Panembahan Rama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Mosmota (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox person
'''Raden Kajoran''', juga dikenal sebagai '''Panembahan Rama''' (wafat 14 September 1679) adalah seorang ningrat [[suku Jawa|Jawa]] Muslim dan salah satu pemimpin utama [[Pemberontakan Trunajaya]] melawan Kesultanan Mataram. Dia memimpin pasukan pemberontak yang menyerbu dan menjarah [[Keraton Plered|Plered]], ibu kota Mataram pada bulan Juni 1677.{{sfn|Kemper|2014|p=144}} Pada bulan September 1679, pasukannya dikalahkan oleh gabungan pasukan [[Perusahaan Hindia Timur Belanda|Belanda]], Jawa, dan [[Bugis]] pimpinan [[Sindu Reja]] dan [[Jan Albert Sloot]] dalam pertempuran di Mlambang, dekat Pajang.{{sfn|Ricklefs|2008|p=94}}{{sfn|Pigeaud|1976|p=89}} Kajoran menyerah namun dieksekusi atas perintah Sloot.{{sfn|Pigeaud|1976|p=89}}
| honorific_prefix = [[Panembahan]]
| name = Rama
| image =
| alt =
| caption =
| birth_name =
| birth_date = <!-- {{birth date and age|YYYY|MM|DD}} for living people. For people who have died, use {{Birth date|YYYY|MM|DD}}. -->
| birth_place = [[Kajoran, Klaten Selatan, Klaten|Kajoran]], [[Klaten]]
| death_date = 14 September 1679
| death_place = [[Mlambang]] (kini bagian dari [[Kabupaten Gunungkidul]], [[Indonesia]])
| death_cause = Dieksekusi oleh [[Perusahaan Hindia Timur Belanda di Indonesia|Perusahaan Hindia Timur Belanda]] (VOC){{sfn|Kemper|2014|p=144}}{{sfn|Pigeaud|1976|p=89}}
| nationality =
| other_names = Kyai Kajoran
| occupation =
| years_active =
| known_for = tokoh keagamaan Islam; keikutsertaan dalam [[Pemberontakan Trunajaya]]
| notable_works =
| family =
| father =
| title = Raden, Panembahan
| relatives = Trunajaya (menantu)
| religion = Islam
}}
'''RadenPanembahan KajoranRama''', juga dikenal sebagai '''PanembahanKyai RamaKajoran''' (wafat 14 September 1679) adalah seorang ningrattokoh [[suku Jawa|Jawa]] [[Muslim]] dan salah satu pemimpin utama [[Pemberontakan Trunajaya]] melawan Kesultanan Mataram. Dia memimpin pasukan pemberontak yang menyerbu dan menjarah [[Keraton Plered|Plered]], ibu kota Mataram pada bulan Juni 1677.{{sfn|Kemper|2014|p=144}} Pada bulan September 1679, pasukannya dikalahkan oleh gabungan pasukan [[Perusahaan Hindia Timur Belanda|Belanda]], Jawa, dan [[Bugis]] pimpinan [[Sindu Reja]] dan [[Jan Albert Sloot]] dalam pertempuran di Mlambang, dekat Pajang.{{sfn|Ricklefs|2008|p=94}}{{sfn|Pigeaud|1976|p=89}} Kajoran menyerah namun dieksekusi atas perintah Sloot.{{sfn|Pigeaud|1976|p=89}}
 
