Pangan fungsional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
28Yoghatama (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(84 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
Pangan secara umum dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat dikonsumsi oleh manusia. '''Pangan''' berdasarkan PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.<ref>{{Cite book|last=Hanny Wijaya|first=Christofora|date=2020|url=https://pustaka.ut.ac.id/lib/pang4415-regulasi-pangan/#tab-id-4|title=Regulasi Pangan|location=Tangerang Selatan|publisher=Universitas Terbuka|isbn=9786023929306|pages=4|url-status=live}}</ref>
'''Pangan fungsional''' adalah [[pangan]] atau komponen pangan yang dapat memberikan manfaat tambahan disamping fungsi dasar zat gizi pangan utama untuk populasi tertentu.<ref>{{en}} The Institute of Food Technologist. 2005. Functional Foods: Opportunities and Challanges. Washington: IFT Expert Report Publication.</ref>
 
'''Pangan fungsional''' adalah [[makanan]] dan bahan pangan yang dapat memberikan manfaat tambahan di samping fungsi [[gizi]] dasar pangan tersebut dalam suatu kelompok masyarakat tertentu.<ref>{{en}}
Pangan, secara umum dapat dikatakan memiliki tiga sifat penting:
{{cite book
# Fungsi utama [[pangan]] yaitu sebagai asupan zat gizi yang sangat esensial untuk keberlangsungan hidup manusia.<ref name="Yamada"/>
|last=IFT Expert Panelist
# Fungsi kedua dari [[pangan]] dapat diidentifikasikan sebagai sensori atau pemuasan sensori seperti rasa yang enak, rasa, dan tekstur yang baik.<ref name="Yamada"/>
|first=|coauthors=
# Fungsi ketiga adalah secara fisiologis seperti regulasi bioritme, sistem saraf, sistem imun, dan pertahanan tubuh.<ref name="Yamada"/>
|title=Functional Foods: Opportunities and Challanges
|year=2005
|edition=
|location=Washington DC
|publisher= Institute of Food Technologist
|pages=6
|isbn=
}}</ref>
 
Pangan fungsional dimungkinkan memiliki sifat fungsional untuk seluruh [[populasi]] atau kelompok khusus yang didefinisikan secara jelas sebagai contoh khusus untuk usia tertentu atau untuk golongan yang memiliki sifat [[genetik]] tertentu.<ref name="ILSI"/> Selain itu, pangan fungsional juga mencakup [[produk]] yang dibuat secara khusus untuk meningkatkan penampilan [[fisik]] maupun [[kecerdasan|kognitif]].<ref name="Wildman"/> Contoh dari produk tersebut yaitu minuman [[olahraga]], [[minuman]] pengganti [[elektrolit]], serta makanan dalam bentuk batangan yang ditujukan untuk meningkatkan fungsi [[fisiologis]] saat berolahraga.<ref name="Wildman"/>
Pangan fungsional dapat digolongkan ke dalam pangan yang termasuk pada fungsi ketiga.<ref name="Yamada"> {{en}} Yamada K, Sato-Mito N, Nagata J, Umegaki K. Health claim evidence requirements in Japan. 2008. The Journal of Nutrition 138:1192S-1198S.</ref> Contoh dari pangan fungsional dapat berupa pangan konvensional yang difortifikasi, diperkaya, disuplementasi, atau ditambahkan nilai manfaatnya.<ref name="Yamada"/>
 
