''SEKO'''. '''''Seko'''''terletak didataran tinggi segitiga yang dimaksud, ± 1200m-1800m diatas permukaan laut.
'''Seko''' adalah [[dataran tinggi]] yang terletak pada ketinggian ±1200–1800 mdpl, tepatnya di segitiga perbatasan antara provinsi [[Sulawesi Barat]], [[Sulawesi Selatan]], dan [[Sulawesi Tengah]] di [[Indonesia]].<ref name="kompas">{{cite web|title= Naik Ojek Termahal di Indonesia Menuju Seko|publisher=Kompas.com|accessdate=28 Juni 2014|url= http://travel.kompas.com/read/2014/06/25/1013098/Naik.Ojek.Termahal.di.Indonesia.Menuju.Seko}}</ref>
[[Kekayaan daerah dan Potensi Wisata]]
Seko terbagai dalam tiga (3) budaya dan adat istiadat, yaitu :
[['''1. Seko LEMO''']]
Disebut ''''SEKO LAMO'''' karena masyarakatnya adalah keturunan Anak suku sub suku Toraja Luwu yang migrasi ke daerah ini sekitar tahun 1700 masehi. Asal para migran ini di sebut LEMO, sebuah daerah di pedalaman kec. Malangke, kab. LUWU UTARA. Karena itu mereka di Sebut "To LEMO" (Red. ''To Lemo''= Orang Lemo) Lemo sendiri berarti JERUK (Bhs Melayu Toraja)
Tipologi Seko Lemo adalah perbukitan dengan hasil utama '''[[KOPI ARABIKA dan REBUSTA, Coklat, Padi dan Jagung]]'''. Suhu rata-rata pertahun 18°-22°celsius. Budaya dan adat istiadat merupakan aculturasi adat istiadat Toraja dan Masyarakat asli seko. Tidak ada Transportasi khusus selain berjalan kaki menelusuri jalan setapak dari kampung ke kampung, untuk membawa barang biasanya dipakai Kuda. Bahasa sehari-hari ''Chas Seko Lemo'' maksudnya dialek dan idialeknya mirip toraja tapi halus seperti gaya orang jawa berbicara. Masyarakat membangun rumah ditebing-tebing atau dikaki-kaki bukit. Objek Wisata yang bisa dinikmati disini adalah Objek Alam yang Asri dan Crosscantry.
[['''2. SEKO TENGAH''']] (akan disambung pada edisi berikut, sambil mempersiapkan berbagai Foto-foto)
 
==Geografi==
Roberth[[Pengguna:Roberth W.Maarthin|Roberth W.Maarthin]] 16:26, 3 Juni 2007 (UTC)
Secara geografis, dataran tinggi Seko terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Seko Padang di bagian paling timur, Seko Tengah, dan Seko Lemo. Dataran tinggi Seko berada di sekitar [[Pegunungan Tokalekaju]] yang diapit oleh [[Pegunungan Quarles]] dan [[Pegunungan Verbeek|Verbeek]]. Letaknya berada tepat di bagian tengah [[Pulau Sulawesi]], sehingga daerah ini sering disebut sebagai "Jantung Sulawesi" (''Hart van Celebes''). Secara keseluruhan, dataran tinggi Seko memiliki luas sekitar 2.109,19 km². Dataran tinggi Seko termasuk kedalam wilayah administratif kecamatan [[Seko, Luwu Utara|Seko]] yang merupakan kecamatan terluas dan terjauh dengan jarak sekitar 120&nbsp;km dari ibu kota [[Kabupaten Luwu Utara]]. Kecamatan ini berpenduduk sekitar 14.000 jiwa yang terdiri dari 12 desa yang semuanya sudah berstatus definitif. Kecamatan Seko berada pada ketinggian antara 1.113–1.485 mdpl, dengan topografi sebagian besar wilayahnya berbukit-bukit.
==Transportasi==
Sarana transportasi untuk mencapai Seko dari kecamatan terdekat, [[Masamba, Luwu Utara|Masamba]], dapat dilakukan melalui jalur udara dengan pesawat perintis, atau jalur darat menggunakan [[ojek]].<ref name="kompas"/> Jalur darat yang dilalui ojek masih berupa jalan tanah yang memiliki banyak rintangan seperti lebar jalan yang sempit dan kondisi tanah basah sehingga cenderung sulit dilalui kendaraan biasa. Perjalanan menggunakan ojek dapat menghabiskan waktu 2-3 hari. Kesulitan untuk menuju Seko menyebabkan ongkos transportasi menggunakan ojek mencapai Rp 1 juta per-orang.<ref name="kompas"/>
==Ekonomi dan budaya==
Di dataran tinggi Seko terdapat 9 wilayah adat yang dihuni oleh [[suku Seko]], yakni Hono', Lodang, Turong, Singkalong, Ambalong, Hoyane, Pohoneang, Kariango, dan Beroppa'. Wilayah-wilayah adat ini dikenal sebagai wilayah yang memiliki sumber daya alam melimpah, mulai dari hasil hutan, mineral, ternak, pertanian, dan perkebunan.
 
Setidaknya terdapat empat bahasa yang termasuk [[rumpun bahasa Seko]], yaitu [[Bahasa Seko Padang|Seko Padang]], [[Bahasa Seko Tengah|Seko Tengah]], [[Bahasa Panasuan|Panasuan]], dan [[Bahasa Budong-Budong|Budong-Budong]].<ref name="seko">{{en}} {{cite journal|title= The Seko Languages of South Sulawesi: a Reconstruction*|publisher= SIL International|author= Laskowske, Tom| url=http://www-01.sil.org/asia/philippines/ical/papers/laskowske-Proto%20Seko.pdf}}</ref> Penutur bahasa-bahasa tersebut berada di sepanjang aliran [[Sungai Karama]].<ref name="seko"/>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Sulawesi Barat]]
[[Kategori:Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Sulawesi Tengah]]
[[Kategori:Dataran tinggi di Indonesia]]
 
 
{{Indonesia-stub}}