Arsyad Indradi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Danial Darmahadi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Danial Darmahadi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(11 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 27:
| alma_mater =
| occupation = {{hlist|[[Sastrawan]]| [[penari]]}}
| years_active = 1992—sekarang1970—sekarang
| era =
| employer =
Baris 76:
 
== Kehidupan awal ==
Arsyad Indradi lahir dan dibesarkan di Barabai, Kalimantan Selatan. DiaIa mulai mencintai sastra, khususnya puisi sejak duduk di bangku SMP (1967). Kegemarannya akan dunia sastra semakin meningkat saat ia melanjutkan pendidikan di PGSLP Banjarmasin (1973). SaatSejak iadi SMA hingga menjadi mahasiswa Fakultas Hukum [[Universitas Lambung Mangkurat]], iaArsyad mulaiikut menulisbergabung puisi.di Puisi-puisinyaLesbumi banyakBanjarmasin diterbitkandan diSanggar berbagaiBudaya mediaKalimantan massaSelatan. MeskipunSemasa sudah pensiun dari pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan dinas pendidikankuliah, Arsyadia masihjuga tetap produktifmulai menulis karyapuisi. sastra,Puisi-puisinya baikbanyak dalamditerbitkan bahasadi Indonesiaberbagai maupunmedia bahasa Banjarmassa.<ref>[http://sastrabanjar.blogspot.com/ Sastra Banjar], diakses 27 Februari 2015</ref>
== Karier ==
Pada tahun 1970, ia mulai menulis puisi. Puisi-puisinya banyak diterbitkan di berbagai media cetak di Banjarmasin, seperti Banjarmasin Post, Dinamika Berita, Gawi Manuntung, Bandarmasih dan lain-lain. Sejak tahun 1970 hingga 1990, Arsyad tergabung di Perintis Peradaban dan Kebudayaan Kalimantan Selatan yang berkedudukam di Banjarmasin.
 
Pada tahun 1972, Arsyad keluar dari Lesbumi dan mengaktifkan diri di Sanggar Budaya Kalimantan Selatan. Di tahun yang sama pula, Arsyad bersama beberapa mantan anggota Lesbumi, seperti Bachtiar Sanderta, Ajamuddin Tifani, dan Abdullah SP mendirikan Teater Banjarmasin yang secara khusus menggeluti teater tradisional Mamanda.
 
Tanggal 5 Juli 1972, siaran Untaian Mutiara Sekitar Ilmu dan Seni yang diselenggarakan oleh [[Radio Republik Indonesia]] untuk area Banjarmasin mengadakan diskusi puisi dipimpin oleh Bachtiar Sanderta. Puisi yang didiskusikan berjudul ''Dunia'' karya Arsyad. Berita mengenai diskusi tersebut diekspos oleh Lembaran Kebudayaan Perspektif Banjarmasin Post pada 17 April 1972.
 
Arsyad aktif menjadi juri lomba baca puisi, juri festival lagu dan menggeluti dunia tari. Tahun 1992, ia menggagas dan mendirikan Dewan Kesenian Banjarbaru bersama seniman-seniman Banjarbaru. Bergabung pada Komunitas Kilang Sastra Batu Karaha Banjarbaru (1996-2004), mendirikan dan terpilih sebagai ketua Kelompok Studi Sastra Banjarbaru/KSSB (2004).<ref>[http://www.penyairnusantara.blogspot.com Penyair Nusantara], diakses 27 Februari 2015</ref>
Di luar dunia sastra, Arsyad tercatat pernah bergabung di Lesbumi Banjarmasin, aktif di Sanggar Budaya Kalimantan Selatan, serta mendirikan Teater Banjarmasin yang khusus menggeluti teater tradisional Mamanda. Ia juga pernah ia diundang Majelis Bandaraya Melaka Bersejarah pada acara Pesta Gendang Nusantara 7 Malaysia (2004).
 