== Definisi ==
Substansi yang terdapat di dalamnya dapat berupa zat gizi essensial untuk memelihara fungsi normal tubuh dan pertumbuhan, serta komponen bioaktif yang dapat memberikan hasil postif pada kesehatan maupun efek fisiologis yang dikehendaki.{{fact}}
* Pangan fungsional merupakan pangan alami (sebagai contoh, [[buah]]-buahan dan [[sayur]]-sayuran) atau pangan olahan yang mengandung komponen bioaktif sehingga dapat memberikan dampak positif pada fungsi [[metabolisme]] [[manusia]].<ref name="Wildman">{{en}}
Konsep pangan fungsional pertama kali diperkenalkan di Jepang pada tahun 1984 dengan istilah FOSHU yang merupakan singkatan dalam bahasa Inggris ''Food for Special Dietary Uses'' yang berarti pangan yang dikhususkan untuk diet tertentu.{{fact}} Hal ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya populasi orang tua di Jepang yang berpotensi terhadap peningkatan penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes, hipertensi, osteoporosis, dan kanker.{{fact}} Berlatar belakang hal tersebut, maka Kementerian Pendidikan Jepang pada tahun 1984 mencanangkan proyek pengembangan dan penelitian yang memfokuskan pada sifat fungsional pada pangan.{{fact}} Proyek tersebut merupakan proyek penelitian mengenai pangan fungsional yang pertama kali di dunia dengan melibatkan berbagai peneliti dari latar belakang disiplin ilmu seperti ilmu gizi, farmakologi, psikologi, dan kedokteran. <ref name="Yamada"/> [[File:FOSHU Seal.gif|thumb|Logo resmi FOSHU yang disahkan oleh Kementrian Kesehatan, Pekerjaan, dan Kesejahteraan di Jepang.<ref>http://www.mhlw.go.jp/english/topics/foodsafety/fhc/02.html</ref>]]
{{cite book
[[Berkas:Tabel FOSHU.gif|thumb|Jumlah produk pangan yang disetujui untuk mendapatkan klaim dan logo FOSHU oleh Kementrian Kesehatan, Pekerjaan, dan Kesejahteraan di Jepang.<ref>http://www.ibpcosaka.or.jp/network/e_trade_japanesemarket/foodstuff_beverage/foshu08.html</ref>]]
|last= Wildman
|first= REC
|coauthors=
|firstn=|lastn=
|editor=
|editorn-last=
|editorn-first=
|title=Handbook of Functional Food and Nutraceuticals
|url=https://archive.org/details/handbookofnutrac0000unse_l4n8
|accessdate=
|edition=
|series=
|volume=
|date=
|origyear=
|year=2001
|month=
|publisher=CRC Press
|location=Boca Raton
|language=English
|isbn=0-8493-8734-5
|oclc=
|doi=
|bibcode=
|id=
|page=
|pages=
|nopp=
|chapter=
}}
</ref>
* Dalam dokumen konsensus ''“Scientific Concepts of Functional Foods in Europe”'' yang dikeluarkan oleh ''European Commission Concerted Action on Functional Food Science in Europe'' (FUFOSE) mendefinisikan pangan dapat dikatakan memiliki sifat fungsional jika terbukti dapat memberikan satu atau lebih manfaat terhadap target fungsi [[tubuh]] (selain fungsi gizi normalnya) dengan cara yang relevan dapat memperbaiki status [[kesehatan]] dan kebugaran serta menurunkan [[risiko]] [[penyakit]].<ref name="ILSI">{{en}} {{cite journal
| author =
| editor = Diplock A, Aggett PJ, Ashwell M, Bornet F, Fern EB, Roberfroid MB
| date =
| year = 1999
| month =
| title = Scientific Concepts of Functional Foods in Europe Consensus Document
| trans_title =
| journal = Brit. J. Nutr.
| volume = 81
| issue =
| series =
| pages = pp S1-S27
| publisher = Cambridge University Press
| location = Cambridge
| issn =
| pmid =
| pmc =
| doi = 10.1017/S0007114599000471
| bibcode =
| oclc =
| id =
| url = http://journals.cambridge.org/action/displayFulltext?type=1&fid=931144&jid=BJN&volumeId=81&issueId=04&aid=931132#
| language = English
| format =
| accessdate =
| laysummary =
| laysource =
| laydate =
| quote =
| ref =
| postscript =
}}
</ref>
 
