Muhammad bin Qasim: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(13 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 12:
|image = Mbq.jpg
|caption= Muhammad bin Qasim memimpin pasukannya dalam pertempuran
|branch=Tentara Umayyah|children=Amr bin Muhammad<ref>{{Cite web |url=https://shamela.ws/book/1584/19#p1 |title=Kitab Nuzhat-ul-Khawatir wa Bahjat-ul-Masami' wa Nawāzir |website=shamela.ws |page=47 |author=Abdul Hayy al-Hasani |access-date=2023-04-28 |archive-date=2023-08-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230827201301/https://shamela.ws/book/1584/19#p1 |dead-url=no }}</ref>}}
'''‘Imādud-Dīn Muḥammad bin Qāsim ats-Tsaqafī''' ({{lang-ar|عماد الدين محمد بن القاسم الثقفي}}; {{abbr|sktr.|sekitar tahun}} 695{{spaced ndash}}715<ref>{{Cite book|last=Ahmad|first=Fazl|title=Muhammad Bin Qasim The Young Commander Of Islam|publisher=Khanqah Akhtari|year=2015|location=Central Training College Lahore|pages=30}}</ref>) adalah seorang jenderal [[Umayyah]] yang menaklukkan wilayah [[Sindh]] dan [[Multan]] di sepanjang [[Sungai Indus]] (sekarang bagian dari [[Pakistan]]) bagi [[Kekhalifahan Umayyah]]. Ia lahir dan dibesarkan di kota [[Ta'if]] (di [[Arab Saudi]] saat ini). Penaklukan Muhammad bin Qasim atas Sindh dan bagian paling selatan dari Multan memungkinkan [[
== Silsilah ==
Muhammad bin al-Qasim bin Muhammad bin al-Hakam bin Abi Aqil bin Mas'ud bin Amir bin Mu'tab [[Bani Tsaqif|ats-Tsaqafi]].<ref>Wafayat al-A'yan, Ahmad bin Muhammad bin Khallikan, (1/341)</ref> Silsilahnya bertemu dengan [[Al-Hajjaj bin Yusuf]] pada al-Hakam bin Abi Aqil.<ref>Al-Kamil fi at-Tarikh, Ibnul Atsir al-Jazari, (4/205)</ref>
== Ketertarikan Umayyah pada Sindh ==
[[Berkas:Map of expansion of Caliphate.svg|jmpl|ka|250px|Peta ekspansi Kekhalifahan Umayyah]]
Menurut Berzin, ketertarikan [[Kekhalifahan Umayyah|Umayyah]] terhadap wilayah tersebut terjadi karena serangan [[Raja Dahir]] dari [[Sindh]] pada kapal-kapal [[Muslim]] dan pemenjaraan mereka terhadap pria dan wanita Muslim.<ref name="berzin">{{cite book |url=http://www.berzinarchives.com/web/en/archives/e-books/unpublished_manuscripts/historical_interaction/pt1/history_cultures_04.html#n5 |first=Alexander |last=Berzin |chapter=Part I: The Umayyad Caliphate (661 - 750 CE), The First Muslim Incursion into the Indian Subcontinent |title=The Historical Interaction between the Buddhist and Islamic Cultures before the Mongol Empire |accessdate=11 September 2007 |language=en |work=Berzin Archives |archive-date=2016-03-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160303175246/http://www.berzinarchives.com/web/en/archives/e-books/unpublished_manuscripts/historical_interaction/pt1/history_cultures_04.html#n5 |dead-url=no }}</ref> Mereka sebelumnya tidak berhasil menguasai rute, melalui [[Celah Khyber]], dari [[Kabul Shahi]] di [[Gandhara]].<ref name="berzin"/> Namun dengan merebut Sindh, yang bersebelahan di selatan dengan Gandhara, mereka mampu membuka front kedua melawan Gandhara; suatu prestasi yang pernah mereka lakukan, pada satu kesempatan, sebelumnya.<ref name="berzin"/>
