Anwar Musaddad: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Syusuf2016 (bicara | kontrib) k perbaikan penulisan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(28 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = <!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/keagamaan/pangkat) -->
|name
|image =
|imagesize = 200px
|honorific-suffix = <!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis) -->
|caption =
|office = Rektor
|order =
|term_start = [[1968]]
|term_end = [[1972]]
Baris 22:
|predecessor2 =
|successor2 =
|birth_date = {{Birth date|
|birth_place =
|death_date = {{Death date and age|2000|07|21|1910|04|3}}
|death_place = [[Garut]]
|nationality = <!-- Kolom ini hanya untuk warga negara asing -->
|party =
|spouse =
|relations =
|children =
|alma_mater = {{ubl|[[HIS]]
|occupation =
|profession = Ulama
|religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
|signature =
|website =
Baris 40:
}}
'''Anwar Musaddad''' atau terkenal dengan sebutan '''Prof. K.H. Anwar Musaddad''' (
== Riwayat Hidup ==
=== Masa Kecil ===
K.H. Anwar Musaddad memiliki nama kecil Dede Masdiad.<ref name="anwar">
Ketika Kiai Anwar berusia empat tahun, ayahnya meninggal.<ref name="pariwisata"/> Selanjutnya ia dibesarkan ibunya dan neneknya yang pada saat itu mengelola usaha [[batik]] dan [[Dodol Garut]] bermerek "Kuraetin".<ref name="pariwisata"/>
=== Pendidikan ===
Sejak kecil Kiai Anwar memperoleh pendidikan agama [[Islam]] dari guru ''ngaji'' yang tidak jauh dari rumahnya.<ref name="anwar"/> Sedangkan pendidikan formal pertamanya ia tempuh dengan masuk ke HIS ([[Hollandsch-Inlandsche School|Hollandsche Indische School]]) atau Sekolah Dasar milik Pemerintah [[Hindia Belanda]].<ref name="Ensiklopedi"/><ref name="anwar"/> Namun karena dipandang tidak memenuhi syarat, Kiai As'ad tidak diterima sekolah di sana dan akhirnya memilih masuk ke HIS Cristeljik, Sekolah Dasar milik lembaga pendidikan Nasrani.<ref name="anwar"/> Setelah menyelesaikan sekolah HIS nya dengan baik, Kiai As'ad melanjutkan ke
Kondisi tersebut yang membuat orang tuanya khawatir apabila Kiai Anwar benar-benar masuk agama Kristen.<ref name="Ensiklopedi"/> Kemudian Kiai Anwar dipanggil untuk pulang ke Ciledug untuk belajar ilmu-ilmu keislaman kepada [[K.H. Yusuf Tauziri]], seorang ulama yang cukup berpengaruh di Garut.<ref name="Ensiklopedi"/>
Pada tahun 1931, Kiai Anwar yang telah beranjak dewasa dikirim orang tuanya ke [[Mekah]] untuk menunaikan ibadah haji dan melanjutkan belajarnya di sana.<ref name="Ensiklopedi"/> Selama kurang lebih sebelas tahun belajar di Mekah, ia telah berguru kepada banyak ulama, baik yang berasal dari al-Jawi ([[Semenanjung Malaya|melayu]]) maupun dari [[Timur Tengah]].<ref name="Ensiklopedi"/> Di sana ia berhasil menghafalkan al-Qur'an 30 juz dan lebih fasih dalam berbahasa [[Arab]], disamping ia juga fasih berbahasa [[Belanda]], [[Jerman]], dan [[Inggris]] yang didapatnya ketika belajar di Jakarta.<ref
name="Ensiklopedi"/> Pulang ke tanah air, masa berakhirnya penjajahan Belanda. Pada masa penjajahan Jepang, ia diangkat menjadi kepala Kantor Urusan Agama Priangan.