== Tiga sifat penting pangan ==
==Syarat Pangan Fungsional==
Suatu pangan dapat dikategorikan menjadi pangan fungsional jika memiliki tiga syarat utama yang harus dipenuhi yaitu :
# Merupakan makanan atau minuman (bukan kapsul, tablet, atau serbuk) yang mengandung senyawa bioaktif tertentu yang berasal dari bahan alami.<ref name="Goldberg"/>
# Harus merupakan bahan yang dikonsumsi dari bagian diet sehari-hari.<ref name="Goldberg"/>
# Memiliki fungsi tertentu setelah dikonsumsi, seperti meningkatkan mekanisme pertahanan biologis, mencegah dan memulihkan penyakit tertentu, mengontrol fisik dan mental, serta memperlambat proses penuaan dini.<ref name="Goldberg"> {{en}} Goldberg I. 1993. Functional Foods. New York: Chapman and Hall.</ref>
 
Pangan, secara umum dapat dikatakan memiliki tiga sifat penting:<ref name="Yamada">{{en}} {{cite journal
Hingga akhir tahun 2007, Jepang sudah memberikan label FOSHU pada 755 produk pangan.{{fact}} Klaim kesehatan untuk produk FOSHU di Jepang diklasifikasikan menjadi delapan kelompok yang memberikan efek kesehatan untuk kondisi IG (Indeks Glikemik), tekanan darah, serum kolesterol, glukosa darah, absorpsi mineral, kesehatan gigi, lemak netral pada darah, serta kesehatan tulang.<ref name="Yamada"/>.
| author = Yamada K, Sato-Mito N, Nagata J, Umegaki K
| editor =
| date =
| year = 2008
| month =
| title = Health claim evidence requirements in Japan
| trans_title =
| journal = The Journal of Nutrition
| volume = 138
| issue =
| series =
| pages = 1192S-1198S
| publisher = American Society for Nutrition
| location =
| issn =
| pmid = 18492856
| pmc =
| doi =
| bibcode =
| oclc =
| id =
| url = http://jn.nutrition.org/cgi/reprint/138/6S-I/1192S
| language = English
| format =
| accessdate =
| laysummary =
| laysource =
| laydate =
| quote =
| ref =
| postscript =
}}
</ref>
# Fungsi utama: sebagai asupan zat gizi yang sangat esensial untuk keberlangsungan hidup manusia.
# Fungsi kedua: sebagai [[sensori]] atau pemuasan sensori seperti [[rasa]] yang enak, rasa, dan [[tekstur]] yang baik.
# Fungsi ketiga:secara fisiologis menjadi regulasi bioritme, sistem [[saraf]], sistem [[imunitas]], dan pertahanan tubuh.
 
Pangan fungsional dapat digolongkan ke dalam pangan yang termasuk pada fungsi ketiga.{{fact}} Contoh dari pangan fungsional dapat berupa pangan konvensional yang difortifikasi, diperkaya, disuplementasi, atau ditambahkan nilai manfaatnya.<ref name="Yamada"/>
 
Substansi yang terdapat di dalamnya dapat berupa zat gizi esensial untuk memelihara fungsi normal tubuh dan pertumbuhan, serta komponen bioaktif yang dapat memberikan hasil postif pada kesehatan maupun efek fisiologis yang dikehendaki.<ref name="Yamada"/>
{{medis-stub}}
 
