Arianisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k -iw
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(10 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Distinguish2Distinguish|"text=ideologi rasis [[Ras Arya|Aryanisme]]", yang adalah ideologi rasial}}
{{Distinguish|Arminianisme}}
{{Short description|Penatua gereja di Libya, Aleksandria, pendiri madzhab Arianisme (wafat 336)}}
{{Other uses}}
{{Infobox theologian
| name= Arius
| image = Arius püspök.jpg
| image_size =
| alt=
| caption=Arius mempertahankan supremasi Tuhan Bapa di atas Yesus Kristus
| era= 3rd and 4th centuries AD
| birth_name=
| birth_date= 256
| birth_place=[[Ptolemais di Fenisia|Ptolemais]] (sekarang [[Libya]]), [[Kekaisaran Romawi]]
| death_date= 336 (aged 80)
| death_place=[[Constantinople]], [[Thracia]], [[Bizantium]] (sekarang [[Istanbul]])
| occupation=Presbyter (penatua gereja)
| language=[[Bahasa Yunani Koine|Yunani Koine]]
| tradition_movement= Arianisme
| notable_works=''Thalia''
}}
 
'''Arianisme''' ([[Bahasa Yunani Koine|Yunani Koine]]:'''Ἀρειανισμός, Areianismós''') adalah [[Kristologi|doktrin Kristologi]]<ref name="Steinacher" /><ref>{{Cite encyclopedia |title=Arianism |encyclopedia=Encyclopædia Britannica |url=https://www.britannica.com/topic/Arianism}}</ref><ref name="JE">{{Cite encyclopedia |url=http://www.jewishencyclopedia.com/articles/1757-arianism/ |title=ARIANISM |last=Kohler |first=Kaufmann |author-link=Kaufmann Kohler |last2=Krauss |first2=Samuel |encyclopedia=[[Jewish Encyclopedia]] |publisher=[[Kopelman Foundation]] |access-date=15 Mai 2020 |quote=Salah satu [[Bidaan dalam Kekristenan|bidah]] [[Gereja negara Kekaisaran Romawi|Kristen]], dicetuskan Arius, Uskup Aleksandria (wafat 336), yang mengajarkan bahwa Sang Putra tidak sehakikat ({{lang-el|ὁμοούσιος}}, ''homoousios''; {{lang-la|consubstantialis}}) dengan Sang Bapa, sehingga menimbulkan skisma di dalam Gereja, yang berdampak pada nasib orang Yahudi di berbagai negeri. Mengingat fakta bahwa kebanyakan [[suku Jermanik|suku rumpun Jermanik]]—misalnya [[Goth|Orang Goth]] Barat dan orang Goth Timur, maupun [[orang Franka]], [[Langobardi|orang Lombardi]], [[Suebi|orang Suevi]], dan [[Vandal|orang Vandal]]—dibaptis menjadi umat Kristen Arian, dan bahwa suku-suku ini menetap di daerah-daerah yang tersebar di bekas wilayah Kekaisaran Romawi, sejumlah besar orang Yahudi, yang sebelumnya sudah menetap di daerah-daerah tersebut, berada di bawah pemerintahan orang Kristen Arian. Berbeda dengan pemerintahan di daerah-daerah kekuasaan Gereja yang ortodoks, pemerintahan orang Kristen Arian secara bijak menoleransi dan bersikap lunak kepada umat beragama lain. Kebijakan ini terutama berpangkal pada rasa keadilan sederhana yang merupakan ciri khas alami pada kanak-kanak, tetapi dapat pula ditelusuri sumbernya sampai taraf tertentu kepada pokok-pokok kesesuaian tertentu antara doktrin Kristen Arian dan ajaran agama Yahudi, yakni pokok-pokok yang sepenuhnya absen dalam ajaran agama Kristen yang ortodoks. Ajaran Kristen Arian yang menitikberatkan hubungan subordinasi Sang Putra—yakni Mesias—dengan Allah Bapa jauh lebih mendekati [[Mesias dalam agama Yahudi|doktrin Yahudi mengenai Mesias]] daripada gagasan keilahian penuh Sang Putra yang dicanangkan di [[Konsili Nicea|Nikea]].}}</ref> [[anti-Tritunggal|nontrinitarian]]<ref name="Steinacher">{{Cite book |url=https://books.google.com/books?id=8RsGDAAAQBAJ&printsec=frontcover |title=Arianism: Roman Heresy and Barbarian Creed |last=Berndt |first=Guido M. |last2=Steinacher |first2=Roland |date=2014 |publisher=[[Routledge]] |isbn=978-14-09-44659-0 |quote=Arius hendak menggarisbawahi [[Transenden|transensensi]] dan esanya [[Allah Bapa|keilahian Allah]] [...]