Soedharmono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Syah7 (bicara | kontrib)
 
(35 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Tentang||mantan Pangdam Merdeka|Soedarmono}}
{{Infobox officeholder
| honorific-prefix = <!-- Hanya gelar kehormatan/kenegaraan (non-akademis) -->
| name =Sudharmono Soedharmono
| honorific-suffix = <!-- Hanya gelar kehormatan/kenegaraan (non-akademis) -->
|image =Sudharmono2.jpg
|caption image = Sudharmono Official Portrait.jpg
|office caption =[[Wakil Presiden Indonesia]] ke-5 = Sudharmono
| office = [[Wakil Presiden Indonesia]] ke-5
|term_start =11 Maret 1988
|term_end term_start = 11 Maret 19931988
|president term_end =[[Soeharto]] 11 Maret 1993
|predecessor president = [[Umar WirahadikusumahSoeharto]]
|successor predecessor = [[TryUmar SutrisnoWirahadikusumah]]
|office2 successor = [[MenteriTry Sekretaris Negara IndonesiaSutrisno]] ke-4
| office2 = [[Menteri Sekretaris Negara Indonesia]] ke-4
|term_start2 =8 April 1972
|term_end2 term_start2 =21 Maret8 April 19881972
|president2 term_end2 =[[Soeharto]] 21 Maret 1988
| president2 = [[Soeharto]]
|predecessor2 =[[Alamsyah Ratu Perwiranegara]]
|successor2 predecessor2 = [[MoerdionoAlamsyah Ratu Perwiranegara]]
|office3 successor2 = [[Menteri Dalam Negeri IndonesiaMoerdiono]] ke-18
| office3 = [[Menteri Dalam Negeri Indonesia]] ke-18
|term_start3 =1 Oktober 1982
|term_end3 term_start3 =19 Maret1 Oktober 19831982
|president3 term_end3 =[[Soeharto]] 19 Maret 1983
|predecessor3 president3 = [[Amir MachmudSoeharto]]
|successor3 predecessor3 = [[SoepardjoAmir RustamMachmud]]
|office4 successor3 =Ketua Umum Partai= Golongan[[Soepardjo KaryaRustam]]
|order4 office4 = ke-4Ketua Umum Partai Golongan Karya
|president4 order4 = ke-4
|term_start4 president4 =1983
|term_end4 term_start4 =1988 1983
| term_end4 = 1988
|predecessor4 =[[Amir Murtono]]
|successor4 predecessor4 = [[WahonoAmir Murtono]]
| successor4 = [[Wahono]]
|birth_date ={{birth date|1927|3|12|df=y}}
| birth_date = {{birth date|1927|3|12|df=y}}
|birth_place =[[Cerme]], [[Gresik]], [[Jawa Timur]], [[Hindia Belanda]]
| birth_place = [[Cerme]], [[Gresik]], [[Jawa Timur]], [[Hindia Belanda]]
|death_date ={{death date and age|2006|1|25|1927|3|12|df=y}}
| death_date = {{death date and age|2006|1|25|1927|3|12|df=y}}
|death_place =[[Jakarta]], [[Indonesia]]
|party death_place = [[PartaiJakarta]], Golongan Karya[[Indonesia]]
|spouse party = [[Emma NormaPartai Soedharmono|EmmaGolongan NormaKarya]]
|mother spouse =Raden Nganten[[Ratu Emma Norma|Emma SukarsiNorma]]
|father mother =Soepijo WirodiredjoRaden Nganten Sukarsi
| father = Soepijo Wirodiredjo
|profession =[[Militer]]
|religion profession = [[IslamMiliter]]
|signature religion = Sign Sudharmono.png = [[Islam]]
| signature = Sign Sudharmono.png|footnotes
|footnotes
| allegiance = {{flag|Indonesia}}
| serviceyears = 1945–1968
| servicenumber = 16078{{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1978|p=78}}
|rank = [[Berkas:Pdu letjendtni staf.png|25px]] [[Letnan Jenderal]]
|branch rank = [[Berkas:InsigniaPdu ofletjendtni the Indonesian Armystaf.svgpng|25px]] [[TNI AngkatanLetnan DaratJenderal]]
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|unit =
| unit =
| commands = {{ubl|Divisi Ronggolawe|Komando Operasi Tertinggi (KOTI)}}
| battles = {{ubl|[[Revolusi Nasional Indonesia]]|[[Konfrontasi Indonesia-Malaysia]]}}
| awards =
| laterwork =
}}
 
