Inocybe: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dikembalikan ke revisi 21539853 oleh A HarisMus (bicara)
Tag: Pembatalan
k ~cite
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{wikify}}
{{copyedit}}
{{infobox spesies}}
'''Inocybe''' merupakan [[jamur]] dengan genus terbesar dalam ordo ''Agaricales'' dan merupakan famili ''Inocybaceae'' dengan jumlah spesies lebih dari 1400. Indeks Fungorum yang merupakan proyek internasional untuk mengindeks semua nama resmi untuk [[KingdomKerajaan (biologi)]] Jamur, mencakup 848 spesies ''Inocybe''. Genus Inocybe (''Inoycybaceae'') memiliki persebaran yang luas di daerah beriklim sedang dan [[Tropika|tropis]] di belahan bumi utara.
 
== Etimologi ==
Baris 8 ⟶ 7:
 
== Deskripsi ==
''Inocybe'' memiliki ciri yaitu bagian tubuh buah atau [[basidiokarp]] yang kecil. Sedangkan bagian tudung atau ''pileus'' berwarna coklat kayu manis tua sampai coklat karat dan beberapa spesies berwarna keunguan, berbentuk kerucut agak mendatar, disertai dengan adanya serat dan memiliki diameter 4  cm. Bagian daging atau batang jamur berwarna putih serta banyak spesies yang memiliki bau yang khas. Kebiasaan ekologisnya adalah tumbuh dengan cara berkelompok di dalam hutan.
 
1. Tudung atau ''pileus''
Baris 41 ⟶ 40:
Terdapat dua subgenus besar yaitu ''Coordinate supersection'' dimana tubuh jamur (stipe) tidak ''[[pruinose]]'' atau tidak ditutupi oleh butiran berwarna putih, hanya pada bagian puncak serta stipe tidak bulat. Sedangkan ''Super Section margin'' memiliki stipe yang seluruhnya pruinose dan berbentuk bulat. Selain itu terdapat beberapa subgenus diantaranya adalah :
 
1.      ''Inocybe''
 
Subgenus ini memiliki ''[[pleurocystidia]]'', memiliki dinding yang tebal serta terdapat kristal pada bagian puncaknya. Basidia tidak mengalami [[mikropigmentasi]] atau berubahnya basidium menjadi [[ochraceus]] dan kolaps. ''Inocybe'' dapat hidup pada ekosistem dengan iklim sedang.
 
2.      ''Auristella''
 
Subgenus ini memiliki p''leurocystidia'' dan basidiumnya mengalami mikropigmentasi. Tersebar di Afrika, India dan Australia yang beriklim sedang.
 
3.      ''Ino Sperma''
 
''Ino Sperma'' memiliki bau yang khas seperti bau buah dan madu. Tidak memiliki ''pleurocystidia'' tetapi memiliki ''[[cheilocystidia]]''. Distribusi ''ino sperma'' terdapat di daerah dengan iklim sedang dan tersebar luas.
 
4.      ''Mallocybe''
 
Stipe pendek serta tidak memiliki ''pleurocystidia''. Basidium mengalami mikropigmentasi, memiliki spora yang halus dan distribusi tersebar luas.
 
5.      ''Nothocybe''
 
[[Lamela|Lamella]] tidak memiliki ''pleurocystidia'' namun memiliki ''cheilocystidia'', spora halus serta sering ditemui di India.
 
6.      ''Pseudosperma''
 
Badan buah memiliki bau yang khas, tudung atau ''pileus'' memiliki bentuk radial dan jarang berbentuk [[squamulose]] atau menyerupai sisik, terdapat ''cheilocystida'', spora halus, dan distribusi tersebar luas.
 
7.      ''Tubariomyces''
 
Terdapat lamella dan ''cheilocystidia'',memiliki spora yang halus dan sering terdapat di Afrika
Baris 72 ⟶ 71:
Menurut Bon, 2005 genus ''Inocybe'' dibagi menjadi tiga bagian :
 
1.      Subgenus ''Inosperma''
 
a. ''Depauperatae'' : memiliki permukaan seperti wol. Contoh : ''Inocybe dulcamara''
Baris 80 ⟶ 79:
c. ''Rimosae'', contoh : ''Inocybe rimosa'' dan ''Inocybe erubescens''
 
