[[Berkas:Aeromonas hydrophila colonies 01.jpg|jmpl|226px|Koloni ''Aeromonas hydrophila'' pada agar-agar darah.]]
'''Aeromonas hydrophila''' adalah bakteri [[heterotrofikgram-negatif]], bersifat [[Gram-negatifheterotrofik]],. bakteriBakteri berukuranini sekitarberbentuk lebartongkat 0.3dengan hinggaujung 1.0bulat μm,serta panjangmemiliki 1.0lebar hinggasekitar 30.03–1 μm berbentukdan tongkatpanjang dengan1–3 ujung bulat iniμm. terutamaBanyak ditemukan di daerah dengan iklim hangat. Bakteri ini dapat ditemukan di [[air tawar]] atau payau dan dapat bertahan di lingkungan [[Wikt:aerobic|aerobik]] maupun [[Hypoxia (lingkungan)|anaerobik]] serta bisa mencerna bahan-bahan seperti [[gelatin]] dan [[hemoglobin]]. ''Hydrophila'' diisolasi dari manusia dan hewan pada 1950-an. Bakteri ini adalah spesies yang paling terkenal dari ''[[Aeromonas]]'', tahan terhadap antibiotik yang paling umum dan suhu dingin serta bersifat [[oksidase]] dan [[indol-positif]]. ''Hydrophila'' secara luas dianggap sebagai patogen utama pada ikan dan [[amfibi]] lainnya.<ref name="hazen et al 1978">{{Cite web |url=http://aem.asm.org/cgi/content/abstract/36/5/731 |title=Prevalence and distribution of ''Aeromonas hydrophila'' in the United States |access-date=2019-11-22 |archive-date=2009-04-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090414204902/http://aem.asm.org/cgi/content/abstract/36/5/731 |dead-url=yes }}</ref>
''Hydrophila'' secara luas dianggap sebagai patogen utama pada ikan dan amfibi lainnya.<ref name="hazen et al 1978">[http://aem.asm.org/cgi/content/abstract/36/5/731 Prevalence and distribution of ''Aeromonas hydrophila'' in the United States]</ref>
== Sejarah ==
Awalnya ''Aeromonas Hydrophilahydrophila'' dikenal dengan nama ''Bacilus Hydrophilushydrophilus fuscus'', pertama kali diisolasi dari kelenjar pertahanan katak yang mengalami pendarahan septicemia. Kluiver dan Van Niel pada tahun 1936 mengelompokkan genus [[Aeromonas]]. Tahun 1984, Popoff memasukan genus Aeromonas kedalam famili [[Vibrionaceae]]. ''Aeromonas Hydrophila'' diisolasi dari [[manusia]] dan binatang sampai dengan tahun 1950. Bakteri ini memiliki nama sinonim A. formicans dan A. liquefaciens (Sismeiro, et al., 1998).
''Aeromonas Hydrophilahydrophila'' mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1980 bakteri ini menyebabkan wabah penyakit pada [[Ikan mas|ikan karper]] di [[Jawa Barat]] dan berakibat pada kematian ikan sebanyak 125 ton (Triyanto, 1990). Di tahun yang sama, kejadian serupa juga terjadi di mana dikenal dengan nama penyakit borok/penyakit merah, yang mengakibatkan kematian sekitar kurang lebih 173 ton ikan mas, termasuk di dalamnya 30% ikan-ikan kecil/benih. Kematian ini disebabkan oleh bakteri [[''Aeromonas sp.'']] dan [[''Pseudomonas sp.'']]
== Pengertian ==
''Aeromonas Hydrophilahydrophila'' merupakan bakteri heterotrofik uniseluller, tergolong [[protista]] [[prokariot]] yang dicirikan dengan tidak adanya membran yang memisahkan inti dengan [[sitoplasma]]. ''. Aeromonas Hydrophilahydrophila'' merupakan salah satu contoh bakteri, yangyag umumsering menyerang ikan air tawar seperti ikan nila dan dapat menyebabkan penyakit, yang dikenal dengan nama [[''Motile Aeromonas Septicaemia'']] (MAS) yang menyerang beberapa organ dalam seperti hati, limpa, dan ginjal (Roberts, 2000). Menurut Kusuma (2016) pada umumnya penyakit ini akan timbul pada ikan yang penanganannya kurang sempurna, pakan yang kurang tepat baik mutu maupun jumlahnya, banyak terinfeksi oleh parasit, serta air kolam budidaya yang kualitasnya tidak dalam kondisi optimum untuk keperluan kehidupan ikan, misalyamisalnya tingkat bahan organik akibat cemaran ataupun yang lainnya.
