Irigasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menghapus Kategori:Irigasi di Indonesia menggunakan HotCat
PradanaLS (bicara | kontrib)
Meringkas kalimat dan memperbaiki kapitalisasi huruf
 
Baris 3:
[[Berkas:Irrigation1.jpg|290px|jmpl|Irigasi pada lahan pertanian di New Jersey.]]
[[Berkas:Young and mature paddy.jpg|jmpl|290px|Padi muda dan padi yang mendekati usia panen di Bogor. Irigasi memungkinkan tanaman pertanian untuk ditanam tanpa mengikuti musim.]]
'''Irigasi''' atau '''pengairan''' merupakan upaya yang dilakukan [[manusia]] untuk mengairi [[lahan usaha tani|lahan pertanian]]. Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia. Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan [[sungai]] atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun, irigasi juga biasadapat dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu. UntukDi irigasiindonesia, denganirigasi model seperti ini di Indonesia biasa disebut menyiram. SebagaimanaIrigasi telah diungkapkan,berlangsung dalamsejak duniazaman modern[[Mesir iniKuno]], sudahhingga banyaksaat caraini yangtelah dapatbanyak dilakukan untuk melakukanmetode irigasi dan ini sudah berlangsung sejak [[Mesir Kuno]].
 
__TOC__
== Sejarah Irigasi di Indonesia ==
Baris 28 ⟶ 29:
=== Irigasi Permukaan ===
 
Irigasi Permukaanpermukaan adalah pengaliran air di atas permukaan dengan ketinggian air sekitar 10–15 cm di atas permukaan tanah. Irigasi permukaan merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui bangunan [[bendung]] maupun melalui bangunan pengambilan bebas (''free intake'') kemudian air irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian. Di sini dikenal saluran primer, sekunder, dan tersier. Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.<gallery>
Berkas:Saluran Irigasi Kaligending Karang Sambung Kab.Kebumen.jpg|alt=Saluran Irigasi Primer|Saluran Irigasi Primer
</gallery>[[Berkas:Irigasi primer bila.JPG|jmpl|ka|Saluran primer sistem irigasi Bendung Bila, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan]]
Baris 35 ⟶ 36:
=== Irigasi Lokal ===
 
Sistem ini air disalurkan dengan cara pemipaan. Di sini juga berlaku gravitasi, di mana lahan yang tinggi mendapat air lebih dahulu. Namun, air yang disebar hanya terbatas sekali atau secara lokal.
 
=== Irigasi dengan Penyemprotan ===
Baris 60 ⟶ 61:
 
Ada beberapa sistem irigasi untuk tanah kering, yaitu:
* (1) irigasiIrigasi tetes (''drip irrigation''),
* (2) irigasiIrigasi curah (''sprinkler irrigation''),
* (3) irigasiIrigasi saluran terbuka (''open ditch irrigation''), dan
* (4) irigasiIrigasi bawah permukaan (''subsurface irrigation'').
 
Untuk penggunaan air yang efisien, irigasi tetes<ref>{{Cite web |url=http://primatani.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=86&Itemid=56 |title=Salinan arsip |access-date=2008-06-18 |archive-date=2009-08-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090817042341/http://primatani.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=86&Itemid=56 |dead-url=yes }}</ref> merupakan salah satu alternatif. Misal sistem irigasi tetes adalah pada tanaman cabai.