. Bagi Arius [[Monoteisme|hanya Allah]] yang tidak berawal, tidak diperanakkan, dan kekal. Dengan terminologi [[teologi negatif]], Arius menekankan monoteisme [[anti-Tritunggal|lewat berbagai macam cara baru]]. Allah hanya dapat dipahami sebagai [[Dewa pencipta|creator]]. Ia menyangkal kesamakekalan [[Logos (Kekristenan)|Logos]] dengan Allah karena jika benar demikian maka Allah akan hilang keunikan-Nya. Hanya Allah saja yang kekal, dan oleh karena itu tidak senantiasa merupakan Sang Bapa. [...] Berlandaskan ayat-ayat [[kitab Amsal]] ({{Alkitab|Amsal 8:22–25}}), Arius merumuskan dalilnya bahwa Sang Putra diciptakan. Bagi Arius, Logos sepenuhnya berada di sisi Yang Ilahi, tetapi lebih rendah daripada Allah.}}</ref> yang berpendirian bahwa [[Yesus Kristus]] adalah [[Anak Allah|Putra Allah]], yang diperanakkan [[Allah Bapa]],<ref name="Steinacher" /> dan berbeda dari Allah Bapa sehingga lebih rendah daripada Allah, dan bahwa Putra Allah juga adalah [[Allah Putra]] tetapi tidak sama kekalnya dengan Allah Bapa.<ref name="Steinacher" /><ref name="ehrmanblogariusalexander">{{Cite web |url=https://ehrmanblog.org/the-controversies-about-christ-arius-and-alexander/ |title=The Controversies about Christ: Arius and Alexander |last=Ehrman |first=Bart D. |authorlink=Bart D. Ehrman |website=The Bart Ehrman Blog}}</ref> Teologi Arian mula-mula dianggap berasal dari [[Arius]]<ref name="Steinacher" /><ref name="JE" /> ([[circa|''ca.'']] 256–336 M), seorang [[presbiter]] di [[Aleksandria|kota Aleksandria, Mesir]]. Istilah ''kaum Arian'' berasal dari nama Arius, dan (sama seperti istilah ''orang Kristen'') bukan sebutan yang mereka gunakan untuk menyebut diri sendiri, melainkan [[eksonim dan endonim|sebutan dari orang-luar]].<ref>{{Cite book |title=Archetypal heresy : Arianism through the centuries |last=Wiles, Maurice, 1923–2005. |date=1996 |publisher=Clarendon Press |isbn=9780191520594 |location=Oxford |pages=5 |oclc=344023364}}</ref> Ajaran-ajaran Arius dan para pendukungnya mengenai kodrat [[Tritunggal]] dan kodrat Kristus pada hakikatnya bertentangan dengan pandangan-pandangan teologis yang dianut umat Kristen [[Homoousion|Homoousian]]. [[Kristologi|Konsep Kristus]] Arian didasarkan atas keyakinan bahwa Putra Allah tidak senantiasa ada, tetapi diperanakkan di dalam waktu oleh Allah Bapa, dan oleh karena itu Yesus tidak sama kekalnya dengan Allah Bapa.<ref name="Steinacher" /><ref name="ehrmanblogariusalexander" />
 
Pertikaian terjadi antara kedua tafsir (Arianisme dan Homoousianisme) yang sama-sama didasarkan pada teologi ortodoks kala itu, masing-masing berusaha untuk memecahkan dilema teologinya.<ref name="ehrmanblogariusalexander"/> Dengan demikian, sejak semula kedua tafsir yang sama-sama ortodoks ini sengaja memicu konflik guna menarik perhatian para pakar dan merumuskan ajaran ortodoks yang baru.<ref name="ehrmanblogariusalexander"/> [[HomoousiosHomoousion|Homoousianisme]] secara resmi dikukuhkan sebagai tafsir yang benar oleh dua [[Konsili Ekumenis]] yang pertama. [[Konsili Nicea I|Konsili Nikaia Pertama]] pada 325 menyatakan Arianisme sebagai bid'ah.<ref name="Ferguson2013"/> Seluruh mazhab utama dalam agama Kristen sekarang ini menganggap Arianisme sebagai paham yang [[Heterodoksi|heterodoks]] dan [[ajaran sesat|sesat]].<ref>Ben Witherington III, The Living Word of God: Rethinking the Theology of the Bible (Waco, TX: Baylor University Press, 2009), hal.241.</ref>
 