2.      Subgenus ''Inocibium'', memiliki ''pleurocystidia,'' berdinding tebal
 
a.   ''Lactiferae'' : berwarna merah atau kehijauan dengan bau yang menyengat. Contoh : ''Inocybe piriodora'' dan ''Inocybe pudica''
 
b.   ''Lilacinae'' : pileus berwarna lilac, permukaan seperti wol atau bersisik. Contoh : I''nocybe oscura, Inocybe histrix'' dan ''Inocybe griseolilacin''
 
c. ''Lacerae'', contoh : ''Inocybe lasera''
Baris 92 ⟶ 91:
e. ''Splendentes'', contoh ''Inocybe hirtella''
 
3.      Subgenus ''Clypeus''
 
a. ''Cortinate'' : stipe tipis. Contoh : ''Inocybe lanuginose''
Baris 103 ⟶ 102:
Terdapat ratusan spesies Inocybe, namun terdapat beberapa genus yang merepresentatifkan beberapa genus ''Inocybe'' diantaranya adalah :
 
1.      ''Inocybe aeruginascens'' (Psikoaktif)
 
2.      ''Inocybe coelestium'' (Psikoaktif)
 
3.      ''Inocybe corydalina'' var, corydalina Quel (Psikoaktif)
 
4.      ''Inocybe corydalina'' var. erinaceomorpha (Psikoaktif)
 
5.      ''Inocybe erubescens''
 
6.      ''Inocybe geophylla'' (Toxic)
 
7.      ''Inocybe haemacta'' (Psikoaktif)
 
8.      ''Incoybe hystrix''
 
9.      ''Incocybe lacera''
 
10.  ''Inocybe tricolor'' (Psikoaktif)
 
== Racun ''Inocybe'' ==
Baris 133 ⟶ 132:
1. Struktur dan stereokimia
 
Muskarin (L-(+)- ''muskarinee'', (2S, 4R, 5S) – (4-hydroxyl-5-methyl-tetrahydrofuran-2-ylmethyl) trimethylamonium, C9H2NO2, CAS nomor 300-54-9) merupakan alkaloid beracun yang ditemukan pada jamur l''alat agaric'' dan spesies jamur ''Inocybe''. Muskarin merupakan zat [[parasimpatomimetik]] yang dapat menyebabkan kejang hingga kematian. Muskarin pertama diisolasi dan ditemukan dalam empat [[stereoisimer]] yaitu (+)-muscarinee, (+)-epi-muscarinee, (+)-allo-muscarinee dan (+)-epiallo-muscarinee.
 
2. Mekanisme
Baris 147 ⟶ 146:
Muskarin merupakan alkaloid [[Neurotoksin|neurotoksi]]<nowiki/>n yang dapat meningkatkan rangsangan parasimpatis. Muskarin dapat menyebabkan gangguan sistem saraf parasimpatis diseluruh tubuh dan dapat menghambat peran asetilkolin.
 
Gejala pertama keracunan ''Inocybe'' dengan kandungan muskarin yang tinggi adalah sakit kepala, mual, muntah yang dirasakan sekitar 15-120 menit setelah mengkonsumsi jamur ''Incoybe.'' Gejala kedua yang dapat dirasakan adalah [[lakrimasi]] atau produksi air mata yang berlebih, produksi saliva yang berlebih, penurunan penglihatan atau gangguan [[Akomodasi optik|akumodasi]]. Gejala keracunan lainnya adalah [[kolik lambung]] (adanya kontraksi otot, penyumbatan atau peradangan), diare, [[dispnea]], [[bronkokonstriksi]] yang merupakan suatu kondisi dimana otot polos brokus berkontraksi, sehingga mengakibatkan penyempitan dan pembatasan jumlah udara yang masuk dan keluar dari paru-paru. Selain gejala tersebut dapat menyebabkan bradikardia dan hipotensi yang terjadi secara cepat serta [[Vasodilasi|vasodilatasi]] yang dapat menyebabkan syok peredaran darah.
 
Mengkonsumsi jamur dengan kandungan muskarin dengan jumlah yang tinggi dapat menyebabkan kematian setelah 8 jam. Dosis muskarin yang mematikan bagi manusia adalah 180 &nbsp;mg sampai 300 &nbsp;mg atau sebesar 0,33% dalam jamur.
 
4. Pengobatan atau terapi muskarin
 
Terapi yang efektif adalah pemberian [[Atropin|atropineatropin]]e secara cepat. Atropine merupakan antimuskarinik yang berperan dengan cara menghambat aksi asetilkolin pada parasimpatis di [[kelenjar sekretori]] dan SSP, menghambat air liur, [[sekresi trakeobronkial]], bradikardia dan hipotensi. Atropine dapat diberikan secara parenteral 2 &nbsp;mg IV/IM setiap 10-30 menit hingga gejala hilang atau air liur berhenti. Dalam kasus yang parah, dosis dapat diberikan setiap 5 menit.
 
