Indra: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Pranala luar: menolong Tuhan (kuunuu anshaarallaah) Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Added {{Unreferenced}} tag (TW) |
||
(22 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Unreferenced|date=Februari 2024}}
{{untuk|kapasitas fisiologis manusia dalam menerima rangsangan|indra (fisiologi)}}
{{Hindu Dewa Infobox
| Image = Indra
| Caption =
| Nama = Indra
Baris 11 ⟶ 12:
| Gelar_sebagai = Pemimpin para dewa, dewa perang, dewa cuaca, dewa petir
| Tempat = Amarawati di Swarga
| Mantra =[[Om Indra Devaya Namah]]
| Senjata = [[
| Pasangan = [[Saci]] alias Indrani
| Wahana = [[Gajah putih]] bernama [[Airawata]]
| Planet =
}}
Dalam ajaran [[agama Hindu]], '''Indra''' ([[Sanskerta]]: इन्द्र atau इंद्र, ''Indra'') adalah dewa petir, cuaca, dan raja kahyangan. Oleh orang-orang bijaksana dan para rsi, ia diberi gelar dewa petir, dewa hujan, dewa segala makhluk, dewa perang, Dewa-nya para dewa, raja surga, adik Wisnu, pemimpin para dewa, putra Brahma, dan banyak lagi sebutan untuknya sesuai dengan karakter yang dimilikinya. Dalam pertempuran dan peperangan, Indra tak tertandingi, membuatnya mendapat julukan Dewa yang paling menakutkan. Sesama dewa, menyebutnya sebagai Dewa yang paling diandalkan, dalam menghadapi kaum Ashura dan para Iblis, karena dialah satu-satunya Dewa yang ditakuti bangsa iblis, bahkan para dewa sekalipun. dalam Menurut [[mitologi Hindu]], Dia adalah dewa yang memimpin delapan [[Wasu]], yaitu delapan dewa yang menguasai aspek-aspek alam.
Dewa Indra terkenal di kalangan [[umat Hindu]] dan sering disebut dalam [[susastra Hindu]], seperti kitab-kitab ''[[Purana]]'' ([[mitologi]]) dan ''[[Itihasa]]'' ([[wiracarita]]). Dalam kitab-kitab tersebut posisinya lebih menonjol sebagai raja kahyangan dan memimpin para [[dewa]] menghadapi kaum [[rakshasa|raksasa]], menghabisi para setan, dan menghukum iblis jahat. Indra juga disebut dewa perang, karena Dia dikenal sebagai dewa yang menaklukkan tiga benteng musuhnya (''Tripuramtaka'') seorang diri. Ia memiliki senjata yang disebut [[Bajra]], senjata dengan elemen petir yang dapat menembakkan halilintar dahsyat, yang diciptakan oleh [[Wiswakarma]], dengan bahan tulang [[Resi]] [[Dadici]]. Bajra adalah senjata terkuat, tak tertandingi di alam semesta, yang bahkan dikatakan sendiri oleh Krishna. Kendaraan Dia adalah seekor [[gajah]] putih yang bernama [[Airawata]]. Istrinya adalah [[Dewi]] [[Saci]]
Dewa Indra muncul dalam kitab ''[[Mahabarata]]''. Ia dengan Airawata menjemput [[Yudistira]] bersama seekor anjing, yang mencapai puncak gunung Mahameru untuk mencari Swargaloka.
Kadang kala peran dewa Indra disamakan dengan [[Zeus]] dalam [[mitologi Yunani]], dewa petir sekaligus raja para dewa. Dalam [[agama Buddha]], dia disamakan dengan Sakra.