[[Letnan Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn]].) [[Haji (gelar)|H.]] '''Soedharmono''', [[Sarjana Hukum|S.H.]] ({{lahirmati| [[Cerme, Gresik|Cerme]], [[Gresik]], [[Jawa Timur]], [[Hindia-Belanda]]|12|3|1927|[[Jakarta]], [[Indonesia]]|25|1|2006}}) adalah [[Wakil Presiden Indonesia]] kelima yang menjabat selama periode 1988–1993 mendampingi [[Soeharto]].
 
== AwalRiwayat kehidupanHidup ==
Lahir di Cerme, Gresik pada tanggal 12 Maret 1927, Ia adalah anak dari Soepijo Wirodiredjo, yang merupakan anak seorang carik atau sekretaris Desa Kabalan, Kecamatan Kanor, Bojonegoro. Sedang ibunya bernama Raden Nganten Sukarsi yang merupakan putri asisten wedana (sekarang disebut camat) Kecamatan Balen, Bojonegoro. Jadi Sudharmono adalah cucu para priyayi Bojonegoro.
 
=== Awal kehidupan ===
Ayahnya mengawali karier menjadi pegawai magang di kantor Kecamatan Balen. Saat itulah Soepijo bertemu dengan Sukarsi. Waktu bertemu, Sukarsi adalah seorang janda karena suami terdahulu meninggal dunia. Cinta Soepijo dan Sukarsi akhirnya menjalin cinta dan menikah. Soepijo lalu diterima kerja menjadi juru tulis di Kecamatan Cerme, Gresik. Di sinilah pada tahun 1927 Sudharmono lahir. Kakaknya, Mbak Siti, lahir pada tahun 1924. Dan kakak tertuanya, Mas Sunar yang lahir pada tahun 1921. Ketika ia berusia 2 tahun, sang ayah dipindah ke Tuban menjadi juru tulis di Kepatihan (Wakil Bupati). Tapi di Tuban inilah sang ibu meninggal dunia saat melahirkan anak keempat. ia sudah menjadi yatim piatu dari kecil. Ibunya Soekarsi meninggal ketika melahirkan adik bungsu Soedharmono (1930). Ayahnya R. Wiroredjo meninggal 6 bulan kemudian karena sakit. beberapa bulan kemudian saat di rawat di Surabaya. Tapi sebelum meninggal, ayahnya sempat dipindah ke Kec. Tambakrejo, Kab. Bojonegoro.
Lahir di [[Cerme, Gresik]] pada tanggal 12 Maret 1927, Ia adalah anak dari Soepijo Wirodiredjo, yang merupakan anak seorang carik atau sekretaris Desa. Sedang ibunya bernama Raden Nganten Sukarsi yang merupakan putri asisten wedana.
 
Ayahnya mengawali karier menjadi pegawai magang di kantor Kecamatan. Saat itulah Soepijo bertemu dengan Sukarsi. Waktu bertemu, Sukarsi adalah seorang janda karena suami terdahulu meninggal dunia. Cinta Soepijo dan Sukarsi akhirnya menjalin cinta dan menikah. Soepijo lalu diterima kerja menjadi juru tulis di Kecamatan Cerme, Gresik. Di sinilah pada tahun 1927 Sudharmono lahir. Kakaknya, Mbak Siti, lahir pada tahun 1924. Dan kakak tertuanya, Mas Sunar yang lahir pada tahun 1921. Ketika ia berusia 2 tahun, sang ayah dipindah ke Tuban menjadi juru tulis di Kepatihan (Wakil Bupati). Tapi di Tuban inilah sang ibu meninggal dunia saat melahirkan anak keempat. ia sudah menjadi yatim piatu dari kecil. Ibunya Soekarsi meninggal ketika melahirkan adik bungsu Soedharmono (1930). Ayahnya R. Wiroredjo meninggal 6 bulan kemudian karena sakit. beberapa bulan kemudian saat dirawat di Surabaya.
 
