Lactococcus lactis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
6QTRZY94S4N7 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(11 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{italic title}}
{{Taxobox
| color = lightgrey
Baris 5 ⟶ 6:
| image_width = 250px
| image_caption =
| regnumdomain = [[Bacterium|Bacteria]]
| divisioregnum = [[FirmicutesEubacteria]]
| phylum = [[Firmicutes]]
| classis = [[Bacilli]]
| ordo = [[Lactobacillales]]
Baris 14 ⟶ 16:
| binomial = ''Lactococcus lactis''
| binomial_authority = ([[Joseph Lister, 1st Baron Lister|Lister]] 1873)<br>Schleifer ''et al.'' 1986
| subdivision_ranks = SubspeciesSubspesies
| subdivision =
''L. l. cremoris''<br />
Baris 20 ⟶ 22:
''L. l. lactis''<br />
''L. l. lactis bv. diacetylactis''<br />
''L. l. tructae''
}}
'''''Lactococcus lactis''''' adalah [[bakteri]] [[gram positif]] yang digunakan secara ekstensif dalam produksi [[susu mentega]] and [[keju]],<ref name=Brock>{{cite book | author = Madigan M, Martinko J (editors). | title = Brock Biology of Microorganisms | edition = 11th | publisher = Prentice Hall | year = 2005 | isbn = 0-13-144329-1 }}</ref> namun juga menjadi terkenal sebagai organisme rekayasa genetika pertama yang digunakan untuk pengobatan penyakit manusia.<ref>{{cite journal |vauthors=Braat H, Rottiers P, Hommes DW, Huyghebaert N, Remaut E, Remon JP, van Deventer SJ, Neirynck S, Peppelenbosch MP, Steidler L |title=A phase I trial with transgenic bacteria expressing interleukin-10 in Crohn's disease.|journal=Clin Gastroenterol Hepatol. |volume=4 |issue=6 |pages=754–759 |year=2006|pmid=16716759 |doi=10.1016/j.cgh.2006.03.028 }}</ref> Sel ''L. lactis'' merupakan kokus yang berkelompok secara berpasangan dan membentuk rantai pendek, dan, tergantung pada kondisi pertumbuhan, tampak berbentuk bulat telur dengan panjang khas 0,5−1,5 [[meter|μm]]. ''L. lactis'' tidak menghasilkan spora ([[endospora|nonsporulasi]]) dan tidak motil ([[motilitas|nonmotil]]). ''L. lactis'' memiliki metabolisme homofermentatif, yang memiliki arti bahwa bakteri ini menghasilkan asam laktat dari gula. ''L. lactis'' pernah dilaporkan memproduksi L-(+)-[[asam laktat]] eksklusif.<ref>ROISSART, H. and Luquet F.M. Bactéries lactiques: aspects fondamentaux et technologiques. Uriage, Lorica, France, 1994, vol. 1, p. 605. {{ISBN|2-9507477-0-1}}</ref> Namun,<ref>{{cite journal | doi = 10.1007/s002530051232 | title = Modelling the influence of pH, temperature, glucose and lactic acid concentrations on the kinetics of lactic acid production by Lactococcus lactis ssp. Lactis ATCC 19435 in whole-wheat flour | year = 1998 | last1 = Åkerberg | first1 = C. | last2 = Hofvendahl | first2 = K. | last3 = Zacchi | first3 = G. | last4 = Hahn-Hä;gerdal | first4 = B. | journal = Applied Microbiology and Biotechnology | volume = 49 | issue = 6 | pages = 682–690 }}
</ref> dilaporkan pula D-(−)-asam laktat yang dapat diproduksi bila dikultur dengan pH rendah. Kemampuan untuk memproduksi asam laktat adalah salah satu alasan mengapa ''L. lactis'' merupakan salah satu mikroorganisme terpenting dalam industri susu.<ref>[http://www.ebi.ac.uk/integr8/QuickSearch.do?action=doOrgSearch&organismName=Lactococcus+lactis Integr8 - Species search results:<!-- Bot generated title -->]</ref> Berdasarkan sejarahnya dalam fermentasi makanan, ''L. lactis'' memiliki status [[secara umum dikenal sebagai aman]] (GRAS)<ref>{{cite web |url=http://www.fda.gov/Food/FoodIngredientsPackaging/GenerallyRecognizedasSafeGRAS/GRASSubstancesSCOGSDatabase/ucm084142.htm|title=History of the GRAS List and SCOGS Reviews |author=FDA |date= |work= |publisher=FDA |accessdate=11 May 2012}}</ref><ref>{{cite journal |author= Wessels, S., Axelsson, L., Bech Hansen, E., De Vuyst, L., Laulund, S., Lähteenmäki, L., Lindgren, S.|title= The lactic acid bacteria, the food chain, and their regulation. |journal= Trends in Food Science & Technology |volume=15 |issue=10 |pages=498–505 |date=November 2004 |pmid=|doi=10.1016/j.tifs.2004.03.003|url=|display-authors=etal}}</ref> dengan sedikit laporan kasus sebagai patogen oportunistik.<ref>{{cite journal |vauthors=Aguirre M, Collins MD |title=Lactic acid bacteria and human clinical infection |journal=J. Appl. Bacteriol. |volume=75 |issue=2 |pages=95–107 |date=August 1993 |pmid=8407678 |doi= 10.1111/j.1365-2672.1993.tb02753.x|url=}}</ref><ref>Facklam RR, Pigott NE, Collins MD. Identification of Lactococcus species from human sources. Proceedings of the XI Lancefield International Symposium on Streptococci and Streptococcal Diseases, Siena, Italy. Stuttgart: Gustav Fischer Verlag; 1990:127</ref><ref>{{cite journal |vauthors=Mannion PT, Rothburn MM |title=Diagnosis of bacterial endocarditis caused by Streptococcus lactis and assisted by immunoblotting of serum antibodies |journal=J. Infect. |volume=21 |issue=3 |pages=317–8 |date=November 1990 |pmid=2125626 |doi= 10.1016/0163-4453(90)94149-T|url=}}</ref>
 