Indra pernah bertarung dengan Garuda, wahana Dewa Wisnu. Saat itu Garuda mencuri Amerta di Nirwana, minuman keabadian milik para dewa. Chandra, Dewa Bulan yang melihatnya mencegahnya dan mencoba menangkapnya, namun Garuda terbang dengan cepat. Ketika Indra mengetahuinya, dia kemudian mengejarnya. Indra melemparkan petir yang menyambar sayap Garuda hingga dia terjatuh. Indra meminta Amerta dikembalikan, namun Garuda menolak hingga menyebabkan emosi Indra tersulut. Kemudian Garuda dan Indra bertarung memperebutkan minuman keabadian tersebut. Indra terluka, namun segera dia menggunakan Bajra dan melemparkannya pada Garuda, sehingga halilintar dahsyat menyambar tubuhnya hingga terluka parah. Setelah kalah dan tak berdaya, barulah Garuda menyerahkan minuman itu kembali.
== Nama lain ==
Baris 35 ⟶ 38:
== Dalam ''Weda'' ==
[[Berkas:Indra-kl.jpg|ka|jmpl|Batara Indra dalam pewayangan]]
Indra adalah
''Regweda'' sering menyebutnya Śakra: yang perkasa. Saat [[zaman Weda]], para dewa dianggap berjumlah
▲Indra adalah [[dewa]] pemimpin dalam ''[[Regweda]]'' (disamping [[Agni]]). Ia senang meminum [[Soma]], dan mitos yang penting dalam ''[[Weda]]'' adalah kisah kepahlawanannya dalam menaklukkan [[Wretra]], membebaskan sungai-sungai, dan menghancurkan Bala, sebuah pagar batu di mana [[Panis]] memenjarakan sapi-sapi dan [[Usas]] (dewa fajar). Ia adalah [[dewa perang]], yang telah menghancurkan benteng milik [[Dasyu]], dan dipuja oleh kedua belah pihak dalam [[Pertempuran Sepuluh Raja]].
Pada zaman
▲''Regweda'' sering menyebutnya Śakra: yang perkasa. Saat [[zaman Weda]], para dewa dianggap berjumlah [[33]] dan Indra adalah pemimpinnya (secara ringkas ''[[Brihadaranyaka Upanishad]]'' menjabarkan bahwa para dewa terdiri dari delapan [[Wasu]], sebelas [[Rudra]], dua belas [[Aditya]], Indra, dan [[Prajapati]]). Sebagai pemimpin para Wasu, Indra juga dijuluki Wasawa.
▲Pada zaman [[Wedanta]], Indra menjadi patokan untuk segala hal yang bersifat penguasa sehingga seorang [[raja]] bisa disebut "Manawèndra" (''Manawa Indra'', pemimpin manusia) dan [[Rama]], tokoh utama [[wiracarita]] ''[[Ramayana]]'', disebut "[[Raghawèndra]]" (''Raghawa Indra'', Indra dari klan Raghu). Dengan demikian Indra yang [[asli]] juga disebut [[Déwèndra]] (''Dewa Indra'', pemimpin para dewa).
== Dalam ''Purana'' ==
Baris 52 ⟶ 53:
Dalam kitab ''[[Markandeyapurana]]'' disebutkan bahwa setiap [[manwantara]] (satuan waktu) akan dipimpin oleh seorang Indra. Jadi jabatan Indra berganti seiring bergantinya manwantara. Manwantara sekarang adalah manwantara ketujuh, yang terdiri dari 71 [[yuga|mahayuga]]. Indra yang menjabat sekarang disebut Purandara, dan pada manwantara berikutnya akan digantikan oleh [[Mahabali|Bali]] alias Mahabali.
Dalam kitab ''[[Brahmawaiwartapurana]]'', setelah mengalahkan [[Wretra]], Indra menjadi angkuh dan meminta [[Wiswakarma]], arsitek para dewa untuk membangun suatu kediaman megah untuknya. Indra kurang puas dengan pekerjaan Wiswakarma sehingga Indra tidak mengizinkannya pergi sebelum ia mampu menyelesaikan pekerjaannya. Wiswakarma memohon bantuan Dewa [[Brahma]] agar ia terbebas dari jerat Indra. Brahma
== 14 Indra ==
Baris 119 ⟶ 120:
[[Kategori:Dewa perang]]
[[Kategori:Dewa petir]]
|