SMP Negeri 1 Padang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
struktur kalimat yang dibangun sudah cukup baik sehingga artikel ini layak menjadi artikel rintisan. |
k Mengembalikan suntingan oleh 36.69.14.37 (bicara) ke revisi terakhir oleh Kuramochi Akihiko Tag: Pengembalian |
||
(13 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 14:
| maskot =
| rektor =
| kepsek =
| ketua komite = Erwin, S.H.
| moderator =
Baris 28:
| alamat = Jalan Jend. Sudirman No. 3, [[Kampung Jao, Padang Barat, Padang|Kampung Jao]], [[Padang Barat, Padang|Padang Barat]]
| kota = [[Padang]]
| provinsi = [[
| negara =
| telp =
Baris 43:
'''SMP Negeri 1 Padang''' adalah [[sekolah menengah pertama]] negeri yang terletak di [[Jalan Jenderal Sudirman, Padang|Jl. Jend. Sudirman]] No. 3, [[Kota Padang]]. Bangunan sekolah ini merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kota Padang. Pada zaman penjajahan, tempat ini menjadi basis gerakan militer rakyat dalam mengusir penjajahan [[Belanda]] di Kota Padang. Sekolah ini pada awalnya bernama [[MULO]] saat zaman penjajahan Belanda. Namun setelah Indonesia merdeka, namanya berubah menjadi Perguruan Menengah Indonesia atau dikenal dengan Permindo. Kemudian berubah menjadi SLTPN 1 Padang hingga akhirnya berubah menjadi SMP Negeri 1 Padang.
Beberapa tokoh terkenal bersekolah di sini. Di antaranya adalah proklamator bangsa, [[Mohammad
== Sejarah ==
Pada 1916, pemerintah kolonial [[Hindia Belanda]] mendirikan sekolah [[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs]] (MULO) di sebuah bangunan yang didirikan pada 1895 di Jalan Belantoeng, Padang.<ref>https://halonusa.com/situs-cagar-budaya-eks-meer-uitgebreid-lager-onderwijs-mulo-padang-smp-1-padang-kota-padang/</ref><ref>https://books.google.co.id/books?id=zkpxAAAAMAAJ&q=mulo+padang+jalan+belantung&dq=mulo+padang+jalan+belantung&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwihgvTd_cX6AhXPSmwGHcyaBlgQ6AF6BAgCEAM#mulo%20padang%20jalan%20belantung</ref> Pada 1943, pemerintahan [[pendudukan Jepang di Sumatera Barat]], MULO diganti namanya menjadi Tyu Gakko (sekolah menengah laki-laki) dan di sebelahnya dijadikan Zyu Gakko (sekolah menengah perempuan).<ref>https://books.google.co.id/books?id=CWFxAAAAMAAJ&q=Pada+permulaan+pendudukan+Jepang+inilah+,+di+kota+Padang+dibuka+Tyu+Gakko+(+buat+siswa+pria+)+dan+Zyo+-+Gakko+(+buat+siswa+wanita+)+yang+gedungnya+bersebelahan+di+Jalan+Belantung+.+TyuGakko+adalah+bekas+sekolah+MULO+,+tempat+belajar&dq=Pada+permulaan+pendudukan+Jepang+inilah+,+di+kota+Padang+dibuka+Tyu+Gakko+(+buat+siswa+pria+)+dan+Zyo+-+Gakko+(+buat+siswa+wanita+)+yang+gedungnya+bersebelahan+di+Jalan+Belantung+.+TyuGakko+adalah+bekas+sekolah+MULO+,+tempat+belajar&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwiCy6bf_sX6AhWkwnMBHTkvC6UQ6AF6BAgDEAM#Pada%20permulaan%20pendudukan%20Jepang%20inilah%20,%20di%20kota%20Padang%20dibuka%20Tyu%20Gakko%20(%20buat%20siswa%20pria%20)%20dan%20Zyo%20-%20Gakko%20(%20buat%20siswa%20wanita%20)%20yang%20gedungnya%20bersebelahan%20di%20Jalan%20Belantung%20.%20TyuGakko%20adalah%20bekas%20sekolah%20MULO%20,%20tempat%20belajar</ref><ref>https://aswilblog.wordpress.com/2008/09/14/bersekolah-di-tyu-gakko-padang/</ref>
Cikal bakal terbentuknya sekolah ini berkaitan dengan keberadaan Perguruan Menengah Indonesia (Permindo) yang didirikan pada tahun 1949 oleh tokoh-tokoh Republikein di [[Padang]]. Sebelumnya, sekolah-sekolah di Padang masih menggunakan [[bahasa Belanda]] sebagai bahasa pengantar kecuali [[Adabiyah School]], yang telah berbahasa pengantar Indonesia.{{sfn|Yusra|2011|pp=27}} Oleh sebab itu pada tanggal [[2 Mei]] [[1949]], beberapa tokoh Republikein termasuk para guru membuka sekolah Perguruan Menengah Indonesia di Padang yang bertempat di bekas gedung [[Persatuan Guru Agama Islam]] (PGAI) di [[Jati, Padang Timur, Padang|Jati]], [[Padang Timur, Padang|Padang Timur]]. Pada awalnya Permindo dibagi menjadi enam kelas, meliputi tingkat SMP dan SMA.