Situraja, Sumedang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k →Desa: Perbaikan tata bahasa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
(26 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Sumedang
|luas=45,45 km
|penduduk=45.487 jiwa
|kelurahan=15 desa
|nama camat= -
|kepadatan=1001jiwa/km
|provinsi=Jawa Barat
}}
Baris 13:
== Batas ==
Kecamatan ini berbatasan dengan [[Ganeas, Sumedang|Kecamatan Ganeas]] di Barat, [[Paseh, Sumedang|Kecamatan Paseh]] dan [[Tomo, Sumedang|Kecamatan Tomo]] di Utara, [[Cisitu, Sumedang|Kecamatan Cisitu]] di Timur, dan [[Cibugel, Sumedang|Kecamatan Cibugel]] di Selatan. Jalan utama yang melewati Kecamatan Situraja adalah Jln. Rd. Umar Wirahadikusumah, mulai dari KM 10 sampai dengan KM 17.
<br />
== Tokoh ==
[[Berkas:Umarwirahadi.jpg|jmpl|ka|250px|
Terdapat beberapa tokoh penting yang merupakan asli keturunan Situraja, di antaranya adalah
* Rd. [[Umar Wirahadikusumah]] (mantan Wapres RI Ke-4)
* [[RHA Wiriadinata]] (mantan Wagub DKI Jakarta 1967-1977)
* [[Popong Otje Djundjunan]] (anggota DPR RI)
* Dra. Ir. Hj. Eni Sumarni, M.Kes (anggota DPD RI).
<br />
[[Berkas:Dankorpaskhas RHA Wiriadinata.jpg|jmpl|la|250px|Laksamana Muda Udara (Purn.) Raden Atje Wiriadinata, Tokoh TNI Angkatan Udara dan Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta (1966-1977)]]
== Ekonomi ==
Untuk potensi ekonomi, Kecamatan Situraja mempunyai beberapa hal yang bisa diandalkan. Beberapa di antaranya adalah Desa Sukatali sebagai sentra produksi buah [[Sawo kecik|sawo]] (Sawo Sukatali) di Sumedang, Desa Situraja Utara dan Desa Ambit sebagai lahan penanaman [[kacang tanah]] Situraja DM1, yang merupakan varietas unggul, terbukti dengan adanya kerja sama dengan PT. [[Garudafood|Garuda Food]], Desa Cijati dan Desa Bangbayang sebagai penghasil [[sapu ijuk]] dan sapu uyun
== Budaya ==
Baris 30 ⟶ 34:
== Pengembangan ==
Atas segala potensi yang dimilikinya, Kecamatan Situraja termasuk Kecamatan Tipe A di Kabupaten Sumedang. Pemerintah Kecamatan Situraja saat ini tengah berbenah untuk menjadikan Kecamatan Situraja sebagai kecamatan terbaik di Kabupaten Sumedang. Hal ini bukannya tidak mungkin, karena wilayah Situraja merupakan wilayah penyangga [[Waduk Jatigede]]. Seiring dengan visi "Situraja Raharja", semakin banyak kemajuan yang dirasakan oleh warganya. Dibandingkan dengan kecamatan lainnya, Kecamatan Situraja paling cepat berkembang dan selalu terdepan,
== Desa ==
=== Ambit ===
[http://desaambit.blogspot.com Ambit] adalah salah satu desa di Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang yang berdiri pada tanggal 31 Januari 1981 akibat pemekaran dari Desa Suka Ambit (Desa Lama yaitu Desa Suka Ambit yang sekarang menjadi Desa Sukatali dan Desa Baru Desa Ambit) Desa Ambit terdiri dari 2 Dusun yaitu Dusun Ambit I (Kampung Kukulu, Kampung Cipeuteuy,
=== Bangbayang ===
Bangbayang adalah sebuah desa yang terletak di gunung sekitar lebih dari 10 KM dari kota Kecamatan. Desa kecil yang terbagi menjadi enam dusun yakni Dusun Sadarayna, Dusun Sindangsari, Dusun Cikepuh, Dusun Sukarasa, Dusun Sukarenah dan Dusun Bangbayang itu sendiri. Mayoritas penduduknya bertani dan buruh. Kini, Desa Bangbayang sudah mengalami banyak kemajuan, bahkan akses jalan sudah bisa menggunakan kendaraan bermotor. Ciri khas oleh-oleh dari Desa Bangbayang yaitu gula aren dan sapu uyun. Di Desa Bangbayang terdapat Curug Cipelah, yang jika dikembangkan kelak akan menjadi destinasi wisata baru.
