Irigasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Meringkas kalimat dan memperbaiki kapitalisasi huruf |
||
(13 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{rapikan}}
{{cakupan}}
[[Berkas:Irrigation1.jpg|290px|jmpl|Irigasi pada lahan pertanian di New Jersey.]]
[[Berkas:Young and mature paddy.jpg|jmpl|290px|Padi muda dan padi yang mendekati usia panen di Bogor. Irigasi memungkinkan tanaman pertanian untuk ditanam tanpa mengikuti musim.]]
'''Irigasi''' atau '''pengairan''' merupakan upaya yang dilakukan [[manusia]] untuk mengairi [[lahan usaha tani|lahan pertanian]]
__TOC__▼
▲__TOC__
== Sejarah Irigasi di Indonesia ==
{{pindah ke|Irigasi di Indonesia}}
=== Irigasi Mesir Kuno dan Tradisional Nusantara ===
Sejak [[Mesir Kuno]] telah dikenal dengan memanfaatkan [[Sungai Nil]]. Di Indonesia, irigasi tradisional telah juga berlangsung sejak nenek moyang kita. Hal ini dapat dilihat juga cara bercocok tanam pada masa kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia. Dengan membendung kali secara bergantian untuk dialirkan ke sawah. Cara lain adalah mencari sumber air pegunungan dan dialirkan dengan bambu yang bersambung. Ada juga dengan membawa
=== Sistem Irigasi Zaman Hindia Belanda ===
Sistem irigasi adalah salah satu upaya Belanda dalam melaksanakan
Sistem irigasi yang dulu telah mengenal
=== Waduk Jatiluhur 1955 di Jawa Barat dan Pengalaman TVA 1933 di Amerika Serikat ===
Tennessee Valley Authority (TVA) [http://en.wiki-indonesia.club/wiki/Tennessee_Valley_Authority] yang diprakasai oleh Presiden Amerika Serikat (AS) [[Franklin D. Roosevelt]] pada tahun 1933 merupakan salah satu
Isu TVA adalah mengenai:
[[Berkas:Waduk Jatiluhur Purwakarta Jawa Barat Indonesia.jpg|pus|nirbing|513x513px|Waduk Jatiluhur terletak di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Bendungan Jatiluhur adalah bendungan terbesar di Indonesia.]]
▲Isu TVA adalah mengenai: ''produksi tenaga listrik, navigasi, pengendalian banjir, pencegahan malaria, reboisasi, dan kontrol erosi'', sehingga di kemudian hari, Proyek TVA menjadi salah satu model dalam menangani hal yang mirip. Oleh sebab itu, Proyek Waduk Jatiluhur merupakan tiruan yang hampir mirip dengan TVA di AS tersebut.
[[Waduk Jatiluhur]] terletak di Kecamatan [[Jatiluhur, Purwakarta|Jatiluhur]], [[Kabupaten Purwakarta]] (±9
== Jenis Irigasi ==
Baris 29:
=== Irigasi Permukaan ===
Irigasi
Berkas:Saluran Irigasi Kaligending Karang Sambung Kab.Kebumen.jpg|alt=Saluran Irigasi Primer|Saluran Irigasi Primer
</gallery>[[Berkas:Irigasi primer bila.JPG|jmpl|ka|Saluran primer sistem irigasi Bendung Bila, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan]]
[[Berkas:Pintu air.JPG|jmpl|ka|Pintu air yang berfungsi membagi saluran primer menjadi tiga buah saluran sekunder]]
=== Irigasi Lokal ===
Sistem ini air
=== Irigasi dengan Penyemprotan ===
Penyemprotan biasanya dipakai penyemprot air atau ''sprinkle''. Air yang disemprot akan seperti kabut, sehingga tanaman mendapat air dari atas, daun akan basah lebih dahulu, kemudian menetes ke [[akar]].
=== Irigasi Tradisional dengan Ember ===
Baris 48 ⟶ 49:
=== Irigasi Tanah Kering dengan Terasisasi ===
Di Afrika yang kering dipakai sistem ini, terasisasi dipakai untuk
== Pengalaman Penerapan Jenis Irigasi Khusus ==
=== Irigasi Pasang-Surut di
Dengan memanfaatkan pasang-surut air di wilayah
Teknologi yang diterapkan di sini adalah: pemanfaatan lahan pertanian di dataran rendah dan daerah rawa-rawa, di mana air diperoleh dari sungai pasang-surut di mana pada waktu pasang air dimanfaatkan. Di sini dalam dua minggu diperoleh
=== Irigasi Tanah Kering
Di lahan kering, air sangat langka dan pemanfaatannya harus efisien. Jumlah air irigasi yang diberikan ditetapkan berdasarkan kebutuhan tanaman, kemampuan tanah memegang air, serta sarana irigasi yang tersedia.