[[Berkas:Aeromonas hydrophila.jpg|jmpl]]
== Karakteristik ==
Menurut Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (2012) ''Aeromonas Hydrophilahydrophila'' adalah salah satu spesies bakteri yang terdapat di hampir seluruh lingkungan perairan tawar maupun payau, bahkan pada feces mamalia, katak dan manusia. Bakteri ini bersifat Gram negatif, bentuk batang 0,7-0,8 µm x 1,0-1,5 µm, bergerak dengan menggunakan polar [[flagella]], cytochrom oksidase positif, fermentativefermentatif, dan oksidatif.
Menurut Rosita dan Maryani (2006), ''Aeromonas Hydrophilahydrophila'' berbentuk batang pendek berukuran 2-3 mikrometer, koloni bulat, cembung, berwarna kekuning-kuningan dan mempunyai variasi biokimia. ''Aeromonas Hydrophilahydrophila'' umumnya hidup di air tawar yang mengandung bahan organik tinggi dan senang hidup di lingkungan bersuhu 15-30℃ pada pH antara 5,5-9. ''Aeromonas Hydrophilahydrophila'' menginfeksi semua jenis ikan tawar. Infeksi yang biasanya berkaitan dengan perubahan kondisi lingkungan, stress akibat kepadatan, malnutrisi, infeksi parasiteparasit, kualitas air yang buruk dan fluktuasi suhu air yang ekstrim. Serangan bersifat akut, jika kualitas lingkungan air terus menurun, maka kematian yang ditimbulkan bisa mencapai 100% (Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, 2012).
== Patogenitas ==
Patogenisitas yang ditunjukkan dengan LD<sub>50</sub> cukup bervariasi, yaitu berkisar antara 104 – 106 sel/ml (Sarono et al., 1993). Bakteri Aeromonas Hydrophila dapat ditemukan dimana-mana, terutama di perairan yang mengandung bahan organik tinggi, bakteri ini juga dapat tumbuh pada suhu 4 – 45℃, meskipun lambat dan tumbuh optimum pada suhu 37℃ (Farmer et al., 2000). Bakteri ''Aeromonas Hydrophila'' menghasilkan bermacam-macam enzim, seperti [[gelatinase]], [[caseinase]], [[elastase]], [[lipase]], [[lecithinase]], [[staphylolyase]], [[deoxyribonuclease]], dan [[ribonuclease]]. Selain itu, bakteri menghasilkan bermacam-macam toksin antara lain eksotoksin, seperti α dan β hemolisin, cytotoksin, enterotoksin dan endotoksin, yaitu LPS (Lipopolisakarida) (Roberts, 1993). Perbedaan bakteri ''Aeromonas Hydrophilahydrophila'' dengan bakteri lain adalah kemampuannya yang dapat menyebabkan [[exophthalmia]]. Hal tersebut menunjukan bahwa ''Aeromonas Hydrophilahydrophila'' mempunyai mekanisme patogenitas yang berbeda terhadap ikan (Kamiso, 2004).
== Gejala klinis serangan ==
== Pencegahan ==
Menurut Kievit dan Iglewski (2000''), Aeromonas Hydrophilahydrophila'' yang bersifat virulen dapat dijadikan nonvirulen dengan menghambat sistem quorum Hal ini dapat dijadikan sebagai upaya pencegahan infeksi kronis yang merusak tanpa menggunakan agen yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri, seperti antibiotik dan bahan kimia. Penggunaan antibiotik maupun bahan kimia secara terus-menerus dapat mengakibatkan terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik, selain itu juga dapat merusak lingkungan perairan serta meracuni ikan, sehingga penggunaan antibiotik menjadi tidak efektif (Irawan et al. 2003). Usaha penanganan penyakit akibat infeksi bakteri ''Aeromonas Hydrophilahydrophila'' yang cukup efisien antara lain dengan menggunakan bahan alami yang ada di lingkungan. Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi infeksi bakteri pada ikan adalah temu ireng (''Curcuma aeruginosa'').
== Referensi ==
[[Kategori:Aeromonadales]]
[[Kategori:Bakteri yang dideskripsikan tahun 1901]]
|