Menurut Everett Ferguson, "Sebagian besar umat Kristen tidak benar-benar memahami ajaran-ajaran mengenai Tritunggal dan tidak memahami pokok masalah yang dipertikaikan."<ref name="Ferguson2013">{{cite book|first=Everett|last=Ferguson|title=Church History, Volume One: From Christ to the Pre-Reformation: The Rise and Growth of the Church in Its Cultural, Intellectual, and Political Context|url=https://books.google.com/books?id=mRQwAAAAQBAJ&pg=PT267|date=26 November 2013|publisher=Zondervan|isbn=978-0-310-51657-6|page=267}}</ref> Dalam [[Sinode Tirus I|Sinode Tirus pertama]] yang bertaraf regional pada 335, Arius diputuskan tidak bersalah.<ref>[[Sokrates dari Konstantinopel]], ''Sejarah Gereja'', kitab 1, bab 33. Anthony F. Beavers, ''Chronology of the Arian Controversy''.</ref> [[Konstantinus Agung]] dibaptis oleh seorang uskup berpaham Arianisme, [[Eusebius dari Nikomedia]].<ref name="Gonzalez 1984 176">{{cite book|last=Gonzalez|first=Justo|title=The Story of Christianity Vol.1|year=1984|publisher=Harper Collins|isbn=0-06-063315-8|page=176}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.newadvent.org/cathen/05623b.htm|title=Eusebius of Nicomedia|work=[[Catholic Encyclopedia]] |accessdate=2007-02-18}}</ref> Setelah kematian Arius dan Konstantinus, Arius sekali lagi [[anatema|dianatema]] dan dinyatakan sebagai ahli bid'ah dalam [[Konsili Konstantinopel I|Konsili Konstantinopel pertama]] pada 381.<ref>{{cite web |url=http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf214.ix.viii.i.html |title=First Council of Constantinople, Canon 1 |publisher=ccel.org}}</ref> Kaisar [[Konstantius II]] (337–361) dan Kaisar [[Valens]] (364–378) adalah penganut Arianisme atau [[Semi-Arianisme]], sama seperti [[Raja Italia]] pertama, [[Odoaker]] (433?–493), dan [[Kerajaan Lombardia|orang-orang Lombardia]] sampai abad ke-7.
Baris 12 ⟶ 32:
{{Main|Arius|Kontroversi Arian}}
 
[[Arius]] pernah menjadi salah seorang murid [[Lusianus dari Antiokhia]] di [[Mazhab Antiokhia|sekolah privat Lusianus di Antiokhia]], dan darinya ia mewarisi suatu bentuk ajaran [[Paulus dari Samosata]] yang telah dimodifikasi.<ref>Leighton Pullan, Early Christian Doctrine, Third Edition, Oxford Church Text Books (New York: Edwin S. Gorham, 1905), p.87.</ref> Ia mengajarkan bahwa Allah Bapa dan Allah Putra tidak bersama-sama ada dalam kekekalan sejak awal mula.<ref name="ritchies.net">{{cite web|title=The Story of the Church - Part 2, Topics 2 & 3|first=Mark S.|last=Ritchie|website=The Story of the Church|url=http://www.ritchies.net/p2wk2.htm}}</ref> Kalangan Arian mengajarkan bahwa [[Logos (Kekristenan)|Logos]] (Firman) adalah makhluk ilahi yang diciptakan oleh Allah Bapa sebelum penciptaan dunia, menjadikannya instrumen yang melalui-Nya segala sesuatu diciptakan, dan bahwa Putra Allah merupakan subordinasi Allah Bapa.<ref>{{cite book|last=M'Clintock|first=John|title=Cyclopedia of Biblical, Theological, and Ecclesiastical Literature|author2=James Strong|page=45|volume=7}}</ref> Sebuah ayat dari [[Kitab Amsal]] juga digunakan oleh mereka sebagai referensi: "{{TUHAN}} telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala" (Amsal 8:22).<ref name="FiorenzaGalvin1991">{{cite book|author1=Francis Schüssler Fiorenza|author2=John P. Galvin|title=Systematic theology: Roman Catholic perspectives|url=https://books.google.com/books?id=btI0eD3aNvoC&pg=PA164|accessdate=14 April 2010|year=1991|publisher=Fortress Press|isbn=978-0-8006-2460-6|pages=164–}}</ref> Oleh karena itu, Putra dianggap lebih sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling pertama dan paling sempurna, serta dijadikan sebagai "Allah" semata-mata atas izin dan kuasa Bapa.<ref>{{cite book|last=Kelly|first=J N D|authorlink=John Norman Davidson Kelly|title=Early Christian Doctrine|url=https://archive.org/details/earlychristiando00kell_0|date=29 March 1978|publisher=HarperCollins|location=San Francisco|isbn=978-0-06-064334-8|others=Chapter 9}}</ref><ref>{{cite book|last=Davis|first=Leo Donald|title=The First Seven Ecumenical Councils (325-787)|url=https://archive.org/details/firstsevenec_davi_1990_000_6702418|year=1983|publisher=Liturgical Press|location=Collegeville|isbn=978-0-8146-5616-7|pages=52–54[https://archive.org/details/firstsevenec_davi_1990_000_6702418/page/52 52]–54}}</ref>
 