Menurut Wink, ketertarikan [[Kekhalifahan Umayyah|Umayyah]] pada wilayah tersebut dibangkitkan oleh operasi ''[[Suku Med|Med]]'' (suku Skithia yang tinggal di Sindh) dan lainnya.{{sfn|Wink|2002|page=164}} Med telah [[bajak|membajak]] pengiriman [[Kekaisaran Sasaniyah|Sasaniyah]] di masa lalu, dari mulut [[Tigris]] ke pantai [[Sri Lanka]], di ''[[bawarij]]'' mereka dan saat ini mampu memangsa pengiriman [[Orang Arab|Arab]] dari pangkalan mereka di [[Kutch]], [[Debal]] dan [[Kathiawar]].{{sfn|Wink|2002|page=164}} Pada saat itu, [[Sindh]] adalah daerah [[frontier]] liar di al-Hind, yang dihuni kebanyakan oleh suku-suku semi-nomaden yang kegiatannya mengganggu sebagian besar [[Samudra Hindia]] Barat.{{sfn|Wink|2002|page=164}} Sumber-sumber Muslim bersikeras bahwa ini adalah kegiatan yang dilakukan secara rutin di sepanjang rute perdagangan India yang semakin penting oleh bajak laut Debal dan lainnya yang memaksa [[Orang Arab|Arab]] untuk menaklukkan daerah itu, untuk mengendalikan pelabuhan dan rute maritim di mana [[Sindh]] adalah pusatnya, serta, lintasan darat.{{sfn|Wink|2002|pages=51-52}} Selama masa kegubernuran [[Al-Hajjaj bin Yusuf|Hajjaj]], ''Med'' [[Debal]] di salah satu penyergapan mereka telah menculik wanita Muslim yang melakukan perjalanan dari [[Sri Lanka]] ke [[Arab]], sehingga menyediakan ''[[casus belli]]'' dengan kekuatan yang meningkat dari Kekhalifahan Umayyah yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan pijakan di dalam wilayah [[Makran]], [[Balochistan (Pakistan)|Balochistan]] dan [[Sindh]].{{sfn|Wink|2002|page=164}}<ref name="Gier">{{citation |last=Gier |first=Nicholas F. |
[[Berkas:Umayyad Caliphate in 710.png|jmpl|kiri|Kekhalifahan Umayyah pada malam saat invasi Spanyol dan Sindh pada tahun 710.]]
Baris 49 ⟶ 48:
Perhatian pertama orang-orang Arab adalah untuk memfasilitasi penaklukan Sindh dengan korban paling sedikit sementara juga berusaha untuk melestarikan infrastruktur ekonomi.{{sfn|Maclean|1989|pages=37-39}} Kota diberi dua pilihan: tunduk pada otoritas Islam secara damai atau diserang dengan kekerasan (''anwattan''), dengan pilihan yang mengatur perlakuan mereka pasca perebutan tersebut.{{sfn|Maclean|1989|pages=37-39}} Perebutan kota-kota ini biasanya dilakukan melalui perjanjian dengan pihak dari musuh, yang kemudian memperpanjang hak istimewa dan imbalan materi.{{sfn|Wink|2002|page=204-206}} Terdapat dua jenis perjanjian, "''[[Sulh]]''" atau "''ahd-e-wasiq'' (tunduk)" dan "''aman'' (penyerahan diri/ damai)".{{sfn|Wink|2002|page=204-206}} Di antara kota dan benteng yang direbut dengan kekuatan bersenjata, Muhammad bin Qasim melakukan eksekusi mati ''ahl-i-harb'' (pejuang) sebagai bagian dari strategi militernya, sementara yang masih hidup diperbudak.{{sfn|Wink|2002|page=204-206}}
Di saat resistensi terasa kuat, berkepanjangan dan intensif, hingga mengakibatkan banyak korban dari pihak Arab, tanggapan Muhammad bin Qasim sangat dramatis, mengakibatkan 6,000 kematian di Rawar, antara 6,000 dan 26,000 di Brahmanabad, 4,000 di Iskalandah, dan 6,000 di Multan.{{sfn|Maclean|1989|pages=22-29}} Sebaliknya, di area yang diambil dengan ''sulh'', seperti Armabil, Nirun, dan Aror, perlawanan berlangsung ringan dan sedikit timbul korban.{{sfn|Maclean|1989|pages=22-29}} Sulh tampaknya merupakan cara penaklukan yang disukai Muhammad bin Qasim, metode yang digunakan untuk lebih dari 60% kota dan suku yang dicatat oleh [[
Setelah setiap fase utama penaklukannya, Muhammad bin Qasim berusaha untuk menegakkan hukum dan ketertiban di wilayah yang baru ditaklukkan dengan menunjukkan toleransi beragama dan menggabungkan kelas penguasa – [[Brahmana]] dan [[Shramana]] – ke dalam administrasinya.{{sfn|Wink|2002|page=204-206}}
Baris 63 ⟶ 62:
Terdapat dua catatan berbeda mengenai rincian nasib Muhammad bin Qasim:
* Menurut [[Ahmad bin Yahya bin Jabir al-Baladzuri|al-Baladzuri]], seorang sejarawan Persia abad ke-9, Muhammad bin Qasim dibunuh akibat perseteruan keluarga dengan gubernur Irak. Setelah kematian khalifah [[Al-Walid I]], saudaranya [[Sulaiman bin Abdul-Malik]] menjadi khalifah baru. Sulaiman menjadi musuh terhadap Muhammad bin Qasim karena tampaknya ia telah mengikuti perintah Hajjaj untuk menyatakan hak Sulaiman untuk membatalkan kekosongan di semua wilayah yang ditaklukkan olehnya. Ketika Muhammad bin Qasim menerima berita kematian Hajjaj, ia kembali ke Aror. Muhammad bin Qasim kemudian ditangkap di bawah perintah khalifah oleh gubernur pengganti Sindh, [[Yazid bin Abi Kabsyah|Yazid bin Abi Kabsyah as-Saksaki]], yang bekerja di bawah gubernur baru Irak, Yazid bin al-Muhallab, dan manajer fiskal baru, [[
* [[Chach Nama]] menceritakan kisah di mana kematian Muhammad bin Qasim dikaitkan dengan putri Raja Dahir yang telah ditawan selama kampanye. Setelah perebutan, mereka dikirim sebagai hadiah kepada Khalifah sebagai [[harem]]nya di ibu kota [[Baghdad]] (namun Baghdad belum dibangun saat itu dan ibu kota yang sebenarnya adalah [[Damaskus]]). Riwayat tersebut menceritakan bahwa mereka kemudian menipu [[khalifah]] untuk mempercayai bahwa Muhammad bin Qasim telah memerkosa mereka sebelum mengirim mereka dan sebagai akibat dari dalih ini, Muhammad bin Qasim dibungkus dan dijahit dalam kulit lembu,{{sfn|Pāshā|1998|page=43}} dan kembali ke [[Suriah]], yang mengakibatkan kematiannya dalam perjalanan akibat mati lemas.<ref>{{cite news|last1=Balouch|first1=Akhtar|title=Muhammad Bin Qasim: Predator or preacher?|url=http://www.dawn.com/news/1098562|accessdate=10 Januari 2017|publisher=[[Dawn (surat kabar)|Dawn]]|date=16 September 2015|language=en|archive-date=2023-02-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20230224143545/https://www.dawn.com/news/1098562|dead-url=no}}</ref> Narasi ini mengaitkan motif mereka untuk dalil ini untuk mengamankan pembalasan atas kematian ayah mereka. Setelah menemukan dalih ini, Khalifah dicatat telah dipenuhi dengan penyesalan dan memerintahkan sang putri untuk dikubur hidup-hidup di sebuah dinding.{{sfn|Keay|2001|page=185}}{{sfn|Siddiqi|2010|page= 32}}
== Lihat pula ==
Baris 94 ⟶ 93:
== Pranala luar ==
{{Wikiquote}}
* {{en}} [http://persian.packhum.org/persian/main?url=pf%3Ffile%3D12701030%26ct%3D0 ''The Chachnamah, An Ancient History of Sind, Giving the Hindu period down to the Arab Conquest''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170812102857/http://persian.packhum.org/persian/main?url=pf%3Ffile%3D12701030&ct=0 |date=2017-08-12 }}. (1900). Diterjemahkan dari Bahasa Persia oleh Mirza Kalichbeg Fredunbeg. Karachi: Commissioners Press. (Versi daring di: Persian Packhum)
* {{en}} [http://persian.packhum.org/persian/pf?file=06901024&ct=98 Versi daring ''History of the Rise of Mahommedan Power in India'' oleh Ferishta, ''"Mahomed Kasim."'', Diakses tanggal 12 September 2007] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141027011834/http://persian.packhum.org/persian/pf?file=06901024&ct=98 |date=2014-10-27 }} - [http://mp3iii.com/hpjodtf/muhammad-bin-qasam-download.html Cerita Muhammad Bin Qasim] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170414081044/http://mp3iii.com/hpjodtf/muhammad-bin-qasam-download.html |date=2017-04-14 }}
* {{en}} [https://books.google.com/books?id=xxAVAAAAIAAJ&pg=PA56&lpg=PA56&dq=nirun+pakistan&source=bl&ots=iMvWZYyXJm&sig=yuNEAgOXhQjiBMfeT96QT_tGv6M&hl=en&sa=X&oi=book_result&resnum=4&ct=result#PPA39,M1 ''Religion and Society in Arab Sind'' oleh Derryl N. Maclean]
{{DEFAULTSORT:Muhammad Bin Qasim}}
|