== Sejarah ==
[[Kategori:Pangan]]
[[Berkas:FOSHU Seal.gif|jmpl|Logo resmi FOSHU yang disahkan oleh Kementrian Kesehatan, [[Pekerjaan]], dan [[Kesejahteraan]] di Jepang.<ref name="MHLW">[http://www.mhlw.go.jp/english/topics/foodsafety/fhc/02.html MHLW Japan]</ref>]]
[[Kategori:Kesehatan]]
Konsep pangan fungsional pertama kali diperkenalkan di [[Jepang]] pada tahun 1984 dengan istilah FOSHU yang merupakan singkatan dalam bahasa [[Inggris]] ''Food for Special Dietary Uses'' yang berarti pangan yang dikhususkan untuk [[diet]] tertentu.<ref name="Yamada"/> Hal ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya populasi orang tua di Jepang yang berpotensi terhadap peningkatan penyakit kronis seperti penyakit [[kardiovaskuler]], [[diabetes]], [[hipertensi]], [[osteoporosis]], dan [[kanker]].<ref name="Yamada"/> Berlatar belakang hal tersebut, maka Kementerian [[Pendidikan]] Jepang pada tahun 1984 mencanangkan proyek pengembangan dan penelitian yang memfokuskan pada sifat fungsional pada pangan.<ref name="Yamada"/> Proyek tersebut merupakan proyek penelitian mengenai pangan fungsional yang pertama kali di dunia dengan melibatkan berbagai peneliti dari latar belakang disiplin [[ilmu]] seperti [[ilmu gizi]], [[farmakologi]], [[psikologi]], dan [[kedokteran]].<ref name="Yamada"/>
[[Berkas:Tabel FOSHU baru.gif|jmpl|Jumlah produk pangan yang disetujui untuk mendapatkan klaim dan logo FOSHU oleh Kementerian Kesehatan, Pekerjaan, dan Kesejahteraan di Jepang.<ref>[http://www.ibpcosaka.or.jp/network/e_trade_japanesemarket/foodstuff_beverage/foshu08.html IBPCOSACA Japan: FOSHU]</ref>]]
Hingga akhir tahun 2007, Jepang sudah memberikan label FOSHU pada 755 produk pangan.<ref name="Yamada"/> Klaim kesehatan untuk produk FOSHU di Jepang diklasifikasikan menjadi delapan kelompok yang memberikan efek kesehatan untuk kondisi IG ([[Indeks Glikemik]]), [[tekanan darah]], serum [[kolesterol]], glukosa darah, absorpsi mineral, kesehatan gigi, lemak netral pada darah, serta kesehatan tulang.<ref name="Yamada"/>
=== Syarat Mendapatkan Logo FOSHU di Jepang ===
Untuk mendapatkan [[logo]] FOSHU, pangan yang diproduksi dan beredar di [[Jepang]] harus memenuhi syarat sebagai berikut:<ref name="MHLW"/>
# Keefektifan pangan tersebut sudah terbukti secara nyata pada tubuh manusia.
# Tidak terdapat hal khusus mengenai keamanan pangan (tes toksisitas [[hewan]], pemberitahuan efek samping jika dikonsumsi secara berlebihan.
# Menggunakan ingredien pangan yang sesuai (contohnya, tidak berlebihan dalam menggunakan [[garam]]).
# Terdapat jaminan sesuai dengan spesifikasi produk yang tertulis pada saat dikonsumsi.
# Terdapat metode kontrol kualitas, seperti spesifikasi produk dan ingredien, proses, serta metode analisis.
 
=== Syarat umum ===
[[cs:Funkční potraviny]]
Suatu pangan dapat dikategorikan menjadi pangan fungsional jika memiliki tiga syarat utama yang harus dipenuhi yaitu:<ref name="Goldberg">{{en}}
[[da:Funktionelle fødevarer]]
{{cite book
[[de:Functional Food]]
|last= Goldberg
[[en:Functional food]]
|first= I
[[es:Alimentos funcionales]]
|coauthors=
[[fi:Terveysvaikutteinen elintarvike]]
|firstn=|lastn=
[[fr:Alicament]]
|editor=
[[is:Markfæði]]
|editorn-last= Goldberg
[[it:Alimenti funzionali]]
|editorn-first= I
[[ja:健康食品]]
|title=Functional Foods (Designer Foods, Pharmafoods, Nutraceuticals)
[[pl:Żywność funkcjonalna]]
|url=
[[pt:Alimento funcional]]
|accessdate=
[[ru:Функциональные продукты питания]]
|edition=
[[sv:Functional foods]]
|series=
|volume=
|date=
|origyear=
|year=1999
|month=
|publisher=Aspen Publishers
|location=Maryland
|language=English
|isbn=0-8342-1688-4
|oclc=
|doi=
|bibcode=
|id=
|page=
|pages=
|nopp=
|chapter=
}}
</ref>
# Merupakan makanan atau minuman (bukan [[kapsul]], [[tablet]], atau serbuk) yang mengandung senyawa bioaktif tertentu yang berasal dari bahan alami.
# Harus merupakan bahan yang dikonsumsi dari bagian diet sehari-hari.
# Memiliki fungsi tertentu setelah dikonsumsi, seperti meningkatkan mekanisme pertahanan biologis, mencegah dan memulihkan [[penyakit]] tertentu, mengontrol fisik dan [[mental]], serta memperlambat proses [[penuaan]] dini.
 