=== Cicarimanah ===
Cicarimanah sebelumnya merupakan bagian dari [[Tomo, Sumedang|Kecamatan Tomo]], namun karena alasan kemudahan akses, maka Desa Cicarimanah memutuskan untuk bergabung dengan Kecamatan Situraja. Desa Cicarimanah merupakan daerah penghasil Mangga Cikubang.
=== Cijati ===
Cijati adalah nama sebuah [[kampung]] sekaligus nama [[desa]]. Desa Cijati meliputi kampung Cijati Girang, Cigangsa, Bunut 1, Bunut 2, Cilengkong dan Warung Limus.
Desa Cijati berbatasan dengan kampung Cigangsa di sebelah Selatan, serta kampung Cikopo dan Cijambe di sebelah Barat. Sebelah Utara dan Timur dibatasi pesawahan. Di Desa Cijati terdapat sekolah MTs Negeri Situraja , SDN CIJATI , SDN Tegal Sari, SMK Industri Logam Situraja Sumedang , dan SLB BC ada juga beberapa fasilitas kesehatan , olahraga , dan prnunjang kehidupan lainnya berupa dokter - dokter praktek, Lapangan Desa serba guna , Counter Handphone , beberapa bengkel motor dan las , Lapangan volley , POM Mini dan Cafe . Desa Cijati dikelilingi pesawahan yang dapat ditanami padi dan palawija atau juga sering digunakan sebagai swa foto bagi anak muda terutama di kampung Cilengkong yg memiliki pesawahan yang luas , rapih , dan indah . Sebagian besar penduduk desa
Pengrajin di kampung Cijati banyak menggeluti pembuatan sapu ijuk yakni sapu yang berbahan baku [http://arengabroom.blogspot.com/2009/08/serat-ijuk-merupakan-serat-alam-terbaik.html ijuk], sejenis bahan yang didapat dari pohon [[enau]]. Dengan gagang yang terbuat dari [[bambu]] atau [[rotan]] dan ijuknya dijahit memakai "benang" yang juga dipintal dari ijuk. Sapu buatan Cijati ini sangat kuat dan awet. Dibanding dengan sapu buatan pabrik yang kerap kali copot gagangnya, sapu ijuk buatan kampung Cijati bisa diandalkan. Karena terkenal, pemasaran sapu ijuk ini bisa sampai ke [[kota Bandung|Bandung]] dan [[Jakarta]]
Bila ingin mengunjungi kampung Cijati, dari [[Sumedang]] bisa memakai angkutan umum dari eks
=== Cijeler ===
[[Berkas:Popong Otje Djundjunan.jpg|jmpl|Popong Otje Djundjunan, salah satu Anggota DPR RI yang mewakili Jawa Barat 1 (Kota Bandung dan Kota Cimahi), berasal dari Situraja, Sumedang.]]
Cijeler memiliki kisah asal usul terbentuknya desa Cijeler yaitu: pada suatu hari ada sebuah desa yang belum memiliki nama, kemudian para warga memikirkan nama apa yang pantas untuk desa tersebut. Karena di desa itu banyak sekali terdapat ikan mujair, maka warga menamakannya Cijeler, yang berasal dari kata "ci" yang artinya air dan "jeler" artinya ikan mujair, yaitu ikan kecil bertubuh panjang yang hidup di air bening yang deras mengalir. Desa Cijeler merupakan tempat asal dari [[Deddy Dores]], pencipta lagu dan penyanyi yang terkenal pada tahun 1990-an. Tokoh wanita Jawa Barat yang berkecimpung di kancah nasional, [[Popong Otje Djundjunan]] atau yang lebih dikenal "Ceu Popong" konon berasal dari sini. Wilayah Desa Cijeler dikelilingi persawahan, membuat sebagian besar warganya bekerja di sektor pertanian, selain itu ada juga yang membudidayakan ikan air tawar. Tidak sedikit pula yang membuka industri rumahan pembuatan "Kurupuk Bangreng".
