Renetil: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
k ~cite |
||
Baris 4:
The RENETIL didirikan pada tanggal 20 Juni 1988 di [[Denpasar]], [[Bali]], oleh sepuluh mahasiswa Timor Timur, dengan pimpinan [[Fernando de Araújo]] sebagai Sekretaris umum. Organisasi ini kemudian diperluas ke kota-kota lain di Indonesia dengan mahasiswa Timor Timur.<ref>Nicholson, p.19.</ref>
<!--
Sebagai hasil dari [[Santa Cruz]], [[Dili]] pada tahun [[1991]], yang diselenggarakan RENETIL seminggu kemudian demonstrasi pertama mereka di [[Jakarta]]. Awalnya mereka harus [da República (Portugal) [asembleia | Parlemen Portugal]] dengan persinggahan delegasi berlangsung dalam perjalanan ke Timor Leste, tapi perjalanan itu dibatalkan. Untuk setiap kelompok regional RENETIL demonstran dikirim ke Jakarta, seperti [[Yogyakarta]], misalnya, delapan. Jumlah ditunjukkan pada 19 November, 72 orang di depan kantor [[PBB | PBB]]. Ketika dia [] [Jepang] menyeberangi jalan ke arah pesan ische, semua ditangkap.<Ref> Nicholson, hal.23.</Ref> Fernando de Araújo ditangkap pada 24 November dan karena [[Subversion]] untuk sembilan tahun penjara, yang menjabat lebih dari enam tahun <ref name = "alt"> website Parlemen: {{Web arsip |. url = http:
The RENETIL tetap masih ada dan sekarang mencoba untuk Osttimorkonflikt untuk "indonisieren" oleh bergabung dengan kelompok oposisi Indonesia ke dalam kontak, melanggar [[Soeharto].] - Melawan Rezim <ref name = "N29"> Nicholson, hal.29. </ref> Organisasi utama adalah '' Uni Demokratik Rakyat 'yang' PRD dan '' Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi '' SMID <ref name = "N30">. Nicholson, p.30. </ref> Dia mendirikan gerakan Solidaritas '' Solidaritas Rakyat Indonesia untuk Rakyat Maubere 'SPRIM. Kerjasama ini juga menyebabkan pemikiran ulang dalam gerakan demokrasi Indonesia di Timor Timur. Di sisi lain, gerakan pro-demokrasi itu sendiri didorong oleh mahasiswa Timor Timur. Mereka sering membentuk inti dari kelompok dan juga dipromosikan garis yang lebih militan. Sementara Indonesia pada demonstrasi protes sebagian besar damai, melemparkan batu Timor Timur dan membakar patung Presiden Soeharto, yang berdampak pada respon militer untuk demonstrasi dan gerakan.<Nama Ref = "N31"> Nicholson, P. 31.</ref>
|