=== Syarat di Jepang ===
==Referensi==
Di Jepang, Kementerian Kesehatan, Pekerjaan, dan Kesejahteraan menyatakan bahwa suatu pangan bisa disebut sebagai pangan fungsional jika memiliki kriteria sebagai berikut:<ref>{{en}} {{cite book
|last= Ichikawa
|first= T
|coauthors=
|firstn=|lastn=
|editor= Goldberg I
|editorn-last= Goldberg
|editorn-first= I
|title=Functional Foods (Designer Foods, Pharmafoods, Nutraceuticals)
|url=
|accessdate=
|edition=
|series=
|volume=
|date=
|origyear=
|year=1999
|month=
|publisher=Aspen Publishers
|location=Maryland
|language=English
|isbn=0-8342-1688-4
|oclc=
|doi=
|bibcode=
|id=
|page=
|pages=
|nopp=
|chapter=
}}
</ref>
# Pangan tersebut harus dapat meningkatkan fungsi diet dan kesehatan.
# Nilai positif gizi dan kesehatan harus terbukti kuat dengan hasil penelitian secara empiris.
# Anjuran konsumsi dari pangan tersebut harus mendapatkan persetujuan dari ahli gizi dan kesehatan.
# Pangan dan komponen ingredien yang terkandung di dalamnya harus aman sesuai dengan diet seimbang.
# Ingredien pangan yang terdapat didalamnya harus terkarakterisasi secara jelas dalam hal sifat fisik dan kimia, baik secara kuantitatif maupun kualitatif (metode yang digunakan untuk menganalisis dari sifat tersebut harus disertakan dengan jelas)
# Ingredien pangan yang terdapat didalamnya tidak boleh menurunkan nilai gizi dari pangan tersebut.
# Pangan tersebut harus dikonsumsi sesuai dengan asupan dan cara yang normal.
# Pangan tersebut tidak boleh dalam bentuk tablet, kapsul, atau serbuk.
# Ingredien pangan yang terdapat didalamnya harus berasal dari komponen alami.
 
== Klasifikasi Penggolongan Pangan Fungsional ==
Pangan fungsional dapat diklasifikasikan dengan menggunakan berbagai prinsip yang sesuai dengan badan atau aturan yang berlaku di negara yang bersangkutan. Berikut ini merupakan beberapa pengklasifikasian pangan fungsional menurut badan atau aturan yang berlaku di negara yang bersangkutan serta justifikasi ilmiah yang menyertainya.
 
Berdasarkan Beberapa Prinsip yang Dikemukakan Juvan ''et al.'' (2005):<ref>{{en}} {{cite journal
| author = Juvan S, Bartol T, Boh B
| editor =
| date =
| year = 2005
| month =
| title = Data structuring and classification in newly-emerging scientific fields.
| trans_title =
| journal = Online Information Review
| volume = 29
| issue = 5
| series =
| pages = 483-49
| publisher = Emerald Group Publishing Limited
| location =
| issn = 1468-4527
| pmid =
| pmc =
| doi = 10.1108/14684520510628882
| bibcode =
| oclc =
| id =
| url = http://www.emeraldinsight.com/10.1108/14684520510628882
| language = English
| format =
| accessdate =
| laysummary =
| laysource =
| laydate =
| quote =
| ref =
| postscript =
}}
</ref>
 
# Berdasarkan golongan dari pangan tersebut (produk susu dan turunannya, minuman, produk sereal, produk kembang gula, minyak, dan lemak).
# Berdasarkan penyakit yang akan dihindari atau dicegah (diabetes, osteoporosis, kanker kolon).
# Berdasarkan efek fisiologis (imunologi, ketercernaan, aktivitas anti-tumor).
# Berdasarkan kategori komponen bioaktif (mineral, antioksidan, lipid, probiotik).
# Berdasarkan sifat organoleptik dan fisikokimia (warna, kelarutan, tekstur).
# Berdasarkan proses produksi yang digunakan (kromatografi, enkapsulasi, pembekuan).
 