===Masa kecil===
Masa kecil sering berpindah-pindah tempat tinggal karena sudah yatim piatu. Sehingga ia dan Mbak Siti berpindah dari Surabaya ke [[Kabupaten Jombang|Jombang]], lalu ke Wringin[[Wringinanom, AnomGresik|Wringinanom]] (Gresik) kemudian ke [[Kabupaten Rembang|Rembang]]. Perjalanan hidup yang keras dan penuh kesedihan dialami sang wapres kecil. Saat di Jombang, Sudharmono kemudian pergi untuk tinggal bersama pamannya, seorang juru tulis yang bekerja untuk [[Kabupaten Jombang]], Jawa Timur. Walaupun demikian, selama dibesarkan ia banyak berpindah-pindah untuk tinggal bersama sejumlah sanak keluarganya, baik dari pihak ibu maupun ayahnya.
 
Soedharmono baru saja menyelesaikan sekolah menengah pertama ketika Indonesia [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|memproklamasikan kemerdekaannya dari Belanda pada tahun 1945]]. Setelah memutuskan untuk berhenti dari pendidikan lanjutan, Soedharmono turut membantu mengumpulkan senjata dari tentara Jepang dalam persiapan pembentukan [[Tentara Nasional Indonesia]]. Hasilnya, ia menjadi Panglima Divisi Ronggolawe, posisi yang terus dipegangnya selama [[Perang Kemerdekaan Indonesia]] melawan pasukan Belanda yang kembali menyerang Indonesia.
 
=== Karier ===
Soedharmono baru saja menyelesaikan sekolah menengah pertama ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya dari Belanda pada tahun 1945. Setelah memutuskan untuk berhenti dari pendidikan lanjutan, Soedharmono turut membantu mengumpulkan senjata dari tentara Jepang dalam persiapan pembentukan [[Tentara Nasional Indonesia]]. Hasilnya, ia menjadi Panglima Divisi Ronggolawe, posisi yang terus dipegangnya selama [[Perang Kemerdekaan Indonesia]] melawan pasukan Belanda yang kembali menyerang Indonesia.
 
==== KarierMasa awal ====
Setelah Belanda mundur pada tahun 1949, Soedharmono menyelesaikan pendidikan lanjutan sebelum pergi ke [[Jakarta]] pada tahun 1952 untuk bergabung dengan [[Akademi Hukum Militer]]. Ia menyelesaikan studinya pada tahun 1956 sebelum bertugas di [[Medan]], [[Sumatera Utara]] sebagai Jaksa Militer pada 1957–1961. Pada tahun 1962, Soedharmono memperoleh gelar dalam bidang hukum setelah menyelesaikan studinya di [[Universitas Hukum Militer]]. Setelah ini, Soedharmono diangkat Ketua Personil Pesanan Satuan Kerja Pemerintah Pusat dan memberikan bantuan administrasi kepada pemerintah.
=== Masa awal ===
Setelah Belanda mundur pada tahun 1949, Soedharmono menyelesaikan pendidikan lanjutan sebelum pergi ke [[Jakarta]] pada tahun 1952 untuk bergabung dengan [[Akademi Hukum Militer]]. Ia menyelesaikan studinya pada tahun 1956 sebelum bertugas di [[Medan]], [[Sumatra Utara]] sebagai Jaksa Militer pada 1957–1961. Pada tahun 1962, Soedharmono memperoleh gelar dalam bidang hukum setelah menyelesaikan studinya di [[Universitas Hukum Militer]]. Setelah ini, Soedharmono diangkat Ketua Personil Pesanan Satuan Kerja Pemerintah Pusat dan memberikan bantuan administrasi kepada pemerintah.
 
Selama [[Konfrontasi Indonesia-Malaysia]], Presiden [[Soekarno]] membentuk [[Komando Operasi Tertinggi]] (KOTI), yang merupakan perintah perang segera di bawah kendali Soekarno. Pada tahun 1963, Sudharmono bergabung KOTI dan diberi peran Anggota Pusat Operasi Bersama untuk Operasi Agung
 
==== Masa Orde Baru ====
Dalam zaman Orba, kariernya menanjak. Pada Oktober 1965, Soeharto diangkat menjadi Panglima Angkatan Darat dan bergabung dengan KOTI sebagai Kepala Staf. Soeharto menjalin hubungan dengan Sudharmono pada saat masa-masa tegang dalam sejarah Indonesia. Dengan hal ini jelaslah bahwa Sudharmono mendapatkan kepercayaan Soeharto. Pada 11 Maret 1966, ketika Soeharto [[Supersemar|menerima Supersemar]] dari Soekarno, SudharmonolahSudharmono yang menyalin salinan surat yang akan didistribusikan kepada Perwira Militer lainnya. Keesokan harinya, pada tanggal 12 Maret tahun 1966, Sudharmono juga ikut untuk menulis dekret pelarangan PKI.
 