Kontroversi seputar Arianisme timbul pada akhir abad ke-3 dan berlangsung hampir sepanjang abad ke-4. Ini melibatkan sebagian besar anggota gereja—mulai dari umat, imam, dan rahib, hingga uskup, kaisar, anggota keluarga kekaisaran Roma. Dua orang kaisar Romawi, [[Konstantius II]] dan [[Valens]], merupakan penganut Arian ataupun Semi-Arian, seperti halnya komandan-komandan perang suku [[Goth]], [[Vandal]], dan [[Langobardi]] (Lombard), baik sebelum maupun setelah [[kejatuhan Kekaisaran Romawi Barat]]. Kontroversi di dalam Gereja selama periode perkembangannya ini dipandang tidak mungkin terwujud tanpa pengaruh-pengaruh historis yang signifikan yang menyediakan suatu dasar bagi doktrin-doktrin Arian.<ref name="Hanson2007">{{cite book|last=Hanson|first=R P C|title=The Search for the Christian Doctrine of God|year=2007|publisher=Baker Academic|location=Grand Rapids|isbn=0-8010-3146-X|pages=127–128}}</ref> Dari sekitar tiga ratus uskup yang hadir dalam [[Konsili Nicea I]], dua uskup tidak menandatangani [[Pengakuan Iman Nicea]], yang mengutuk paham Arianisme.<ref>{{cite journal|last=Chadwick|first=Henry|title=Faith and Order at the Council of Nicea|journal=The Harvard Theological Review|date=July 1960|volume=53|issue=3|pages=171–195|jstor=1508399|doi=10.1017/S0017816000027000}}</ref> [[Konstantinus Agung|Kaisar Konstantinus]] juga memberlakukan hukuman mati bagi mereka yang menolak untuk menyerahkan tulisan-tulisan Arian:
Baris 21 ⟶ 41:
Rekonstruksi terhadap apa yang sebenarnya diajarkan Arius, dan mengapa, dipandang sebagai suatu tugas yang berat. Hal itu dikarenakan hanya terdapat sedikit karyanya sendiri yang masih terlestarikan hingga sekarang kecuali yang terdapat dalam kutipan-kutipan yang dipilih oleh para lawannya untuk kepentingan perdebatan, dan juga karena tidak ada kepastian mengenai tradisi teologis dan filosofis apa yang membentuk pemikirannya.<ref>Richard Bauckham, “Review of Arius: Heresy and Tradition by Rowan Williams,” Themelios: Volume 14, No. 2, January/February 1989, 1989, 75.</ref>
 