== Referensi ==
'''''Lactococcus lactis''''' adalah salah satu bakteri yang terlibat dalam pembuatan [[yoghurt]]. Bakteri ini bahkan membedakan yoghurt dengan produk olahan susu jenis lain. Bakteri ini akan bekerja sama dengan bakteri [[Lactobacillus bulgaricus]] dalam memfermentasi susu segar untuk mengubahnya menjadi yoghurt. Bakteri Lactobacillus bulgaricus akan berperan dalam pembentukan aroma yoghurt, sedangkan Streptoccus lactis berperan dalam pembentukan rasa dari yoghurt.
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{bakteri-stub}}
* [http://bacdive.dsmz.de/index.php?search=14702&submit=Search Type strain of ''Lactococcus lactis'' at Bac''Dive'' - the Bacterial Diversity Metadatabase]
. Streptococcus
 
{{Taxonbar|from=Q133598}}
Jenis bakteri streptococcus yang biasanya digunakan dalam makanan adalah Streptococcus lactis. Bakteri ini berperan dalam pembuatan mentega, keju dan yoghurt. Pada pembuatan yoghurt, bakteri streptococcus bekerjasama dengan bakteri lactobacillus. Bakteri lactobacillus berperan dalam pembentukan aroma yoghurt, sedangkan bakteri Streptococcus lactis berperan dalam pembentukan rasa yoghurt.
Streptococcus lactis
 
{{DEFAULTSORT:Lactococcus Lactis}}
Pada pembuatan mentega dan keju, bakteri Streptococcus lactis diperlukan untuk menghasilkan asam laktat. Pada pembuatan keju, asam laktat dapat menghasilkan gumpalan susu berbentuk seperti tahu. Gumpalan ini kemudian dipadatkan dan diberi garam. Garam berfungsi untuk mempercepat proses pengeringan, penambah rasa dan pengawet. keju diperam untuk dimatangkan selama sekitar 4 minggu. Selama proses pemeraman inilah, citarasa dan tekstur dari keju terbentuk.
[[Kategori:Bakteri]]
Sedangkan pada pembuatan mentega,bakteri ini menghidrolisis kasein susu dengan enzim proteinase dan mengubah laktosa menjadi [[asam laktat]].
[[Kategori:Bakteri yang dideskripsikan tahun 1873]]
 
{{bakteri-stub}}