== Kasus ==
== Kehidupan pribadi ==
Tahun 2004, bersama 15 seniman Banjarmasin, ia juga pernah dijebloskan ke penjara dan dikenai tahanan luar selama 3 bulan karena mengadakan Aksi Solidaritas dengan turun ke jalan untuk menyuarakan ketidakpastian hukum di Indonesia.<ref>[http://melayuonline.com/ind/about/dig/290/ucapan-selamat-ulang-tahun Melayu Online] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150227170226/http://melayuonline.com/ind/about/dig/290/ucapan-selamat-ulang-tahun |date=2015-02-27 }}, diakses 27 Februari 2015</ref><ref>[http://www.karyapuisi.com/2011/03/puisi-rindu-dendam-arsyad-indradi.html Karya Puisi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150320180506/http://www.karyapuisi.com/2011/03/puisi-rindu-dendam-arsyad-indradi.html |date=2015-03-20 }}, diakses 27 Februari 2015</ref>
Meskipun sudah pensiun dari pegawai negeri sipil di lingkungan dinas pendidikan, Arsyad masih tetap produktif menulis karya sastra, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Banjar.<ref>[http://sastrabanjar.blogspot.com/ Sastra Banjar], diakses 27 Februari 2015</ref>
=== Kasus ===
TahunTanggal 20048-9 Februari 1972, bersama 15 seniman Banjarmasin, iaArsyad jugamengadakan pernahAksi dijebloskanSolidaritas dengan turun ke penjarajalan danuntuk dikenaimenyuarakan tahananketidakpastian luarhukum selamadi 3Indonesia. bulanAkibatnya, karenamereka mengadakandikenakan Aksipasal Solidaritas510 dengan[[Kitab turunUndang-Undang Hukum Pidana]], lalu dijebloskan ke jalanpenjara untukdan menyuarakandikenakan ketidakpastianhukuman hukumberupa ditahanan Indonesialuar selama 3 bulan.<ref>[http://melayuonline.com/ind/about/dig/290/ucapan-selamat-ulang-tahun Melayu Online] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150227170226/http://melayuonline.com/ind/about/dig/290/ucapan-selamat-ulang-tahun |date=2015-02-27 }}, diakses 27 Februari 2015</ref><ref>[http://www.karyapuisi.com/2011/03/puisi-rindu-dendam-arsyad-indradi.html Karya Puisi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150320180506/http://www.karyapuisi.com/2011/03/puisi-rindu-dendam-arsyad-indradi.html |date=2015-03-20 }}, diakses 27 Februari 2015</ref>
 
== Karya tulis ==
Baris 90 ⟶ 99:
* ''Narasi Musafir Gila'' (2006)
* ''142 Penyair Menuju Bulan'' (2006)
* Anggur Duka (2009)
* ''Kalalatu'' (2006)
* Burinik''Anggur Duka'' (2009)
* Jejak Berlari''Burinik'' (19702009)
* ''Tiga Kutub Senja'' (2001, bersama Eza Thabry Husano dan Hamami Adaby)
* Panorana (1972)
* ''Baturai Sanja: kumpulan puisi Basa Banjar tiga panyair Kalsel'' (2004, bersama Eza Thabry Husano dan Hamami Adaby)
* Tamu Malam (1992)
* ''Pedas Lada Pasir Kuarsa'' (2009, bersama 63 penulis lain)
* Jendela Tanah Air (1995)
* Rumah Hutan Pinus (1996)
* Gerbang Pemukiman (1997)
* Bentang Bianglala (1998)
* Cakrawala (2000)
* Bahana (2001)
* Tiga Kutub Senja (2001)
* Bulan Ditelan Kutu (2004)
* Bumi Menggerutu (2004)
* Baturai Sanja (2004)
* Anak Jaman (2004)
* Dimensi (2005)
* Seribu Sungai Paris Barantai (2006)
* Penyair Kontemporer Indonesia dalam Bahasa China (2007)
* Kenduri Puisi Buah Hati Untuk Diah Hadaning (2008)
* Tarian Cahaya Di Bumi Sanggam (2008)
* Bertahan Di Bukit Akhir (2008)
* Pedas Lada Pasir Kuarsa (2009)
* Konser Kecemasan (2010)
* Puisi Menolak Korupsi (2013)
* Memo Untuk Presiden (2014)
{{end-col}}
 
== Filmografi ==
Baris 132 ⟶ 119:
|
|}
 
== Lihat pula ==
 
* [[Puisi Menolak Korupsi]]
 
== Referensi ==