99 Cahaya di Langit Eropa (novel): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis) |
k Menambah Kategori:Novel yang diadaptasi menjadi film menggunakan HotCat Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{untuk|film adaptasi tahun 2013|99 Cahaya di Langit Eropa (film)}}
{{Infobox
| image
| author = Hanum Salsabiela Rais, Rangga Almahendra
| genre
| pages
| isbn
▲ | language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
▲ | publisher = [[Gramedia Pustaka Utama]]
▲ | release_date = [[2011]]
}}
'''99 Cahaya di Langit Eropa''' adalah novel laris karya [[Hanum Salsabiela Rais]] dan Rangga Almahendra. Buku ini diterbitkan oleh [[Gramedia Pustaka Utama]] pada tahun 2011.
== Alur ==
Buku [[autobiografi]] ini mengkisahkan kehidupan [[Hanum Salsabiela Rais]] saat dia menemani suaminya, Rangga Almahendra, mengikuti kuliah di [[Wina]], [[Austria]] selama tiga tahun. Hanum merasakan untuk pertama kali bagaimana hidup di wilayah
Cerita Hanum dimulai ketika ia mengikuti kursus [[bahasa Jerman]] di Wina. Di sana, ia bertemu dan berteman dengan Fatma Pasha, wanita imigran asal [[Turki]] yang bersama dengan putri batitanya, Ayşe, menemani suaminya bekerja di Wina. Selain mengajarkan mengenai sejarah kota Wina yang hampir direbut oleh umat Islam pada abad ke-17, Fatma juga mengajarkan Hanum untuk menyikapi dengan baik orang yang memandang rendah agama Islam. Hanum dan Fatma kemudian merencanakan perjalanan keliling Eropa untuk mengunjungi situs-situs
Tidak putus asa, Hanum memutuskan untuk melanjutkan rencana mereka seorang diri. Kunjungan pertamanya adalah ke [[Paris]], [[Prancis]]. Ditemani dengan wanita pemandu wisata, Marion Latimer, Hanum menyusuri tengara-tengara populer di Paris, seperti [[Museum Louvre]], Panthéon, dan [[Notre Dame de Paris]]. Marion adalah seorang [[mualaf]] Prancis dan selain memberi gambaran umum, ia juga memberitahukan Hanum sejarah tersembunyi Islam di Paris. Umat Islam ternyata memiliki hubungan dekat dengan raja-raja Prancis sejak zaman Pertengahan. Islam menjadi tonggak cahaya yang menerangi Eropa ketika benua tersebut dilanda kegelapan, kebodohan, dan ketidaktahuan, dan buktinya dapat dilihat seperti kerajinan dan karya seni di Paris yang terinspirasi oleh peradaban Islam.
Setelah perjalanan di Paris, Hanum menunggu beberapa bulan sehingga Rangga dapat mengambil cuti dan menemaninya dalam perjalanan keduanya ke [[Granada]], [[Spanyol]]. Mereka mengunjungi [[Alhambra]] dan mempelajari sejarah Islam di sana. Granada adalah
Setahun setelah perjalanannya di Granada, Hanum terkejut ketika ia secara mendadak mendapatkan surel dari Fatma. Ternyata Fatma dan sanak keluarga telah kembali ke kampung halamannya. Ia berjanji akan menjelaskan Hanum yang sebenarnya bila ia mengunjungi [[Istanbul]], Turki, tujuan ketiga rencana perjalanan mereka. Di sana, Fatma mengantarkan Hanum dan Rangga mengunjungi situs-situs terkenal seperti [[Hagia Sophia]] dan [[Masjid Sultan Ahmed]]. Karena tidak melihat Ayşe, Hanum menanyakan perihalnya. Dengan berat hati, Fatma mengungkapkan bahwa Ayşe telah meninggal dunia. Alasan Fatma menghilang dan tidak menghubungi Hanum lagi adalah karena ia harus menanggung pengobatan Ayşe yang sakit parah secara tiba-tiba. Ketika Ayşe wafat, ia merasa tidak dapat lagi tinggal di Wina sehingga memutuskan untuk pulang dan menenangkan diri bersama suaminya. Saat ini, Fatma sudah memulihkan dirinya dan telah dikaruniai seorang putra sebagai pengganti Ayşe.
Ketika masa pendidikan Rangga berakhir, Hanum dan Rangga kembali ke [[Indonesia]]. Namun Hanum masih memiliki tujuan terakhir perjalanannya, sebuah titik awal pencarian makna dan tujuan hidup
== Film adaptasi ==
Baris 55 ⟶ 40:
[[Kategori:Novel tahun 2011]]
[[Kategori:Novel Indonesia]]
[[Kategori:Novel yang diadaptasi menjadi film]]
|