=== Masa Kemerdekaan Indonesia ===
Pada [[Revolusi Nasional Indonesia|masa revolusi kemerdekaan (1945-1949)]], bersama KH Yusuf Taujiri dan KH Mustofa Kamil, ia memimpin pasukan Hizbullah untuk melawan agresi Belanda yang ingin kembali menjajah RI. Sempat ditangkap Belanda (1948) dan mendekam di penjara, ia baru dibebaskan setelah [[Konferensi Meja Bundar|pengakuan kedaulatan (1950)]].<ref name=":0" />
Pada tahun 1953, ia mendapat tugas dari Menteri Agama [[Fakih Usman|KH. Fakih Usman]] untuk mendirikan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAIN) di Yogyakarta, yang menjadi cikal-bakal [[Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta|Institut Agama Islam Negeri (IAIN), yang kini berkembang menjadi Universitas Islam Negeri (UIN)]]. Ia diangkat menjadi guru besar dalam bidang [[Akidah Islam|Ushuluddin (akidah Islam)]] di IAIN Yogyakarta dan menjadi fakultas tersebut pada tahun 1962-1967.<ref name=":0" /> Dalam Dies Natalis IAIN Al-Jami’ah ke-5, Ia menyampaikan pidato berjudul ''Peranan Agama dalam Menyelesaikan Revolusi''. Kemudian pada tahun 1967, ia ditugaskan merintis [[Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati|IAIN Sunan Gunung Djati Bandung]] dan kemudian menjadi rektor pertamanya hingga tahun 1974.<ref name=":0" /> Selain itu, di bidang pendidikan, untuk mengggembleng sumberdaya manusia yang lengkap sempurna, ketika menjadi Rektor IAIN Sunan Gunung Jati, Anwar Musaddad juga mendirikan Sekolah Persiapan IAIN (SP IAIN) di Garut, [[Cipakat, Singaparna, Tasikmalaya|Cipasung, Tasikmalaya]] ([[Institut Agama Islam Cipasung]]), [[Bogor Barat, Bogor|Cilendek Bogor]], [[Ciparay, Bandung]], dan [[Kabupaten Majalengka|Majalengka]]. Tujuannya, agar jumlah mahasiswa IAIN meningkat. Tujuan lainnya, sebagai perwujudan obsesi Anwar Musaddad “mengulamakan intelektual” dan “mengintelktualkan ulama”.<ref name=":0" />
=== Karier Politik ===
Di bidang politik, Anwar Musaddad menjadi anggota parlemen (DPR) dari [[Partai Nahdlatul Ulama|Partai Nahdlatul Ulama (NU)]] hasil [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955|Pemilihan umum tahun 1955]] dan menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR-GR]] 1960-1971.<ref name=":0" />
Kiprahnya di NU adalah menjadi Wakil Rais ‘Am PBNU pada Muktamar NU di Semarang (1980). Sejak tahun 1976, Anwar Musaddad tinggal di Garut dengan mendirikan Pesantren Al-Musaddadiyah yang mengelola pendidikan tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Kiai yang terkenal sebagai ahli perbandingan agama, khususnya kristologi ini wafat pada tahun 2000 dalam usia 91 tahun.<ref name=":0" />
== Kiprah Sang Ulama Kharismatik ==
Ia adalah pendiri sekaligus rektor pertama [[UIN Sunan Gunung Djati|Universitas Islam Negeri (UIN) Gunung Jati]], [[Bandung]].<ref name="Ensiklopedi"/> Ia juga pendiri Pondok Pesantren dan Yayasan Pendidikan [[Al-Musaddadiyah]] di Garut.<ref name="pariwisata">[http://pariwisata.garutkab.go.id/index.php?mindex=daf_det_budaya&s_name=Tokoh_Sejarah&id_det=51 www.pariwisata.garutkab.go.id: Tokoh Sejarah - Anwar Musaddad] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140425000904/http://pariwisata.garutkab.go.id/index.php?mindex=daf_det_budaya&s_name=Tokoh_Sejarah&id_det=51 |date=2014-04-25 }}. Diakses 25 April 2014</ref><ref name="nu">[http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,13-id,40982-lang,id-c,tokoh-t,Anwar+Musaddad++Kiai+yang+Dosen-.phpx www.nu.or.id: Anwar Musaddad, Kiai yang Dosen] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140522002450/http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,13-id,40982-lang,id-c,tokoh-t,Anwar+Musaddad++Kiai+yang+Dosen-.phpx |date=2014-05-22 }}. Diakses 25 April 2014</ref> Kiai Anwar juga pernah menjabat sebagai Wakil Rais Am Syuriyah Pengurus Besar [[Nahdlatul Ulama]] (PBNU) dengan ketua K.H. [[Bisri Syansuri]].<ref name="nu"/> Kemudian ia menjabat sebagai Dewan Penasihat (''Musytasar'') PBNU hingga akhir hayatnya.<ref name="Ensiklopedi"/>
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Kotak mulai}}
[[Kategori:Tanggal kelahiran 3 April]]▼
{{Kotak suksesi
[[Kategori:Kelahiran 1909]]▼
|jabatan = Rektor [[UIN Sunan Gunung Djati]] [[Bandung]]
[[Kategori:Tanggal kematian 21 Juli]]▼
|tahun = [[8 Agustus]] [[1968]]–[[1972]]
[[Kategori:Kematian 2000]]▼
|pendahulu = Tidak ada
[[Kategori:Ulama Indonesia]]▼
|pengganti = [[Abjan Soelaeman|Letkol H. Abjan Soelaeman]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]▼
}}
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]]▼
{{Kotak selesai}}
▲[[Kategori:Tanggal kelahiran 3 April|Musaddad]]
▲[[Kategori:Kelahiran 1909|Musaddad]]
▲[[Kategori:Tanggal kematian 21 Juli|Musaddad]]
▲[[Kategori:Kematian 2000|Musaddad]]
[[Kategori:Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung|Musaddad]]
[[Kategori:Tokoh dari Garut]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:
[[Kategori:Ulama Garut|Musaddad]]
[[Kategori:Politikus Partai Nahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1956–1959]]
|