Bogasari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sejarah
Tag: Pengalihan baru [ * ] VisualEditor
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(20 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
#ALIH [[www.bogasari.com ]]
{{DISPLAYTITLE:Bogasari Flour Mills}}
{{Kotak info perusahaan
| company_name = Bogasari Flour Mills
| company_logo = logo-bogasari.png
| company_type = [[Divisi]]
| foundation = 29{{start Novemberdate and age|1971|11|29}}
| location = Jl. Raya Cilincing No.1, [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priok]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Indonesia]]
| key_people = [[Franciscus Welirang]]
| industry = Pembuatan [[tepung terigu]]
| products = [[Tepung terigu]], [[pasta]]
Baris 14 ⟶ 12:
| net_income =
| num_employees =
| parent = [[Indofood Sukses Makmur|Indofood]]
| subsid =
| homepage = [http://www.bogasari.com Bogasari]
| footnotes =
}}
'''Bogasari Flour Mills''' adalah divisi dalam [[Indofood Sukses Makmur|PT Indofood Sukses Makmur Tbk]] dan merupakan perusahaan penggilingan tepung terigu terintegrasi dan terbesar dalam satu lokasi di dunia.
 
== Sejarah ==
===Perkembangan hingga akhir Orde Baru===
Bogasari merupakan pabrik tepung terigu pertama di Indonesia yang didiirkan oleh Sudono Salim atau Liem Sioe Liong, Sudwikatmono, Ibrahim Risjad, dan Djuhar Sutanto. Para pendiri Bogasari ini biasa dikenal dengan julukan Empat Sekawan. Pabrik Bogasari pertama di [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priok]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] mulai beroperasi pada tanggal 29 November 1971. Setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 10 Juli 1972, dilakukan peresmian Pabrik Bogasari di [[Pelabuhan Tanjung Perak|Tanjung Perak]], [[Kota Surabaya|Surabaya]]. Tiga merek utama terigu Bogasari sejak pertama kali berdiri adalah Cakra Kembar, Segitiga Biru, dan Kunci Biru.
Kelahiran Bogasari tidak bisa dilepaskan dari era [[Orde Baru]]. Secara tradisional, Indonesia tidak terlalu mengenal terigu dalam penganan sehari-hari. Akan tetapi, keadaan berubah ketika Orde Baru lahir dan menjalin hubungan baik dengan [[Amerika Serikat]]. AS yang merasa perlu untuk membantu [[Soeharto]] mendapat dukungan publik, lalu memberikan bantuan pangan lewat Public Law 480 berupa [[gandum]] ke Indonesia. Akan tetapi, gandum tersebut masih harus digiling menjadi terigu di [[Singapura]], dan penanganannya yang buruk membuat terigu impor itu cepat rusak. Maka muncullah ide untuk membuat pabrik penggilingan gandum di Indonesia, dan [[Sudono Salim]] (Liem Sioe Liong), seorang rekan terdekat Soeharto kemudian ditunjuk sebagai pelaksana pembangunan pabrik tersebut. Ia dipilih karena selain kroni [[Presiden Indonesia|Presiden]], juga memiliki lahan yang pas dan koneksi internasional, dengan [[Robert Kuok]]. Maka, PT Boga Sari (kemudian menjadi Bogasari Flour Mills) didirikan pada Mei 1969 dengan modal Rp 500 juta. Liem dan rekan-rekannya (seperti [[Sudwikatmono]]) bersama yayasan [[ABRI]], yaitu Yayasan Dharma Putra dan Yayasan Harapan Kita menjadi pemegang saham di perusahaan terigu ini. Dengan bantuan modal dari Kuok dan pinjaman pemerintah, pabrik Bogasari pun dibangun di dua tempat.<ref name=Lim>[https://books.google.co.id/books?id=6hxqDwAAQBAJ&pg=PT150&dq=flour+bogasari&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwizue-N1un3AhUHSWwGHQ8_A9IQ6AF6BAgKEAI#v=onepage&q=flour%20bogasari&f=false Liem Sioe Liong's Salim Group]</ref>
 