Kalangan Arian tidak percaya akan doktrin [[Trinitas]] (Tritunggal) sesuai tradisi, yang menyatakan bahwa Allah meliputi tiga pribadi dalam satu hakikat ("makhluk").<ref name="www-groups.dcs.st-and.ac.uk">{{cite web|title=Newton's Arian beliefs|publisher=School of Mathematics and Statistics, [[University of St. Andrews]]|location=Scotland|url=http://www-groups.dcs.st-and.ac.uk/history/Extras/Newton_Arian.html|access-date=2016-08-22|archive-date=2019-10-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20191026010518/http://www-groups.dcs.st-and.ac.uk/history/Extras/Newton_Arian.html|dead-url=yes}}</ref> Surat [[Auxensius dari Milan|Auxensius]], seorang uskup Arian,<ref name="faculty.georgetown.edu">{{cite web|title=Auxentius on Wulfila: Translation by Jim Marchand|url=http://faculty.georgetown.edu/jod/texts/auxentius.trans.html}}</ref> mengenai misionaris Arian bernama [[Ulfilas]] memberikan gambaran keyakinan Arian secara jelas. Ulfilas, yang ditahbiskan menjadi uskup oleh [[Eusebius dari Nikomedia]], yang juga penganut Arian, dan kembali ke jemaatnya untuk berkarya sebagai seorang misionaris, meyakini: Allah, Bapa, (Allah "yang tidak diperanakkan"; Allah Yang Mahakuasa) senantiasa ada dan satu-satunya Allah yang benar (Yoh. 17:3). Putra Allah, Yesus Kristus, ("Anak Tunggal Allah", Yoh. 1:18;<ref>{{cite web|title=New American Standard Bible {{ndash}} John 1|website=Bible Hub|url=http://biblehub.com/nasb/john/1.htm}}</ref> Allah yang Perkasa, Yes. 9:6) diperanakkan sebelum dimulainya waktu (Ams. 8:22-29; Why. 3:14; Kol. 1:15) dan yang adalah Tuhan/Tuan (1 Kor. 8:6). Roh Kudus, kuasa yang menerangi dan menguduskan, yang adalah bukan Allah ataupun Tuhan/Tuan. [[1 Korintus]] 8:5-6 dikutip sebagai teks untuk mendukung pandangan mereka:
 
{{quote|Sebab sungguhpun ada apa yang disebut "allah", baik di surga, maupun di bumi — dan memang benar ada banyak "allah" dan banyak "tuhan" yang demikian — namun bagi kita hanya ada satu Allah (''theos'' – θεός) saja, yaitu Bapa, yang daripada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan (''[[kurios]]'' – κύριος) saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.|[[Terjemahan Baru|TB]]}}
Baris 49 ⟶ 69:
 
=== Konsili Nicea Pertama ===
[[Berkas:NicaeaConstantine.jpg|jmpl|Kaisar Konstantin dan para uskup dalam Konsili Nicea I]]
Pada tahun 321, Arius dikecam dalam suatu [[sinode]] di Aleksandria karena mengajarkan pandangan yang heterodoks mengenai hubungan Yesus dengan Allah Bapa. Karena Arius dan para pengikutnya memiliki pengaruh yang besar di kalangan sekolah-sekolah di Aleksandria—setara dengan universitas-universitas ataupun seminari-seminari modern—pandangan-pandangan teologis mereka berkembang luas, khususnya di daerah Mediterania bagian timur.
 
Baris 68 ⟶ 89:
Oleh karena itu, setelah wafatnya Konstantinus pada tahun 337, perdebatan terbuka berlanjut kembali. [[Konstantius II]], putra Konstantinus, yang telah menjadi kaisar dari bagian timur Kekaisaran, sebenarnya mendukung kalangan Arian dan bermaksud untuk membatalkan kredo Nicea. Penasihatnya dalam urusan-urusan tersebut adalah Eusebius dari Nikomedia, yang telah menjadi pimpinan dari faksi Arian sejak Konsili Nicea, yang juga dijadikannya sebagai uskup Konstantinopel.
 
Konstantius menggunakan kekuasaannya untuk mengasingkan para uskup yang berpegang pada kredo Nicea, terutama St. [[Athanasius dari Aleksandria]], yang melarikan diri ke Roma. Pada tahun 355, Konstantius menjadi satu-satunya Kaisar dan memperluas kebijakannya yang pro-Arian pada provinsi-provinsi Barat. Ia sering kali menggunakan kekuasaannya untuk memaksakan keyakinannya, bahkan mengasingkan [[Paus Liberius]] dan melantik [[Anti-PausAntipaus Feliks II]].
 
