Logika: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sutarni Usri (bicara | kontrib)
Bebasnama (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(37 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Ilmu}}
[[Berkas:The Thinker close.jpg|jmpl|272px|''Le Penseur'', atau "Sang Pemikir", oleh [[Auguste Rodin]], [[1902]].]]
'''Logika''' ({{lang-nl|logica}}) atau '''mantik''' adalah ilmu yang bertujuan untuk meraih [[penalaran]] yang tepat dan sah. Ilmu logika, menurut objek studinya, dibagi menjadi dua, yakni [[logika formal]] dan [[logika informal]]. Logika informal adalah ilmu yang berkenaan dengan pengaplikasian logika pada [[bahasa sehari-hari]]. Sebaliknya, logika formal adalah ilmu yang berkenaan dengan pengaplikasian logika pada [[bahasa formal]]. Sebagai instrumen berpikir, logika memiliki peran penting pada berbagai bidang seperti misalnya [[filsafat]], [[matematika]], [[linguistik]], dan lain sebagainya.
'''Logika''' berasal dari kata [[Yunani kuno]] λόγος (''logos'') yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang [[filsafat]].
 
Tugas logika adalah meneliti [[argumen]] (disebut juga sebagai proposisi) yang terdiri dari setidaknya satu pernyataan pendukung (yang disebut [[premis]]) yang menyokong sebuah [[Kesimpulan (logika)|kesimpulan]]. Tidak semua ujaran dan pikiran mengandung argumen.<ref>{{Cite book|last=Hurley|first=Patrick J.|last2=Watson|first2=Lori|date=2018|title=A Concise Introduction to Logic|url=https://archive.org/details/conciseintroduct0013hurl|publisher=Cengage Learning|isbn=9781305958098|pages=[https://archive.org/details/conciseintroduct0013hurl/page/14 14]|url-status=live}}</ref> Contoh sebuah argumen misalnya "Hari Minggu sekolah libur, dan hari ini hari Minggu. Oleh karena itu, hari ini sekolah libur." Terlihat kalimat pertama adalah premis yang mempunyai kesimpulan "Hari ini sekolah libur" di kalimat kedua.
Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme ({{lang-la|logica scientia}}) atau ilmu logika ([[ilmu]] [[pengetahuan]]) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.<ref>Jan Hendrik Rapar. 1996. [http://www.kanisiusmedia.com/product/detail/027248 ''Pengantar Logika. Asas-asas penalaran sistematis.''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170705164612/http://www.kanisiusmedia.com/product/detail/027248|date=2017-07-05}} Yogyakarta: Penerbit Kanisius. ISBN 979-497-676-8</ref>
 
Sebuah argumen bisa bersifat wajar dan tidak wajar. Sebuah argumen wajar mesti mengandung setidaknya satu premis yang mendukung satu kesimpulan. Sebuah argumen yang tidak wajar disebut [[Kesesatan|sesat pikir]].
Ilmu di sini mengacu pada kemampuan [[rasional]] untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa diartikan dengan masuk akal.
 
Sebagai ilmu, logika disebut dengan ''logike episteme'' ({{lang-la|logica scientia}}) atau ilmu logika ([[ilmu]] [[pengetahuan]]) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.<ref>Jan Hendrik Rapar. 1996. [http://www.kanisiusmedia.com/product/detail/027248 ''Pengantar Logika. Asas-asas penalaran sistematis.''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170705164612/http://www.kanisiusmedia.com/product/detail/027248|date=2017-07-05}} Yogyakarta: Penerbit Kanisius. ISBN 979-497-676-8</ref> Ilmu logika telah dipelajari sejak [[Sejarah kuno|zaman kuno]] dengan pendekatan-pendekatan seperti Pendekatan [[Nyaya]] di India, Pendekatan [[Mo Tzu|Mohisme]] di Tiongkok, dan [[Logika Aristotelian|Pendekatan Aristoteles]] di [[Yunani Kuno]]. Kini, logika terbagi menjadi [[logika klasik]] (atau logika baku) dan [[logika alternatif]] dengan logika klasik yang paling umum dipelajari. Logika klasik terdiri dari [[Kalkulus proposisional|logika pernyataan]] dan [[Logika predikat tingkat pertama|logika predikat]].
 
== Etimologi ==
[[Berkas:Zeno of Citium pushkin.jpg|jmpl|Patung Zeno yang menjadi orang pertama yang menyatakan kata ''logic'']]
Kata logika merupakan kata serapan dari kata ''logic'' yang pertama kali diucapkan oleh [[Zeno dari Citium]] yang juga merupakan kata serapan dari kata [[wiktionary:λογική#Ancient_Greek|λογική]] (''logike)'' [[Bahasa Yunani]] yang memiliki makna perihal masalah terkait fikiran manusia.<ref>{{Cite book|last=Ramos|first=Christine Carmela R|date=2004|url=https://books.google.com/books?id=y2XkGpGBzbsC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA13&dq=zeno+coined+term+logic&hl=en|title=Introduction to Philosophy' 2004 Ed.- Ramos|location=Manila|publisher=Rex Bookstore, Inc.|isbn=978-971-23-3955-4|pages=13|language=en|url-status=live}}</ref> Berdasarkan sumber lain, kata logika merupakan kata turunan dari kata ''logica'' yang merupakan
 
== Logika sebagai ilmu pengetahuan ==
 
Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang objek materialnya adalah berpikir dengan penalaran, dan objek formal logika adalah penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. Sebagai ilmu pengetahuan, logika fokus pada analisis dan evaluasi atas cara berfikir yang tepat dan konsisten dalam mencapai kesimpulan argumentasi yang benar. Objek material logika adalah proses berfikir sendiri yang mana logika mengidentifikasi dan menganalisis berbagai jenis penalaran, baik deduktif maupun induktif. Logika meneliti penalaran dari segi ketepatannya, termasuk kesesuaian antara premis-premis yang dijelakan dan kesimpulan yang ditarik berdasarkan premis-premis tersebut.
 