=== Cikadu ===
Desa Cikadu merupakan salah satu desa yang terkenal akan pertanian dan perikanan. Desa Cikadu berbatasan langsung dengan Kecamatan Cisitu. Desa Cikadu memiliki sekolah SDN Cikadu, dan Puskesmas Pembantu Cikadu. Selain di bidang pertanian, sebagian warganya menggeluti industri rumahan pembuatan makanan ringan opak dan kolontong. Tidak sedikit pula yang berprofesi sebagai PNS.
=== Jatimekar ===
Desa Jatimekar terdiri dari Kampung Warungketan, Cikopo, Cijambe, Cijati Hilir dan Cijati
=== Kaduwulung ===
Baris 86 ⟶ 93:
|Letak Geografis
|:
|Utara
|}
Orbitasi (jarak tempuh) Desa Karangheuleut dengan pusat kecamatan yakni 5 km, sedangkan jarak tempuh dari ibu kota kabupaten 17 km, apabila dari jarak
=== Malaka ===
Desa Malaka terletak 1,5
=== Mekarmulya ===
Mekarmulya adalah pemekaran dari Desa Cikadu. Terdiri dari Kampung Cigodeg, Tarikolot, Cilimus, dan Cimuruy. Penduduk disini sebagian besar adalah petani, yang lainnya berwiraswasta di bidang meubel dan tidak sedikit pula yang berprofesi sebagai PNS. Di desa ini pula tinggal seorang seniwati yang cukup terkenal dengan lagu-lagu hits-nya di wilayah Jawa Barat, yaitu Bungsu Bandung. Desa Mekarmulya memiliki sekolah SDN Neglasari, SDN Sukasari, dan SMP Negeri 2 Situraja. Letak desa ini sekitar 1
Kepala desa :
1. Endun karpia (cimuruy)
2. Usud sudjaya (cimuruy)
3. Sri rukmini (tarikolot)
4. Asep sutono (cigodeg)
5. Dadang (tarikolot)
6. Otoy Kartasasmita (cigodeg)
=== Pamulihan ===
Sebelum berganti nama menjadi Desa Pamulihan, dulu bernama Desa Wanakerta. Di Utara dan Barat desa ini berbatasan dengan Kecamatan Paseh, Desa Cicarimanah di Timur, dan Desa Malaka di Selatan. Desa Pamulihan berjarak 5
=== Situraja ===
Desa Situraja merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Situraja dan pusat perdagangan, dimana pasar kecamatan terletak di kawasan ini. Secara geografis berbatasan dengan Desa Mekarmulya di sebelah Selatan, Desa Situraja Utara di sebelah Utara, Desa Sukatali di sebelah Barat, dan Desa Jatimekar di sebelah Timur. Desa Situraja merupakan desa padat penduduk dan terletak di perkotaan. Mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah sebagai petani dan wiraswasta.
Di Desa Situraja terdapat pusat pemerintahan Kecamatan Situraja yaitu Kantor Kecamatan Situraja, alun-alun Situraja, dan Mesjid Besar Situraja. Alun-alun Situraja yang tertata apik, membuat setiap pengunjung betah. Selain itu, Desa Situraja merupakan pusat pendidikan dengan adanya SD Negeri Situraja, SMA Negeri Situraja dan SMP Negeri 1 Situraja, sehingga di daerah sekitar sekolah banyak terdapat tempat kost, tepatnya di daerah Dusun Pakemitan. Di Dusun Pakemitan ini juga terdapat sebuah Sanggar Seni Padepokan Sunda Mekar,dimana banyak sekali penggiat seni yang datang ke Padepokan Sunda Mekar untuk Latihan atau juga sering diselenggarakan pentas seni disini, kadang juga Padepokan Sunda Mekar ini jadi multifungsi selain kegiatan kesenian sering juga digunakan acara Pengajian, === Situraja Utara ===
Bersama Desa Situraja, Desa Situraja Utara merupakan ibu kota Kecamatan Situraja yang padat penduduk dan terletak di perkotaan. Di desa ini terdapat Kantor Polsek, Puskesmas, [[PDAM]], [[Bank Rakyat Indonesia|Bank BRI]] Cabang Pembantu Situraja, [[Bank Mandiri]] KCP MMU Situraja, Waroeng [[Bank BJB|BJB]], BMT Al-Amanah, beberapa unit ATM (BRI, BJB, Bank Mandiri, dan BNI), Perum Pegadaian, dealer Sepeda Motor,
[[Berkas:Gunung Lingga from Cisasak - Situraja - panoramio.jpg|jmpl|Foto Gunung Lingga yang diambil di Cisalak, Situraja, Sumedang]]
=== Sukatali ===
Desa Sukatali berada di perbatasan Kecamatan Ganeas dan Kecamatan Situraja, yaitu jalan antara Sumedang-Wado, atau dikenal juga dengan nama Jl. Rd. Umar Wirahadikusumah. Kepala Desanya saat ini adalah Ade Ratna Wulan. Desa Sukatali dikenal sebagai penghasil sawo dan terdapat pula usaha pembuatan keramik.
