99 Cahaya di Langit Eropa (novel): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{untuk|film adaptasi tahun 2013|99 Cahaya di Langit Eropa (film)}}
{{Infobox Bukubook
| name = 99 Cahaya di Langit Eropa
| image | title_orig = 99 CiLE.jpg
| author = Hanum Salsabiela Rais, Rangga Almahendra
| translator =
| image country = 99 CiLE.jpgIndonesia
| language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| image_caption = Sampul buku
| genre | author = [[Hanum Salsabiela Rais]]<br />[[Rangga AlmahendraEnsiklopedia]]
| publisher = [[Gramedia Pustaka Utama]]
| illustrator =
| pages | cover_artist = 424
| isbn | country = {{bendera|Indonesia}}9786020384023
| release_date = [[1 Juli 2011]]
| language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| series =
| subject =
| genre =
| publisher = [[Gramedia Pustaka Utama]]
| release_date = [[2011]]
| english_release_date =
| timeline =
| dedicated_to =
| media_type =
| pages =
| size_weight =
| size =
| weight =
| isbn =
| preceded_by =
| followed_by =
}}
 
'''99 Cahaya di Langit Eropa''' adalah novel laris karya [[Hanum Salsabiela Rais]] dan Rangga Almahendra. Buku ini diterbitkan oleh [[Gramedia Pustaka Utama]] pada tahun 2011.
 
Baris 33 ⟶ 18:
Buku [[autobiografi]] ini mengkisahkan kehidupan [[Hanum Salsabiela Rais]] saat dia menemani suaminya, Rangga Almahendra, mengikuti kuliah di [[Wina]], [[Austria]] selama tiga tahun. Hanum merasakan untuk pertama kali bagaimana hidup di wilayah di mana penduduk beragama Muslim membentuk minoritas, di mana agama dipandang sebelah mata, serta bagaimana agama Islam sesungguhnya pernah berjaya di benua Eropa selama beberapa abad.
 
Cerita Hanum dimulai ketika ia mengikuti kursus [[bahasa Jerman]] di Wina. Di sana, ia bertemu dan berteman dengan Fatma Pasha, wanita imigran asal [[Turki]] yang bersama dengan putri batitanya, Ayşe, menemani suaminya bekerja di Wina. Selain mengajarkan mengenai sejarah kota Wina yang hampir direbut oleh umat Islam pada abad ke-17, Fatma juga mengajarkan Hanum untuk menyikapi dengan baik orang yang memandang rendah agama Islam. Hanum dan Fatma kemudian merencanakan perjalanan keliling Eropa untuk mengunjungi situs-situs berserajahbersejarah Islam. Namun, justru pada batas waktu yang ditentukan, Fatma menghilang secara tiba-tiba. Ia tidak membalas surel-surel Hanum, sementara rumah kontrakannya juga telah dikosongi. Ia bahkan tidak hadir dalam pelantikan kursus bahasa Jermannya.
 
Tidak putus asa, Hanum memutuskan untuk melanjutkan rencana mereka seorang diri. Kunjungan pertamanya adalah ke [[Paris]], [[Prancis]]. Ditemani dengan wanita pemandu wisata, Marion Latimer, Hanum menyusuri tengara-tengara populer di Paris, seperti [[Museum Louvre]], Panthéon, dan [[Notre Dame de Paris]]. Marion adalah seorang [[mualaf]] Prancis dan selain memberi gambaran umum, ia juga memberitahukan Hanum sejarah tersembunyi Islam di Paris. Umat Islam ternyata memiliki hubungan dekat dengan raja-raja Prancis sejak zaman Pertengahan. Islam menjadi tonggak cahaya yang menerangi Eropa ketika benua tersebut dilanda kegelapan, kebodohan, dan ketidaktahuan, dan buktinya dapat dilihat seperti kerajinan dan karya seni di Paris yang terinspirasi oleh peradaban Islam.
Baris 55 ⟶ 40:
[[Kategori:Novel tahun 2011]]
[[Kategori:Novel Indonesia]]
[[Kategori:Novel yang diadaptasi menjadi film]]