== Logika sebagai cabang filsafat ==
Baris 26 ⟶ 32:
=== Penalaran deduktif ===
{{main|Pembuktian melalui deduksi}}
Penalaran deduktif, kadang disebut logika deduktif, adalah [[penalaran]] yang membangun atau mengevaluasi argumen deduktif. Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. Argumen deduktif dinyatakan valid atau tidak valid, bukan benar atau salah. Sebuah argumen deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya.
 
Contoh argumen deduktif:
Baris 61 ⟶ 67:
 
=== Masa Yunani Kuno ===
Logika dimulai sejak [[Thales]] ([[624 SM]] - [[548 SM]]), [[filsuf Yunani]] pertama yang meninggalkan segala [[dongeng]], [[takhayul]], dan cerita-cerita isapan jempol dan berpaling kepada akal budi untuk memecahkan rahasia alam semesta.
 
Thales mengatakan bahwa air adalah arkhe (Yunani) yang berarti prinsip atau asas utama alam semesta. Saat itu Thales telah mengenalkan [[logika induktif]].
Baris 105 ⟶ 111:
* [[Petrus Hispanus]] ([[1210]] - [[1278]])
* [[Roger Bacon]] ([[1214]]-[[1292]])
* [[Raymundus Lullus]] ([[1232]] -[[1315]]) yang menemukan metode logika baru yang dinamakan '''Ars Magna''', yang merupakan semacam [[aljabar]] pengertian.
* [[William Ocham]] ([[1295]] - [[1349]])
 
Pengembangan dan penggunaan logika Aristoteles secara murni diteruskan oleh Thomas Hobbes ([[1588]] - [[1679]]) dengan karyanya '''Leviatan''' dan [[John Locke]] ([[1632]]-[[1704]]) dalam ''An Essay Concerning Human Understanding''
 
[[Francis Bacon]] ([[1561]] - [[1626]]) mengembangkan logika induktif yang diperkenalkan dalam bukunya ''Novum Organum Scientiarum''.
Baris 120 ⟶ 126:
* [[Gottlob Frege]] ([[1848]] - [[1925]])
 
Lalu [[Chares Sanders Peirce]] ([[1839]]-[[1914]]), seorang filsuf Amerika Serikat yang pernah mengajar di [[Johns Hopkins University]],melengkapi logika simbolik dengan karya-karya tulisnya. Ia memperkenalkan dalil Peirce (''Peirce's Law'') yang menafsirkan logika selaku teori umum mengenai tanda (''general theory of signs).
 
Puncak kejayaan logika simbolik terjadi pada tahun [[1910]]-[[1913]] dengan terbitnya ''Principia Mathematica '' tiga jilid yang merupakan karya bersama Alfred North Whitehead ([[1861]] - [[1914]]) dan Bertrand Arthur William Russel ([[1872]] - [[1970]]).
Baris 130 ⟶ 136:
 
Puncak [[logika modern|logika simbolik]] terjadi pada tahun [[1910]]-[[1913]] dengan terbitnya ''Principia Mathematica '' tiga jilid yang merupakan karya bersama [[Alfred North Whitehead]] ([[1861]] - [[1914]]) dan [[Bertrand Arthur William Russel]] ([[1872]] - [[1970]]).
 
== Kegunaan logika ==
# Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
# Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
# Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
# Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis
# Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir, kekeliruan, serta kesesatan.
# Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
# Terhindar dari klenik, tahayul, atau kepercayaan turun-temurun (bahasa Jawa: ''gugon-tuhon'')
# Apabila sudah mampu berpikir rasional, kritis, lurus, metodis dan analitis sebagaimana tersebut pada butir pertama maka akan meningkatkan citra diri seseorang.
 
== Macam-macam logika ==
Baris 149 ⟶ 145:
 
Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta [[akal budi]]. Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan asas-asas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah, dan lebih aman. Logika ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau paling tidak dikurangi.
 
=== Logika Deduktif ===
Logika deduktif adalah metode berpikir yang menggunakan premis-premis umum untuk mencapai kesimpulan yang khusus. Dalam logika deduktif, kita mengambil premis yang telah dianggap benar dan melalui proses penalaran yang tepat, kita sampai pada kesimpulan yang dapat dianggap pasti atau logis.
 
=== Logika Murni ===
Logika Murni adalah pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan aturan logika yang berlaku secara umum untuk semua pernyataan, tanpa mempertimbangkan makna khusus dari istilah atau konsep dalam suatu bidang ilmu tertentu. Dengan kata lain, logika murni membahas struktur dan pola berpikir yang dapat diterapkan di berbagai konteks tanpa memperdulikan konten spesifik dari pernyataan tersebut.
 
== Lihat pula ==
Baris 163 ⟶ 165:
 
[[Kategori:Logika| ]]
[[Kategori:Pikiran]]
[[Kategori:Abstraksi]]
[[Kategori:Pemikiran kritis]]
[[Kategori:Ilmu formal]]
[[Kategori:logika filosofis]]
[[Kategori:Filsafat logika]]
[[Kategori:Penalaran]]