==== Mengenal Desa Sukatali ====
Mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan buruh kebun sawo. Ada banyak kios-kios penjual sawo di sepanjang jalan desa ini. Toko-toko semakin banyak bermunculan, mulai dari toko sparepart motor, sparepart sepeda, alat listrik, perkakas, alat pertanian, bahan bangunan, furnitur, handphone, alat tulis, sembako, air minum isi ulang, agen gas LPG, tempat pembayaran listrik, telepon dan PAM, toko serba ada, koperasi, rental PS, dan lain-lain. Terdapat pula bengkel sepeda motor, bengkel mobil, dan bengkel las. Desa ini berkembang sangat pesat, bahkan kabel optik pun telah ditanam. Prasarana sekolah telah lengkap dibangun, mulai dari Playgroup, TK, SD, SMP, hingga SMK dan pesantren. Sukatali pernah mendapat predikat desa terbaik se-Kecamatan versi PNPM ([[PNPM Mandiri Pedesaan|Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat]]).▼
▲Mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan buruh kebun sawo. Ada banyak kios-kios penjual sawo di sepanjang jalan desa ini. Toko-toko semakin banyak bermunculan, mulai dari toko sparepart motor, sparepart sepeda, alat listrik, perkakas, alat pertanian, bahan bangunan, furnitur, handphone, alat tulis, sembako, air minum isi ulang, agen gas LPG, tempat pembayaran listrik, telepon dan PAM, toko serba ada, koperasi, rental PS, dan lain-lain. Terdapat pula bengkel sepeda motor, bengkel mobil, dan bengkel las. Desa ini berkembang sangat pesat, bahkan kabel optik pun telah ditanam. Prasarana sekolah telah lengkap dibangun, mulai dari Playgroup, TK, SD, SMP, hingga SMK dan pesantren. Sukatali pernah mendapat predikat desa terbaik se-Kecamatan versi PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat).
Di desa ini juga telah dibentuk radio komunitas yang diberi nama e-channel, dengan motto "Sinergi anak bangsa, berkarya tanpa narkoba". Beberapa penyiarnya adalah Teh Riri, Bunda Zalfa, Mas Arjuno, Cute Boy, Ayah Boboko, Kang Doyok, Kang Deden, Haji Dahlia, Kang Arai, Melon, dll.
Baris 113 ⟶ 133:
Desa Sukatali juga dikenal sebagai tempat garasi angkot (angkutan kota) jurusan Sumedang-Cileunyi, yaitu garasi Dahlia dan Garuda Jaya; serta angkot jurusan Sumedang-Situraja, yaitu garasi Dahlia, Mawar dan Mawar Putra.
==== Sawo Sukatali ====
[[Berkas:Manilkara zapota1.jpg|jmpl|Buah Sawo yang menjadi unggulan Desa Sukatali, Situraja, Sumedang]]
Sukatali terkenal sebagai daerah penghasil buah sawo unggul, karena selain rasanya yang manis, ukurannya juga cukup besar. Namun pembeli sering terkecoh mengira buah sawo yang dijual masih mentah, karena daging buah yang matang memang mengkal. Bibit sawo Sukatali berupa cangkokan banyak diminati, sehingga telah dikirim ke berbagai daerah.