Pabrik Bogasari di [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priok]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] mulai beroperasi pada tanggal 29 November 1971 setelah diresmikan Presiden Soeharto. Setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 10 Juli 1972, dilakukan peresmian Pabrik Bogasari di [[Pelabuhan Tanjung Perak|Tanjung Perak]], [[Kota Surabaya|Surabaya]], dan pada 1977 didirikan pabrik kantong terigu yang berlokasi di [[Citeureup, Bogor]], [[Jawa Barat]].<Ref>[https://tirto.id/kisah-om-liem-dan-soeharto-dalam-sejarah-tepung-terigu-di-indonesia-ep9u Kisah Om Liem dan Soeharto dalam Sejarah Tepung Terigu di Indonesia]</ref> Kapasitas pabrik Jakarta adalah 650 ton saat awal beroperasi, dan penggilingannya yang pertama adalah 8.000 ton gandum bantuan dari [[Australia]]. Kedekatan dengan Presiden akhirnya membuat Bogasari memonopoli penggilingan gandum di Indonesia. Walaupun yang mengendalikan impor dan ekspor gandum adalah [[Bulog]] (karena saat itu dianggap "komoditas strategis"), namun Bulog menunjuk Bogasari sebagai penggiling tunggal dari gandum-gandum yang telah diimpor negara.<ref name=Lim/> Pemerintah juga mensubsidi gandum yang digiling oleh Bogasari, meskipun kemudian justru Bogasari kembali menjualnya ke Bulog dengan harga yang lebih mahal.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=AJVLDwAAQBAJ&pg=PT162&dq=flour+bogasari&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwid8Jyd1un3AhXCSmwGHQL1BAo4ChDoAXoECAoQAg#v=onepage&q=flour%20bogasari&f=false A Nation In Waiting: Indonesia's Search For Stability]</reF>
Pada tahun 1991, usaha Bogasari telah diperluas dengan mendirikan pabrik pasta dalam kawasan pabrik Bogasari di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] yang memproduksi jenis makanan asal [[Italia]] seperti [[spageti]], [[makaroni]], [[fetucini]], dan lainnya, yang dipasarkan dengan merek La Fonte. Dan sampai saat ini, pabrik pasta di Indonesia hanya ada di Bogasari.
 
Keberadaan pesaing lain, dengan mudah dikendalikan lewat kontrol suplai ke penggilingan lain oleh Bulog.<ref name=Lim/> Apalagi, Bogasari memiliki hak khusus menggiling untuk daerah [[Pulau Jawa]] dan [[Sumatra]], sedangkan rivalnya harus di luar Jawa. Akhirnya, pada tahun 1983, seluruh kendali pengolahan gandum menjadi terigu sebesar US$ 400 miliar sudah berada di tangan Bogasari.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=WRyDDwAAQBAJ&pg=PA181&dq=flour+bogasari&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwizue-N1un3AhUHSWwGHQ8_A9IQ6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=flour%20bogasari&f=false The Rise of International Capital: Indonesian Conglomerates in ASEAN]</ref> Ketika pemerintah mulai menganjurkan [[deregulasi]] pada 1990-an pun, Bogasari yang sudah beraset Rp 600 miliar dan menggiling gandum sebesar 9.500 ton/tahun,<ref name=Lim/> masih dibebaskan dari kewajiban bahwa penggiling gandum harus mengekspor 65% terigu yang mereka hasilkan. Akibat praktik monopoli ini, harga terigu di Indonesia jauh lebih mahal dari harga di luar negeri.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=hHVREAAAQBAJ&pg=PA15&dq=monopoli+terigu&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiNidXy1en3AhVdH7cAHRSSBXQQ6AF6BAgDEAI#v=onepage&q=monopoli%20terigu&f=false Kiprah Politik Siti Hardiyanti Rukmana Di Akhir kekuasaan Soeharto]</ref> Kehadiran monopoli ini ikut membantu [[Salim Group]] membangun bisnis pangannya saat itu, terutama [[mi instan]] yang hingga saat ini masih menjadi basis pendapatannya. Diperkirakan, pada era 1990-an, sekitar 90% pasar terigu dan pasar mi instan dikendalikan oleh Salim Grup.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=axEHu7A8kmUC&pg=PA201&dq=monopoli+terigu&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjFsbzj3On3AhXT73MBHUbKCYwQ6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=monopoli%20terigu&f=false Perusahaan saling mematikan & bersekongkol: bagaimana cara memenangkan?]</reF>
Mermasuki usia 44 tahun, atau di tahun 2015, Bogasari membeli pabrik baru di kawasan Cibitung, Bekasi dan Bitung, Kota Tangerang. Jadi sejak 2015, Bogasari akhirnya memiliki 4 pabrik yakni di Jakarta, Surabaya, Bekasi dan Tangerang.
 
