Kasuami: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k +{{Hidangan Indonesia}} Tag: pranala ke halaman disambiguasi |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(10 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Makanan
| name =
| image = [[Berkas:Kasuami.jpg|jmpl]]
| caption =
| alternate_name =
| country = Indonesia
| region = Sulawesi Tenggara
| creator = Suku
| course = Utama
| served = Panas atau suhu ruangan
Baris 14:
| other =
}}
'''
Menurut warga setempat, ''
Pada Kendari Food Festival 2018, Komunitas Kuliner Kendari (Tripelka) menghidangkan ''kasuami'' yang memecahkan rekor [[Museum Rekor Dunia Indonesia|MURI]] sebagai ''kasuami'' tertinggi dengan tinggi 250 cm dan diameter 180 cm. Kasuami tersebut menghabiskan 1,2 ton tepung tapioka dan dimasak oleh 40 juru masak yang dibantu 20 asisten dalam waktu lebih dari 12 jam.<ref>{{Cite web|last=SemiColonWeb|title=Sajian Kasuami Tertinggi|url=https://www.muri.org/Website/rekor_detail/sajiankasuamitertinggi|website=https://www.muri.org/Website/Rekor_detailsajiankasuamitertinggi|language=en-US|access-date=2022-08-15}}</ref><ref>{{Cite web|title=Even Kendari Food Festival (KFF) Kuliner Kasuami Masuk Museum Rekor Indonesia|url=https://www.teropongsultra.com/daerah/even-kendari-food-festival-kff-kuliner-kasuami-masuk-museum-rekor-indonesia|website=www.teropongsultra.com|language=|access-date=2022-08-15}}</ref>
Baris 23:
''Kasuami'' dikenal di Sulawesi Tenggara sebagai hidangan nenek moyang suku Wakatobi yang menyebar ke pulau Buton.<ref name=":0">{{Cite web|title=Kasuami, Makanan Khas Pelaut Buton yang Terus Bertahan|url=https://www.butonmagz.id/2018/10/kasuami-makanan-khas-pelaut-buton-yang.html|access-date=2022-08-15|archive-date=2022-08-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20220815074637/https://www.butonmagz.id/2018/10/kasuami-makanan-khas-pelaut-buton-yang.html|dead-url=yes}}</ref> ''Kasuami'' diperkirakan menjadi konsumsi sehari-hari oleh warga nelayan dan petani sebab desanya tidak bisa ditumbuhi tanaman padi. Di dua wilayah tersebut, tanaman singkong yang menjadi bahan dasar kasuami, tumbuh subur dan menjadi makanan pokok sehari-hari.<ref>{{Cite news|last=Fua|date=2018-12-06|title=Sarapan Pagi dengan Kasuami Khas Wakatobi|url=https://www.liputan6.com/regional/read/3799777/sarapan-pagi-dengan-kasuami-khas-wakatobi|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2022-08-15|editor-last=Hida|editor-first=Ramdania El|first=Ahmad Akbar}}</ref>
Karena ''kasuami'' tidak mudah basi, para pelaut menjadikannya bekal dan makanan khas mereka. ''Kasuami'' dapat dikonsumsi hingga 14 sampai 20 hari, tapi jika singkong parut yang digunakan belum dikukus, ''kasuami'' bisa bertahan sampai 30 hari. Karena ketahanannya, pelaut-pelaut
== Pembuatan ==
Baris 33:
== Varian ==
Dari segi bentuk dan warna, ''
Di [[
== Referensi ==
|