== Leluhur dan keluarga ==
[[Kajoran, Klaten Selatan, Klaten|Kajoran]] adalah sebuah permukiman di selatan [[Klaten]] sekarang, Jawa Tengah.{{sfn|Pigeaud|1976|p=86}} [[Raden]] adalah gelar golongan ningrat Jawa, dan gelar "Raden Kajoran" menunjukkan statusnya sebagai kepala dari keluarga yang berkuasa di sana.{{sfn|Pigeaud|1976|p=71}} Menurut tradisi Jawa, [[Sayyid Kalkum]], buyut Raden Kajoran adalah orang pertama dari keluarganya yang bermukim di Kajoran.{{sfn|Pigeaud|1976|p=86}} Kalkum adalah adik dari seorang [[wali]] yang dikenal sebagai [[Sunan Bayat]], salah satu orang yang pertama memperkenalkan Islam di pedalaman Jawa Tengah.{{sfn|Pigeaud|1976|p=67}} Kalkum memperoleh kekuasaan atas wilayah yang luas di Kajoran pada awal abad ke-16.{{sfn|Pigeaud|1976|p=86}} Beberapa anggota keluarga Kajoran lalu menikah dengan anggota keluarga kerajaankesultanan [[Kesultanan Pajang|Pajang]] dan [[Kesultanan Mataram|Mataram]].{{sfn|Pigeaud|1976|p=86}} Pada masa Raden Kajoran, keluarga ini telah menjadi keluarga yang kuat dan berpengaruh di Mataram, karena statusnya sebagai pemuka agama Islam mereka dan ikatan pernikahan dengan kerabat kerajaankesultanan.{{sfn|Pigeaud|1976|p=71}}{{sfn|Ricklefs|1993|p=31}}
 
== Biografi ==
=== Sebelum Pemberontakan Trunajaya ===
Pada masa kekuasaan RajaSunan [[Amangkurat I]] terjadi eksekusi banyak bangsawan yang ia curigai melakukan makar, termasuk seluruh keluarga [[Pangeran Pekik]] (anggota dinasti yang sebelumnya berkuasa di [[Kadipaten Surabaya|Surabaya]]) pada tahun 1659 dan banyak bangsawan keraton lainnya selama tahun 1660-an.{{sfn|Pigeaud|1976|p=66}} Kebrutalan ini menimbulkan kekhawatiran bagi Raden Kajoran, yang mulai bersimpati dengan para musuh raja.{{sfn|Pigeaud|1976|p=67}} Ketika [[Trunajaya]]—seorang ningrat Madura yang terpaksa tinggal di keraton setelah pencaplokan negerinya—melarikan diri dari keraton, Raden Kajoran menerima Trunajaya di Kajoran sebagai pengikutnya dan mengizinkan dia menikah dengan salah satu putrinya.{{sfn|Pigeaud|1976|p=67}}{{sfn|Ricklefs|1993|p=31}} Dia juga mendorong persahabatan antara Trunajaya dan Putra Mahkota Mataram (Pangeran Adipati Anom, kelak [[Amangkurat II]]) yang juga memiliki dendam terhadap ayahnya sang raja.{{sfn|Pigeaud|1976|p=67}}
 
=== Peran dalam Pemberontakan Trunajaya ===
Baris 14 ⟶ 38:
Dia bergabung dengan pasukan pemberontak bergerak menuju ibu kota Mataram—dipimpin oleh para kapten Trunajaya—di [[Taji]], sebelah timur ibu kota.{{sfn|Pigeaud|1976|p=71}} Pasukan ini menyerang ibu kota kabupaten (kabupaten di Mataram) pada bulan Januari atau Februari 1677 namun dipukul mundur oleh pasukan kerajaan yang dipimpin oleh para pangeran.{{sfn|Pigeaud|1976|p=86}} Pasukan yang kalah ini mundur ke Surabaya, di mana Raden Kajoran bergabung dengan manantunya, Trunajaya.{{sfn|Pigeaud|1976|p=86}}{{sfn|Kemper|2014|p=143}} Kemudian pasukan Mataram membakar wilayah Kajoran.{{sfn|Pigeaud|1976|p=86}}{{sfn|Kemper|2014|p=143}}
 
Bulan April 1677, Kajoran mulai serangan yang lain terhadap Mataram.{{sfn|Kemper|2014|p=144}}{{sfn|Ricklefs|1993|p=40}} Pasukannya [[Jatuhnya Plered|menyerbu dan menjarah ibu kota Plered]] sekitar 28 Juni 1677.{{sfn|Ricklefs|1993|p=40}} Ada rumor bahwa bagian barat wilayah Trunajaya (kira-kira Jawa Tengah kini), akan menjadi kerajaan yang diperintah oleh Kajoran, namuntetapi dia lebih suka mengambil posisi sebagai seorang pemimpin agama daripada raja.{{sfn|Pigeaud|1976|p=87}} Juga, meskipun ada usulan pembagian kekuasaan, Trunajaya mengambil semua harta kekayaan yang direbut dari Plered untuk dirinya sendiri tanpa membagi dengan Kajoran.{{sfn|Kemper|2014|p=70}}
 
