Pondok Pesantren Al-Manar Bener: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '== '''Pondok Pesantren Al-Manar Bener''' == Pondok Pesantren Al-Manar didirikan dan dirintis oleh Al Mukarrom Simbah KH. Djalal Suyuthi pada tahun 1913. Nama Al-Manar secara resmi muncul pada masa kepengasuhan Kyai Fatkhurrohman, tahun 1982 yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari Pesantren “As-Suyuthiyyah” yang terletak di Jalan Raya Solo-Semarang. Tepatnya di Desa Bener Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, 3 KM sebelah selatan kota Salatiga. == '''S...' Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis VisualEditor |
menghapus unsur promosi |
||
(9 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Pondok Pesantren Al-Manar''' didirikan
▲Pondok Pesantren Al-Manar didirikan dan dirintis oleh Al Mukarrom Simbah KH. Djalal Suyuthi pada tahun 1913. Nama Al-Manar secara resmi muncul pada masa kepengasuhan Kyai Fatkhurrohman, tahun 1982 yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari Pesantren “As-Suyuthiyyah” yang terletak di Jalan Raya Solo-Semarang. Tepatnya di Desa Bener Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, 3 KM sebelah selatan kota Salatiga.
==
Desa Petungsari adalah sebuah desa yang sekarang bernama “Bener”. Karena penjajahan yang dialaminya, kesulitan dalam mengembangkan syiar Islam dirasakan sekali oleh masyarakat desa ini. Cuma satu dua orang yang mengenal ajaran Islam, bahkan masyarakat desa ini dikenal sebagai masyarakat yang rusak dan akrab dengan mo-limo dan jauh dari agama serta banyak non muslimnya.
Adalah Bapak Juwahir, salah satu warga desa Petungsari yang memimpin sebuah mushola, yang merasa tergugah untuk memperdalam ajaran Agama Islam dengan menjadi santri dari Kyai Naim, Kyai dari Desa Cabean. Semakin hari jamaah di mushola beliau semakin bertambah banyak sehingga terjadilah sebuah kesepakatan antara Bapak Juwahir dengan Kyai Naim untuk mendatangkah seorang Kyai guna mengasuh jamaah yang semakin bertambah tersebut. Beberapa bulan kemudian, Kyai Na’im meminta KH. Djalal Suyuthi untuk memikul tugas tersebut.
Baris 23 ⟶ 21:
Sepeninggal K. Fatkhurrohman pada tahun 1993, kepemimpinan beliau dilanjutkan oleh menantu beliau, K. Muhammad Imam Fauzy. Pada masa ini Madrasah Aliyah diubah menjadi Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK) tepatnya pada tahun 1994/1995. Dan jumlah santri mencapai 537 orang dari Jawa dan Luar Jawa. Namun pada tanggal 11 Mei 2000/ 6 Shofar 1421 beliau meninggal dunia dalam usia 35 tahun.
Sepeninggal beliau, pesantren dipimpin oleh K. As’ad Haris Nasution Fatkhurrohman yang merupakan putra ketiga dari K. Fatkhurrohman. Sampai profil ini dibuat, kepemimpinan Pondok Pesantren Al-Manar masih berada di tangan beliau.<ref>https://www.laduni.id/post/read/54540/pesantren-al-manar-tengaran-kab-semarang</ref>
== Referensi ==
Baris 34 ⟶ 29:
*
*
[[Kategori:Pondok Pesantren di Jawa Tengah]]
|