Struktur kepemilikan Bogasari berubah pada tahun 1992, dengan sahamnya kemudian dialihkan menjadi milik perusahaan Salim Group lain (saat itu), yaitu [[Indocement]]. Kemudian, sejak Juni 1995 sampai sekarang, Bogasari berada di bawah Indofood, yang bisa dikatakan sebenarnya tidak mengubah pengendalian.<ref name=Lim/><ref>[https://books.google.co.id/books?id=Jd19AgAAQBAJ&pg=RA1-PR87&dq=bogasari+indocement&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwink_2Q3On3AhXTjOYKHVBaDJ0Q6AF6BAgLEAI#v=onepage&q=bogasari%20indocement&f=false Financial Fragility and Instability in Indonesia]</ref> Monopoli terigu Bogasari dihapus pasca Indonesia masuk dalam [[krisis finansial Asia 1997|krisis pada tahun 1997-1998]], yang memaksa pemerintah menandatangani ''Letter of Intent'' di tanggal 15 Januari 1998 dengan [[IMF]] yang mewajibkan eliminasi pengendalian Bulog atas tata niaga gandum dan terigu, kedelai, dan [[bawang putih]].<ref>[https://books.google.co.id/books?id=zz5DEAAAQBAJ&pg=PA118&dq=monopoli+terigu+bawang&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiVoIWL3un3AhWhUGwGHTljCWQQ6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=monopoli%20terigu%20bawang&f=false TOP SECRET KONSPIRASI]</ref> Subsidi Bulog untuk Bogasari pun dicabut, dan kemudian impor terigu secara bebas dibuka mulai September 1998. Tidak hanya itu, kemudian disahkan UU No. 5/1999 yang melarang praktik monopolistik ala Bogasari. Salim Grup sempat berencana akan melepas asetnya ini pasca krisis tersebut, dikarenakan khawatir akan tersangkut masalah dan perlu uang untuk membayar hutang-hutangnya, namun batal.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=dJDVDwAAQBAJ&pg=PA38&dq=monopoli+terigu&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiNidXy1en3AhVdH7cAHRSSBXQQ6AF6BAgHEAI#v=onepage&q=monopoli%20terigu&f=false Jatuh Bangun Keluarga Salim Membesarkan Bogasari]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=la3NDwAAQBAJ&pg=PA25&dq=monopoli+terigu&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiNidXy1en3AhVdH7cAHRSSBXQQ6AF6BAgKEAI#v=onepage&q=monopoli%20terigu&f=false Gurita Bisnis Makanan Indofood di Indonesia]</reF>
Kapasitas giling gandum menjadi tepung terigu di setiap pabrik Bogasari berbeda-beda. Yang paling besar adalah pabrik Bogasari yang di Tanjung Priok, Jakarta Utara yakni sebesar 11.650 ton per hari. Urutan ke-2 pabrik yang di Surabaya 6.500 ton per hari. Disusul pabrik Cibitung 1.100 ton per hari dan Tangerang 200 ton per hari. Jadi total kapasitas giling pabrik Bogasari sebesar 19.450 ton per hari.
 
