Maja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(16 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''{{kegunaanlain|Maja''' (''Aegle marmelos'' (L.) Correa, [[suku]] jeruk-jerukan atau [[Rutaceae]]disambiguasi)}}{{speciesbox}}{{SpeciesTitle}} adalah tumbuhan berbentuk [[pohon]] yang tahan lingkungan keras tetapi mudah luruh daunnya dan berasal dari daerah [[Asia]] [[tropika]] dan [[subtropika]]. Tanaman ini biasanya dibudidayakan di pekarangan tanpa perawatan dan dipanen [[buah]]nya. Maja masih berkerabat dekat dengan [[kawista]]. Di [[Bali]] dan [[Lombok]] dikenal sebagai ''bila'' dan di India dikenal sebagai ''bael''. Di [[Pulau Jawa]], maja sering kali dikacaukan dengan [[berenuk]], meskipun keduanya adalah jenis yang berbeda.<ref name=”DE ”>{{Cite book| url =https://archive.org/details/denuttigeplanten03heyn/page/14/mode/1up?view=theater| title =DE NUTTIGE PLANTEN VAN NEDERLANDSCH-INDIË| last =HEYNE| first =K. | publisher =Ruygrok & Co BATVIA | location =Linrary New York Botanical Garden| year =1913|ISBN=|pages =2}} Disungsi26 April 2021</ref>
{{Taxobox
| color = lightgreen
| name = Maja
| image = Bael (Aegle marmelos) fruit at Narendrapur W IMG 4099.jpg
| image_caption = Buah maja
| regnum = [[Plantae]]
| divisio = [[flowering plant|Magnoliophyta]]
| classis = [[dicotyledon|Magnoliopsida]]
| subclassis = [[Rosidae]]
| ordo = [[Sapindales]]
| familia = [[Rutaceae]]
| genus = '''''Aegle'''''
| species = '''''A. marmelos'''''
| binomial = ''Aegle marmelos''
| binomial_authority = ([[Carolus Linnaeus|L.]]) Corr.
}}
{{kegunaanlain|Maja}}
'''Maja''' (''Aegle marmelos'' (L.) Correa, [[suku]] jeruk-jerukan atau [[Rutaceae]]) adalah tumbuhan berbentuk [[pohon]] yang tahan lingkungan keras tetapi mudah luruh daunnya dan berasal dari daerah [[Asia]] [[tropika]] dan [[subtropika]]. Tanaman ini biasanya dibudidayakan di pekarangan tanpa perawatan dan dipanen [[buah]]nya. Maja masih berkerabat dekat dengan [[kawista]]. Di [[Bali]] dikenal sebagai ''bila'' dan di India dikenal sebagai ''bael''. Di [[Pulau Jawa]], maja sering kali dikacaukan dengan [[berenuk]], meskipun keduanya adalah jenis yang berbeda.
 
== Pemerian ==
Tanaman iniMaja mampu tumbuh dalam kondisi lingkungan yang keras, sepertidengan [[suhu]] yang ekstrem;.{{Butuh misalnyarujukan}} dariPertumbuhannya dapat terjadi pada suhu 49°[[Celsius|C]] pada musim kemarau hingga -7&nbsp;°C pada musim dingin.<ref>{{Cite book|last=Ginandar|date=2022|url=https://museummultatuli.id/magazine/toponimi-nama-nama-kecamatan-di-kabupaten-lebak/|title=Toponimi Nama-nama Kecamatan di Kabupaten Lebak|location=Lebak|publisher=Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak|isbn=978-623-978-556-7|pages=60|url-status=live}}</ref> Kondisi ini teramati di [[Punjab]] ([[India]]), pada ketinggian tempat mencapaimelebihi ketinggian +1.200 mmeter. Di [[Asia Tenggara]], maja hanya dapat berbunga dan berbuah dengan baik jika ada musim kering yang kentara, dan tidak biasa dijumpai pada elevasi di atas 500 [[meter|m]]. Maja mampu beradaptasi di lahan berawa, di tanah kering, dan toleran terhadap tanah yang agak [[basa]] (salin).
 
== Kegunaan ==
Warna kulit luar buah maja berwarna hijau tetapi isinya berwarna kuning atau jingga. Aroma buahnya harum dan cairannya manis. Sebagaimana jeruk, buah maja dapat diolah menjadi serbat, selai, sirop, atau nektar. Kulitnya dibuat ''marmalade''.
 
== Lain-lain ==
 
[[Berkas:Bael (Aegle marmelos) tree at Narendrapur W IMG 4115.jpg|jmpl|150px|kiri|Pohon maja di [[Narendrapur]], [[India]].]]
Dalam sejarah Indonesia, maja dikaitkan dengan asal nama kerajaan [[Majapahit]], sebuah kerajaan yang membentang di [[Nusantara]] dari abad XIII-XV. Konon, [[Raden Wijaya]], sang pendiri kerajaan, menerima sebidang tanah di daerah [[Tarik, Sidoarjo|Tarik]] (Terik atau Trik; lokasi tepatnya masih diperdebatkan<ref>{{aut|Munandar, A.A.}} 2008. ''Ibu kota Majapahit, Masa Jaya dan Pencapaian''. Hal. 69. Jakarta: Komunitas Bambu.</ref>). Sewaktu membangun daerah itu, ada anakorang buahnya[[Madura]] yang lelah setelah membabat alas tidak sengaja menemukan dan memakan buah maja tersebut. Kebetulan buah yang dimakan berasaitu terasa pahit. Oleh sebab itu daerah tersebut kemudian dinamakan "Majapahit" atau "Wilwatikta" oleh [[Raden Wijaya]] (''wilwa'', maja; ''tikta'', pahit)<ref>{{aut|Muljana, S.}} 2005. [http://books.google.co.id/books?id=XPLpH5LOZLsC&pg=PA187#v=onepage&q&f=false ''Menuju Puncak Kemegahan. Sejarah kerajaan Majapahit''. Hal. 187]. Yogyakarta: LKiS.</ref>
 
== Bahan bacaan ==
Baris 32 ⟶ 17:
{{Commons category|Bael fruit|Maja}}
* [http://www.hort.purdue.edu/newcrop/morton/bael_fruit.html Info tentang buah ini dari Universitas Purdue]
* [http://www.iptek.net.id/ind/teknologi_pangan/index.php?id=248 Info dari IPTEK.NET] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070509152733/http://www.iptek.net.id/ind/teknologi_pangan/index.php?id=248 |date=2007-05-09 }}
{{Taxonbar|from=Q234126}}
 
[[Kategori:Aegle]]
[[Kategori:Buah-buahan]]
[[Kategori:Rutaceae]]
[[Kategori:Pohon buah]]