Seni grafis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(26 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Seni grafis''' adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik [[cetak]], biasanya di atas [[kertas]]. Kecuali pada teknik ''[[Monotype]]'', prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai "''impression''" (kesan). [[Lukisan]] atau [[drawing|gambar]], di sisi lain, bertujuan untuk menciptakan karya seni
== Media ==
Baris 7 ⟶ 5:
== Warna ==
Pembuat karya grafis memberi warna pada cetakan mereka dengan banyak cara. Seringkali
Pendekatan reduksionis untuk menghasilkan warna dimulai dengan papan kayu atau [[linoleum|lino]] yang kosong atau dengan goresan sederhana. Kemudian seniman mencukilnya lebih lanjut, memberi warna lain dan mencetaknya lagi. Bagian lino atau kayu yang dicukil akan mengekspos (tidak menimpa) warna yang telah tercetak sebelumnya.
Pada teknik grafis seperti [[chine-collé]] atau [[monotype]], pegrafis kadang-kadang hanya mengecat warna seperti pelukis kemudian dicetak.
Baris 16 ⟶ 14:
== Teknik ==
Teknik seni grafis dapat dibagi dalam kategori dasar sebagai berikut:
* [[planografi]] di mana matrix permukaannya tetap, hanya mendapat perlakuan khusus pada bagian tertentu untuk menciptakan image/gambar. teknik ini meliputi: [[litografi]], [[monotype]] dan teknik digital▼
▲
Teknik lain dalam seni grafis yang tidak temasuk dalam kelompok ini adalah 'kolografi' (teknik cetak menggunakan [[kolase]]), proses digital termasuk ''[[giclée]]'', medium fotografi serta kombinasi proses digital dan konvensional.
Kebanyakan dari teknik di atas bisa juga dikombinasikan, khususnya yang berada dalam kategori sama. Misalnya, karya cetak Rembrandt biasanya secara mudah disebut dengan "etsa",
=== Cukil Kayu ===
{{main|cukil kayu}}
[[Cukil kayu]]
[[Seniman]] membuat skets terlebih dulu pada sebidang papan kayu, atau di kertas yang kemudian ditransfer ke papan kayu. Tradisionalnya, seniman kemudian menyerahkan rancangannya ke ahli cukil khusus, yang menggunakan peralatan tajam untuk mencukil bagian papan yang tidak akan terkena tinta. Bagian permukaan tinggi dari papan kemudian diberi tinta dengan menggunakan ''roller'', lalu lembaran [[kertas]], yang mungkin sedikit lembap, ditaruh di bawah papan. Kemudian papan digosok dengan ''[[baren]]'' (alat yang digunakan di Jepang) atau [[sendok]], atau melalui alat press. Jika memakai beberapa warna, papan yang terpisah dipakai untuk tiap [[warna]].
<div style="width:35%; float: left; margin: 2px; padding: 8px; border: 1px solid #8888aa;">Seniman yang menggunakan teknik ini:
[[Albrecht Dürer]],
Baris 44 ⟶ 35:
[[Hiroshige]],
[[Hokusai]].
</div>
[[Berkas:Melencolia_I_(Durero).jpg|
=== Engraving ===
Baris 53 ⟶ 44:
Proses ini dikembangkan di Jerman sekitar tahun 1430 dari engraving (ukiran halus) yang digunakan oleh para tukang emas untuk mendekorasi karya mereka. penggunaan alat yang disebut dengan [[burin]] merupakan ketrampilan yang rumit.
Pembuat engraving memakai alat dari logam yang diperkeras yang disebut dengan ''burin'' untuk mengukir desain ke permukaan logam, tradisionalnya memakai plat tembaga. Alat ukir tersebut memiliki bermacam-macam bentuk dan ukuran menghasilkan jenis garis yang berbeda-beda.
Seluruh permukaan plat diberi tinta, kemudian tinta dibersihkan dari permukaan, yang tertinggal hanya tinta yang berada di garis yang diukir. Kemudian plat ditaruh pada alat press bertekanan tinggi bersama dengan lembaran kertas (
=== Etsa ===
[[Berkas:Goya print.jpg|
{{main|Etsa}}
'''[[Etsa]]''' adalah bagian dari kelompok teknik [[intaglio]] bersama dengan [[engraving]], [[drypoint]], [[mezzotint]] dan [[aquatint]]. Proses ini diyakini bahwa penemunya adalah [[Daniel Hopfer]] (sekitar 1470-1536) dari Augsburg, Jerman, yang mendekorasi baju besinya dengan teknik ini. Etsa kemudian menjadi tandingan engraving sebagai medium seni grafis yang populer. Kelebihannya adalah, tidak seperti engraving yang memerlukan ketrampilan khusus dalam pertukangan logam, etsa relatif mudah dipelajari oleh seniman yang terbiasa menggambar.
Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan
[[Berkas:Rembrandt The Three Crosses 1653.jpg|
▲[[Berkas:Rembrandt The Three Crosses 1653.jpg|thumb|left|340px|Tiga Salib, [[etsa]] karya [[Rembrandt]]]]
<div style="width:35%; float: left; margin: 2px; padding: 8px; border: 1px solid #8888aa;">Seniman yang menggunakan teknik ini:
[[Albrecht Dürer]],
Baris 72 ⟶ 63:
[[Francisco Goya]],
[[Whistler]],
[[Jim Dine]],
[[Otto Dix]],
[[James Ensor]],
[[Lucian Freud]],
[[Paul Klee]],
[[Einar Hakonarson]],
[[Edward Hopper]],
[[Horst Janssen]],
[[Käthe Kollwitz]],
[[Mauricio Lasansky]],
[[Brice Marden]],
[[Henri Matisse]],
[[Giorgio Morandi]],
[[Pablo Picasso]],
[[Peter Milton]],
[[Paula Rego]] and
[[Cy Twombly]].
</div>
=== Mezzotint ===
{{main|Mezzotint}}
Salah satu cara lain dalam teknik [[intaglio]] di mana plat logam terlebih dahulu dibuat kasar permukaannya secara merata; gambar dihasilkan dengan mengerok halus permukaan, menciptakan gambar yang dibuat dari gelap ke terang. Mungkin juga menciptakan gambar hanya dengan mengkasarkan bagian tertentu saja, bekerja dari warna terang ke gelap.
Mezzotint dikenal karena kualitas tone-nya yang kaya: pertama, karena permukaan yang dikasarkan secara merata menahan banyak tinta, menghasilkan warna cetak yang solid; kedua, karena proses penghalusan tekstur dengan menggunakan burin, atau alat lain menghasilkan gradasi halus untuk mengembangkan tone.
Baris 109 ⟶ 100:
Merupakan variasi dari engraving, dikerjakan dengan alat runcing, bukan dengan alat [[burin]] berbentuk "v". Sementara garis pada engraving sangat halus dan bertepi tajam, goresan drypoint meninggalkan kesan kasar pada tepi garis. Kesan ini memberi ciri kualitas garis yang lunak, dan kadang-kadang berkesan kabur, pada drypoint. Karena tekanan alat press dengan cepat merusak kesan tersebut, drypoint hanya berguna untuk jumlah edisi yang sangat kecil; sekitar sepuluh sampai duapuluh karya. Untuk mengatasi ini, penggunaan electro-plating (pelapisan secara elektrik dengan bahan logam lain) telah dilakukan sejak abad sembilanbelas untuk mengeraskan permukaan plat.
Teknik ini kelihatannya ditemukan oleh seorang seniman Jerman selatan abad limabelas yang memiliki julukan [[Housebook Master]], di mana semua karya-karyanya menggunakan drypoint. Di antara seniman ''old master print'' yang menggunakan teknik ini: Albrecht Dürer memproduksi 3 karya drypoint sebelum akhirnya berhenti menggunakannya; Rembrandt sering menggunakannya,
=== Litografi ===
{{main|Litografi}}
[[Berkas:Toulouse-Lautrec - Moulin Rouge - La Goulue.jpg|
[[Litografi]] adalah teknik yang ditemukan pada tahun [[1798]] oleh [[Alois Senefelder]] dan didasari pada sifat kimiawi minyak dan air yang tak bisa bercampur. Digunakan permukaan berpori, biasanya sejenis batu yang disebut [[limestone]]/batu kapur; gambar dibuat pada permukaan batu dengan medium berminyak. Kemudian dilakukan pengasaman
Variasi dari teknik ini adalah foto-litografi, di mana gambar ditangkap lewat proses fotografis pada [[plat logam]]; kemudian pencetakan dilakukan dengan cara yang sama.
