Pangan fungsional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
Pangan secara umum dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat dikonsumsi oleh manusia. '''Pangan''' berdasarkan PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.<ref>{{Cite book|last=Hanny Wijaya|first=Christofora|date=2020|url=https://pustaka.ut.ac.id/lib/pang4415-regulasi-pangan/#tab-id-4|title=Regulasi Pangan|location=Tangerang Selatan|publisher=Universitas Terbuka|isbn=9786023929306|pages=4|url-status=live}}</ref>
 
'''Pangan fungsional''' adalah [[makanan]] dan bahan pangan yang dapat memberikan manfaat tambahan di samping fungsi [[gizi]] dasar pangan tersebut dalam suatu kelompok masyarakat tertentu.<ref>{{en}}
{{cite book
Baris 25 ⟶ 27:
|editorn-first=
|title=Handbook of Functional Food and Nutraceuticals
|url=https://archive.org/details/handbookofnutrac0000unse_l4n8
|url=
|accessdate=
|edition=
Baris 131 ⟶ 133:
Konsep pangan fungsional pertama kali diperkenalkan di [[Jepang]] pada tahun 1984 dengan istilah FOSHU yang merupakan singkatan dalam bahasa [[Inggris]] ''Food for Special Dietary Uses'' yang berarti pangan yang dikhususkan untuk [[diet]] tertentu.<ref name="Yamada"/> Hal ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya populasi orang tua di Jepang yang berpotensi terhadap peningkatan penyakit kronis seperti penyakit [[kardiovaskuler]], [[diabetes]], [[hipertensi]], [[osteoporosis]], dan [[kanker]].<ref name="Yamada"/> Berlatar belakang hal tersebut, maka Kementerian [[Pendidikan]] Jepang pada tahun 1984 mencanangkan proyek pengembangan dan penelitian yang memfokuskan pada sifat fungsional pada pangan.<ref name="Yamada"/> Proyek tersebut merupakan proyek penelitian mengenai pangan fungsional yang pertama kali di dunia dengan melibatkan berbagai peneliti dari latar belakang disiplin [[ilmu]] seperti [[ilmu gizi]], [[farmakologi]], [[psikologi]], dan [[kedokteran]].<ref name="Yamada"/>
[[Berkas:Tabel FOSHU baru.gif|jmpl|Jumlah produk pangan yang disetujui untuk mendapatkan klaim dan logo FOSHU oleh Kementerian Kesehatan, Pekerjaan, dan Kesejahteraan di Jepang.<ref>[http://www.ibpcosaka.or.jp/network/e_trade_japanesemarket/foodstuff_beverage/foshu08.html IBPCOSACA Japan: FOSHU]</ref>]]
Hingga akhir tahun 2007, Jepang sudah memberikan label FOSHU pada 755 produk pangan.<ref name="Yamada"/> Klaim kesehatan untuk produk FOSHU di Jepang diklasifikasikan menjadi delapan kelompok yang memberikan efek kesehatan untuk kondisi IG ([[Indeks Glikemik]]), [[tekanan darah]], serum [[kolesterol]], glukosa darah, absorpsi mineral, kesehatan gigi, lemak netral pada darah, serta kesehatan tulang.<ref name="Yamada"/>
=== Syarat Mendapatkan Logo FOSHU di Jepang ===
Untuk mendapatkan [[logo]] FOSHU, pangan yang diproduksi dan beredar di [[Jepang]] harus memenuhi syarat sebagai berikut:<ref name="MHLW"/>
Baris 176 ⟶ 178:
# Merupakan makanan atau minuman (bukan [[kapsul]], [[tablet]], atau serbuk) yang mengandung senyawa bioaktif tertentu yang berasal dari bahan alami.
# Harus merupakan bahan yang dikonsumsi dari bagian diet sehari-hari.
# Memiliki fungsi tertentu setelah dikonsumsi, seperti meningkatkan mekanisme pertahanan biologis, mencegah dan memulihkan [[penyakit]] tertentu, mengontrol fisik dan [[mental]], serta memperlambat proses [[penuaan]] dini.
 
=== Syarat di Jepang ===