Para pemberontak kemudian menarik diri dari ibu kota yang telah runtuh saat itu dan Raden Kajoran pindah ke [[Totombo]], daerah perbukitan di selatan ibu kota Trunajaya di [[Kota Kediri|Kediri, Jawa Timur]], atas permintaan Trunajaya.{{sfn|Pigeaud|1976|p=87}}{{sfn|Kemper|2014|p=70}} Langkah ini, beserta tidak adanya pewaris Kajoran, menyebabkan berkurangnya wibawa Raden Kajoran dan kesetiaan para pengikutnya.{{sfn|Kemper|2014|p=70}} Namun, para pengikutnya masih aktif di Jawa tengah, termasuk wilayah-wilayah pesisir (misalnya Jepara) dan pedalaman (di Pajang, yang berbatasan dengan wilayah keraton).{{sfn|Pigeaud|1976|p=88}} Mereka menyusun serangan besar di pantai utara (juga dikenal sebagai [[Pasisir]]) pada bulan November 1677 dan Juni—Juli 1678.{{sfn|Kemper|2014|p=144}} Kegiatan ini membuat frustrasi baik bagi Mataram maupun sekutunya, [[Perusahaan Hindia Timur Belanda di Indonesia|Perusahaan Hindia Timur Belanda]] (dikenal dengan singkatan Belanda "VOC"), yang juga berupaya untuk membangun suatu monopoli di Pasisir.{{sfn|Pigeaud|1976|p=87}}
Baris 21 ⟶ 45:
 
== Setelah wafatnya ==
Para peengikutpengikut Kajoran melanjutkan perlawanan terhadap Mataram setelah wafatnya dan gugurnya Trunajaya pada bulan Januari 1680.{{sfn|Pigeaud|1976|p=89}} Mereka termasuk para anggota dan kerabat dari keluarga Kajoran, orang-orang religius dari Tembayat dan orang-orang dari kabupatenKabupaten Gunungkidul.{{sfn|Pigeaud|1976|p=89}} Para pemimpin mereka termasuk Kartapada, Kartanadi, dan Kartanagara.{{sfn|Kemper|2014|p=144}}
 
== Karakter pribadi dan nama-nama lainnya ==
Baris 32 ⟶ 56:
* {{cite thesis|ref=harv|last=Kemper|first=Simon|title=War-bands on Java|date=2014-05-08| publisher=[[Leiden University]]|url=http://hdl.handle.net/1887/25549}}
* {{cite book|ref=harv|authorlink=M. C. Ricklefs|last=Ricklefs|first=M.C.|title=War, Culture and Economy in Java, 1677–1726: Asian and European Imperialism in the Early Kartasura Period|url=https://books.google.com/books?id=Dj5yQgAACAAJ|date=1993|publisher=Asian Studies Association of Australia|location=Sydney|isbn=978-1-86373-380-9}}
* {{cite book|last=Ricklefs|first=M.C.|title=A History of Modern Indonesia Since C.1200|url=https://books.google.com/books?id=0AAdBQAAQBAJ|date=2008-09-11|publisher=Palgrave Macmillan|isbn=978-1-137-05201-8|ref=harv}}{{Pranala mati|date=Februari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{cite book|ref=harv|last=Pigeaud|first=Theodore Gauthier Thomas|authorlink=Theodoor Gautier Thomas Pigeaud|title=Islamic States in Java 1500–1700: Eight Dutch Books and Articles by Dr H.J. de Graaf|url=https://books.google.com/books?id=_BVJCAAAQBAJ|date=1976|publisher=Martinus Nijhoff|location=The Hague|isbn=90-247-1876-7}}