Benda (pohon): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(55 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{judul|Benda}}
{{Kotak info spesies
| name = Benda
| image = Arto elast LF 060329 xurg.jpg
Baris 15:
| binomial = ''Artocarpus elasticus''
| binomial_authority = [[Reinw.]] ex [[Blume]]
| synonyms =
Referensi:<ref name=vlsm/>
* ''Artocarpus blumei'' <small>Tree.</small>
* ''A. kunstlen'' <small>King.</small>
}}
Pohon buah ini di [[Malaysia]] juga dikenal sebagai ''tekalong'' atau ''terap'',
Di [[Pattani]], [[Thailand]] dikenal dengan sebutan ''ka ok''.{{sfn|Chuakul|2005|p=30}}
== Pengenalan ==
[[
[[Pohon]] berukuran sedang;
Ranting-ranting tebalnya 8-20 [[milimeter|mm]], berambut rapat keemasan.
[[
[[Bunga majemuk|Perbungaan]] dalam [[bongkol]] di ketiak, pada ranting yang berdaun.
Musim bunga pohon benda umumnya terjadi pada bulan Juni-Agustus dan ber[[buah]] pada Oktober-Desember, terkadang sampai bulan Januari.<ref name=BP>{{cite book
== Persebaran dan habitat ==
Tumbuhan ini tersebar dari [[Burma]], [[Siam]], [[Malaya]], sampai [[
== Kegunaan ==
[[Buah]] benda yang telah masak dimakan dalam keadaan segar, [[biji]]nya dapat dimakan setelah di[[rebus]] atau di[[goreng]]. Adapun kalau buah belum masak, tetap dimakan dengan dimasak terlebih dahulu.{{sfn|Ong et al.|2010|p=695, tabel baris ke-8}} Buah muda dari pohon benda atau yang juga disebut dengan teureup ini bisa [[gulai|digulai]] seperti [[nangka]], dan yang sudah tua bisa dimakan langsung. Namun, buah benda lebih sering dimakan dalam keadaan matang.<ref>Natawidjaja, P. Suparman (1985) [1983]. ''Mengenal Buah-Buahan yang Bergizi''. hal.41. [[Jakarta]]:Pustaka Dian.</ref> [[Getah]] benda sering digunakan sebagai perekat untuk menjerat [[burung]].<ref name="pros5"/> Masyarakat [[Minangkabau]] di waktu [[Sumatera Barat pada masa pendudukan Jepang|penjajahan Jepang]] menggunakan serat benda untuk celana, kisah ini diabadikan di dalam pantun Minangkabau ''ich ni san shi go rok, baju goni sarawa tarok''. (Satu dua tiga empat lima enam (bahasa Jepang), baju goni celana serat tarok (benda).
=== Serat ===
Pepagan benda menghasilkan serat yang dapat dipergunakan sebagai tali, atau bahan pakaian orang [[Dayak]]
[[
Cara lain untuk memperoleh tali kapuak adalah dengan memukul-mukul pepagan bagian dalam tadi dengan palu kayu yang ujungnya beralur atau bergerigi, sambil dibersihkan dalam air.
=== Kayu ===
[[
Kayu benda, dalam perdagangan digolongkan sebagai [[kayu terap]];
===
Menurut penduduk desa di [[Jawa]], beberapa macam [[obat]] dapat dibuat dari getah pohon ini selain kulit [[batang]] sebelah dalamnya. Dari [[biji]]nya juga, diperoleh [[minyak rambut]].<ref name=BP/> Juga, oleh [[suku Mentawai]], seduhan air panas dari [[pepagan]] pohon benda digunakan untuk membatasi kelahiran (dosisnya sehari sekali selama 3 hari berturut-turut).<ref name=SyamsulAgrisehat/> Kulit batang benda berkhasiat sebagai obat sakit perut, sementara [[getah]]nya berkhasiat sebagai obat [[menceret]]. Kulit batang benda dicampur dengan kulit batang [[Sukun (pohon)|sukun]], kemudian dipukul-pukul, dan kemudian dijadikan sabuk untuk diikatkan di [[perut]]. [[Daun]], [[buah]], dan [[pepagan]]nya mengandung [[saponin]] dan [[polifenol]], flavonoida juga terkandung pada buah dan daun.<ref name=vlsm/> Di [[Pattani]], [[Thailand]] daun benda dipergunakan untuk mengatasi [[cacing gelang]] dengan cara pemakaian lokal.{{sfn|Chuakul|2005|p=30}}
== Dalam kebudayaan ==
==Catatan kaki==▼
Kayu ini diabadikan menjadi nama daerah di Sumatera Barat, yakni [[Sungai Tarab, Tanah Datar|Sungai Tarab]] (nama yang tepat adalah Sungai Tarok, lalu dimelayukan menjadi Tarab) dan beribu kota di [[Sungai Tarab, Sungai Tarab, Tanah Datar|Sungai Tarab]]. Pada masa [[Perang Padri]], penguasa [[Minangkabau]] -[[Kaum Adat]]- waktu itu membuat perjanjian dengan [[residen]] [[Padang]], yakni [[James Du Puy|Du Puy]].<ref name=Tarab>Martamin, Mardjani (1985). ''Tuanku Imam Bonjol''. hal.56. [[Jakarta]]:[[Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|Depdikbud]].</ref> Isi perjanjian ini menyebut bahwa [[Simawang, Rambatan, Tanah Datar|Simawang]], [[Pagaruyung|Pagaruyuang]], dan Sungai Tarab akan diserahkan jika Belanda menduduki Simawang. Kelak, pada [[18 Februari]] [[1821]] diduduki [[Kolonial Belanda|Belanda]] dengan prajurit sebanyak 100 orang.<ref name=Tarab/>
▲[[File:Arto elast 101104-8690 w lap.JPG|thumb|left|180px|Kayu terap; gubal dan terasnya tak dapat dibedakan]]
▲== Catatan kaki ==
{{reflist|2}}
'''Daftar pustaka'''
{{Refbegin}}
* {{cite journal
|first=Wongsatit
|last=Chuakul
|year=2005
|title=Medicinal Plants in the Khok Pho District, Pattani Province (Thailand)
|journal=Thai Journal of Phytopharmacy
|volume=12
|issue=2
|pages=23-45
|url=http://www.medplant.mahidol.ac.th/publish/journal/ebooks/j12%282%2923-45.pdf
|format=PDF
}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{cite journal
|first1=Hean-Chooi
Baris 61 ⟶ 82:
|last2=Chua
|first3=Pozi
|
|year=2010
|title=Traditional knowledge of edible plants among the Temuan Villagers in Kampung Jeram Kedah, Negeri Sembilan, Malaysia
Baris 72 ⟶ 93:
|doi=10.5897/SRE10.138
|issn=1992-2248
}}
{{Refend}}
== Pranala luar ==
{{commonscat|Artocarpus elasticus}}
* {{en}} Asian Plant:
* {{en}} Flora Singapura:
* {{id}} ProseaNet:
* {{en}} Digital Nature Archive:
{{Taxonbar|from=Q3769382}}
[[Kategori:Artocarpus|elasticus]]
Baris 91 ⟶ 111:
[[Kategori:Tumbuhan serat]]
[[Kategori:Flora Indonesia]]
[[Kategori:Pohon]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
|