=== Klasifikasi Komponen Ingredien Pangan yang Mendapatkan Klaim FOSHU di Jepang<ref name="MHLW"/> ===
{| class="wikitable"
|-
! Fungsi spesifik terhadap kesehatan
! Komponen ingredien utama
|-
| Pangan untuk memodifikasi kondisi saluran pencernaan (gastrointestinal)
| Oligosakarida, laktosa, bifidobakteria, bakteri asam laktat, serat pangan, dekstrin yang tercerna, polidekstrol, guar gum, biji pelapis psillium, dsb.)
|-
| Pangan yang berhubungan dengan level kolesterol darah
| Kitosan, protein kedelai, natrium alginat yang terdegradasi
|-
| Pangan yang berhubungan dengan level gula darah
| Dekstrin yang tidak tercerna, albumin gandum, polyphenol dari jambu dan teh, L-arabiosa, dsb.
|-
| Pangan yang berhubungan dengan tekanan darah
| Laktotripeptida, kasein dodekaneptida, asam geniposidik, peptide sarden, dsb.
|-
| Pangan yang berhubungan dengan kesehatan gigi
| Paratinosa, maltitiosa, erithritol, dsb.
|-
| Pangan yang berhubungan dengan kondisi saluran pencernaan (gastrointestinal) serta hubungannya dengan kolesterol dan triasilgliserol
| Natrium alginat yang dapat terdegradasi, serat pangan dari dedak biji psyllium, dsb.
|-
| Pangan yang berhubungan dengan absorpsi mineral
| Kalsium sitrat malat, kasein fosfopeptida, besi hem, frakuto-oligosakarida, dsb.
|-
| Pangan yang berhubungan dengan osteogenesis
| Isoflavon kedelai, protein berbasis susu, dsb.
|-
| Pangan yang berhubungan dengan triasilgliserol
| Asam lemak rantai sedang, dsb.
|}
 
== Pangan Fungsional di Eropa ==
Sejak tahun 2007, Parlemen dan Dewan [[Uni Eropa]] telah mengesahkan peraturan baru untuk bidang klaim [[gizi]] dan kesehatan terhadap pangan.<ref name="Eropa">{{en}} {{cite journal
| author = European Union
| editor =
| date =
| year = 2006
| month =
| title = Regulation (EC) No 1924/2006 of the European Parliament and the Council of 20 December 2006 on nutrition and health claims made on foods
| trans_title =
| journal = Official Journal of the European Union
| volume = L 12
| issue =
| series =
| pages = 3-18
| publisher = European Union
| location =
| issn =
| pmid = 18492856
| pmc =
| doi =
| bibcode =
| oclc =
| id =
| url = http://eur-lex.europa.eu/LexUriServ/LexUriServ.do?uri=CELEX:32006R1924:EN:NOT
| language = English
| format =
| accessdate =
| laysummary =
| laysource =
| laydate =
| quote =
| ref =
| postscript =
}}
</ref> Peraturan tersebut diharapkan dapat memberikan keyakinan dan perlindungan kepada [[konsumen]] mengenai kesalahpahaman ataupun klaim yang kurang benar.<ref name="Eropa"/> Selain itu diharapkan dapat menciptakan iklim kompetisi yang sehat serta inovasi yang semakin berkembang antar perusahaan pangan fungsional di Uni Eropa.<ref name="Eropa"/>
 