Selain pemberian atropine, dapat juga diberikan arang aktif serta rehidrasi untuk mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit, perawatan [[induksi emesis]] atau bilas lambung, namun hal tersebut berakibat fatal dimana dapat menyebabkan kejang.
Baris 174 ⟶ 173:
4. Respon klinis
 
Timbulnya efek fisiologis dan neurotoksik disebabkan karena psilocybin mengaktifkan reseptor 5-HT2A. Psilocybin hanya dapat menimbulkan efek fisiologis pada dosis 8-10 8–10&nbsp;mg (0,1-0,2 &nbsp;mg/kg), sedangkan halusinasi dapat terjadi ketika mengkonsumsi racun lebih dari 15 &nbsp;mg. Selain itu dapat menimbulkan efek [[mydriasis]] atau dilatasi/pelebaran pupil, tekanan darah tinggi ringan, peningkatan denyut jantung dan [[parestesia]] atau kesemutan.
 
Gejala keracunan psilocybin dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama dimulai dari 20 sampai 30 menit setelah mengkonsumsi racun psilocybin dan berlangsung selama 10 hingga 15 menit. Pada tahap ini akan terjadi gangguan neurologis, gangguan sensorik dan persepsi. Tahap kedua adalah tahap puncak gejala neurolgis, dimana terjadinya [[derealisasi]] atau halusinasi, penurunan berat badan, perubahan sensori terutama gangguan penglihatan, vertigo, cemas dan gelisah. Pada tahap ketiga akan merasa lelah, lesu dan untuk kasus yang parah dapat terjadi sindrom delusi.
Baris 183 ⟶ 182:
 
== Keracunan ''Inocybe'' pada Hewan ==
Jumlah kasus keracunan pada hewan relatif rendah. Di China terdapat 3 kasus keracunan pada anjing yang disebabkan karena ''Inocybe asterospora'' dan di Norwegia terdapat 5 kasus keracunan pada hewan. Gejala yang ditimbulkan adalah  diare, muntah, ptyalisme (produksi air liur secara berlebih di rongga   mulut) dan [[takikardia]] (detak jantung menjadi lebih cepat). Semua anjing dapat pulih sepenuhnya setelah perawatan suportif yaitu perawatan yang berhubungan dengan pengelolaan gejala atau efek samping.
 
== Keracunan ''Inocybe'' pada Manusia ==
Baris 192 ⟶ 191:
Pada tahun 2019 terdapat kasus keracunan spesies ''Inocybe serotina'' dan teridentifikasi mengandung muskarin yang terjadi di Tiongkok, dengan menunjukan gejala muskarinik yang khas yaitu menggigil, berkeringat, produksi air liur yang berlebih dan diare. Selain itu terdapat kasus keracunan yang disebabkan oleh psilocybin. Gejala timbul setelah 5 menit mengkonsumsi jamur tersebut, dan gejala yang ditimbulkan adalah mual, pusing, sakit kepala dan lemas.
 
Tanda pertama keracunan bervariasi yaitu antara 15 menit dan 2 jam setelah mengkonsumsi jamur ''Inocybe''. Gejala umum yang sering terjadi adalah mual, muntah, sakit perut, diare, [[hipersalivas]]<nowiki/>i, [[diaphoresis]], hipotensi, penglihatan kabur, tremor, gelisah, mudah marah, pingsan. Perawatan suportif yang diberikan antara lain adalah pemberian cairan melalui [[intravena]], pemberian [[Antiemetik|antiemetic]] (mencegah mual) dan atropine 1 &nbsp;mg sampai 2 &nbsp;mg secara intravena. Pemulihan penuh biasanya dalam waktu 12 jam.
 
== Referensi ==
* Balqis Ikfi Hidayati, Diah. 2019. ''Organofosfat dengan Krisis Kolinergik Akut, Gejala Peralihan dan Polineuropati Tertunda.'' Jurnal Agromedicine. 6 (2) : 337-342
* Faustine, Inggrid dkk. 2019. ''Profil Penggunaan Obat Antidotum di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Provinsi Sulawesi Tengah Periode 2016-2018.'' Jurnal Farmasi Galenika. 5 (2) : 132-139
* Permana Putra, Ivan. 2020. ''Kasus Keracunan Inocybe sp di Indonesia.'' Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19. http ://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb   [URL]. ISBN :978-602-72245-5-1.
* Suryani, Hadi dkk. 2020. ''Buku Ajar Farmakologi Obat Sistem Saraf.'' Jakarta : UHAMKA PRESS
{{Taxonbar|from=Q784343}}