===Bogasari di masa kini===
Sementara itu, kapasitas penyimpangan gandum, Bogasari memiliki 2 jenis silo yakni silo beton dan silo ''steel''.   Wheat silo beton sebanyak 229 silo dan silo steel 108 dengan total kapasitas penyimpanan gandum lebih dari ½ juta ton atau tepatnya 688.100 ton.  
Saat ini Bogasari memiliki dua pabrik yang berlokasi di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] dan [[Kota Surabaya|Surabaya]] dengan total kapasitas produksi [[Gandum|tepung]] sebesar 3,2 juta ton per tahun. Bogasari memproduksi berbagai [[Gandum|tepung terigu]] yang berkualitas untuk berbagai kebutuhan dan dipasarkan dengan berbagai merek utama antara lain Cakra Kembar, Segitiga Biru, dan Kunci Biru. Merek-merek utama tersebut merupakan merek yang telah mapan, dikenal luas dan dekat di hati konsumen. Guna menjawab kebutuhan konsumen akan berbagai jenis terigu untuk berbagai makanan, Bogasari melakukan berbagai terobosan dan mengembangkan berbagai merek lainnya seperti Cakra Kembar Emas, Lencana Merah, Taj Mahal dan lainnya. [[Gandum|Tepung terigu]] Bogasari tersedia di berbagai pelosok [[Indonesia]] melalui lebih dari 40 depo yang menyebar luas di berbagai daerah.
 
Pada tahun 1991, usaha Bogasari telah diperluas dengan mendirikan pabrik pasta dalam kawasan pabrik Bogasari di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] yang memproduksi jenis makanan asal [[Italia]] seperti [[spageti]], [[makaroni]], [[fetucini]], dan lainnya, yang dipasarkan dengan merek La Fonte. DanSelain sampaiuntuk saatmemenuhi ini,kebutuhan pabrikkonsumsi pastamasyarakat didalam Indonesianegeri, hanyaberbagai adaproduk di[[pasta]] Bogasari.tersebut juga diekspor ke [[mancanegara]].
Bogasari sedang melakukan pembangunan 2 line produksi di pabrik Cibitung dan wheat silo di pabrik Jakarta. Pembangunan line produksi di pabrik Cibitung awal tahun 2019 dan diitargetkan selesai tahun 2020 dengan kapasitas giling 1.500 ton per hari. Sedangkan pembangunan 12 wheat silo C dimulai pertengahan tahun 2019 dengan kapasitas penyimpanan tiap silo 3 ribu ton atau total 36 ribu ton dan ditargetkan selesai akhir tahun 2020.
 
Bila pembangunan line produksi di Cibitung sudah selesai, maka total kapasitas giling seluruh pabrik Bogasari menjadi 20.550 ton per hari. Sedangkan kapasitas penyimpanan gandum di silo menjadi 724.100 ton gandum.
 
Selain memproduksi tepung terigu dan aneka pasta, Bogasari juga memproduksi by product atau aneka produk sampingan dari hasil pengolahan gandum menjadi tepung terigu. Yakni pollard, brand pollar, pellet dan germ. Produk sampingan atau by produk ini rutin diekspor setiap tahunnya ke beberapa negara. Antara lain ke Jepang, Vietnam, Korea, Thailand, Cina, Middle East. Termasuk produk pasta yang hampir 50 % untuk diekspor dengan merek terkenal La Fonte, Delmonte, dan Sedani. Negera tujuan ekspor pasta Bogasari antara lain Bahrain, China, Timor Leste, Hong Kong, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Qatar, India, Mauritius, dan Papua New Guinea
 
== Produk ==
{{prosa}}
=== [[Gandum|Tepung terigu]] ===
* Cakra Kembar Emas
Baris 44 ⟶ 41:
* Segitiga Biru
* Kunci Biru
* Kompas
* Lencana Merah
* Taj Mahal
Baris 59 ⟶ 57:
* Pellet
* Germ
 
== Rujukan ==
{{Reflist}}
 
== Pranala luar ==
* [http://www.bogasari.com Situs resmi Bogasari]
 
{{Salim Group}}
{{Indofood produk}}
{{perusahaan-Indonesia-stub}}
 
[[Kategori:Indofood]]
[[Kategori:Perusahaan makanan Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1971]]
__PAKSADAFTARISI__
[[Kategori:Pendirian tahun 1971 di Indonesia]]
[[Kategori:Merek Indonesia]]