Hingga tahun 2004, terdapat 304 produk pangan dengan 503 komponen ingredien fungsional yang teridentifikasi memiliki sifat fungsional yang beredar di pasar Uni Eropa.<ref name="FF Eropa">{{en}} {{cite book
|last=
|first=
|coauthors=
|firstn=|lastn=
|editor= Stein AJ, Rodríguez-Cerezo E
|editorn-last=
|editorn-first=
|title=Functional Foods in the European Union
|url=
|accessdate=
|edition=
|series=
|volume=
|date=
|origyear=
|year=2008
|month=
|publisher=Office for Official Publications of the European Communities
|location=Luxembourg
|language=English
|isbn=978-92-79-09071-4
|oclc=
|doi=10.2791/21607
|bibcode=
|id=
|page=
|pages=
|nopp=
|chapter=
}}
</ref> Terdapat 168 perusahaan yang setidaknya minimum memproduksi satu jenis produk pangan fungsional di Uni Eropa dengan rincian sekitar setengah dari jumlah tersebut berkantor pusat di Jerman, selebihnya berkantor pusat di Inggris, Spanyol, Belanda, Prancis, Italia, Austria, Finlandia, Belgia, dan Denmark.<ref name="FF Eropa"/> Lebih jauh lagi terdapat sekitar 26 perusahaan Amerika, 11 perusahaan Jepang, dan 30 perusahaan di luar Uni Eropa yang memasarkan produk pangan fungsionalnya di Uni Eropa.<ref name="FF Eropa"/> Dalam pengajuan paten pangan fungsional, setidaknya terdapat sepuluh perusahaan di Uni Eropa dengan lima belas pengajuan paten.<ref name="FF Eropa"/> Perusahaan yang mengajukan paling banyak paten (5 buah) dalam kurun waktu 2001 adalah Societé des produits Nestlé s.a. yang merupakan perusahaan berbasis di Swiss yang bukan termasuk anggota negara Uni Eropa.<ref name="FF Eropa"/>
 
'''''Produk pangan fungsional di pasar Uni Eropa tahun 2004 menurut sektor pangan.'''''<ref name="FF Eropa"/>
{| class="wikitable"
|-
! Sektor pangan
! Jumlah produk
! Persentase
|-
| Produk susu dan turunannya (termasuk yoghurt)
| 209
| 54,3
|-
| Minuman
| 116
| 30,1
|-
| Sereal
| 13
| 3,4
|-
| Produk kembang gula
| 12
| 3,1
|-
| Lemak dan suplemen lemak
| 12
| 3,1
|-
| Makanan bayi
| 9
| 2,3
|-
| Produk bakeri
| 6
| 1,6
|-
|Produk pangan jadi
| 5
| 1,3
|-
|Lain-lain
| 3
| 0,8
|-
| ''Total keseluruhan''
| ''385''
| ''100,0''
|}
 
'''''Produk pangan fungsional di pasar Uni Eropa tahun 2004 menurut ingredien pangan.'''''<ref name="FF Eropa"/>
{| class="wikitable"
|-
! Jenis ingredien
! Jumlah produk
! Persentase
|-
| Kultur bakteri (terutama probiotik)
| 173
| 44,9
|-
| Sakarida (terutama prebiotik)
| 78
| 20,3
|-
| Ekstrak tanaman
| 53
| 13,8
|-
| Terpene
| 41
| 10,6
|-
| Lain-lain
| 37
| 9,6
|-
| Serat
| 35
| 9,1
|-
| Fenol
| 33
| 8,6
|-
| Peptida
| 30
| 7,8
|-
| Lipid
| 23
| 6,0
|-
| ''Total keseluruhan''
| ''503''
| ''130,6''
|}<small>Keterangan: Total keseluruhan pangan lebih dari 100 persen, hal ini dikarenakan suatu produk kadang-kadang mengandung dua atau lebih ingredien [[bioaktif]]</small>
 
'''''Jumlah perusahaan pangan fungsional serta lokasi kantor pusatnya di Uni Eropa pada tahun 2004.'''''<ref name="FF Eropa"/>
{| class="wikitable"
|-
! Negara
! Jumlah perusahaan pangan fungsional
|-
| Jerman
| 82
|-
| Inggris
| 22,5
|-
| Spanyol
| 20
|-
| Belanda
| 9,5
|-
| Prancis
| 7
|-
| Italia
| 7
|-
| Austria
| 5
|-
| Finlandia
| 4
|-
| Belgia
| 3
|-
| Denmark
| 3
|-
| Lainnya
| 5
|-
|}
<small>Keterangan: Untuk jumlah perusahaan yang kurang dari tiga maka digolongkan dalam lain-lain, selain itu salah satu perusahaan (Unilever) memiliki kantor pusat di Belanda dan Inggris.</small>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Pangan dan lingkungan]]
[[Kategori:Kesehatan]]