Dengan naiknya Soeharto ke kekuasaan, KOTI dibubarkan tetapi keterampilan administrasi Sudharmono dan kepercayaan dari Soeharto memastikan kedudukannya dalam pemerintahan Soeharto. Ketika Soeharto menjadi presiden pada tahun 1968, Sudharmono menjadi [[Sekretaris Kabinet]] serta [[Ketua Dewan Stabilitas Ekonomi]]. Pada tahun 1970, Sudharmono dipindahkan dari posisi Sekretaris Kabinet menjadi [[Sekretaris Negara]], posisi yang memungkinkan ia untuk membantu Soeharto. Selain menjadi Mensesneg, Sudharmono juga menggantikan menteri lain secara sementara ketika mereka tidak dapat melaksanakan tugasnya seperti menjadi Menteri Penerangan dan Menteri Dalam Negeri serta membantu untuk membuat pidato pertanggungjawaban Soeharto sebelum [[Sidang Umum]] MPR. Pada tahun 1980, posisi Sudharmono sebagai Sekretaris Negara menerima dorongan signifikan melalui Keputusan Presiden yang memberikan Sekretaris Negara kekuatan untuk mengawasi pembelian pemerintah melebihi 500 juta rupiah.
 
=== Sebagai= Ketua Umum Golkar (1983-1988) ====
Pada tahun 1980, Sudharmono telah membuktikan kesetiaannya kepada Soeharto dan juga menunjukkan bahwa ia tidak memiliki suatu ambisi. Pada Munas Golkar III (1983), dengan dukungan Soeharto, Sudharmono terpilih sebagai Ketua Golkar.
 
Sebagai Ketua, Sudharmono banyak melakukan inspeksi keliling cabang Golkar di daerah. Sudharmono juga menggerakan anggota Golkar untuk mendapatkan lebih banyak pemilih Golkar, hasilnya suara Golkar meningkat dari 64% menjadi 72% pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1987|Pemilu 1987]].
 
=== Sebagai Wakil Presiden Indonesia ===
==== Kontroversi pencalonan ====
Ketika sidang Umum MPR tahun 1988, banyak yang yakin Soeharto akan terpilih kembali untuk periode kelima dan terakhir sebagai presiden. Dengan begitu, Wakil Presiden menjadi posisi yang penting. Pada tahun 1988, Soeharto mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa ia ingin Sudharmono menjadi wakil presidennya. Meskipun tidak pernah menyebutkan Sudharmono, Soeharto mengatakan bahwa ia ingin Wapres-nya mempunyai dukungan dari kekuatan sosial politik yang besar.
Baris 88 ⟶ 92:
Kemungkinan Sudharmono menjadi Wakil Presiden tidak disenangi banyak orang di [[ABRI]]. Meskipun Sudharmono sendiri seorang tentara dan telah mengakhiri kariernya dengan pangkat [[Letnan Jenderal]], ia telah menghabiskan sebagian besar kariernya di ''belakang meja'' bukannya memimpin pasukan. Hal ini membuat dirinya dipandang rendah oleh ABRI. Soeharto menyadari hal ini dan sebelum ABRI bisa melakukan apa saja, Panglima ABRI [[Benny Moerdani]] diganti dengan [[Try Sutrisno]]. Langkah ini menghalangi ABRI karena Moerdani lebih kuat saat tidak menyetujui presiden sementara Try akan lebih pasif.
 