Seiring dengan perdebatan yang terus berlangsung dalam suatu upaya untuk menghasilkan rumusan baru, berkembang tiga faksi di antara kalangan penentang kredo Nicea. Kelompok pertama secara khusus menentang terminologi Nicea dan lebih menyukai istilah ''homoiousios'' (serupa dalam substansi) daripada ''homoousios'' Nicea, tetapi mereka menolak Arius dan ajarannya serta menerima kesetaraan dan kesamaan dalam kekekalan dari pribadi-pribadi Trinitas. Karena posisi yang berhaluan tengah itu, dan penolakan mereka akan Arius, maka mereka disebut kalangan "semi-Arian" oleh para penentang mereka. Kelompok kedua juga menghindari penggunaan nama Arius, tetapi umumnya mengikuti ajaran Arius dan, dalam upayanya menggunakan istilah kompromis yang lain, mendeskripsikan Putra sebagai hakikat serupa/seperti (''[[Kaum Akasian|homoios]]'') Bapa. Kelompok ketiga secara eksplisit mendukung Arius dan mendeskripsikan bahwa Putra tidak seperti (''[[Anomoeanisme|anhomoios]]'') Bapa. Konstantius goyah dalam memberikan dukungannya antara kelompok pertama dan kedua, sedangkan kelompok ketiga menerima penganiayaan yang keras darinya.
Baris 85 ⟶ 106:
Dua hari setelah Teodosius tiba di Konstantinopel, pada tanggal 24 November 389, ia mengusir uskup [[Homoiousian]] bernama [[Demofilus dari Konstantinopel]], dan menyerahkan gereja-gereja di kota itu kepada [[Gregorius Nazianzus]], pemimpin dari komunitas Nicea yang relatif kecil di sana; tindakan tersebut memprovokasi kerusuhan. Teodosius saat itu baru saja dibaptis oleh uskup Akolius dari Tesalonika, saat ia menderita sakit parah, sebagaimana lazimnya dalam dunia Kristen awal. Pada bulan Februari, ia dan [[Gratianus]] telah menerbitkan suatu maklumat<ref>{{cite web |url=http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf202.iii.xii.iv.html |title=Sozomen's Church History VII.4 |publisher=ccel.org }}</ref> yang menyebutkan bahwa semua rakyat mereka harus mengakukan iman uskup-uskup Roma dan Aleksandria (yaitu iman Nicea), atau menerima hukuman karena tidak melakukannya.
 
Meskipun menjelang naik takhtanya Teodosius banyak hierarki gereja di Timur yang selama beberapa dekade menentang keyakinan Nicea, ia berhasil mewujudkan persatuan atas dasar keyakinan Nicea. Pada tahun 381, dalam [[Konsili Konstantinopel I]], konsili ekumenis kedua yang diselenggarakan di Konstantinopel, suatu kelompok yang utamanya terdiri dari para uskup Timur berhimpun dan menerima [[Doa Syahadat Nicea#Syahadat Nicea–Konstantinopel|Kredo Nicea tahun 381]],<ref>The text of this version of the [[Nicene creed]] is available at {{cite web |url=http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf214.ix.iii.html |title=The Holy Creed Which the 150 Holy Fathers Set Forth, Which is Consonant with the Holy and Great Synod of Nice |url=http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf214.ix.iii.html|publisher=ccel.org |accessdate=27 November 2010}}</ref> yang dilengkapi dalam kaitannya dengan [[Roh Kudus]], serta beberapa perubahan lainnya: lihat [[Doa Syahadat Nicea#Perbandingan antara Syahadat tahun 325 dan Syahadat tahun 381|Perbandingan antara Kredo tahun 325 dan Kredo tahun 381]]. Hal ini umumnya dipandang sebagai akhir dari perselisihan mengenai Trinitas dan akhir dari Arianisme di antara kaum Romawi non-Jermanik.
 
== Arianisme dalam suku-suku Jermanik abad pertengahan ==
Baris 121 ⟶ 142:
 