Sawo sukatali jenis apel kapas merupakan primadona dari sekian jenis sawo yang rasa manisnya khas. Buah ini terakhir kali diubah namanya menjadi sawo sukatali ST1 oleh Dinas Pertanian Sumedang
Konon menurut salah satu sesepuh Sukatali, pertama kali pohon sawo ditanam di wilayah Sukatali oleh orang yang bernama Satir, seorang warga Sukatali yang menjadi abdi dalem pada waktu zaman Pangeran Mekah (Pangeran Suriatmadja). Satir, seperti yang dituturkan oleh Kepala Desa Sukatali Ny. Ade Ratna Wulan adalah warga Sukatali yang disuruh oleh Pangeran Mekah untuk menanam sawo di depan halaman rumahnya.▼
▲Konon menurut salah satu sesepuh Sukatali, pertama kali pohon sawo ditanam di wilayah Sukatali oleh orang yang bernama Satir, seorang warga Sukatali yang menjadi abdi dalem pada waktu zaman Pangeran Mekah ([[Pangeran Suriatmadja]]). Satir, seperti yang dituturkan oleh Kepala Desa Sukatali Ny. Ade Ratna Wulan adalah warga Sukatali yang disuruh oleh Pangeran Mekah untuk menanam sawo di depan halaman rumahnya. “Eta sawo saurna sawo ti Belanda, tah ku Kanjeng Dalem (Pangeran Mekah) dipasihkeun ka Satir kanggo dipelak di payuneun bumina. Malah Kanjeng Dalem teh nyarios yen engke mun eta sawo tos dipelak, Sukatali bisa terkenal. (Sawo tersebut katanya berasal dari Belanda, oleh Kanjeng Dalem (Pangeran Mekah) diberikan kepada Satir untuk ditanam di (halaman) depan rumahnya. Malah Kanjeng Dalem berkata bahwa nanti kalau sawo itu sudah ditanam, Sukatali bisa terkenal),” tutur Ade Ratna Wulan mengutip cerita sepuh Sukatali terdahulu.
Terlepas dari adanya kepercayaan terhadap “saciduh metu saucap nyata”-nya Kanjeng Dalem, pada dasarnya, kata Ade, menurut penelitian memang tanah di Sukatali sangatlah subur, sehingga apapun pohon yang ditanam di wilayahnya akan tumbuh dengan baik. “Banyak yang melakukan kajian baik itu dari instansi sampai mahasiswa yang meneliti sawo di wilayah kami. Mereka umumnya mengatakan tanah di Sukatali sangat subur,” ujarnya. Namun begitu, kata Ade, khusus untuk pohon sawo memang benar-benar tumbuh dengan baik dan sampai sekarang warganya sebagian besar mempunyai pohon sawo, baik itu di kebun maupun di halaman rumah. “Ini sudah semacam sugesti warga, bahwa pohon sawo tak bisa dilepaskan dari kami. Dan sawolah yang sampai saat ini menjadi sarana meningkatkan ekonomi,” ungkap Ade.
Ade percaya, terkenalnya sawo Sukatali karena sejumlah keistimewaannya yang tidak bisa didapat dari sawo yang tumbuh di daerah lain. “Banyak sawo dari daerah lain, tapi bisa dibedakan dengan sawo Sukatali yang mempunyai kelebihan dari rasa dan dagingnya. Hal itu menandakan sawo kami tak akan ada yang menyaingi dan tidak akan ada yang sama,” tegasnya.
Ke depan, Ade dan warga Sukatali berharap pada pemerintah agar dibuatkan sentral sawo berupa “outlet” atau sejenisnya untuk tempat promosi sekaligus menampung warganya yang berdagang di kios-kios pinggir jalan. Hal itu untuk mengundang pembeli yang lewat melintasi Jalan Raya Sumedang-Wado yang juga merupakan akses alternatif jalan tengah provinsi.
Baris 142 ⟶ 152:
== Referensi ==
<references />{{reflist}}
== Pranala luar ==
<!--{{Situraja, Sumedang}}-->
{{Kabupaten Sumedang}}
{{Authority control}}
|