Sudharmono sendiri dijagokan partai Golkar unsur sipil (jalur G) dan birokrat (jalur B). Sementara Jenderal TNI [[Try Sutrisno]] yang menjabat [[Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia]] (Pangab), dijagokan oleh Partai Golkar unsur militer (jalur A) yang dimotori [[Menkopolkam]] LB [[Moerdani]]. Masing-masing kubu punya kepentingan dalam kancah politik nasional. Puncaknya adalah ketika Sudharmono dituduh terlibat [[Partai Komunis Indonesia]] (PKI). Tuduhan itu ditepis dengan adanya penunjukan Sudharmono untuk menjabat sebagai Wakil Presiden oleh Soeharto.<ref name="profil.merdeka.com">{{Cite web |url=http://profil.merdeka.com/indonesia/s/sudharmono/ |title=Salinan arsip |access-date=2015-05-08 |archive-date=2014-12-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141227090933/http://profil.merdeka.com/indonesia/s/sudharmono/ |dead-url=no }}</ref>
 
Pada Sidang Umum MPR Maret 1988, kontroversi terus mewarnai nominasi Sudharmono sebagai Wakil Presiden. Ketua [[Partai Persatuan Pembangunan]], [[Jaelani Naro]] mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden. Kemudian [[Brigadir Jenderal]] [[Ibrahim Saleh]] menginterupsi sidang. Dia mengucapka pidato yang tidak jelas. Intinya, tidak setuju calon wakil presiden yang sudah diproses. Naro baru mundur pada detik-detik akhir pemilihan, setelah dilobi oleh [[Awaloedin Djamin]].<ref>{{Cite web |url=https://phoenixblood.wordpress.com/2007/06/25/moerdani-vs-sudharmono/ |title=Salinan arsip |access-date=2015-05-08 |archive-date=2015-05-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150518233727/https://phoenixblood.wordpress.com/2007/06/25/moerdani-vs-sudharmono/ |dead-url=no }}</ref> Kemudian [[Sarwo Edhie Wibowo]], seorang jenderal yang telah membantu Soeharto mendapatkan kekuasaan di pertengahan 60-an mengundurkan diri dari MPR dan [[Dewan Perwakilan Rakyat]] (DPR) sebagai protes.
 
Soeharto akhirnya turun tangan. Ia mencontohkan keputusan MPR yang dibuat pada tahun 1973 bahwa salah satu kriteria untuk Wakil Presiden adalah ia harus mampu bekerja dengan Presiden. Dengan pengunduran diri Naro, Sudharmono akhirnya terpilih sebagai Wakil Presiden.
Baris 112 ⟶ 116:
 
== Meninggal ==
[[Berkas:Sudharmono - TMP Kalibata.jpeg|jmpl|Makam Sudharmono di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta]]
Rabu malam, 25 Januari 2006, sekitar pukul 19.40 WIB, Sudharmono meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama dua pekan di [[Rumah Sakit Metropolitan Medical Center|Rumah Sakit MMC]], [[Jakarta]], sejak 10 Januari 2006. Ia meninggalkan seorang istri, Emma Norma, dan tiga orang anak. Esok paginya, ia dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Kalibata|TMP Kalibata]] dengan pimpinan upacara Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]].
 
== Lihat pulaPenghargaan ==
=== Tanda jasa ===
* [[Daftar Wakil Presiden Indonesia]]
Ia mendapatkan sejumlah tanda jasa baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya;{{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1978|p=79-80}}{{sfn|Yonas|2019}}{{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1988|p=451-454}}
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
| colspan="4"|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Republik Indonesia Adipradana.png|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipurna.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Gerilya.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Dharma.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Jalasena Pratama.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Nararya.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Indonesian Armed Forces "8 Years" Service Star (1945-1953).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XXIV.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana Perang Kemerdekaan I.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Perang Kemerderkaan II.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana GOM I.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. II.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Sapta Marga.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Satya Dharma.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Wira Dharma (1963).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Penegak.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Wira Karya.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Medali Veteran Perdamaian.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=PHL Order of Sikatuna - Officer Ribbon bar (before 2003).png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=SMN - JMN - AMN - PPN ribbon bar.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Royal Order of Sahametrei Grand Officer Ribbon Bar.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=ETH Order of Menelik II - Commander ribbon bar.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Order of the White Elephant - 2nd Class (Thailand) ribbon.svg|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=GER Bundesverdienstkreuz 5 GrVK Stern band.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Order of Orange-Nassau ribbon - Knight Grand Cross Ribbon.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=FRA Grand Cross of National Order of Merit Ribbon Bar.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Grand Decoration of Honour (Silver with Sash) Ribbon Bar.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=BEL Order of Leopold II - Grand Cross ribbon bar.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Order of Merit of the Italian Republic - Grand Cross Ribbon Bar (until 2001).png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=YU Order of the Yugoslav Flag with Sash (1st rank) Ribbon Bar.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Order of Diplomatic Service Merit (Class 2) Gwanghwa Medal ribbon.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=BEL Kroonorde Grootkruis BAR.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Order of Kuwait, 1st Class ribbon bar.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Qatar Order of Merit ribbon bar.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Syrian Order of Civil Merit ribbon bar.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=EGY Order of the Republic - Grand Cordon ribbon bar.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Order of King Abdulaziz, 3rd Class ribbon bar.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=GER Bundesverdienstkreuz 6 GrVK Stern Band.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=JOR Order of the Star of Jordan Grand Cordon Ribbon bar.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=JPN Kyokujitsu-sho 1Class BAR.svg|width=100}}
|}
 