Ada beberapa sistem irigasi untuk tanah kering, yaitu:
*
*
*
*
Untuk penggunaan air yang efisien, irigasi tetes<ref>
Ketersediaan sumber air irigasi sangat penting. Salah satu upaya mencari potensi sumber air irigasi adalah dengan melakukan deteksi air bawah permukaan (''groundwater'') melalui pemetaan karakteristik air bawah tanah. Cara ini dapat memberikan informasi mengenai sebaran, volume dan kedalaman sumber air untuk mengembangkan irigasi suplemen.
Deteksi air bawah permukaan dapat dilakukan dengan menggunakan
=== Pengalaman Sistem Irigasi Pertanian di Niigata Jepang ===
Sistem irigasi pertanian milik Mr. Nobutoshi Ikezu di [[Niigata]] ''Prefecture''. Di sini terlihat adanya manajemen persediaan air yang cukup pada pengelolaan pertaniannya. Sekitar 3
Air dari tempat penampungan dialirkan menggunakan pipa-pipa air bawah tanah berdiameter 30
Pada setiap pemilik sawah terdapat tempat pembukaan air irigasi tersebut. Pembagian air ini bergilir berselang sehari, yang berarti sehari keluar, sehari tutup. Penggunaannya sesuai dengan kebutuhan sawah setempat yang dapat diatur menggunakan tuas yang dapat dibuka tutup secara manual.
Dari pintu pengeluaran air tersebut dialirkan ke sawahnya melalui pipa yang berada di bawah permukaan sawahnya. Kalau di tanah air kita pada umumnya air dialirkan melalui permukaan sawah.
Sedangkan untuk mengatur ketinggian air dilakukan dengan cara
Pembuangan air dari sawah masuk saluran irigasi yang terbuat dari beton sehingga air dengan mudah kembali ke sungai kecil, tanpa merembes terbuang ke bawah tanah. Pencegahan perembesan air dilakukan dengan sangat efisien.
=== Pengalaman Irigasi Perkebunan Kelapa Sawit ===
Ketersediaan air merupakan salah satu faktor pembatas utama bagi produksi [[kelapa sawit]]. Kekeringan menyebabkan penurunan laju [[fotosintesis]] dan distribusi asimilat terganggu, berdampak negatif pada pertumbuhan tanaman baik fase vegetatif maupun fase generatif. Pada fase vegetatif kekeringan pada tanaman kelapa sawit ditandai oleh kondisi daun tombak tidak membuka dan terhambatnya pertumbuhan pelepah. Pada keadaan yang lebih parah kekurangan air menyebabkan kerusakan jaringan tanaman yang dicerminkan oleh daun pucuk dan pelepah yang mudah patah. Pada fase generatif kekeringan menyebabkan terjadinya penurunan produksi tanaman akibat terhambatnya pembentukan bunga, meningkatnya jumlah bunga jantan, pembuahan terganggu, gugur buah muda, bentuk buah kecil dan rendemen minyak buah rendah.
Manajemen irigasi perkebunan kelapa sawit, yaitu: membuat bak pembagi, pembangunan alat pengukur debit manual di jalur sungai, membuat jaringan irigasi di lapang untuk meningkatkan daerah layanan irigasi suplementer bagi tanaman kelapa sawit seluas kurang lebih 1 ha, percobaan lapang untuk mengkaji pengaruh irigasi suplementer (volume dan waktu pemberian) terhadap pertumbuhan vegetatif kelapa sawit dan dampak peningkatan aliran dasar (''base flow'') terhadap performa kelapa sawit pada musim kemarau, identifikasi lokasi pengembangan dan membuat untuk
== Lihat pula ==
Baris 88 ⟶ 89:
* [[Dampak lingkungan dari irigasi]]
==
{{reflist}}
Baris 97 ⟶ 98:
[[Kategori:Teknik pertanian]]
[[Kategori:Manajemen lahan]]
[[Kategori:Irigasi]]
[[Kategori:Waduk]]
|