{{sfn|Yusra|2011|pp=28}} Meskipun berada di bawah pengawasan pemerintah [[Hindia Belanda]], keberadaan Permindo yang juga menggunakan [[bahasa Indonesia]] sebagai bahasa pengantar tidak dipermasalahkan. Para guru dan siswa Permindo bebas masuk dan keluar sekolah, bahkan tokoh-tokoh Republikein dibiarkan menyelenggarakan kegiatan-kegiatannya di kompleks sekolah ini, seperti upacara peringatan [[proklamasi kemerdekaan Indonesia]] pada tahun 1949.{{sfn|Yusra|2011|pp=28}}▼
[[Berkas:PKI - Abu Bakar St. Lembang Alam.jpg|jmpl|Abu Bakar St. Lembang Alam, direktur Permindo kelas 1–3]]
▲Cikal bakal terbentuknya sekolah ini berkaitan dengan keberadaan Perguruan Menengah Indonesia (Permindo) yang didirikan pada tahun 1949 oleh tokoh-tokoh Republikein di [[Padang]]. Sebelumnya, sekolah-sekolah di Padang masih menggunakan [[bahasa Belanda]] sebagai bahasa pengantar kecuali [[Adabiyah School]], yang telah berbahasa pengantar Indonesia.{{sfn|Yusra|2011|pp=27}} Oleh sebab itu pada tanggal [[2 Mei]] [[1949]], beberapa tokoh Republikein termasuk para guru membuka sekolah Perguruan Menengah Indonesia di Padang yang bertempat di bekas gedung [[Persatuan Guru Agama Islam]] (PGAI) di [[Jati, Padang Timur, Padang|Jati]], [[Padang Timur, Padang|Padang Timur]]. Pada awalnya Permindo dibagi menjadi enam kelas, meliputi tingkat SMP dan SMA.{{sfn|Yusra|2011|pp=28}} Abu Bakar St. Lembang Alam diangkat menjadi direktur SMP.<ref>https://books.google.co.id/books?id=pBe5aH2yhbwC&q=Setelah+pemulihan+,+Permindo+dijadikan+sekolah+Negeri+tanpa+melalui+screening+.+Permindo+dibagi+dua+,+yaitu+kelas+1-3+jadi+SMP+I+,+yang+dipimpin+oleh+Abu+Bakar+St.+Lembang+Alam+sebagai+direktur+,+pindah+ke+gedung+sekolah+bekas+Mulo+di&dq=Setelah+pemulihan+,+Permindo+dijadikan+sekolah+Negeri+tanpa+melalui+screening+.+Permindo+dibagi+dua+,+yaitu+kelas+1-3+jadi+SMP+I+,+yang+dipimpin+oleh+Abu+Bakar+St.+Lembang+Alam+sebagai+direktur+,+pindah+ke+gedung+sekolah+bekas+Mulo+di&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwi1wtL_gMb6AhX253MBHfINAsEQ6AF6BAgIEAM#Setelah%20pemulihan%20,%20Permindo%20dijadikan%20sekolah%20Negeri%20tanpa%20melalui%20screening%20.%20Permindo%20dibagi%20dua%20,%20yaitu%20kelas%201-3%20jadi%20SMP%20I%20,%20yang%20dipimpin%20oleh%20Abu%20Bakar%20St.%20Lembang%20Alam%20sebagai%20direktur%20,%20pindah%20ke%20gedung%20sekolah%20bekas%20Mulo%20di</ref> Meskipun berada di bawah pengawasan pemerintah [[Hindia Belanda]], keberadaan Permindo yang juga menggunakan [[bahasa Indonesia]] sebagai bahasa pengantar tidak dipermasalahkan. Para guru dan siswa Permindo bebas masuk dan keluar sekolah, bahkan tokoh-tokoh Republikein dibiarkan menyelenggarakan kegiatan-kegiatannya di kompleks sekolah ini, seperti upacara peringatan [[proklamasi kemerdekaan Indonesia]] pada tahun 1949.{{sfn|Yusra|2011|pp=28}}
Setelah diselenggarakannya [[Konferensi Meja Bundar]], pemerintah Hindia Belanda memindahkan gedung Permindo ke Jalan Balantuang, yang kemudian berubah menjadi Jalan Soekarno sebelum akhirnya menjadi [[Jalan Sudirman, Padang|Jalan Sudirman]] sampai sekarang. Pada 2 Januari 1950, Permindo secara resmi terpisah menjadi [[SMP]] dan [[SMA]] yang masing-masingnya berdiri sendiri dan keduanya pada 1 April 1950 berubah nama menjadi SMP Negeri 1 Padang dan [[SMA Negeri 1 Padang]]. Pada saat itu nama pendiri Adabiyah School, yakni [[Abdullah Ahmad]], diabadikan sebagai nama sebuah jalan di [[Jati, Padang Timur, Padang|Jati]], begitu pula dengan nama Permindo.{{sfn|Yusra|2011|pp=29}}
== Rujukan ==
=== Catatan kaki ===
Baris 70 ⟶ 74:
{{DEFAULTSORT:Negeri 1 Padang}}
[[Kategori:Sekolah menengah pertama di
[[Kategori:Sekolah menengah pertama]]
|