Kelompok-kelompok lain yang menentang Trinitas belum tentu tergolong Arian:
* [[Iglesia ni Cristo]],<ref>Bienvenido Santiago "Is Jesus Christ Called 'God' in John 1:1?" in God's Message magazine July–September 1995</ref> [[Kristadelfian]],<ref>Pearce F. ''Jesus: God the Son or Son of God?'' CMPA</ref> [[Church of God General Conference|Church of God General Conference]],<ref>[[Sir Anthony Buzzard, 3rd Baronet|Anthony Buzzard]] and Charles Hunting ''The Doctrine of the Trinity: Christianity's Self-Inflicted Wound''</ref> dan "[[Unitarianisme Biblis]]" yang lain pada umumnya tergolong [[Socinianisme|Socinian]] dalam Kristologi mereka, bukan Arian.
* Terdapat juga beragam gereja [[Binitarianisme|Binitarian]] (Dwitunggal), yang meyakini bahwa pada dasarnya Allah terdiri dari dua pribadi, Bapa dan Putra, sementara Roh Kudus bukanlah suatu pribadi. Sebagai contohnya yaitu [[Gereja Allah (Hari-Ketujuh)]] dan berbagai cabangnya, khususnya yang dahulu dikenal sebagai Radio Church of God, didirikan oleh Herbert W. Armstrong, berganti nama menjadi [[Grace Communion International|Worldwide Church of God]], yang setelah wafatnya Armstrong menjadi penganut Trinitas sehingga banyak gereja kecil memisahkan diri. Kebanyakan di antaranya masih setia kepada ajaran-ajaran Armstrong, misalnya [[Restored Church of God]], [[United Church of God]], [[Philadelphia Church of God]], [[Living Church of God]], dan lain-lain. Gereja Binitarian lainnya termasuk Gospel Assemblies, sekelompok denominasi Pentakostal yang meyakini bahwa Allah mengadopsi nama Yesus, dan [[Gereja Yesus Kristus (Bickertonit)]], salah satu cabang dari Mormonisme, yang meyakini bahwa Allah terdiri dari dua tokoh, bukan pribadi. Pada umumnya Binitarian meyakini bahwa Bapa lebih besar daripada Putra, sehingga pandangan mereka agak mirip dengan Arianisme.
 
Baris 139 ⟶ 160:
* {{cite book |last=Alexandria |first=Athanasius of |title=History of the Arians|place=London|date=2013|url=http://www.limovia.net|isbn=978-1-78336-206-6}}
* {{cite web |last=Alexandria |first=Athanasius of |authorlink=Athanasius of Alexandria |title=History of the Arians}} [http://www.ccel.org/fathers2/NPNF2-04/Npnf2-04-47.htm Part I], [http://www.ccel.org/fathers2/NPNF2-04/Npnf2-04-48.htm Part II], [http://www.ccel.org/fathers2/NPNF2-04/Npnf2-04-49.htm Part III], [http://www.ccel.org/fathers2/NPNF2-04/Npnf2-04-50.htm Part IV], [http://www.ccel.org/fathers2/NPNF2-04/Npnf2-04-51.htm Part V], [http://www.ccel.org/fathers2/NPNF2-04/Npnf2-04-52.htm Part VI], [http://www.ccel.org/fathers2/NPNF2-04/Npnf2-04-53.htm Part VII], [http://www.ccel.org/fathers2/NPNF2-04/Npnf2-04-54.htm Part VIII]
* {{cite book|first=Lewis|last= Ayres|url=https://books.google.com/books?id=DXeHAAAACAAJ&dq=nicaea+and+its+legacy |title=Nicaea and its Legacy: An Approach to Fourth-Century Trinitarian Theology|place=New York|publisher=Oxford University Press|date=2004}}{{Pranala mati|date=Juli 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{Cite book |first=Mark |last=Belletini |title=Arius in the Mirror: The Alexandrian Dissent And How It Is Reflected in Modern Unitarian Universalist Practice and Discourse |url=http://firstuucolumbus.org/sermons/ariuspaper.htm |access-date=2016-08-22 |archive-date=2007-02-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070216022131/http://firstuucolumbus.org/sermons/ariuspaper.htm |dead-url=yes }}
* {{cite book|title=Arianism. Roman Heresy and Barbarian Creed|editor=Roland Steinacher Guido M. Berndt| volume=vol.1|place=Farnham, UK|publisher= Ashgate|date=2014}}
Baris 151 ⟶ 172:
* {{cite book|first=William C.|last= Rusch|title=The Trinitarian Controversy|url=https://archive.org/details/trinitariancontr00unse|publisher=Sources of Early Christian Thought|date=1980|isbn=0-8006-1410-0}}
* {{cite book |last=Schaff |first=Philip |authorlink=Philip Schaff |url=http://www.ccel.org/s/schaff/history/3_ch09.htm|title= Theological Controversies and the Development of Orthodoxy: The History of the Christian Church|volume=vols. III and IX}}
* {{cite book |last=Williams |first=Rowan |authorlink=Rowan Williams |title=Arius: Heresy and Tradition|url=https://archive.org/details/ariusheresytradi0000will |edition=revised|date=2001|isbn=0-8028-4969-5}}
 
=== Catatan ===