<div style="width:35%; float: left; margin: 2px; padding: 8px; border: 1px solid #8888aa;">Seniman yang menggunakan teknik ini:
[[George Bellows]],
[[Pierre Bonnard]],
[[Honoré Daumier]],
[[M.C. Escher]],
[[Ellsworth Kelly]],
[[Willem de Kooning]],
[[Joan Miró]],
[[Edvard Munch]],
[[Emil Nolde]],
[[Pablo Picasso]],
[[Odilon Redon]],
[[Henri de Toulouse-Lautrec]] and
[[Stow Wengenroth]]
</div>
=== Cetak Saring ===
{{main|Cetak saring}}
<div style="width:60%; float: left;">
Cetak saring dikenal juga dengan sablon atau serigrafi menciptakan warna padat dengan menggunakan teknik [[stensil]]. Mula-mula seniman menggambar berkas pada selembar kertas atau plastik (kadang-kadang dipakai juga film.) Gambar kemudian dilubangi untuk menciptakan stensil. (Bagian yang berlubang adalah bagian yang akan diwarnai.) Sebuah ''[[screen]]'' dibuat dari selembar kain (asalnya dulu menggunakan sutra) yang direntangkan pada rangka kayu. Selanjutnya stensil ditempelkan pada screen. Kemudian screen diletakkan di atas kertas kering atau kain. Tinta dituangkan di sisi dalam screen. Sebuah [[rakel]] dari karet digunakan untuk meratakan tinta melintasi screen, di atas stensil, dan menuju ke kertas atau kain. Screen diangkat ketika gambar sudah ditransfer ke kertas/kain. Tiap warna memerlukan stensil yang terpisah. Screen bisa dipakai lagi setelah dibersihkan.
</div>
<div style="width:35%; float: left; margin: 2px; padding: 8px; border: 1px solid #8888aa;">Seniman yang menggunakan teknik ini:
[[Josef Albers]],
[[Chuck Close]],
[[Ralston Crawford]],
[[Robert Indiana]],
[[Roy Lichtenstein]],
[[Julian Opie]],
[[Robert Rauschenberg]],
[[Bridget Riley]],
[[Edward Ruscha]], dan
[[Andy Warhol]].
</div>
=== Cetak Digital ===
<div style="width:60%; float: left;">
Cetak digital merujuk pada ''image''/citra yang diciptakan dengan komputer menggunakan gambar, teknik cetak lain, foto, ''light pen'' serta ''tablet'', dan sebagainya. Citra tersebut bisa dicetak pada bahan yang bervariasi termasuk pada kertas, kain atau kanvas plastik. Reproduksi warna yang akurat merupakan kunci yang membedakan antara digital print berkualitas tinggi dengan yang berkualitas rendah. Warna metalik (emas, perak) sulit untuk direproduksi secara akurat karena akan memantul-balikkan sinar pada scanner digital. Cetak digital berkualitas tinggi biasanya direproduksi dengan menggunakan file data ber-resolusi sangat tinggi dengan printer ber-presisi tinggi.
Cetak digital bisa dicetak pada kertas printer desktop standar dan kemudian ditransfer ke ''art paper'' tradisional (misalnya, Velin Arch atau Stonehenge 200gsm). Salah satu cara mentransfer berkas adalah dengan meletakkan hasil cetakan menghadap permukaan, ''art paper'' kemudian diolesi dengan ''Wintergreen oil'' di belakang cetakan, kemudian dipress.
Sosiolog [[Jean Baudrillard]] memiliki pengaruh besar dalam seni grafis digital lewat teori yang diuraikannya dalam ''[[Simulacra and Simulation]]''.
Baris 167 ⟶ 157:
<div style="width:35%; float: right; margin: 2px; padding: 8px; border: 1px solid #8888aa;">Seniman yang menggunakan teknik ini:
[[Istvan Horkay]],[[Zazie (seniman surrealis)]]
</div>
== Lihat pula ==
{{commonscat|printmaking}}
* [[Ukiyo-e]]
Baris 192 ⟶ 181:
* [[Edvard Munch]]
* [[Frank Stella]]
* [[Peter Stent]]
* [[Rembrandt van Rijn]]
* [[Stow Wengenroth]]
Baris 211 ⟶ 200:
* [http://www.magical-secrets.com Site dedicated to the activity of printmaking and thinking creatively. Includes footage of well-known artists working at Crown Point Press in San Francisco.]
<!--interwiki-->▼
<!--interwiki ends-->
[[Kategori:Seni grafis| ]]
▲<!--interwiki-->
|