{| class="wikitable" width="80%" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
!Baris ke-1
| colspan="2"|[[Bintang Republik Indonesia Adipradana]] (29 Maret 1988)<ref>{{cite book|title= Daftar WNI yang Menerima Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia 1959 - sekarang|url= https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20200107/3822wni_penerima_tanda_kehormatan_bintang_republik_indonesia_1959_sekarang.pdf|access-date= 3 September 2021|archive-date= 2021-07-29|archive-url= https://web.archive.org/web/20210729004106/https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20200107/3822wni_penerima_tanda_kehormatan_bintang_republik_indonesia_1959_sekarang.pdf|dead-url= no}}</ref>
| colspan="2"|[[Bintang Mahaputera Adipurna]] (29 Maret 1988)<ref name="Daftar WNI yang Menerima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003">{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |access-date=3 September 2021 |archive-date=2022-08-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220805183645/https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |dead-url=no }}</ref>
|-
!Baris ke-2
| colspan="1"|[[Bintang Mahaputera Adipradana]] (10 Maret 1973)<ref name="Daftar WNI yang Menerima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003"/>
| colspan="1"|[[Bintang Gerilya]]
| colspan="1"|[[Bintang Dharma]]
| colspan="1"|[[Bintang Jalasena|Bintang Jalasena Pratama]]
|-
!Baris ke-3
| colspan="1"|[[Bintang Swa Bhuwana Paksa|Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama]]
| colspan="1"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Pratama]]
| colspan="1"|[[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 24 Tahun
|-
!Baris ke-4
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan II]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M I]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M II]]
|-
!Baris ke-5
| colspan="1"|[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Bekas|Satyalancana Sapta Marga]]
| colspan="1"|[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Bekas|Satyalancana Satya Dharma]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Wira Dharma]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Penegak]]
|-
!Baris ke-6
| colspan="1"|[[Satyalancana Wira Karya]]
| colspan="1"|Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia (1989)<ref>{{Cite web|last=Tempomedia|title=Penghargaan bintang LVRI|url=https://majalah.tempo.co/read/album/22261/penghargaan-bintang-lvri|website=majalah.tempo.co|language=en|access-date=2023-04-18}}</ref>
| colspan="1"|[[:en:Order of Sikatuna|Officer (''Maginoo'') of the Order of Sikatuna (O.S.)]] - Filipina
| colspan="1"|[[Darjah Yang Mulia Pangkuan Negara|Johan Mangku Negara (J.M.N.)]] - Malaysia
|-
!Baris ke-7
| colspan="1"|[[:en:Royal Order of Sahametrei|Grand Officer of the Royal Order of Sahametrei]] - Kamboja
| colspan="1"|[[:en:Order of Menelik II|Commander of the Imperial Order of Emperor Menelik II]] - Kekaisaran Etiopia
| colspan="1"|[[:en:Order of the White Elephant|Knight Commander of the Most Exalted Order of the White Elephant (K.C.E.)]] - Thailand
| colspan="1"|[[:en:Order of Merit of the Federal Republic of Germany|Knight Commander of the Order of Merit of the Federal Republic of Germany]] - Jerman
|-
!Baris ke-8
| colspan="1"|[[:en:Order of Orange-Nassau|Knight Grand Cross of the Order of Orange-Nassau]] - Belanda
| colspan="1"|[[:en:Ordre national du Mérite|Grand Cross of the National Order of Merit]] - Prancis
| colspan="1"|[[:en:Decoration of Honour for Services to the Republic of Austria#Classes|Grand Decoration of Honour in Silver with Sash of the Decoration of Honour for Services to the Republic of Austria]] - Austria
| colspan="1"|[[:en:Order of Leopold II|Grand Cross of the Order of Leopold II]] - Belgia
|-
!Baris ke-9
| colspan="1"|[[:en:Order of Merit of the Italian Republic#Grades|Grand Cross of the Order of Merit of the Italian Republic]] - Italia
| colspan="1"|[[:en:Orders, decorations, and medals of the Socialist Federal Republic of Yugoslavia#Orders|First Rank of the Order of the Yugoslav Flag with Sash]] - Yugoslavia
| colspan="1"|[[:en:Order of Diplomatic Service Merit#Grades|Order of Diplomatic Service Merit - 2nd Class (Gwang-Hwa Medal)]] - Korea Selatan
| colspan="1"|[[:en:Order of the Crown (Belgium)|Grand Cross of the Order of the Crown]] - Belgia
|-
!Baris ke-10
| colspan="1"|[[:en:Order of Kuwait|Order of Kuwait, 1st Class]] - Kuwait
| colspan="1"|Order of Merit, 1st Class - Qatar
| colspan="1"|[[:en:Order of Civil Merit of the Syrian Arab Republic|Order of Civil Merit 1st Class]]- Syria
| colspan="1"|[[:en:Order of the Republic (Egypt)|Order of the Republic, 1st Class]] - Mesir
|-
!Baris ke-11
| colspan="1"|[[:en:Order of King Abdulaziz|Order of Abdulaziz Al Saud, 3rd Class]] - Arab Saudi
| colspan="1"|[[:en:Order of Merit of the Federal Republic of Germany|Grand Cross of the Order of Merit of the Federal Republic of Germany]] - Jerman
| colspan="1"|[[:en:Order of the Star of Jordan|Grand Cordon of the Order of the Star of Jordan (G.C.S.J.)]] - Yordania
| colspan="1"|[[:en:Order of the Rising Sun|Grand Cordon of the Order of the Rising Sun]] - Jepang (1997)<ref>{{Cite web|date=2023-04-03|title=Wakil Presiden ke-5 Republik Indonesia Letjen TNI (Purn) Sudharmono, S.H.|url=https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil/tokoh/wakil-presiden-ri-ke-5-letjen-tni-purn-sudharmono-sh|website=Kompaspedia|language=id|access-date=2024-02-10}}</ref>
|}
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Bibliografi ==
* {{Citation|author=Lembaga Pemilihan Umum|date=1978|title=Ringkasan Riwayat Hidup dan Riwayat Perjuangan Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Hasil Pemilihan Umum Tahun 1977|volume=II|pages=|url=https://books.google.co.id/books/about/Ringkasan_riwayat_hidup_dan_riwayat_perj.html?id=OpJaAAAAIAAJ&redir_esc=y}}
* {{cite web
| last = Yonas
| first = Adya Rosyada
| url = https://www.tribunnewswiki.com/2019/05/16/tribunnewswiki-letnan-jenderal-purn-sudharmono-sh
| url-status = live
| title = Letnan Jenderal (Purn.) Sudharmono SH
| date = 2019
| access-date = 1 November 2021
| website = www.tribunnewswiki.com
| language = id
}}
* {{Citation|author=Lembaga Pemilihan Umum|date=1988|title= Buku Pelengkap IX Pemilihan Umum 1987, Ringkasan Riwayat Hidup dan Riwayat Perjuangan Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Hasil Pemilihan Umum Tahun 1987|volume=XVIII|pages=|url=https://www.google.co.id/books/edition/Pemilihan_umum_1987/dB4TAAAAMAAJ?hl=id&gbpv=0}}
 
== Lihat pula ==
* [[Daftar Wakil Presiden Indonesia]]
 
== Pranala luar ==
Baris 137 ⟶ 282:
|list1 =
{{Wakil Presiden Indonesia}}
{{Menteri Dalam Negeri Indonesia}}
{{Menteri Sekretaris Negara Indonesia}}
{{Kabinet Pembangunan V}}
Baris 145 ⟶ 291:
}}
 
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Bojonegoro]]
[[Kategori:Tokoh dari Gresik]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Wakil Presiden Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:TokohPolitikus militerPartai IndonesiaGolongan Karya]]
[[Kategori:Ketua Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Tokoh dari Gresik]]
[[Kategori:Tokoh dari Bojonegoro]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Orde Baru]]
[[Kategori:Penerima Bintang Republik Indonesia Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipurna]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]